Gelap, kelam, terasa sesak itulah arti sepi tanpa adanya cahaya hangat yang biasa dirasakan dan diterima seseorang dari orang yang mempedulikannya
8 tahun kemudian
"Karin, nak bangun ayo sarapan dulu" ucap tante Indy mengetuk pintu kamar Karin, dia sedang berada di rumah keluarga tante Indy
"Ya tante Karin keluar" ucap Karin seraya keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah mandi dan berkemas lalu menuju ruang makan
"Tante apa yang bisa Karin bantu" ucap Karin seraya menuju dapur membantu tante Indy
"Nih sayang tolong kamu masukin bahan ini ke dalam sup, kalau sudah matang kamu taruh dalam mangkok ya" ucap tante Indy seraya masih sibuk menyiapkan yang lainnya
"Baiklah tante" ucap Karin seraya melakukan hal-hal yang dikatakan tantenya dan setelah matang Karin memindahkan ke dalam mangkok
"Tante ini sudah siap" ucap Karin seraya meletakkannya di atas meja makan
"Bagus baiklah ayo kamu duduk kita makan, Rafael, Wirda ayo sarapan cepat nanti telat ke sekolahnya" ucap tante Indy seraya melihat ke pintu kamar anaknya apakah sudah bangun atau belum
"Baik ma, Wirda sudah siap dan kak Rafael juga sudah mau ke meja makan" ucap Wirda yang sudah memakai baju sekolahnya, dia berumur sepantaran dengan Karin
"Bagus, Papa mu mana" ucap tante Indy yang belum melihat suaminya om Surya
"Sayang aku disini, tolong benarkan dasi ku" ucap om Surya yang kesulitan dalam memakai dasinya
"Aduh kamu ini bisa apa sih tanpaku" ucap tante Indy seraya menghampiri om Surya untuk memperbaiki dasi om Surya
"Sudah ayo kita makan, Rafael cepat nanti telat" ucap tante Indy yang kemudian mengambilkan sarapan untuk anak-anak dan suaminya
"Iya ma" ucap Rafael yang kemudian duduk dimeja makan memulai memakan sarapan paginya
"Karin kamu belum mau sekolah, kan ini sudah 3 hari setelah peringatan meninggalnya orang tua mu" ucap Wirda yang seraya menyantap makanannya
"Tenang Wirda nanti aku akan balik sekolah kok" ucap Karin yang mulai melahap sarapannya, sedangkan tante Indy, om Surya dan Rafael hanya melihat Wirda dan Karin bicara
"Bagus lah, nanti akan ku katakan ke guru" ucap Wirda yang asyik menyantap makanan nya, Karin dan Wirda bersekolah di tempat yang sama dan sama-sama kelas 1 SMA namun kelas yang berbeda, Karin berada di kelas B sedangkan Wirda di kelas C sedangkan Kevin dan Rafael adalah kakak kelas Karin dan Wirda, Kevin berada di kelas A begitupun dengan Rafael mereka berdua adalah siswa pintar
"Ma Rafael pergi dulu" ucap Rafael seraya mengambil tasnya berjalan menyalami papa dan mamanya seraya mengusap lembut kepala Karin
"Kakak pergi dulu ya Karin" ucap Rafael tersenyum lalu hilang di baik pintu
"Ya kak" ucap Karin tersenyum ke arah Rafael
"Kakak tunggu aku" ucap Wirda seraya bergegas mengambil tas lalu menyalami kedua orang tua nya
"Karin gw pergi dulu, kakak tunggu" ucap Wirda yang berlari kecil seraya melambaikan tangan
"Cepetan, kalau lambat gw tinggal" ucap Rafael yang berada di luar rumah
"Hati-hati ya sayang" ucap tante Indy melihat anak-anak nya
"Baiklah kalau gitu Papa juga pergi kerja dulu ya Ma" ucap om Surya mengambil jas dan tasnya mencium kening tante Indy dan mengusap lembut kepala Karin
"Karin om berangkat kerja dulu" ucap om Surya seraya tersenyum
