"Karin ayo berangkat" teriak Kevin yang berada di luar, didepan rumah karin
"Ya ya aku keluar" ucap Karin yang berjalan keluar rumah menuju Kevin
"Ayo berangkat" ucap Karin berjalan duluan
"Ya ais gw ditinggal" ucap Kevin berlari kecil ke samping Karin
"Baiklah kita akan naik bus kan, ayo nanti ketinggalan" ucap Karin yang mulai berlari meninggalkan Kevin
"Akhh ya ya, jangan lari" ucap Kevin yang akhirnya berlari mengikuti Karin, kemudian sampai di pemberhentian bus
"Tit.. tit.. tit.." bunyi suara klakson motor yang lewat di jalan untuk para pejalan kaki, karena melihat itu lantas Kevin segera berlari ke arah Karin lalu narik nya ke tubuh Kevin, sebelum motor itu menabrak Karin lalu pergi
"Ya lo nggak ada otak ya, ini jalan untuk pejalan kaki" ucap Kevin yang masih memelik Karin dalam bekapannya
"Ya lo nggak papakan" ucap Kevin melihat ke arah Karin yang ada di Pelukkan nya
"Hhmm hangat, nyaman" batin Karin yang lebih mendekatkan tubuhnya dalam pelukan Kevin dan tak mendengarkan apa yang di katakan Kevin
"Ya ya Karin" ucap Kevin yang khawatir dengan Karin, lantas memegang tubuh karin dengan kedua tangannya
"Ahh apa? " ucap Karin yang sadar dari bengong nya
"Ais lo nggak dengar gw ngomong ya" ucap Kevin melotot ke arah Karin, karena melihat itu Karin memalingkan pandangannya dan saat itu dia melihat bus yang akan dinaikinya
"Ya aku dengar kok, ahh tuh bus kita datang" ucap Karin melarikan diri dari Kevin yang sedang marah
"Ya ya jangan kabur" ucap Kevin yang kemudian menyusul Karin
Dalam Bus
"Buset deh kok sempit amat ya" batin Karin yang berusaha memegang pegangan untuk penumpang yang berdiri tapi tak sampai oleh nya
"Akkhh" ucap Karin menutup matanya yang merasa dia akan terjatuh karena rem dadakan dari supir, namun dia tak merasakan sakit, dia hanya merasakan ada yang menghalanginya untuk tidak jatuh
"Lo nggak papa" terdengar suara yang berada tepat di depan Karin tentu Karin membuka matanya melihat ke arah sumber suara, lantas ia melihat Kevin yang berdiri di depannya menahan Karin yang hampir jatuh dengan tubuhnya, yang posisi karin berada di pelukan Kevin
"Heheh maaf" ucap Karin cengengesan melihat ekspresi Kevin yang marah, karena melihat Karin yang cengengesan membuat Kevin tambah kesel lantas ia mencentil dahi Karin karena keselnya
"Aww aww, sakit" ucap Karin memegang jidatnya lalu berdiri mengusap-usap jidatnya yang kena centil Kevin
"Ya jangan lepas pegangan ku" ucap Kevin yang tambah kesel
"Ya ya baiklah" ucap Karin yang masih mengelus jidatnya yang tak sesakit tadi lalu mulai berusaha memegang pegangan untuk penumpang namun tak sampai
"Pegangan ke gw aja" ucap Kevin yang bisa mencapai pegangan untuk berdiri
"Baiklah" ucap Karin bingung bagian mana yang digunakan untuk pegangan (emang Kevin benda apa, pake bagian-bagian segala)
"Hhmm gw boleh pegang disini" ucap Karin memegang bagian baju yang berada di pinggang Kevin, lantas Kevin melihat ke arah yang di tunjuk Karin
"Kalau lo megangin itu, ntar yang jadi baju gw yang robek" ucap Kevin cuek
"Trus yang mana? " ucap (arin bingung dan tanpa kata-kata Kevin mengambil tangan Karin meletakkannya di lengan Kevin
"Disini saja" ucap Kevin yang hanya di balas anggukan oleh Karin
Setengah perjalanan
Seorang laki-laki berdiri di samping Karin, karena melihat itu Kevin menjadi tak tenang
"Karin, lo depan gw" ucap Kevin tanpa alasan lalu membalikkan Karin
"Pegang lengan gw yang di atas" ucap Kevin yang masih mengawasi laki-laki tadi, sedangkan posisi mereka sangat dekat setiap bus bergoyang tubuh karin bagian belakang selalu bersentuhan dengan tubuh Kevin
"Akhh jangan mesum" batin Karin yang berusaha menampar dirinya
