Episode 2

Keesokan hari Ayunda seperti biasa bantuin mama mengerjakan pekerjaan rumah. Dan sore harinya Yulli datang bersama Lutfi. Ayunda kaget ternyata Lutfi teman sewaktu dia SMP dulu pacarnya temannya itu. Apa sekarang Lutfi pacaran sama Yulli?

"Gimana, Yunda? Apa jadi ikut hiking bersama aku? "

"Maaf, Wie. Mama gak mengizinkan aku ikut hiking katanya khawatir aku kan anak perempuan. Jadi maaf ya aku gak ikut. Btw kamu pacaran sama Ufhi? "

"Kita cuma teman kok. " Kata Yulli yang malu malu.

"Oh.. Ya sudah kamu hati-hati ya di jalan. " Kata Ayunda.

Malam harinya Satrio datang lagi ke rumah Ayunda. Dan Ayunda sangat senang. Mungkin Ayunda sudah jatuh cinta pada Satrio

" Yo, kamu sama siapa kerumah aku? " Tanya Ayunda.

"Aku sendirian. Kamu malu gak aku kerumah kamu naik sepeda? "

"Malu? Kenapa harus malu. " Kata Ayunda.

"Aku senang kok kamu jujur. Kita bisa jalan-jalan pake sepeda keliling kota. " Kata Ayunda lagi dengan tersenyum.

"Aku kira kamu malu. Kan cowok kalo ngapelin ceweknya pake motor, mobil atau yang lain. Ini mah kamu di apelin cowoknya pake sepeda. " Kata Satrio yang menatap Ayunda.

"Motor, mobil udah biasa. Tapi sepeda itu baru luar biasa. " Kata Ayunda yang tersenyum.

"Aku tuh bukan cewek yang suka sama cowok yang suka pamer padahal barang yang dia punya bukan miliknya sendiri. Motornya bagus tapi masih kredit. " Kata Ayunda yang sontak membuat Satrio tertawa.

"Bener juga katamu, Yunda. Mereka masih membawa nama orang tuanya. " Ujar Satrio yang menipali kata-kata Ayunda.

"Jadi mending pake sepeda tapi punya sendiri dan gak kredit. Hahahha.. " Ayunda yang ketawa membuat Satrio tersenyum melihat gadis pujaannya tertawa.

Sewaktu asik ngobrol lalu Nina datang bersama fitri. Mereka lalu meledek sahabatnya yang tengah di apelin oleh seorang cowok.

"Cieeeee.... Di apelin terus ya. Enak nih berduaan terus. " Ledek Nina dan Fitri yang tertawa.

"Apaan sih kalian rese. " Kata Ayunda yang marah di ledek sahabatnya.

"Rio, hati-hati ya sama Ayunda. Dia itu galak loh kalo sama cowok. " Ujar Nina dan Fitri yang lari kabur takut Ayunda marah.

"Emang kamu galak ya kalo sama cowok? " Tanya Satrio.

"Aku emang galak dan jutek kalo sama cowok yang gak aku kenal. " Kata Ayunda menuangkan minuman untuknya.

"Sama aku kok gak? Apa aku ganteng jadi kamu gak jutek sama aku? "

"Iihhh... Ge-er kamu. Kamu aja kepedean datang kerumah langsung kenalin diri gitu. " Kata Ayunda yang cemberut kesal.

"Aku takut keduluan orang lain yang mau dekat sama kamu. " Bisik Satrio membuat Ayunda merinding.

"Apaan sih, sana jauh-jauh. Kalo orang pacaran itu yang ketiga setan. " Kata Ayunda yang mendorong badan Satrio.

"Setan apa ketan? Hahahaha.. " Satrio yang ketawa membuat Ayunda makin kesel.

"Jadi kita pacaran nih ceritanya. Kamu mau jadi pacar aku, Yunda? "

"Ya terserah aja deh. " Jawab Ayunda yang menundukkan kepalanya karena malu.

Jantung Ayunda tak bisa berhenti dan terus berdegup kencang. Tak pernah Ayunda merasakan detak jantungnya berdegup dengan kencang seperti ini. Dulu waktu suka sama A Heri gak seperti ini. Ups... Ayunda hampir lupa apa kabarnya Aa Heri ya? Laki-laki yang memporak porandakan hati Ayunda sewaktu masih duduk di bangku SMA.

"Ayunda. " Panggil Satrio dengan lembut.

"Kamu mau gak jadi pacar aku? " Tanya Satrio lagi yang memegang tangan Ayunda. Jantung Ayunda makin gak beraturan detaknya.

