"Jadilah seperti senja yang selalu menepati janjinya bahwa dia pergi untuk kembali"
~Syeza Anastasya
"Kau sedang mencarinya?"
"Akh ya! kau melihatnya?"
"Kau ingin menemuinya?"
"Untuk apa aku mencarinya kalau bukan untuk menemuinya?" Rayhan terlihat kesal sedangkan Fairuz hanya tertawa lebar.
"Kau memang tidak sabaran bro!"
"Memangnya kau sendiri betah jika di gantung lama-lama?"
"Oups sorry! aku bukan tipe pria yang suka di gantung tanpa kepastian!" Sahut Fairuz dengan bangga.
"Yakh!! kau menyindirku?"
"Ahaha kau merasa tersindir? baguslah!"
Rayhan memutar bola mata malas.
"Katakan, dimana dia sekarang? kau membuang waktuku!"
"Ahaha iyh-iyh!! eemm dia biasanya suka menikmati senja" Rayhan memicingkan matanya.
"Tunggu, kau bahkan tau kebiasaan dia sekarang?"
"Iyh! aakhh apa kau cemburu?"
"Cemburu hanya untuk mereka yang tidak percaya diri!" Rayhan memasang wajah datarnya lalu melangkah pergi.
Fairuz kembali tertawa girang.
Akh dia memang suka sekali menggoda sahabatnya.
"Yakh!! kau belum berterima kasih kepadaku Ray!!"
Rayhan tak menggubris, ia terus melangkah sambil melambaikan tangannya tanpa menoleh ke arah Fairuz.
"Aiss!! dasar sahabat tak ada adab!!"
""""""""
"Aku mencarimu daritadi rupanya kau ada di sini?"
Seorang gadis cantik dengan rambut ikal hitam nan panjang mendongak mencari sang pemilik suara.
Seorang lelaki berdiri tegak tepat disampingnya dengan matanya yang tetap fokus menatap senja.
"Kau tidak sadar kalau sudah tiga minggu menggantung perasaanku?" Sambung lelaki itu sambil tertawa kecil.
Gadis itu hanya menunduk.
"Aku sadar! sangat menyadarinya hanya saja, mulutku terasa kaku untuk mengatakan jawabannya" Batin gadis itu.
Sejenak suasana disekitar mereka terasa hening, mereka sibuk dengan pikirannya
masing-masing.
"Aakh aku tidak suka suasana seperti ini! mencekamkan sekali!" Gadis itu kembali membantin.
Ia lalu mendongak menatap senja yang memamerkan keindahannya.
"Bantu aku! bantu aku untuk mengatakannya! aakh kenapa aku malah memelas pada senja? memangnya dia bisa meneriaki jawabanku ke Rayhan?!" Ia lalu menghela nafas dan kembali menunduk.
Lelaki itu lalu melirik ke arahnya.
"Kau sepertinya menyukai senja?"
Gadis itu hanya mengangguk dalam keadaan menunduk.
Lelaki itu tersenyum.
"Indah bukan?"
"Apanya?" Gadis itu mendongak menatap ke arah lelaki itu yang sudah kembali fokus menatap senja.
"Senja" Ujarnya tanpa menoleh ke arah gadis itu.
Gadis itu lalu ikut menatap senja.
"Iyh indah! sangat indah! bahkan aku pun tidak sadar sejak kapan aku mulai mengaguminya! tapi..., ia hanya sesaat bukan?"
Lelaki itu sejenak tersenyum ke arah gadis itu lalu kembali fokus menatap senja.
"Tapi ia tak pernah ingkar janji bukan? ia pergi namun ia selalu kembali! selalu menepati janjinya!"
Gadis itu tersenyum lalu beranjak berdiri.
Ia lalu memejamkan matanya.
"Dan aku berharap kau juga begitu!" Ujarnya hampir setengah berbisik membuat lelaki itu menoleh ke arahnya.
"Maksudnya? bisa di perjelas?"
Gadis itu membuka matanya.
"Aiss menyebalkan! dia tidak peka dengan ucapanku? dia benar-benar tidak paham? dasar pria tidak pekaan!" Gadis itu menggerutu dalam hati.
"Za?"
"Ahaha bukan! bukan apa-apa!"
Gadis itu, Syeza Anastasya tersenyum kikuk.
Suasananya pun kembali hening.
Syeza terlihat kaku dan memainkan jari jemarinya.
"Terima kasih!"
"Untuk?"
"Jawabannya!"
Syeza menoleh.
Lelaki itu tersenyum sambil tetap fokus menatap senja.
Syeza ikut tersenyum lalu kembali menatap senja.
"Eh?"
Lelaki itu tiba-tiba menggenggam tangan Syeza membuat gadis itu menoleh ke arahnya.
Lelaki itu terlihat memejamkan matanya.
"Aku kira, aku tidak akan punya kesempatan!"
Syeza tersenyum.
Ia lalu memandang wajah tampan lelaki yang berdiri disampingnya dengan saksama.
"Akh sampai hari ini aku masih belum percaya bahwa akulah wanita yang berhasil menaklukkan hatimu Ray! dia lelaki yang di idolakan oleh banyak wanita di sekolah dan tentu saja banyak yang ingin menjadi kekasihnya! saat aku menggantung perasaannya saja sudah banyak yang heboh apalagi kalau mereka tahu aku sudah menjadi wanita terpenting dalam hidupnya? ah bagaimana reaksi mereka?"
Ia masih asik memandang wajah tampan lelaki itu, wajah tampan dengan senyum menawan.
"Sudah puas?" Rayhan membuka matanya.
"Eh?"
"Aku tahu aku tampan!" Rayhan tersenyum kecil membuat Syeza memutar bola mata malas.
"Astaga aku tidak menyangka ternyata kau memiliki tingkat PD yang parah!"
Mereka lalu tertawa bersama lalu kembali menatap matahari yang hampir sempurna tenggelam diufuk barat.
Ia pergi meninggalkan kegelapan dan ketakutan tapi, ia akan kembali lagi esok hari memberikan semangat baru, memberikan keceriaan, kebahagiaan, dan kehangatan untuk orang-orang.
Syeza lalu memejamkan matanya merasakan semilir angin yang berhembus pelan, udara dingin mulai masuk menusuk tulangnya, tangannya pun sedikit bergetar lalu perlahan genggaman ditangannya semakin erat, ia lalu menatap tangannya yang digenggam erat lalu menoleh sejenak ke arah Rayhan yang juga ikut memejamkan matanya.
Syeza tersenyum lalu kembali memejamkan matanya.
"Semoga tidak mengecewakan! aku berharap setelah ini aku tidak perlu lagi berkelana kemana-mana untuk mencari! semoga kau menjadi awal dan akhir dalam perjalanan ini! semoga kau adalah satu-satunya pelabuhan yang menjadi tujuan akhir! aku percaya padamu maka, jadilah seperti senja yang selalu menepati janjinya!"
Gadis itu menarik nafas panjang dan membuangnya pelan.
Hari ini, tepat dibawah langit jingga! tepat didalam dekapan sang senja, dirinya mengharapkan sebuah asa yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna!.
Tangannya yang digenggam erat dibawah langit senja meyakinkan keputusan yang dibambilnya dan berjanji akan selalu menjaganya dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments