Bahagia Diujung Senja

Bahagia Diujung Senja

Tentang Aku

"Ketika kesempatan cinta itu hadir, apa yang akan kau lakukan? menerima dan merawatnya atau membiarkan ia di ambil orang lain?"

~Syeza Anastasya

Pagi yang cerah, matahari mulai beranjak dari ufuk timur. Jarum jam menunjukkan angka pukul 06.00 WIB, meskipun di hari libur, Asrama British School mulai beraktivitas dan terlihat ramai.

Seorang gadis cantik pemilik rambut hitam ikal masih nyaman meringkuk dibawah selimut, ia enggan untuk membuka matanya.

"Syeza bangun!! sudah jam berapa sekarang?!" Seorang gadis pemilik rambut sebahu berteriak dengan suara melengking.

"Berisik!!" Gadis pemilik rambut hitam ikal nan panjang itu mendengus kesal lalu meraih bantal dan menutup telinganya.

"Syeza sudah jam enam lewat!!" Gadis pemilik rambut sebahu itu berceloteh namun, sahabatnya yang masih nyaman dalam selimut tak meresponnya.

"Kakak!! kok masih tidur?! aku sudah cantik loh!! katanya mau jalan-jalan?!" Seorang gadis pemilik rambut panjang dan hitam lebat dengan di kuncir kuda terlihat cocok dengan seragam olahraga berwarna putih melangkah masuk dengan penuh ceria.

"Kakak bangun!!" Ia menarik selimut dan bantal yang menutupi telinga sahabatnya.

"Huufff!!"Gadis pemilik rambut hitam ikal itu menarik nafas kasar lalu menatap kedua sahabatnya dengan tatapan lesu.

"Lihatlah! aku sudah super duper cantik dan kau? kau masih saja santai?!" Gadis pemilik senyum ceria itu terlihat sewot.

"Sebentar, za ada apa?" Gadis pemilik rambut sebahu itu menggenggam tangan sahabatnya dan menatapnya penuh perhatian.

"Kau baik-baik saja?"

"Moodku lagi tidak baik"

"Why? ada apa? ada masalah?"

"Iyh kak ada apa? ceritakan! kami sahabatmu bukan? apa gunanya kami jika kakak saja tidak mau berbagi?"

Mulut bawel gadis pemilik rambut panjang di kuncir kuda itu mulai berkoar sedangkan, gadis pemilik rambut sebahu itu terlihat mengangguk antusias membenarkan ucapan sahabatnya.

Gadis pemilik rambut ikal itu lalu melepaskan genggaman tangan sahabatnya dan memijat keningnya dengan pelan.

Sunyi, keadaan di sekitar terlihat hening.

Mereka masih menunggu dengan antusias, gadis berrambut ikal itu lalu menghentikan pijatannya sembari menghela nafas lalu beralih menatap sahabatnya satu persatu.

"Moodku hancur karena kalian yang menganggu tidurku!!" Gadis berrambut ikal itu berteriak pelan lalu nyengir kearah sahabatnya dan berlari ke toilet.

"Syeza!!"

"Kakak!!"

Kedua sahabatnya berteriak kesal.

"Aku kira dia benar-benar ada masalah! huuff dasar sahabat jail!" Kesal gadis pemilik rambut sebahu.

"Jantungku? akh jantungku masih aman rupanya! aku sedikit syok!" Sambung gadis berrambut panjang mendramatis.

Mereka adalah tiga bersahabat.

Syeza Anastasya Elhameed, gadis cantik berkulit putih, pemilik rambut hitam ikal nan panjang, dengan tinggi semampai dan pemilik netra coklat yang indah, si pemilik kepribadian ganda, ia yang bersikap cuek jika bersama orang lain dan menjadi gadis yang cukup periang jika bersama sahabatnya.

Viera Anarkia, gadis manis berkulit sawo matang dengan rambut pirang sebahu dan tinggi semampai dengan gayanya yang sedikit tomboy, gadis manis yang memiliki sifat yang sedikit unik, ia yang cuek tapi panikan, paling peka dan tentunya perhatian.

Geisha Al-Ahkam, Gadis cantik berkulit putih, pemilik rambut lurus hitam panjang yang memiliki kebiasaan menguncir rambutnya, sang pemilik senyum ceria dan paling periang.

