Hari minggu yang di tunggu Ayunda pun tiba. Selesai sholat subuh Ayunda langsung mengganti pakaiannya dengan kaos warna biru dan celana selutut. Rambutnya yang pendek dia biarkan berantakan. Ayunda memakai sepatu cats untuk olahraga.
Ayunda melihat keluar dan melihat Satrio sudah menunggu di sebrang jalan dan melambaikan tangannya pada Ayunda.
Ayunda mendekati Satrio yang duduk sendiri di trotoar jalan. Suasana masih sepi karena jam menunjukkan masih pagi sekali.
"Pagi amat sih datangnya,Yo.Emang kamu gak tidur? "
"Aku emang gak tidur mikirin kamu terus. " Kata Satrio yang tertawa penuh kemenangan. Ayunda pun langsung mencubit pinggang Satrio.
"Aduh... Sakit Yunda. Kamu hobby banget sih nyubit pinggang aku. " Kata Satrio.
" Biarin, enak kan rasanya. Lagian kamu ngeledek aku terus. " Kata Ayunda.
"Ayunda cantik-cantik galak, sih. " Kata Satrio yang tertawa melihat Ayunda yang manyun.
"Biarin.Biar gak usah datang lagi kerumah aku. Karena akunya galak sama cowok. " Kata Ayunda yang mencubit pinggang Satrio lagi.
"Sakit, Yunda. Kamu jahat banget sih sama aku. Nanti kangen kalo aku gak datang kerumah
" Kata Satrio mengusap-usap pinggangnya.
Ayunda memang hobby mencubit Satrio. Dari kemarin pinggang Satrio terus di cubit Ayunda.
Ayunda masih dengan juteknya dan marahnya.
"Yuk kita jalan. Nanti keburu banyak orang. Gak enak kalo banyak orang. " Kata Satrio yang berjalan dan Ayunda berjalan beriringan dengan Satrio.
Dalam perjalanan menuju alun-alun kota Ayunda dan Satrio bercanda dan bercerita tentang apa saja yang membuat mereka kian menjadi akrab.
Saat jalan menyebrang Satrio memegang tangan Ayunda. Membuat jantung Ayunda berdegup kencang ketika pertama kali tangannya ada yang memegangnya.
Satrio menatap Ayunda dengan senyuman yang selalu dia berikan pada Ayunda. Ayunda pun membalas senyuman yang laki-laki itu berikan.
Jantung kenapa sih gak berhenti berdetaknya?
Ayunda terasa panas dingin melihat Satrio terus menatap dan tersenyum padanya.
Oh... Tuhan aku sungguh tak kuasa melihat senyuman laki-laki di sampingku ini?
Ayunda terus bergumam sendiri tak kuasa dengan senyuman Satrio yang mendadak membuat Ayunda salah tingkah.
"Nanti besok malam kita nonton, yuk? "
"Memang ada film bagus? Sebenarnya aku mau nonton film jalangkung yang lagi tenar itu. " Kata Ayunda.
"Aku gak suka nonton film itu. " Kata Satrio.
"Tapi aku mau lihat. " Rengek Ayunda.
"Kamu itu kaya anak kecil tukang rengek. " Ujar Satrio.
"Aduh... Ampun Ayunda. Sakit tau. " Kata Satrio yang memegang pinggang nya yang di cubit Ayunda.
"Biarin, syukurin. Maka nya jangan jahil. " Kata Ayunda yang memanyunkan bibir nya.
"Kamu itu senang banget sih nyubitin aku terus. " Kata Satrio.
"Suruh siapa suka sama aku. Sudah tau aku jutek aku galak dan aku tukang nyubitin kamu. Tapi masih aja suka sama aku. " Kata Ayunda.
"Gak tau kenapa aku suka sama kamu ya. Kamu itu lucu. " Kata Satrio yang tertawa melihat Ayunda melotot padanya.
"Emangnya aku badut lucu. Itu tuh disana badut sana gih ketawa lihat badut, biar puas. " Kata Ayunda membuat Satrio tersenyum melihat Ayunda.
"Sudahlah, ini minum airnya. Kamu pasti lelah jalan kaki dari pagi. " Kata Satrio yang memberikan air mineral pada Ayunda.
"Yunda, nanti sore kita nonton band yuk. " Ajak Satrio.
" Band apaan? "
"Aku kenalin kamu sama teman- teman aku nantinya. " Kata Satrio yang tersenyum melihat Ayunda.
"Hmmmm... Nanti aku izin mama dulu ya. Aku takut gak boleh sama mama, Yo. " Kata Ayunda.
