Semalam Ayunda tak tidur memikirkan Satrio yang katanya akan main kerumah Ayunda. Ayunda masih di buat bingung oleh Satrio.
Ayunda yang terkenal cewek tomboy, cuek dan jutek tiba-tiba ada yang menaruh hati padanya. Padahal gak pernah ketemu sama yang namanya Satrio.
Sore harinya Ayunda menanti Geri atau Abdul menitipkan salam untuknya dari Satrio. Tapi ternyata tidak ada. Apa sudah bosan titip salam buat aku?
Malam hari nya Ayunda sedang nonton TV sinetron kesukaannya. Ayah ibunya sedang istirahat dikamar dan adiknya sedang main. Begitu juga kakak laki-lakinya.
"Assalamu'alaikum. " Terdengar suara seorang laki-laki di balik pintu.
"Wa'alaikumsalam. " Ayunda heran siapa yang datang. Gak pernah ada yang datang laki-laki mencari nya. Kalopun itu teman-temannya pasti gak pake acara salam segala.
Di buka nya pintu itu. Terlihat sosok laki-laki yang tinggi, berambut ikal, memakai sweater hijau dan celana cargo.
"Kenalkan nama saya Satrio. " Kata laki-laki itu dengan mengulurkan tangannya.
"Ayunda. " Gak habis pikir Ayunda bertemu langsung dengan yang namanya Satrio. Selama ini hanya menitip salam lewat teman-teman cowoknya.
"Aku boleh duduk gak? " Tanya Rio yang menatap Ayunda.
"Boleh, duduk maaf kalo duduk nya hanya di teras. " Kata Ayunda yang duduk di samping Satrio.
Jantung Ayunda terasa berdetak dengan kencang. Baru pertama ada yang datang menemuinya di rumah seorang laki-laki lagi.
"Kamu kenal aku darimana? " Tanya Ayunda melirik Satrio.
"Aku gak sengaja ngeliat kamu pas kamu lewat sama anak kecil, nonton bola. Kamu suka bola juga? " Satrio yang sok kenal Ayunda.
"Aku suka bola, suka Manchester United, suka balap motor dan aku suka sama David Beckham. " Ayunda yang mulai nyerocos jika sudah di tanya pasti nyerocos gak berhenti.
Satrio tersenyum melihat tingkah Ayunda yang begitu tomboy yang duduk dengan kaki di angkat ke atas kursi dengan cueknya.
"Aku juga suka Manchester United tapi aku sukanya sama Ryan Giggs. Musik kamu suka yang bagaimana? Dangdut? " Tanya Satrio.
"Iihhh... Maaf aku gak suka dangdut ya. " Seloroh Ayunda.
"Aku suka musik keras, Padi band aku suka. Apalagi vokalis Padi Fadly aku suka banget. " Kata Ayunda.
"Aku mah suka nya sama Alam mbah dukun kamu punya gak kasetnya? " Tanya Rio membuat Ayunda bergidik.
"Apaan ganteng-ganteng suka nya dangdutan.Iihh gak banget deh. " Gumam Ayunda yang hampir terdengar oleh Rio.
"Kamu itukan cewek perempuan kan. Jadi kalo duduk yang bener yang rapi jangan kaya cowok duduknya. Nongkrong depan cowoknya lagi gak sopan. " Kata Satrio yang membuat Ayunda merapikan cara duduknya.
" Maaf udah kebiasaan nongkrong sama teman-teman kek gini. " Kata Ayunda yang menampilkan jejeran giginya.
"Besok aku boleh main lagi gak? " Tanya Satrio.
"Boleh asal gak bosen aja kalo aku udah nyerocos. " Ujar Ayunda.
"Gak lah aku suka ngeliat kamu nyerocos. " Kata Satrio.
"Aku pulang dulu ya, Yunda. " Kata Satrio yang tersenyum melihat Ayunda.
"Iya hati-hati ya, Yo. " Ujar Ayunda yang mengantar Satrio ke depan gerbang pintu rumahnya.
Kemudian Nina datang sambil meledek Ayunda.
"Cieeee... Di apelin nih sama yang namanya Satrio. Lumayan lah sesuai kriteria. " Ledek Nina yang datang sambil berdiri di gerbang pintu rumah Ayunda.
"Apaan sih, Nin. Cuma main kenalan gitu kok. " Kata Ayunda yang memonyongkan bibirnya.
" Itu mulut biasa aja kale. " Kata Nina masih meledek sahabatnya.
"Kamu sengaja ngintip ya aku sama Rio ngobrol? "
"Iihh.. Gak deh ngintip orang pacaran orang aku habis dari warung di suruh sama ibu beli telor. " Kata Nina.