"Baiklah" ucap Karin, tak lama setelah itu, tiba-tiba bus rem mendadak lantas membuat penumpang terkejut
"Akkkkkkhhh" teriak Karin yang tak kuat menahan tubuhnya sendiri
"Tenanglah, lo aman" ucap Kevin dengan posisi tangan memegang pegangan atas tangan satunya lagi memeluk pinggang Karin
"Huff" helaan nafas Karin lega lalu melihat tangan Kevin yang melingkar di pinggangnya lantas seketika dia terkejut, jantungnya mulai berdetak tak karuan lalu wajah nya mulai memerah
"Lo nggak papa kan" ucap Kevin yang masih memegang pinggang Karin yang masih belum berdiri tegak, lantas karena itu Karin langsung mengambil posisi tegak
"Nah ayo" ucap Kevin menggandeng tangan Karin membawanya keluar dari bus yang tak seperti biasanya sangat ramai
Ke luar bus
"Kenapa lo bengongm" ucap Kevin
Karin yang bengong memikirkan tangannya yang masih di gandeng Kevin, ntah kenapa Karin merasakan sesuatu yang aneh biasanya tidak apa-apa apabila Kevin menggandeng tangannya waktu kecil
"Hhmm nggak papa, yuk ke sekolah" ucap Karin berjalan duluan diiringi oleh Kevin yang masih memegang tangan karin dari pemberhentian bus ke sekolah tidak terlalu jauh
"Cepat Kevin aku nggak sabar ketemu sahabatku" ucap Karin berlari dan menarik tangan Kevin yang membuat nya ikut berlari mengikuti Karin
"Hati-hati ntar lo jatuh" ucap Kevin hanya dibalas oleh Karin dengan membalikkan wajahnya lalu tersenyum manis, yang kemudian membuat Kevin takjub dengan senyum yang terpancar di wajah Karin, membuat wajahnya hanya bisa memerah
Di gerbang sekolah
"Nah Kevin, kita sampai di gerbang sekolah" ucap Karin berhenti memandangi sekolah yang tak ia kunjungi selama hampir seminggu ini
"Oh kita sudah sampai" ucap Kevin yang lantas menarik tangannya secara paksa dari tangan Karin yang membuat Karin sedikit terkejut dan sedih bertanya-tanya kenapa Kevin menarik tangannya dengan paksa
"Kenapa Kevin begitu" batin Karin yang belum selesai memikirkan hal itu tiba-tiba
"Karinnnnn" terdengar suara yang semakin lama semakin dekat dan 2 cewek itu langsung memeluk Karin
"Akkhh Karin kita kangen lo" ucap mereka dengan posisi masih memeluk Karin
"Hahaha aku juga maaf ya buat kalian khawatir" ucap Karin yang membalas pelukan sahabatnya yaitu Fira dan Rina
"Ya lo jahat amat ya" ucap Rina dingin melepaskan Pelukkan nya
"Lo jangan kasar ke sahabat lo sendiri" ucap Fira menggandeng tangan Karin
"Yuk ke kelas" ucap Fira menggandeng kedua temannya, lantas saat Karin di tarik oleh sahabatnya ia hanya menoleh ke arah Kevin memberi kode dengan senyum kalau dia pergi dulu, namun hanya di balas dengan anggukan yang tak ada senyum nya
"Kenapa Kevin seperti itu? " batin Karin yang lantas langsung tersenyum saat sahabatnya melihatnya melamun dan sahabatnya pun membalasnya dengan senyum
Dikelas
"Hay guys teman kita tercinta sudah datang" ucap Fira yang mengambil perhatian orang-orang yang berada dikelas yang membuat Karin hanya bisa memberi senyumnya ke teman-teman satu kelasnya
"Selamat pagi semua" ucap Karin tersenyum lalu berjalan ke tempat duduknya bersama 2 sahabatnya
"Selamat pagi Karin" ucap mereka semua yang lantas mengerumuni Karin menanyakan berbagai hal tentang Karin karena mereka semua khawatir
Kelas dimulai
Guru pun memasuki kelas untuk memulai pelajaran hari itu
"Karin kamu sudah kembali bagus sekali" ucap guru Hilda yang merupakan wali kelas Karin yang mengajar matematika
"Ya buk, Karin sudah masuk" ucap Karin tersenyum ke arah guru tersebut
"Baiklah kalau begitu kita masuk materi kita hari ini" ucap buk Hilda yang mulai menerangkan materi pada hari itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
ParkNursyCy
Semaga karin bahagia trusss
2020-04-18
1