Mertua Kejam

Mertua Kejam

Janji dimasalalu

"Mari kita putus saja mas, hubungan kita tak bisa lagi dipertahankan."

, kataku sembari menahan tangis.

"Tapi kenapa? Apa salah mas, Ran? Bukankah selama ini mas pikir ngga ada yang salah dengan hubungan kita ini?"

"Semua baik-baik saja bukan, lalu kenapa kamu ingin kita mengakhiri semua ini?"

"Lima tahun Ran, lima tahun kita bersama, itu bukanlah waktu yang singkat!"

"Tolong dipertimbangkan lagi baik-baik!"

"Tidakkah Kiran merasa sakit setelah sekian lama kita berjuang ,kita mau mengakhiri semuanya saat ini? Hanya begitu saja?"

"Lalu untuk apa selama ini kita berjuang bersama dan saling menguatkan ,kalo pada akhirnya kamu menyerah begini?"

"Apa alasanmu menyerah Ran?"

"Apa Kiran sudah mulai bosan dengan mas?"

"Atau jangan-jangan Kiran sudah ada lelaki lain?"

"Benarkah begitu Ran?"

"Jangan hanya diam saja dan menangis Ran."

"Jawab pertanyaanku sekarang ,kenapa?", tanya mas dayat sembari mengepalkan kedua tangannya erat.

Aku tau dari nada bicaranya, mas Dayat pasti begitu emosi, tapi mau gimana lagi, aku hanya lelah, hubungan kami memang baik-baik saja, hanya saja kedua orang tua mas Dayat sedari awal memang sudah terlihat tak begitu menyukaiku.

Terutama ibunya.

Aku lelah terus berada diposisi seperti ini.

Aku lelah dengan hubungan yang seolah tak memiliki ujung.

Aku lelah dengan banyaknya pertanyaan yang terlontar dari rekan kerjaku, meski sebenarnya mereka tak terlalu banyak berkata.

Aku juga ingin melihat seberapa seriusnya mas Dayat dalam hubungan kami.

Apakah dia benar mencintaiku selama ini atau aku hanyalah pengisi diwaktu luangnya saja?

Sebenarnya aku sendiri sudah lama ingin menyerah.

Tak kuat bila terus-terusan begini.

Selama ini aku selalu mencoba kuat hanya karna mas dayat yang tak pernah menyerah mempertahankan hubungan kami.

Dan mas dayat juga yang selalu meyakinkanku bahwa suatu saat kedua orang tuanya pasti akan luluh pada akhirnya.

Tapi kenyataan berkata lain bukan?

"Lima tahun mas, lima tahun sudah aku menunggu kepastian darimu, menunggu restu orang tuamu, tapi apa yang Kiran dapat?"

"Orang tua mas masih saja terlihat tak menyukaiku terutama ibu mas",

" Sebenarnya apa salah Kiran mas? Kiran lelah."

"Kiran tak bisa terus-terusan digantung begini!"

"Banyak sudah omongan buruk tetangga tentang kita, mas!"

"Tentang mas yang tak kunjung melamar Kiran!"

"Aku ini wanita mas, usia Kiran juga sudah cukup bila kita menikah."

"Kita sudah sama-sama dewasa mas ,dan usia kita bakal semakin bertambah setiap tahunnya, sudah bukan waktunya untuk terus berpacaran."

"Kamu paham bukan maksudku mas?"

"Bahkan kedua orang tuaku sudah sangat mengenal mas dengan baik."

"Mereka terus menanyakan kapan mas akan melamar Kiran!"

"Kiran mesti beri jawaban apa bila mereka bertanya begitu?"

"Bila mas memang benar tak yakin dengan Kiran, bukankah lebih baik kalo kita akhiri saja hubungan kita ini?"

"Kiran tak ingin terjerat dalam ketidakpastian begini, Kiran cape!"

"Lebih baik Kiran menerima lamaran dari pria pilihan abah, daripada Kiran terus-terusan digantung begini sama mas."

"Lima tahun mas! Lima tahun sudah mas Dayat seolah tak pernah memikirkan mau dibawa kemana hubungan kita ini!"

"Lima tahun sudah mas, apa bagi mas Kiran masih belum cukup sabar?"

"Kiran lelah mas, benar-benar lelah."

"Dan lalu bagaimana dengan orang tuamu mas?"

"Sampai saat ini mereka, terutama ibu mas, masih tak mau menerimaku, sebenarnyaapa kurang Kiran mas?"

"Tanpa alasan yang jelas kedua orang tuamu membenci Kiran!"