Mereka bertiga sekolah disalah satu SMA Favorit di Jakarta yakni British School dan tinggal bersama diasrama, akh mereka pun memiliki alasan tertentu kenapa memilih tinggal diasmara, menurut geisha tinggal diasrama jauh lebih menyenangkan namun, berbeda dengan viera, awalnya ia hanya mencoba-coba tapi pada akhirnya ia malah merasa nyaman sedangkan syeza, akh tinggal diasrama bukanlah pilihannya melainkan keinginan ayahnya dengan alasan agar ia lebih aman.

                         ~~~~

"Maaf"

Viera dan geisha tak menggubrisnya dan memasang wajah datar.

"Kalian kalian benar-benar kesal? aku tadi cuman bercanda"

Syeza terlihat sedih, ia lalu menghela nafas pasrah dan menundukkan kepalanya namun, geisha tiba-tiba memeluknya.

"Eh?"

"Kau tau kak? aku benar-benar syok! aku kira kakak benar-benar lagi ada masalah"

Geisha mendramatis.

Syeza hanya tertawa kecil.

Akh, dia memang gadis yang suka mendramatis dengan suatu hal.

"Begini saja, sebagai gantinya kakak harus ikut kemana pun kami pergi! bagaimana kak vi?" Usul Geisha

"Eemm benar!" Viera mengangguk membenarkan ide Geisha.

"Akh siapa pun tolong aku! ini ide gila! aku pasti akan dibawa ke tempat yang malas aku datangi!" Syeza memelas dalam hati.

"Ah ya aku melupakan sesuatu dikamar! kalian tunggu sebentar disini" Viera lalu berlari kecil menuju kamar.

"Akh canonku juga ketinggalan! kita harus mengabadikannya momen ini jadi, kakak tunggu disini! jangan kemana-mana!" Geisha terlihat antusias lalu berlari kecil mengikuti Viera.

Syeza hanya tersenyum kecil lalu melangkahkan kakinya ke arah taman dan duduk disalah satu bangku, ia lalu sibuk mengotak-ngatik ponselnya.

Saat ponselnya terbuka, ada salah satu notifikasi yang membuatnya menghela nafas.

Sebuah topik yang sedang trending. Tentang Tuan Satrio, CEO terkaya di Indonesia yang dikenal dengan Pria Misterius, dikabarkan memiliki seorang putri yang sedang menempuh pendidikan SMA di Jakarta.

"Masih hidup? aku kira kau sudah tidak  bernafas lagi!" Seorang lelaki dengan gaya rambut Quiff Haircut dengan poni sebatas alis serta penataan yang sedikit acak-acakan sangat cocok dengan wajah tampannya melangkah menghampiri syeza dengan cengiran.

"Yakh! jika aku mati bagaimana denganmu? apa kau akan baik-baik saja? akh aku tebak! kau pasti sangat merasa kehilangan Syeza kan?"

Syeza tertawa mengejeknya.

Lelaki itu memutar bola mata malas.

"Kalau kau mati, aku rasa dunia akan lebih tenang!"

"Hiiss!!"

Syeza mendengus kesal dan membuang muka lalu kembali fokus dengan ponselnya, ia memilih diam dan malas untuk berdebat.

Lelaki itu lalu melangkah ke arah kolam dan mengambil makanan ikan, ia lalu melemparinya ke bawah, beberapa detik kemudian ikan-ikan itu bermunculan dipermukaan dan saling berebutan makanan, ia terus melakukannya berulang kali.

Syeza yang melihat lelaki itu masih betah memberi makan ikan-ikan menarik nafas panjang.

Dia adalah Rayhan Al-farizi, salah satu sahabat Syeza! lelaki tampan yang memiliki senyum menawan, ia yang dikenal sebagai ketua tim basket yang sangat populer disekolahnya dan menjadi pria idaman wanita-wanita disekolahnya.

"Yakh! sebenarnya apa yang kau lakukan disini?"

"Kenapa? ini tempat umum! siapa saja boleh kesini bukan?"

"Aku tau tapi ini kan tempat perempuan!"

"Aku punya urusan yang harus diselesaikan!"