"Mudah-mudahan mamamu mengizinkan ya, Yunda. " Kata Satrio.
"Ya mudah-mudahan, Yo. Aku juga ingin pergi sama kamu. " Kata Ayunda.
Ayunda dan Satrio duduk di bundaran alun-alun kota. Ramai sekali banyak orang yang berlari lari bahkan berjalan-jalan. Ayunda duduk di samping Satrio yang memegang air mineral.
"Yunda, kamu tau gak ada dua perempuan yang aku cintai dalam hidupku. " Kata Satrio.
"Emang kamu punya dua pacar, Yo? " Tanya Ayunda.
"Bukan, dua perempuan itu. Kamu dan ibukku. " Kata Satrio.
"Ohh... Aku kira kamu punya pacar dua. " Kata Ayunda yang membuang pandangannya sambil tersenyum tak kuasa menahan malu.
"Beneran, kamu gak percaya? Aku cinta sama kamu dan cinta sama ibukku. " Kata Satrio.
"Masih pagi udah ngegombal. Kamu pagi-pagi benernya makan dulu biar gak suka ngegombal. " Kata Ayunda yang memanyunkan bibirnya.
"Hahahhaaha... Kamu itu lucu, Yunda. " Kata Satrio.
"Lucu emang aku badut apa. " Kata Ayunda yang mencubit pinggang Satrio.
"Kebiasaan, sakit. Yang tadi aja masih merah ini di tambah lagi. " Kata Satrio yang mengusap-usap pinggangnya.
"Biarin.. " Ujar Ayunda yang menahan kesalnya dengan Satrio.
"Yunda, cewek itu jangan galak-galak nanti gak ada yang suka loh. " Kata Satrio.
"Kata siapa gak ada yang suka. Kamu kenapa suka sama aku udah tau aku galak masih aja deket-deket sama aku. " Kata Ayunda membuat Satrio tersenyum melihat Ayunda yang seperti anak kecil.
"Aku suka sama kamu karena kamu itu lucu. Mungkin takdir juga mempertemukan kita. Kamu itu anugrah yang Tuhan kasih buat aku. " Kata Satrio menangkup wajah Ayunda. Ayunda pun malu melepaskan tangan Satrio.
"Kita pulang yuk, aku mau nonton doraemon. " Kata Ayunda.
"Kok masih suka nonton film kartun, seh. Kamu itu bukan anak-anak lagi. Usia kamu sudah berapa? "
"Itu kartun kesukaan aku, Yo. Kamu kok ngelarang sih. " Kata Ayunda.
"Aku gak ngelarang cuma aneh aja. Baru kali ini punya cewek suka ngeliat film kartun. " Kata Satrio.
"Memangnya kenapa? Gak suka liat aku? Cari aja yang lain yang sesuai dengan kemauan kamu. " Kata Ayunda yang kesel ngeliat Satrio yang ngelarang Ayunda nonton kartun kesukaannya.
"Ayo kita pulang. " Kata Satrio yang memegang tangan Ayunda.
Degg...
Jantung Ayunda kembali berdegup kencang. Satrio sudah membuat jantung Ayunda kembali berdegup kencang dan tak beraturan. Entah apa yang di rasakan Satrio juga apakah sama dengan yang Ayunda rasakan?
Ayunda sudah sampai dirumah dan dia langsung makan sambil nonton film kartun kesukaannya.
"Ayunda kamu darimana? " Tanya mama yang lewati Ayunda yang asik nonton TV.
"Habis olahraga, ma. Ayunda kan biasanya olahraga kalo minggu pagi. " Jawab Ayunda yang memasukkan makanan ke mulutnya.
"Pakaian belum kamu jemur, nanti kamu jemur ya pakaian di belakang. " Kata mama.
"Iya ma, Ayunda makan dulu. " Ujar Ayunda.
Ayunda lalu menjemur pakaian yang sudah di cuci mamanya. Lalu kakaknya Dea datang dengan mobil barunya.
"Yunda, ikut kakak yuk. " Kata kak Dea.
"Kemana? Yunda mau pergi nanti siang. Mau nonton band sama teman. " Ujar Ayunda yang menjemur pakaian.
"Sebentar. " Ujar kak Dea.
"Ajak Galih saja tuh. Yunda mau pergi, kak. " Kata Ayunda yang masuk menyimpan ember ke belakang.
Ayunda sebenarnya mau pergi dengan Satrio yang tadi pagi sudah janjian mau nonton band.
Ayunda gak mau acara jalan-jalan dengan Satrio gagal gara-gara kak Dea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Xianlun Ghifa
lanjut
2021-10-08
1