Dia Sahabatku, Dia Jodohku

Dia Sahabatku, Dia Jodohku

Kehilangan

Kehilangan adalah kalimat yang tak seorang pun ingin mendengarkan, kalimat yang menimbulkan duka dan air mata bagi mereka yang mengalami kehilangan

"Papa, Mama jangan tinggalkan Karin sendiri, Karin takut... Karin masih ingin bersama papa dan mama" ucap Karin yang duduk disebelah pusara kedua orang tuanya merebahkan badannya ke pusara Papa dan Mamanya

"Karin sudahlah, ayo kita pulang, sayang" ucap tante Indy yang tak bisa menahan air matanya yang mengetahui kakak laki-lakinya meninggal dan membuat Karin tinggal sendiri dengan umur yang masih kecil

"NG..nggak ma..u tante, Ka..rin mau disini.. ni sama Papa Mama, Karin ng.. gak mau ditinggal" ucap Karin dengan terisak-isak sambil mengelus papan nisan kedua orang tuanya

"Sayang, sudah mau hujan" ucap tante Indy yang Mencoba memegang tangan Karin namun selalu dilepaskan oleh Karin

"Tapi Karin" ucap tante Indy yang tiba-tiba berhenti memegang lengan Karin karena Seseorang yang berada dibelakang menganggap pundaknya

"Tante, biar Kevin saja" ucap Kevin yang datang seraya memberi isyarat dengan menganggukkan kepalanya yang hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh tante Indy

"Tante serahkan padamu, ya Kevin" ucap tante Indy seraya memegang bahu Kevin lalu pergi meninggalkan Karin dan Kevin

"Huuff Karin" ucap Kevin seraya duduk di samping Karin memasangkan jaket ke tubuh Karin karena sudah mendung dan suhu mulai dingin

"Kevin, Kevin apa Karin nakal?? sampai Papa Mama Karin ninggalin Karin sendiri" ucap Karin menoleh kearah Kevin menatap dengan wajah menderitanya

"Nggak Karin, nggak nakal kok, Mama sama Papa Karin kan sakit, emang tega Karin liat Mama dan Papa Karin kesakitan" ucap Kevin mencoba membujuk Karin seraya menghapus air mata yang ada di pipi Karin dengan lembut

"Nggak, Karin nggak mau lihat Mama dan Papa sakit" ucap Karin seraya menggeleng-gelengkan kepala nya

"Baiklah kalau gitu, sekarang Mama dan Papa Karin sudah senang nggak sakit lagi jadi, Karin nggak boleh sedih" ucap Kevin seraya menatap wajah Karin yang sembab karena nangis

"Jadi Karin nggak jahat, jadi Mama dan Papa tinggalin Karin supaya nggak sakit lagi, tapi kenapa kayak gitu hiks.. hiks... hiks uhuuu huuu" Karin yang mulai menangis lagi sambil terisak

"Karin mereka nggak mau ninggalin Karin, tapi mereka kesakitan, Karin harus ngerti ya" ucap Kevin yang kemudian memeluk tubuh mungil sahabatnya yang sudah lelah

"Tapi Ka.. Karin nggak mau sendiri" ucap Karin yang berada dalam pelukan Kevin

"Nggak Karin nggak sendiri, disini ada Kevin, Kevin akan selalu ada buat Karin, akan nemenin Karin kok jadi Karin nggak akan rasakan kesepian lagi oke" ucap Kevin membujuk sahabatnya yang baru di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya

"Kevin janji, akan selalu ada buat Karin, nggak akan buat Karin merasa kesepian" ucap Karin yang masing berada dalam pelukan hangat Kevin

"Ya Kevin janji" ucap Kevin memeluk dan mengelus rambut Karin dengan lembut

"Terima kasih Kevin" ucap karin dan setelah itu tak berkata lain ia tertidur karena ia sudah beberapa hari nggak tidur, makan dan selalu saja menangis

"Karin, Kevin janji nggak akan buat Karin merasa sedih dan kesepian" ucap Kevin seraya menggendong karin yang tertidur di punggungnya seraya membawa ke mobil tante Indy yang menunggu dari tadi sampai mereka datang

"Tante indy" ucap Kevin dengan keadaan menggendong Karin yang tertidur pulas di pundak Kevin, Melihat wajah lelah dan pucat Karin tante Indy merasa terpuruk, bagaimana bisa anak sekecil ini sudah merasakan hal yang begitu menyakitkan