"Oh ya? kau juga punya urusan? aku kira hidupnya seorang Rayhan hanya lurus-lurus saja!"

"Aakhh kau tidak tau? aku ini orang sibuk!"

"Iyh sibuk! sibuk mencari kabar tentang Elmira!"

Rayhan kembali memutar bola mata malas.

"Oh ya by the way bagaimana kabar Elmira? kalian benar-benar tidak saling komunikasi lagi?"

"Huuff!! kenapa kau selalu bertanya tentang Elmira? aku bahkan sudah beberapa kali memberitahu, aku tidak punya hubungan lebih dengannya!"

"Kalau begitu kenapa dulu kau tidak berencana mengikatnya? sekarang, saat dia sudah hilang kabar baru menyesal?"

"Yakh! apa aku terlihat menyesalinya? aku tidak mencintainya jadi untuk apa? lagi pula ada hati yang perlu aku yakinkan!"

"Ada hati yang perlu kau yakinkan?"

Rayhan hanya mengangguk.

"Kau sudah mencintai wanita lain?"

Rayhan kembali mengangguk.

"Waakhh!! ini berita yang lebih mengejutkan daripada berita yang sedang tranding sekarang! bahkan Elmira yang secantik itu tidak bisa menaklukkan hatimu? lalu seperti apa gadis yang kau cintai?" Syeza lalu menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"Akh aku perlu memberinya upplause karena menjadi wanita yang berhasil menaklukkan hatinya sang ketua basket dari semua wanita-wanita yang mengincarnya"

Syeza tersenyum sambil memberikan gerakan tepukan kecil pada kedua tangannya. Rayhan hanya tersenyum kecil.

"Sejak kapan Ray?"

"Sudah lama! jauh sebelum Elmira datang"

"Sampai sekarang?"

"Eemm" Rayhan mengangguk.

"Dan wanita itu tahu?"

Rayhan hanya menggeleng kecil.

"Kau memendamnya selama ini?! pria sejati itu berani mengungkapkan bukannya diam! dengar Ray, jika kau terlambat sedikit saja dia akan di ambil orang lain!"

Rayhan kembali tersenyum kecil.

"Akh Ray aku benar-benar penasaran dengan wanita itu! apa dia cantik? apa cantiknya seperti aku? atau melebihi aku? akh atau aku yang jauh lebih cantik?" Syeza kembali menopang dagunya sambil memikirkan seperti apa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hatinya Rayhan.

"Yakh! buang jauh-jauh pikiran burukmu itu!!" Rayhan memicing ke arah Syeza.

"Eheheh padahal di otakku sudah terfikirkan kalau gadis itu adalah wanita tua yang sudah keriputan dan punya uban dimana-mana!"

Lagi-lagi Rayhan memutar bola mata malas dan kembali memberi makan ikan-ikan itu.

"Ray kau tidak berniat untuk mengenalkannya ke aku?"

"Kau ingin tahu?"

"Eem iyh! aku ingin tahu!"

"Yakin kau ingin tahu?"

"Iyh Ray! aku penasaran dengan wanita itu!"

"Kau bisa meyakinkan kalau kau tidak akan sakit hati saat tahu siapa dia?"

"Ray aku serius!!"

"Baiklah! karena kau yang ingin tahu dan ini cukup memberiku keberanian untuk mengungkapkan rasa yang selama ini terpendam"

Syeza terdiam, gadis itu mengkerutkan alisnya merasa bingung dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut sahabatnya.

Rayhan meletakkan makanan ikan yang ada di tangannya, ia lalu memasukkan kedua tangannya kedalam kantong celananya lalu menarik nafas dan menghembusnya pelan lalu berbalik dan perlahan-lahan berjalan ke arah Syeza.

Syeza hanya duduk terdiam sembari memperhatikan Rayhan yang berjalan mendekatinya.

Rayhan lalu membungkukkan badannya agar menyamai Syeza yang sedang duduk.

"Jika aku mengatakan bahwa wanita yang berhasil menaklukkan hatiku adalah kau! apakah kau akan percaya?" Rayhan membisikkan kalimat itu ditelinga Syeza.

"Eh? aku?" Beo Syeza bingung menunjuk dirinya.

Rayhan lalu duduk dihadapan Syeza, ia lalu mengangguk sambil tersenyum.