"Apa karna Kiran hanya anak seorang buruh tani? Atau karna status pendidikan Kiran yang lebih rendah dari mas?",

"Kiran tau Kiran hanyalah tamatan smk, tapi hanya karna itukah kedua orang tua mas jadi merendahkan Kiran, merendahkan pekerjaan abah, pekerjaan orang tua Kiran?

"Dan berpikir Kiran ini tidak layak bersanding dengan mas Dayat? Begitukah mas?"

"Atau memang orang tua mas berpikir bahwa karna Kiran anak tunggal, jadi Kiran dianggap anak yang pastinya manja seperti wanita diluar sana?"

"Mas perlu tau! Abah dan umi sekalipun tak pernah mengajarkan Kiran untuk jadi gadis yang manja!"

"Kiran, cukup! Kiran tau bukan ,sedari awal hubungan kita, mas selalu memperlakukanmu dengan baik!"

"Apa pernah mas melihat status diantara kita?"

"Apa pernah sekali saja Kiran mendengar mas merendahkan Kiran? Membahas pekerjaan orang tua Kiran?"

"Sekalipun tidak pernah bukan! Mas tulus menyayangi dan mencintai Kiran, itulah kenapa mas mau menerima Kiran apa adanya tanpa melihat perbedaan yang jelas terlihat diantara kita!"

"Ibu mungkin memang tak menyukai Kiran, bila Kiran memang sudah terlanjur berpikir begitu!"

"Tapi bukan berarti orang tua mas tak mau menerimamu!"

"Mas masih butuh waktu sedikit lagi, semua mesti berproses Ran, tak bisa instan begitu saja!"

"Mengertilah keadaan mas ini! Mas tau Kiran lelah, mas minta maaf."

"Mas hanya ingin memintamu bersabar sedikit lagi, mas janji akan merayu orang tua mas agar segera merestui hubungan kita!"

"Dan ingat Ran, ibu tak seperti yang Kiran pikirkan! Mas yakin itu."

"Mas mohon, bertahanlah sebentar lagi Ran."

"Semua demi hubungan kita! Mas tak ingin semua ini menjadi sia-sia!"

Mas dayat memeluk tubuh ini begitu erat, aku sendiri sebenarnya tak ingin berpisah ,karna akupun begitu menyayangi sosok mas Dayat ,belum pernah kukenal lelaki sebaik dirinya.

Bagaimana mungkin aku mau kehilangan sosok sesempurna dia?

Aku berusaha menjernihkan kembali pikiranku.

Entah kenapa hatiku yakin bahwa suatu hari nanti mas Dayat pasti menepati janjinya.

Selama ini mas Dayat sekalipun tak pernah mengingkari janjinya padaku.

Jadi tak salah rasanya bila aku mencoba memberinya satu kesempatan lagi.

Aku hanya berharap pilihanku saat itu tak salah.

"Baik mas, karna mas juga telah berjanji, Kiran akan beri mas satu kesempatan terakhir!"

"Kiran akan tunggu hingga dua tahun lagi mas, kalo dalam waktu dua tahun tetap tak bisa merubah pemikiran kedua orang mas tentang Kiran, maka mari kita benar-benar akhiri hubungan kita ini!"

"Kiran tak ingin membuang waktu Kiran lebih lama lagi untuk pria yang ternyata bukan jodoh Kiran!"

"Baiklah Ran, mas janji dalam dua tahun ,mas tak akan membuat Kiran kecewa."

"Tunggu mas yah, mas akan membawa Kiran ke jenjang yang lebih serius, dan saat itu tiba, tak akan ada seorang pun lagi yang bisa memisahkan kita, mas janji!"

"Iya mas ,pegang kata-katamu mas, semoga tuhan memberikan kita kemudahan untuk bersatu."

Itulah sepenggal ingatanku akan janji mas Dayat dimasa lalu.

Aku hanya berharap mas Dayat akan benar-benar menepati janjinya.

Atau akankah pada akhirnya aku harus menerima lamaran dari pria pilihan abah?

Bersambung............

Terpopuler

Comments

⋆͙̈𝙆𝙤𝙖 𒆜🌻🐇⋆͙̈

⋆͙̈𝙆𝙤𝙖 𒆜🌻🐇⋆͙̈

mampir tor semangat terus

2021-08-01

1

Nandasintaa

Nandasintaa

awalnya serem Thor baca judul nya, tapi skrng aq sedikit pusing Krn percakapan nya banyak tanda petik tapi yang bicara satu orang aja 😀

2021-07-31

1

Azminuansah

Azminuansah

Wow janji dimasa lalu, harus tetap di ingat itu hehehe

2021-07-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!