#11

Seharian ini Flow hanya mengisi kegiatannya dengan merenung. Dia masih kesal dengan Jev.

Flow masih tidak habis pikir mengapa seorang Jev mau maunya menjaga Flow yang tidak lebih hanya seorang pelayan cafe.

'Dia mau mempermainkanku?Jangan harap..wait Flow ....jangan terlalu percaya diri, untuk apa Jev mempermainkanmu?benar benar tidak ada gunanya bukan?...huffft ..sudahlah aku pasrah..semoga aku cepat sehat dan kembali ke kehidupan normalku', pikir Flow.

Jev membawa pekerjaan kantornya kerumah itu. Seharian dia mengerjakan planning proyek yang akan dimulai bulan depan.

Tak terasa matahari telah tenggelam di ufuk barat. Jev mencium harum masakan dari arah dapur.

Jev menuju dapur dan menemukan Flow sedang memasak. Jev masih mengamati Flow yang sedang sibuk memasak. Gerakannya lambat karena luka ditubuhnya mungkin masih terasa sakit.

Flow menggulung rambutnya tinggi menggunakan tali karet seadanya yang ada didapur. Flow mempunyai tubuh yang tinggi, pinggang yang kecil dengan pinggul yang sintal. Lekuk tubuhnya terlihat jelas ketika memakai dress milik Lisa yang mempunyai tubuh lebih mungil.

'Hmmm..Lumayan...', batin Jev.

Saking seriusnya memasak, Flow sampai tidak sadar bahwa dia sedang diamati oleh Jev dari belakang. Bahkan ketika Jev sudah duduk di kursi meja makan yang berada tepat dibelakang Flow.

Ketika sudah selesai memasak Flow berbalik untuk menyiapkan makanannya di meja dan langsung terkejut melihat Jev sudah duduk santai sambil melihat kearahnya.

"KAUUU...kenapa kau selalu mengagetkanku??", teriak Flow kesal.

"Ada pemandangan menarik disini tentu saja aku tidak akan merusaknya", goda Jev.

Jev sengaja membuat Flow kesal. Flow terpancing dan tiba tiba moodnya langsung terjun ke level terbawah.

Flow berusaha tidak menggubris ucapan Jev. Dia langsung menyiapkan semuanya dimeja. Termasuk makanan untuk Jev.

"Hmmm..enak..kau pintar memasak..kau bisa melamar di rumahku, aku akan menggajimu lebih tinggi dari cafe Shane", ucap Jev menyebalkan.

Flow tidak menjawab apapun. Dia benar benar tidak ingin berdebat dengan pria ini. Dia pria yang sangat sangat menyebalkan.Itulah yang ada dipikiran Flow.

Jev tau Flow pasti sedang kesal padanya. Dan Jev justru tersenyum melihat wajah Flow yang semakin cemberut.

Flow mempercepat tempo makannya. Dia ingin segera meninnggalkan Jev karena Jev selalu membuatnya kesal.

Mereka makan malam dalam diam. Dan Flow akhirnya menyelesaikan makannya terlebih dulu. Dia langsung menuju wastafel bak cuci piring dan mencuci piringnya. Posisi wastafel langsung bisa melihat ke arah luar taman belakang melalui jendela raksasanya.

Ketika akan mencuci piring, Flow sekilas melihat ke arah taman, dan dia kaget ketika melihat ada seseorang dibalik pohon dan melihat kearahnya.

Flow kaget dan spontan melempar piringnya ke wastafel bak cuci piring dan melangkah mundur.

Jev yang baru saja menyelesaikan makannya seketika melihat ke arah Flow.

"Flow...ada apa?", tanya Jev sembari menghampiri Flow.

"Jev ...sepertinya ada orang disana", ucap Flow lirih sambil menujuk jarinya ke arah taman belakang.

Jev langsung melihat ke arah yang ditunjuk Flow. Dan dia tidak melihat apapun.

"Aku tidak melihat apapun disana Flow", jawab Jev.

"No Jev...ada orang disana..aku melihatnya tadi", ucap Flow setengah berteriak.

"Ok..aku akan memeriksanya", kata Jev.

"Tidak..jangan tinggalkan aku, kalau orang itu masuk kesini bagaimana?jangan tinggalkan aku", ucap Flow dengan suara gemetar.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good luck thor lanjutkan seruuuu banget ceritanya

2024-02-01

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Mungkin perasaan flow, aja

2024-01-24

1

Bzaa

Bzaa

jujur aj sama jev flow

2023-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!