Syeza refleks memegang dadanya.

"Jantungku? ada apa dengan jantungku? kenapa tiba-tiba jadi seperti ini? akh apa aku sakit jantung?"

"Ada apa? kenapa wajahmu jadi pucat?"

"Hah?" Syeza meraba wajahnya.

"Benarkah wajahku pucat? his memalukan sekali!" Syeza mendengus dalam hati.

"Eeee itu, eeemmm...," Syeza terlihat linglung.

"Ahaha bercandamu tidak lucu Ray!" Syeza mencoba menetralkan dirinya.

Rayhan memicing ke arah Syeza dan menghela nafas, ia lalu beranjak berdiri.

"Apa aku terlihat bercanda? aku serius Za"

Syeza menghela nafas, ia sendiri bingung harus mengatakan apa?.

"Maaf Ray aku buru-buru! Viera dan Geisha sedang menungguku" Syeza beranjak berdiri lalu hendak melangkah pergi namun, Rayhan menghalanginya.

"Aku minta waktumu sebentar Za! ini sudah di mulai jadi aku harus menyelesaikannya hingga akhir!"

Syeza hanya terdiam.

"Apa aku perlu mengatakannya lebih jelas lagi?"

Syeza melirik ke arah Rayhan.

"Za kaulah wanita itu! wanita yang katamu dia adalah wanita tua yang sudah keriputan dan punya uban dimana-mana"

"Apa dia mau mati? kenapa dia mengulangi kalimat itu?" Syeza mendengus dalam hati.

"Za aku serius dengan perasaanku! kaulah wanita yang berhasil menaklukkan hatiku"

Syeza memejamkan matanya sejenak, baginya ini hal yang cukup rumit, ia cukup kebingungan dengan keadaan yang ia hadapi sekarang! bagaimana mungkin sahabatnya tiba-tiba mengutarakan isi hatinya secara sepontan!.

"Aku..., Aakhh Ray! aku..., astaga!! aku, aku bingung Ray! ini..., ini cukup mengejutkan untukku! apa kau tau? otakku bahkan buntu untuk berfikir!"

"Makanya otakmu itu jangan terlalu lelet" Rayhan tertawa kecil lalu menyentil kening Syeza dengan jarinya.

"Aiss sakit!!" Syeza menatap tajam ke arah Rayhan lalu mengusap-ngusap keningnya yang dicentil Rayhan.

Rayhan tersenyum kecil.

"Jadi bagaimana Za? aku butuh kepastian"

"Apa kau bisa dipercaya menjaga apa yang akan aku berikan nanti?"

"Apa aku terlihat meragukan?"

"Yakhh!! apa kau terbiasa menjawab pertanyaan dengan pertanyaan juga?"

"Ahahah bukan begitu! cuman pertanyaanmu terdengar seperti meragukanku"

"Sama sepertimu Ray, aku juga butuh kepastian karena yang akan aku berikan nanti adalah sesuatu yang berharga"

Syeza menarik nafas dan menghembusnya pelan.

"Jika kau serius, aku hanya ingin memastikan bahwa kau mampu menjaganya dengan baik!"

"Za aku akan selalu berusaha untuk menjaga apa yang akan kau berikan nanti! kau hanya perlu belajar mempercayaiku"

"Aku..., beri aku waktu Ray! ini terlalu cepat untukku!"

"Baiklah, aku mengerti! kau pasti sangat terkejut! aku akan menunggu sampai kau siap untuk memberikan jawabannya"

Syeza hanya mengangguk dengan lemah.

"Jangan terlalu di fikirkan! aku siap menunggu sampai kau siap!"

Seketika Syeza memicing ke arah Rayhan.

"Ahaha! aku hanya khawatir otak leletmu bertambah lelet karena banyak berfikir"

Syeza memutar bola mata malas.

"Baiklah, kau sudah selesaikan? aku..., aku eemm..., aku permisi dulu! Viera dan Geisha pasti mencariku"

Syeza tersenyum kikuk lalu melangkah pergi.

Rayhan hanya mengangguk.

"Za aku benar-benar berharap kau memberiku kesempatan dan aku bisa menjaga apa yang akan kau berikan nanti!" Batin rayhan.