"Ya om hati-hati" ucap Karin melihat om Surya pergi
"Sayang tante juga pergi ya, mau buka toko" ucap tante Indy yang membereskan piring-piring kotor sesudah sarapan
"Tante nggak usah biar Karin saja, tante pergi kerja saja" ucap Karin yang menghentikan tangan tantenya
"Tapi sayang" ucap tante Indy melihat ke arah Karin yang memegang tangannya
"Tak pa tante" ucap Karin mengangguk kan kepalanya
"Baiklah tante pergi dulu" ucap tante seraya mengambil tas dan mengambil kunci mobil nya seraya mencium dahi Karin
"Hati-hati ya tante" ucap Karin yang dibalas dengan lambaian tangan oleh tante
"Huff" ucap Karin yang mulai membersihkan piring-piring sarapan tadi, setelah bersih kemudian menaruh nya dengan rapi di tempat rak piring
Di kamar Karin
Karin duduk di balkon yang ada di kamarnya memperhatikan orang-orang yang sibuk berlalu lalang ke sekolah dan kerja yang mengingatkan Karin pada keluarga nya yang utuh dulu
"Karin kenapa kamu sudah bangun, kenapa langsung masak, kamu kan seharusnya siap-siap sekolah sayang" ucap Mama Karin yang nyerotos melihat anak nya yang bangun pagi menolong mamanya masak
"Mama jangan gitu, ini sudah siap kok Karin cuman tinggal mandi dan siap tak akan lama, baiklah Karin ke kamar dulu Mama lanjutkan" ucap Karin yang berjalan ke kamar sambil mencium pipi Mamanya agar tak marah lagi
"Mama jangan dimarahin Karin nya, itukan biasa dia anak cewek" ucap Papa Karin yang duduk di meja makan
"Kamu selalu membela anak mu" ucap Mama yang masih asyik menyiapkan sarapan yang hampir diselesaikan karin
"Mama sudah siap kan" ucap Karin yang kemudian berjalan menuju meja makan
"Sudah kamu duduk saja, kita makan" ucap mama Karin yang kemudian duduk mulai mengambilkan makanan anak dan suaminya
"Baiklah" ucap Karin yang mulai menyantap makanannya begitu juga mama dan papa karin
Selesai makan
"Baiklah Papa pergi dulu, yuk Karin kita berangkat" ucap Papa mencium kening Istri nya lalu mengambil jas dan kunci mobil
"Baiklah Papa" ucap karin yang juga mengambil tasnya lalu memeluk dan mencium Mamanya
"Hati-hati ya sayang" ucap Mama Karin sambil mengikuti suami dan anaknya keluar sampai mobil berjalan lalu melambaikan tangannya
"Hiks... hiks Karin kangen kalian, ini sudah 8 tahun kalian pergi, Karin kesepian" ucap Karin menangis didalam kamar sendiri
"Ting.. ting" bunyi suara dering hp
"Karin kamu kenapa nggak masuk sekolah, Karin kamu sudah besar harus melanjutkan hidup, jangan seperti ini kalau orang tua mu lihat mereka akan sedih jadi Karin kembalilah ceria dan bahagia lah aku ada disini kamu tak sendiri ya bahagia lah" pesan Kevin saat melihat itu Karin terharu sedih karena hanya Kevin yang selalu ada buatnya sesuai janjinya 8 tahun yang lalu
"Huuuff benar kata Kevin aku harus bangkit" ucap Karin meyakinkan diri nya agar tak terlalu lama jatuh dalam kesedihan 8 tahun ini, dia sudah besar bukan anak kecil lagi, dia masih punya hidup yang panjang dan dia harus memulainya dari awal kehidupan baru yang lebih baik
"Hhmm sudah jam segini, lebih baik aku masak tante dan yang lain akan pulang" ucap Karin segera turun ke bawah menuju dapur untuk membuat sarapan siang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
🦖 Aniedaa
Karin semangat
2021-04-30
0
ParkNursyCy
Semangat ya kak😁
2020-04-18
1