" Alasan. " Ujar Ayunda. Nina kemudian menjulurkan lidahnya pada Ayunda yang masih berdiri di gerbang sambil meladeni Nina yang meledek Ayunda.
"Nina, anak-anak yang lain sudah pulang belum? "
" Sudahlah, sekarang jam berapa udah jam 9
" Kata Nina yang duduk di bekas pohon kelapa.
" Kok gak pada nungguin aku seh, Nina. " Tanya Ayunda yang cemberut.
"Lah wong kamu lagi pacaran. Masa nunggu orang pacaran selesai yah keburu malam deh. " Kata Nina.
" Ck. Siapa yang pacaran sih, Nina. Satrio kerumah cuma main dan kenalan. " Kata Ayunda sedikit kesel.
"Sudah ah. Aku pulang nanti ibuku cariin. " Kata Nina yang pulang dan Ayunda masuk menutup gerbang pintu rumahnya.
Di kamar Ayunda masih terbayang wajah Satrio yang memang cakap, tinggi, putih persis keinginan dirinya yang mempunyai seorang cowok yang tinggi.
" Mungkin ini jawaban dari do'a-do'aku selama ini. " Gumam Ayunda yang merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya.
"Ayunda, kamu sudah makan belum, Nak? " Tanya mama yang mengetuk pintu kamar Ayunda.
"Sudah, ma. Tadi sebelum masuk kamar Yunda makan kok. " Kata Ayunda yang sedikit berteriak di dalam kamarnya.
"Ya sudah, kamu mau tidur? " Tanya mama lagi.
"Iya ma, Yunda ngantuk. " Kata Ayunda yang mulai menyelimuti tubuhnya dengan selimut dan memejamkan matanya.
Keesokan paginya Ayunda membantu mama nya masak dan mengerjakan pekerjaan rumah. Hari ini Ayunda akan melamar pekerjaan bersama Yulli sahabatnya waktu sekolah dulu.
" Ma, Yunda mau melamar pekerjaan dulu ya sama Yulli. " Kata Ayunda yang mencium punggung tangan mamanya.
" Kamu hati-hati di jalan, jangan main dulu langsung pulang ya. " Ujar mama.
"Iya mah, Yunda langsung pulang kok. " Jawab Ayunda.
Yulli sudah menunggu Ayunda di teras rumahnya. Kemudian mereka langsung berangkat ke tempat yang sedang mencari karyawan. Ayunda dan Yulli sama-sama teman sewaktu sekolah dulu. Mereka sahabatan pas kenal waktu duduk di kelas 2.Ayunda yang jutek dan cuek membuatnya tak banyak punyai teman.
"Yunda, banyak juga ya yang melamar di sini. " Kata Yulli.
"Iya nih, Wie. Mungkin gak kita keterima saingan kita banyak cantik-cantik lagi, Wie. " Ayunda sedikit pesimis melihat banyak yang melamar.
" Gak tau juga nih. Oia kamu mau ikut gak aku sama teman-teman mau hiking ke gunung? " Tanya Yulli.
"Aku gak mungkin boleh loh, Wie. Mama pasti gak kasih aku izin. Pengen seh ikut tapi bingung minta izin sama mamanya, Wie. " Kata Ayunda.
"Yah, sayang banget disana kamu bisa kenal sama temen-temen cowok aku. Aku juga gak sendiri berangkatnya, Yunda. " Kata Yulli.
"Iya tapi bagaimana aku minta izin sama mamanya, Wie? "
" Besok aku kerumah kamu lagi. Tapi kalo memang kamu gak di kasih izin ya sudah kamu gak usah ikut. " Kata Yulli.
" Oke deh, besok keputusannya ya, Wie. Ayo kita pulang kita gak diterima lagi ya, Wie. " Kata Ayunda dan mereka pun tertawa ketika lamaran pekerjaan kali ini gak di terima lagi.
Malam hari Satrio tidak main kerumah Ayunda. Membuat Ayunda senang dia bisa main dengan sahabat-sahabatnya. Ayunda bisa ketawa dan bercanda dengan teman-teman cewek cowoknya.
"Satrio gak main kerumah, Yunda? " Tanya Fitri yang melihat Ayunda asik ketawa dengan Kalif dan Danu.
"Gak, kemarin kan sudah main. Masa mau main lagi bosen tau ketemu terus. " Kata Ayunda.
"Jadi kalian mau hiking ke gunung juga. Kebetulan teman aku juga ada yang ngajakin gitu. Tapi aku gak mungkin boleh deh sama mama. " Kata Ayunda yang ingin ikut hiking ke gunung.
Entah mereka janjian atau bagaimana ternyata ada hubungannya Yulli dan teman-teman aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Lina Jayanti
seruuuu🤗
2022-02-23
0
Xianlun Ghifa
next
2021-10-08
1