Matanya terus memandangi gadis yang sudah hampir dua tahun ia cintai sampai gadis itu hilang dari penglihatannya.

Buukkk!!

Syeza dengan ekspresi yang tak bersemangat dengan pelan melemparkan batu ke arah danau.

Disinilah mereka sekarang, duduk selonjoran dibawah pohon ditepi danau, setelah puas berkeliling mereka memutuskan untuk duduk bersantai ditepi danau.

"Za? ada apa? daritadi kau kelihatan tidak bersemangat, ada masalah?" Viera menatap sahabatnya yang terlihat murung.

"Iyh kak dari awal berangkat kakak kelihatan lesu! ada apa?" Sambung Geisha

"Hem? akh aku baik-baik saja! hanya..., aku merasa tiba-tiba moodku tidak stabil"

"Ouh? kenapa? apa kau tadi bertemu dengan sesuatu yang membuat moodmu jadi berubah kak?" Geisha mulai heboh.

"Akh itu hal yang wajar Sha" Ujar Viera santai.

"Apa maksudnya kak Vi?"

"Eemm terkadang kita merasakan sesuatu hal yang kita sendiri tidak tau apa penyebabnya!"

"Huff ada hal seperti itu yang terjadi juga?"

"Iyh! kau belum merasakannya?" Geisha hanya menggeleng kecil.

"Nanti kau juga pasti akan merasakannya!"

"Tidak! tidak! aku tidak ingin merasakan hal seperti itu!" Ujar Geisha

"Kenapa?" Viera terlihat bingung dengan pernyataan Geisha.

"Akh itu hal yang menyebalkan kak!"

Syeza hanya tersenyum mendengarkan percakapan kedua sahabatnya.

"Akh biarlah begini dulu! bukan saatnya untuk mereka tahu! nanti saat aku sudah menemukan jawaban yang tepat untuk Rayhan, disaat itu aku akan memberitahu mereka!"Batin syeza.

Ia lalu mendongak menatap langit biru.

"Keputusan apa yang harus aku ambil? menerima dan merawatnya? danbelajar mempercayainya? atau membiarkan ia dimiliki oleh orang lain? huff merumitkan sekali!!" Syeza kembali membatin dan menghela nafas.

"Ah ya! apa kalian tahu berita yang sedang tranding sekarang?" Viera tiba-tiba bertanya dengan antusias membuat kedua sahabatnya menoleh ke arahnya.

"Berita apa kak?" Geisha ikut bersuara.

"Tentang Tuan Satrio! baru-baru ini ada artikel yang menyatakan bahwa Tuan Satrio ternyata memiliki seorang putri yang disembunyikan identitasnya! wakhh bahkan berita ini menjadi perbincangan yang hangat!"

Syeza dan geisha hanya terdiam.

"Kalian tahu? banyak sekali warganet yang penasaran tentang putrinya Tuan Satrio! aku sendiri juga bahkan sangat penasaran! apakah artikelnya benar? dan siapa sebenarnya putrinya Tuan Satrio? dan lebih anehnya lagi aku merasa tidak asing dengan foto perempuan cantik yang muncul di artikel itu! akh apa karena aku penggemar beratnya Tuan Satrio?"

Viera terlihat tertawa kecil dengan teorinya sendiri, sedangkan Syeza dan Geisha hanya menelan ludah dan saling melirik.

"Tapi banyak yang berkomentar juga bahwa pria yang muncul di artikel itu bukanlah Tuan Satrio!" Viera terlihat sedih.

"Padahal menurutku pria yang muncul di artikel itu sangat cocok jadi Tuan Satrio! kalian tahu bukan Tuan Satrio adalah pria yang misterius? wajahnya jarang terekspos camera jadi tidak banyak yang tahu tentang wajah aslinya tapi, entahlah aku merasa bahwa itu adalah Tuan Satrio!" Viera kembali manyun.

"Akh kalian pasti tidak mengerti dengan apa yang aku bicarakan bukan?" Wajah Viera terlihat sedih sedangkan, Syeza dan Geisha hanya nyengir.