"Ya tuhan, kenapa anak sekecil ini mendapatkan penderitaan seperti ini" batin tante Indy yang bisa melihat kemenakannya menderita seperti itu

"Tante buka pintu mobilnya" ucap Kevin seraya menuju mobil

"Oh baiklah" ucap tante Indy yang cepat membuka pintu mobil dan membantu Kevin dengan memapah badan dan kepala karin agar tak terbentur

"Okay Kevin masuk kita pulang" ucap tante Indy yang segera masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin lalu menggerakkan mobil secara baik

"Kevin bagaimana keadaan karin" ucap tante Indy melihat dari kaca spion mobil

"Karin pingsan , mungkin dia kelelahan" ucap Kevin menjelaskan keadaan karin

"Dia belum makan apa-apa sejak saat itu" ucap tante Indy yang mengkhawatirkan keadaan Karin

"Tenang tante nanti di rumah kita suruh Karin makan" ucap Kevin seraya mengelus lembut pipi bulat Karin yang tertidur nyenyak karena tubuh nya yang lelah

"Tapi tante nggak bisa membujuknya untuk makan Kevin" ucap tante Indy yang fokus dalam membawa mobil

"Nanti biar Kevin coba" ucap Kevin menenangkan tante Indy yang hanya membalasnya dengan anggukan kepala

Di rumah

"Nah kita sudah tiba di rumah Indy, biar tante buka dulu pintunya" ucap tante Indy yang keluar dari mobil, sedangkan Kevin mengambil posisi menggendong karin menuju rumah

"Kevin karin bisa sendiri" ucap Karin yang terbangun dari tidurnya

"Tapi Karin badan mu sangat lemah, biar aku gendong" ucap Kevin seraya membalikkan badannya lalu Karin memutuskan mengikuti perkataan Kevin, karena memang tubuhnya sangat lemah

Didalam rumah

"Karin makan ya" ucap tante Indy yang membawa sarapan untuk karin di meja makan

"Nggak mau tante, Karin nggak lapar" ucap karin yang mendorong makanan menjauh darinya, lantas melihat itu Kevin menghampiri karin

"Karin kamu harus makan" ucap Kevin yang duduk di samping karin mengambil makannya lalu menyuapi ke karin

"Nggak mau kevin" ucap Karin yang menoleh menolak makanan yang diberi kevin

"Karin kamu nggak sayang dirimu, lihatlah dirimu" ucap Kevin sedikit kesel tapi tak bisa karena ia memaklumi sikap Karin karena kondisinya, namun karin tak membalasnya dia hanya termenung

"Kalau gitu karin nggak sayang sama tante Indy, nggak sayang sama kevin" ucap Kevin yang melihat kearah karin

"Karin sayang kok" ucap Karin seraya melihat kearah Kevin yang memasang ekspresi sedih akan keadaan karin

"Kalau gitu kembalilah menjadi Karin yang kami kenal, kalau Karin benar-benar sayang sama Kevin dan tante Indy yang peduli dan membutuhkan Karin, hiduplah karena masih banyak orang yang menyayangi Karin" ucap Kevin menjelaskan perasaan yang ia rasakan saat melihat kondisi karin

"Tapi.." ucap Karin yang belum siap namun di sahut oleh kevin

"Nggak ada tapi an Karin, kalau papa dan mama karin tau dia juga akan sedih, maka kembalilah menjadi Karin yang dulu dan itu akan menjadikan Mama dan Papa bahagia bukan itu saja kami yang ada di sini juga senang" ucap Kevin seraya melihat kearah tante Indy yang mau menangis

"Hmm baik lah, Karin akan berusaha untuk kembali demi Kevin dan tante Indy yang sayang sama Karin" ucap karin yang meneteskan air mata lalu di hampiri dan di peluk oleh tante Indy

"Maafkan Karin buat tante nangis" ucap Karin membalas pelukan tante indy

"Nggak papa sayang, karena tante ngerti" ucap tante seraya melepaskan pelukan

"Nah sekarang makan ya, Kevin suapin" ucap Kevin yang mulai menyendok makan lalu menyuapi karin

"Ya Kevin, makasih" ucap Karin yang mulai ada senyum kembali di wajahnya yang membuat Kevin dan tante Indy sedikit tenang akan Karin yang sudah memulai awal baru

Terpopuler

Comments

LARA

LARA

dukung

2024-01-24

0

LARA

LARA

tolong semangat

2024-01-09

0

LARA

LARA

mohon dukungannya

2024-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!