Married With Single Parent
...Happy reading...
****
Dicampakkan begitu saja oleh mantan suaminya membuat Laura lebih memilih hidup sederhana bersama dengan sang putra yang bernama Dirga Prasetya. Laura menghela nafasnya saat menatap rumah yang sudah ia tempati 3 tahun lamanya berakhir dengan perpisahan. Usia Dirga masih 3 bulan dan Laura menggugat cerai suaminya karena tidak tahan dengan kekerasan yang selalu ia dapatkan dari mantan suaminya dan hari ini Laura resmi menyandang sebagai janda di usia yang sangat muda yaitu 21 tahun. Laura tersenyum lega karena bisa terbebas dari mantan suaminya membuat Laura mengecup pipi Dirga dengan penuh syukur. Dari awal pernikahan mereka memang tidak ada rasa cinta dari sang suami saat itu hanya Laura yang mencintai suaminya yang bernama Zico hingga orang tua Laura dan orang tua Zico menjodohkan keduanya karena sejak kecil Laura dan Zico memang sudah di jodohkam tetapi Zico tidak mencintai Laura menurutnya Laura masih sangat kecil untuk menjadi istrinya saat itu Laura masih berumur 19 tahun dan Zico berumur 25 tahun demi membahagiakan kedua orang tuanya dan orang tua Laura, Zico menerima perjodohan ini. Karena orang tua Zico dan Laura sudah bersahabat sejak lama, tentu pernikahan Laura dan Zico untuk memperkuat dua perusahaan dari dua belah pihak keluarga.
Dan ini adalah puncak kesabaran dari seorang Laura karena sudah sangat lama memendam semua kesakitannya seorang diri. Laura berusaha mengubur rasa cinta itu dan kini sudah berubah menjadi rasa benci hingga hatinya membeku, Laura sudah trauma untuk menikah lagi dan ia berjanji akan menghidupi Dirga seorang diri.
Orang tua Zico maupun orang tua Laura tidak mengetahui jika keduanya sudah bercerai karena saat itu mereka tidak menetap di satu kota yang sama. Zico dan Laura sengaja merahasiakan perceraian mereka karena tidak ingin membuat orang tua mereka kecewa. Biarlah Laura dan Zico yang tahu bagaimana sakitnya hati Laura saat Zico berbuat kasar kepadanya.
"Kita hidup tanpa papa ya, Nak. Maafkan Bunda yang tidak bisa menjadi ibu yang baik buat kamu. Bunda berjanji akan melakukan apa saja agar kamu bahagia. Bunda berusaha untuk mencari pekerjaan buat kita makan," ucap Laura dengan berkaca-kaca setelah sampai di rumah kecil yang sudah ia beli dengan uang tabungannya yang ia punya dan setelah ini Laura harus mencari kerja demi menghidupi anaknya tak mungkin Laura mengandalkan tabungannya selalu dan tak mungkin ia meminta uang kepada orang tuanya. Laura tidak ingin membuat semuanya kembali rumit, berpisah dengan Zico saja sudah membuatnya sangat lega.
Memang semuanya terasa sangat sulit. Laura sudah terbiasa dengan kemewahan kini harus hidup sederhana. Tetapi Laura ikhlas melakukannya dan berusaha untuk berkerja keras demi menghidupi Dirga. Jika Dirga besar nanti biaya hidupnya semakin bertambah dan Laura harus memiliki pekerjaan yang tetap untuk membiayai anaknya sekolah.
Tubuh Dirga sedikit panas membuat Laura cemas. Mungkin akibat Laura mengajak Dirga terlalu lama di luar dengan cuaca yang sangat panas. Dirga menangis kencang membuat Laura bertambah panik. Saat Laura memberikan asinya Dirga selalu menolak membuat Laura tidak tahu harus melakukan apa, ia terlihat bingung sekali.
"Aku harus telepon kak Anne. Nanti jika kak Anne bertanya soal Zico aku harus jawab jujur ini semua demi Dirga," ucap Laura dengan sendu. Anne adalah kakak dari Zico yang berprofesi sebagai dokter anak. Laura dan Anne memang sangat dekat kerap kali mereka menghabiskan waktu berdua dan Anne yang tahu bagaimana kelakuan adiknya ketika sedang bersama Laura. Laura mencari kontak Anne di ponselnya dan segera menelpon mantan Kakak iparnya dengan rasa cemas karena Dirga.
"Halo Kak. Dirga panas aku mohon kakak datang ke rumah tapi bukan rumah Mas Zico nanti akan aku beritahukan alamatnya," ucap Laura dengan cepat saat Anne mengangkat teleponnya.
"Zico mana? Kamu tidak bersama dengan Zico?" tanya Anne dengan bingung.
"Nanti aku jelaskan Kak. Laura mohon segeralah datang tubuh Dirga semakin panas. Aku gak tahu harus apa," ucap Laura dengan menangis membuat Anne yang mendengarnya merasa ada yang tidak beres dengan adik iparnya tersebut.