"Ya sudah kita pacaran. "

"Besok hari minggu pagi kita joging yuk. " Ajak Satrio yang menatap intens Ayunda.

"Boleh, tapi habis shubuh ya jangan pagi-pagi banget. Kaya orang mau ke pasar aja pagi-pagi. " Kata Ayunda.

"Kamu itu lucu kaya anak kecil. Emang usiamu berapa sih? "

"Apaan sih kamu, Yo. Aku masih umur 19 tahun tau. " Kata Ayunda yang mencubit pinggang Satrio.

"Aduh... Sakit Yunda. " Kata Satrio yang mengusap pinggangnya.

"Rasain sakit. Habisnya kamu ngeledekin aku terus. " Kata Ayunda yang cemberut.

Satrio begitu senang hingga dia terus memegang tangan Ayunda dan meremasnya. Ayunda yang tak mengerti rasa apakah ini, masih dengan detak jantung yang berdegup kencang dan tak beraturan.

Satrio memandangi wajah Ayunda dengan senyuman yang membuat Ayunda makin salah tingkah.

"Kemarin aku bilang apa. Kalo perempuan itu harus duduk yang rapi dan jangan nongkrong. Aku sekarang pacar kamu jadi kamu harus nurutin aku. Ngerti. " Kata Satrio yang sedikit tegas.

"Iya... Iya... Jangan pake marah bisakan. " Ujar Ayunda yang langsung merapikan cara duduknya.

"Ayunda.... Kamu jangan mikir yang tidak tidak. Aku hanya ingin merubah kebiasaan kamu yang gak pantas di lihat oleh laki-laki ataupun orang lain. " Kata Satrio.

"Emangnya harus ya, aku berubah jadi seperti yang kamu mau? "

"Bukan buat aku tapi buat kamu sendiri

Nanti kamu kan akan ketemu banyak orang. Seperti kamu melamar pekerjaan dan disana kamu banyak ketemu sama orang. " Kata Satrio yang memegang tangan Ayunda yang masih terdiam.

"Iya makasih, Yo. Kamu udah baik sama aku. Aku memang slengean karena pergaulan dengan teman-teman yang slengean juga. Aku tak memikirkan penampilan ataupun. Yang penting aku enjoy sama teman-teman. " Ujar Ayunda.

"Aku juga slengean, tapi aku gak mau pacar aku di jelekin sama orang karena sikapnya yang slengean. Kamu bisa jadi diri kamu sendiri dan gak perlu karena aku kamu berubah. " Kata Satrio.

Sungguh Satrio membuat Ayunda tertarik kedewasaan Satrio membuat benteng hati dan juteknya seorang Ayunda hancur sudah. Satrio sudah membuat pertahanan hati Ayunda roboh.

Sikap Satrio membuat Ayunda makin mengenal Satrio. Laki-laki satu-satunya yang sudah mampu melawan juteknya Ayunda. Ayunda pun mulai mengikuti aturan-aturan yang Satrio berikan. Ayunda senang sekali karena Satrio memberikannya nasehat dan wejangan seperti seorang kaka pada adiknya.

Usia Satrio dan Ayunda berbeda 2 tahun wajar jika Satrio lebih dewasa dari Ayunda yang masih terlihat seperti anak-anak. Ayunda makin suka kalo Satrio datang kerumah hanya sekedar ngobrol dan bercanda saja. Satrio laki-laki yang humoris dan nyambung kalo ngobrol.

" Ayunda besok jadi kita joging pagi ke alun-alun kota ya. " Kata Satrio yang siap-siap akan pulang.

"Alun-alun kota. Jauh, Yo. Memang tidak apa? "

"Aku mah tidak apa yang penting sama kamu. " Satrio tersenyum.

"Apaan sih... Gak mempan gombalannya. " Kata Ayunda cemberut.

" Besok pagi aku kerumah kamu ya, Yunda. " Kata Satrio yang berdiri mau pulang.

"Aku pulang ya, Yunda. " Kata Satrio yang menatap Ayunda.

"Iya hati-hati ya pulangnya. " Ujar Ayunda.

Ayunda dan Satrio berpisah karena waktu sudah malam. Rasanya pengen terus sama Satrio Ayunda merasa jam begitu cepat dan malam berlalu. Satrio pulang dengan jalan kaki dan Ayunda masuk sambil senyum-senyum. Gak sabar jadinya tun besok pagi. Joging dengan pacar. Pikir Ayunda sambil tersenyum di depan cermin.

Terpopuler

Comments

Bhayu Indah Lestari

Bhayu Indah Lestari

makasih kaka.. 😘

2021-10-05

0

Ainaya Nadhifah

Ainaya Nadhifah

like kakk

2021-10-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!