"Math, apa yang kau lakukan ?", tanya Miranda dengan suara gemetar.
"Seperti yang kau lihat, aku mencium istri ku", argumen Mathew sontak menyadarkan Miranda.
Miranda merasa ini salah.
Ia harus mengakhiri, sebelum terlambat.
Miranda mendorong dada Mathew, walaupun ia tahu apalah arti kekuatan nya dibandingkan tenaga Mathew.
Tubuh berotot kencang yang bisa terlihat dari kemeja yang dikenakan Mathew, dada bidang dengan tonjolan sempurna.
Ditambah lagi tubuh menjulang yang dimiliki Mathew kisaran seratus delapan puluh delapan centimeter.
Membuat laki-laki itu begitu sempurna.
Wanita yang pasti akan langsung tergoda melihatnya.
Dan Miranda pun begitu, untunglah sebelum bertambah jauh ia sudah tersadar.
"Math..."
"A-ku Miranda, bukan Mirabel", suara serak Miranda terdengar lirih.
Sebenarnya, tubuh Miranda menerima semua sentuhan Mathew.
Miranda tidak bisa bohong, tubuhnya merasa aliran panas di setiap sentuhan Mathew. Sekuat tenaga Miranda menahan diri agar tidak mengeluarkan erangan.
Miranda berusaha menyadarkan Mathew, yang sudah panas diliputi na*su.
Dengan posisi masih berdiri, Mathew sedang menciumi dada Miranda yang sudah mengeras.
Bahkan kancing baju kemeja Miranda bagian atas, sudah terbuka dan menampakkan dada putih mulus yang membusung.
Mendengar kata-kata Miranda,
Mathew menghentikan aktivitas yang ia lakukan.
Kepalanya terangkat, menatap lembut mata Miranda.
Miranda tidak bisa mengartikan tatapan itu, tapi tatapan itu membuat tubuh Miranda bergetar secara spontan.
"Aku tahu kau Miranda",
Kau istriku, aku berhak melakukan apapun kepada mu. Tidak ada yang salah, aku mencium istri ku sendiri. Tidak ada yang salah juga jika aku tidur bersama mu".
"Kau mengerti maksud ku kan?", tanya Mathew tegas, sambil menatap Miranda dengan tajam.
Tatapan yang berbeda dari yang tadi.
Tatapan yang diberikan Mathew sekarang adalah tatapan menuntut.
Miranda menelan saliva nya.
Tentu ia mengerti yang diucapkan Mathew itu dan ia tahu semua ucapan Mathew benar adanya.
"A-ku, merasa shock dengan semua yang terjadi Math".
"K-kau tunangan Mirabel saudara ku..
Miranda tidak melanjutkan ucapannya, ia hanya menundukkan kepalanya.
Menutupi kegugupan yang melanda dirinya.
Mathew, tampak lucu melihat sikap malu-malu Miranda, ia terlihat menggemaskan.
Dadanya masih terbuka. Mathew masih melihatnya dengan jelas.
"Kau ini sungguh menggemaskan", ucapnya lembut.
Tangannya mengangkat dagu Miranda, agar menatapnya.
Wajah Miranda, merah merona.
Bola matanya yang jernih membulat sempurna.
Mulutnya terbuka, membuat Miranda terlihat sangat seksi.
"Gadis polos yang mengairahkan". Itulah penilaian Mathew tentang Miranda Arrabella.
Melihat bibir menantang itu, gejolak kembali menggelora. Mathew tak sabar untuk kembali mencium bibir Miranda.
Walaupun tidak sekali pun Miranda membalas ciumannya atau membalas pelukannya tidak menyulutkan Mathew untuk merasakan lebih dalam .
Mathew yang sudah sangat lihai mencium wanita, tentunya sangat mudah membuat wanita itu menerimanya.
Dan benar saja, Mathew merasakan Miranda membuka mulutnya.
Tentu saja hal itu tidak di sia-siakan Mathew.
Lidahnya menerobos masuk, ingin lebih dalam merasakan diri Miranda.
Ciuman yang diberikan Mathew, benar-benar memabukkan dan membuat Miranda kehilangan akal sehatnya.
Gairah sudah menguasai akal sehatnya, bahkan tangannya sudah melingkar memeluk leher Mathew.
Walaupun masih amatiran, Miranda berusaha mengimbangi ciuman suaminya itu. Membalas setiap ciuman lembut Mathew.
Kala merasakan remasan tangan Mathew didadanya, suara erangan keluar dari bibirnya.
Dengan mata terpejam, Miranda menikmati setiap sentuhan Mathew.
"Oo aahh Math...
Terdengar racauan Miranda yang sudah diliputi panas membara.
...***...
YUK BACA JUGA :
MARRIAGE AGREEMENT
MENJADI YANG KEDUA
FIRST LOVE LAST LOVE
AIR MATA SCARLETT
SERPIHAN HATI ELLENA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ira
oooooohhhhh d buat tegang jg dong bcnya🙈🙈🙈
2024-11-03
2
ira
tinggi bngt😆😆
2024-11-03
1
Febby Fadila
ooohhhh aku jd tegang thor 🙊🙊🙈🙈
2024-08-25
5