"Kakak akan segera datang kirimkanlah alamat lengkapnya," ucap Anne dengan cepat membuat Laura mengangguk walau Anne tidak bisa melihatnya.
"Aku tutup Kak. Akan aku kirim lokasinya lewat WhatsApp," ucap Laura dengan lirih setelah itu ia membagikan lokasi rumahnya kepada Anne.
Laura menunggu harap-harap cemas sambil menggendong Dirga yang terua merengek. "Sabar ya, Nak. Tante Anne pasti segera datang," ucap Laura dengan cemas. Yang bisa Laura lakukan saat ini melepas semua pakaian Dirga membiarkan anaknya tidak berpakaian karena tubuh Dirga yang semakin panas.
Tak lama setelah itu ada yang mengetuk pintu rumahnya dan Laura segera membuka pintu karena ia yakin pasti Anne yang datang. Dan benar saja Anne susah berada di depan pintu dengan wajah panik. "Maaf sedikit lama karena macet. Keadaan Dirga gimana?" tanya Anne dengan cemas.
"Masih panas Kak. Tolong periksa Dirga," ucap Laura dengan sendu. Anne mengangguk dengan cepat mengikuti langkah Laura. Ia langsung memeriksa keadaan Dirga.
"Dirga demam. Ini Kakak kasih obat penurun panas. Kamu yang meminum ya 3 kali sehari. Tindakan kamu sudah benar, jangan panik Dirga baik-baik saja," ucap Anne menenangkan adik iparnya tersebut.
"Aku takut!" ucap Laura dengan jujur terhadap keadaan Dirga karena saat ini hanya Dirga sumber kekuatannya.
"Sudah tidak apa-apa. Dirga sudah bisa tidur dan tidak menangis lagi. Sekarang jelaskan pada Kakak kenapa kamu berada di sini? Zico mana?" tanya Anne dengan tegas menatap Laura membuat Laura menunduk tidak tahu harus menjawab apa.
"A-aku..."
"Katakan saja Laura kamu tidak perlu takut dengan Kakak. Dari dulu Kakak sudah menganggap kamu adik kakak sendiri," ucap Anne dengan tenang.
"A-aku dan Mas Zico sudah resmi bercerai. Aku sudah tidak kuat dengan perlakuan kasarnya. Maafkan aku Kak, aku sudah tidak sanggup untuk bertahan," ucap Laura sengan sendu dengan kembali menangis mengingat kesakitan yang ia rasakan selama ini.
Anne langsung memeluknya, wanita itu ikut menangis memeluk Laura. "Kamu sudah mengambil keputusan yang tepat menurut Kakak. Kamu sudah bebas. Maafkan adik kakak yang tidak bisa menghargai kamu sebagai istrinya. Suatu saat pasti Zico akan menyesal telah melepaskan wanita sebaik kamu," ucap Anne dengan sendu. "Lalu kenapa kamu tidak pulang ke rumah tante Ratna dan om Hendra. Mereka orang tua kamu," tanya Anne dengan lirih.
Laura menggelengkan kepalanya menatap ke arah Anne. Laura menggenggam tangan Anne dengan erat. "Aku mohon jangan kasih tahu papa dan mama soal ini aku gak mau mereka kecewa. Biarkan aku hidup sendiri dan memulai hidup baru bersama Dirga," ucap Laura dengan memohon membuat Anne kembali terisak. Sungguh berat kehidupan yang Laura jalani karena Zico.
"Aku mohon Kak!"
"Kakak gak akan kasih tahu orang tua kamu maupun orang tua Kakak tapi kamu harus janji harus terus menelpon Kakak ya Laura," ucap Anne yang diangguki oleh Laura. Keduanya tersenyum bersama, senyum yang menyakitkan ketika mereka mengingat jika keduanya bukan lagi saudara tetapi bagaimanapun Anne akan selalu menanggap Laura adalah adiknya.
"Kakak harus kembali ke rumah sakit. Ingat diminum obatnya biar panas Dirga cepat turun. Kakak permisi," ucap Anne yang diangguki oleh Laura. Setelah kepulangan Anne, Laura memeluk Dirga yang sudah tertidur.
"Maafkan Bunda, Sayang. Kita mulai hidup baru bersama ya," ucap Laura dengan tersenyum lirih.
****
Part awal.
Ayo ramaikan ya!
Gimana kesan part awal?
Jangan lupa like, vote, komentar dan masukkan ke favorit cerita om Leon yang gak kalah mengandung bawang dan mengandung penyakit diabetes akut 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Bagus X
mewek akuuuuu
2021-11-30
0
Cucu Lasmawati
menarik,, ini seperti kisahku thor 😥
2021-08-14
1
Milah Kamilah
aku baru ketemu ma karya s otor lagi
2021-08-14
1