Episodes
1 Tentang Aku
2 Bimbang
3 Senja
4 British School Jakarta
5 Cinta Sahabat
6 Tentang Waktu
7 Kamu
8 Mengenalmu 1
9 Mengenalmu 2
10 Persahabatan 1
11 Persahabatan 2
12 Luka
13 Segi Tiga Dalam Luka
14 Menunggu
15 Misterius
16 Berubah
17 Kembali Menghilang
18 Hati
19 Jiwa Yang Terpendam
20 New York
21 Terluka
22 Hati Yang Mecinta
23 Takdir Cinta
24 Penenang
25 Kebenaran
26 Menepi
27 Tak Ingin Kembali
28 Permintaanmu
29 Permintaan Sederhana
30 Menjagamu
31 Kehilangan 1
32 Kehilangan 2
33 Kehilangan 3
34 Pesan Terakhir Zidan
35 Pria Tampanku 7 Tahun Yang Lalu
36 Masa Lalu Ayah 1
37 Surat Dari Ibu
38 Pengumuman
39 Masa Lalu Ayah 2
40 Masa Lalu Ayah 3
41 Masa Lalu Ayah 4
42 Pertengkaran
43 Entahlah!!
44 Luka Dibalik Kemenangan
45 Terungkap
46 Perdebatan
47 Hati Yang Bingung
48 Takdir Luka
49 Effort Sang Ayah
50 Zidan, Aku Datang!
51 Pertemuan
52 Selalu Ada Untukmu
53 Berkumpul
54 Perihal Melupakan
55 Bertemu Kakek
56 Obrolan Pagi
57 Segalanya
58 Publikasi
59 Kenyamanan
60 Selamanya, Cinta Itu Akan Tetap Ada!
61 Sebuah Pernyataan
62 Pilihan Yang Tak Tergantikan
63 Kesalahpahaman
64 Americano Latte
65 Cinta Paling Sakit
66 Kekasih Alghifari?
67 Kecurigaan
68 Jatuh Cintaku Habis Di Kamu
69 Melepaskan Bukan Berarti Berhenti Mencintai
70 Kehilangan Arah
71 Pilihan Yang Sama
72 Kesempatan?
73 Kembali Bersamamu
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Tentang Aku
2
Bimbang
3
Senja
4
British School Jakarta
5
Cinta Sahabat
6
Tentang Waktu
7
Kamu
8
Mengenalmu 1
9
Mengenalmu 2
10
Persahabatan 1
11
Persahabatan 2
12
Luka
13
Segi Tiga Dalam Luka
14
Menunggu
15
Misterius
16
Berubah
17
Kembali Menghilang
18
Hati
19
Jiwa Yang Terpendam
20
New York
21
Terluka
22
Hati Yang Mecinta
23
Takdir Cinta
24
Penenang
25
Kebenaran
26
Menepi
27
Tak Ingin Kembali
28
Permintaanmu
29
Permintaan Sederhana
30
Menjagamu
31
Kehilangan 1
32
Kehilangan 2
33
Kehilangan 3
34
Pesan Terakhir Zidan
35
Pria Tampanku 7 Tahun Yang Lalu
36
Masa Lalu Ayah 1
37
Surat Dari Ibu
38
Pengumuman
39
Masa Lalu Ayah 2
40
Masa Lalu Ayah 3
41
Masa Lalu Ayah 4
42
Pertengkaran
43
Entahlah!!
44
Luka Dibalik Kemenangan
45
Terungkap
46
Perdebatan
47
Hati Yang Bingung
48
Takdir Luka
49
Effort Sang Ayah
50
Zidan, Aku Datang!
51
Pertemuan
52
Selalu Ada Untukmu
53
Berkumpul
54
Perihal Melupakan
55
Bertemu Kakek
56
Obrolan Pagi
57
Segalanya
58
Publikasi
59
Kenyamanan
60
Selamanya, Cinta Itu Akan Tetap Ada!
61
Sebuah Pernyataan
62
Pilihan Yang Tak Tergantikan
63
Kesalahpahaman
64
Americano Latte
65
Cinta Paling Sakit
66
Kekasih Alghifari?
67
Kecurigaan
68
Jatuh Cintaku Habis Di Kamu
69
Melepaskan Bukan Berarti Berhenti Mencintai
70
Kehilangan Arah
71
Pilihan Yang Sama
72
Kesempatan?
73
Kembali Bersamamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!