Ikatan Hati

Ikatan Hati

Bab.1

Halo, namaku Alina, aku berasal dari sulawesi tepatnya daerah kota Pare -pare. Rumahku tak jauh dari Monumen cinta sejati Habibie Ainun. Aku hanya seorang gadis biasa, yang hidup berdua dengan ibuhku.

Ibuku bernama Arisa dia bekerja sebagai penjual barang campuran di pasar yang berada di kota pare -pere bernama pasar Lakessi.

Aku memiliki cita -cita ingin melanjutkan pendidikanku di kota Jakarta. Hingga suatu hari aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan Studiku di kota metropolitan itu.

Aku sangat bahagia dan juga sedih karna aku harus meninggalkan ibuku sendiri. Namun karna semangat yang di berikan ibuku akhirnya aku melangkah mengejar cita -citaku ingin menjadi seorang dokter.

Pagi ini aku berangkat ke makasar sendiri mengunakan mobil angkutan umum. Aku sengaja berangkat sendiri karna aku tak mau kalau ibuku sampai ikut mengantarku ke bandara. Aku tak ingin dia kelelahan karna melakukan perjalanan jauh. stelah pulang mengantarku.

"Ibu, aku berangkat dulu," Alina mencium punggun tangan Arisa.

"Kamu hati -hati ya nak, kalau sudah sampai di bandara makasar kamu telpon ibu ya." kata Arisa pelan.

"Iya, bu, aku berangkat ya."

Alina berjalan keluar dari rumah menuju jalan poros untuk menunggu mobil yang sudah Ia sewa semalam.

Sesampai di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin di makasar, Alina pun bergegas masuk karna sebentar lagi jadwal penerbangan akan segera tiba.

Sebagai gadis biasa ini pertama kali aku naik pesawat aku merasa takut dan juga deg, degan, namun demi cita -cita, Ia melawan rasa takutnya.

Alina berjalan masuk ke area bandara lalu bertanya pada securiti yang ada di dalam bandara.

"Pak, bisa tunjukkan jalan? ini pertama kalinya aku ingin naik pesawat," tanya Alina pada securiti yang bernama Aris.

"Tentu saja, ayo ikuti aku."

Alina berjalan mengikuti Aris di belakangnya, dan dia mengantarku sampai di depan pintu ke luar menuju pesawat yang akan ku naiki.

"Terimah kasih banyak pak," ucap Alina pada Aris.

"Sama -sama nak."

Alina berjalan ke arah pesawat, Ia berada di antara banyaknya penumpang yang ingin naik ke atas pesawat tersebut. Namun tiba -tiba seorang wanita setenga baya meringgis ke sakitan di saat dia ingin naik di tangga pesawat. Alina pun berbalik arah, melihat wanita itu.

"Awo, awo, kakiku sakit," Ringgis Wanita setengah baya itu.

"Nyonya tidak apa -apa?" tanya Alina pelan pada wanita itu.

"Kakiku terkilir, aku tak bisa berjalan naik ke atas pesawat."

"Boleh aku membantumu Nyonya?" tawar Alina.

"Iya," Ucapnya singkat.

Alina kembali turun dari tangga pesawat. Lalu membantu wanita itu naik di atas pesawat. Setelah sampai di atas, Alina membantunya mencari nomor kursinya dan ternyata berseblahan dengan nomor kursinya.

"Terimah kasih," ucap wanita itu.

"Sama -sama Nyonya."

Setelah wanita itu duduk, Alina pun ikut duduk di sampin wanita itu. wanita itu pun bertanya pada Alina.

"Kamu mau ke mana?," Tanya wanita itu.

"Aku ingin ke jakarta, melanjutkan studiku di sana."

"Ooo, siapa namamu?."

"Alina, Nyonya."

"Nama yang indah seindah orangnya"

"Ah, Nyonya bisa saja, aku dekil begini di bilang indah."

"Beneran, dan jangan panggil aku Nyonya. Panggil aku dengan sebutan Momsky karna anak -anakku memanggilku dengan sebutan nama itu bahkan teman -temannya juga memanggilku dengan sebutan itu jadi kamu juga bisa memanggilku dengan sebutan itu."

"Baik, Momsky," ucapku pelan sambil tersenyum.

Setelah menempu jarak waktu perjalanan. Kini Alina telah sampai di Bandara Soekarno Hatta yang berada di jakarta. Sementar wanita yang bernama Momsky itu tak tau pergi ke mana.

"Akhirnya aku sampai juga."

Alina pun berjalan keluar dari bandara. Lalu mencoba membuka aplikasi yang ada di dalam hapenya. Alina mencoba mencarai lokasi tempat di mana dia akan melanjutkan sekolahnya. Setelah mendapatkan lokasi tempatnya. Alina pun menggunakan mobil angkutan umum menuju tempat yang akan Ia tempat melanjutkan studinya.

Setelah sampai di depan bangunan sekolah terbesar di jakarta yang bernama Universitas Gunadarma Alina tersenyum sendiri, kemudian berkata.

"Suatu kebanggaan aku bisa melanjutkan studiku di sini, ini adalah Universitas nomor 2 yang terbesar yang ada di jakarta. Aku akan giat belajar dan akan membuat bangga ibuku. Sekarang aku akan mencari tempat tinggal di dekat universitas ini.

Alina pun berjalan sambil bertanya -tanya pada orang yang ada di sekitarnya.

"Maaf, bu, saya boleh bertanya? apa di daerah ini ada kontrakan yang dekat dengan Universitas itu" Tungjuk Alina.

"Iya, ada, kamu tinggal jalan lurus sedikit di situ nantinya akan ada papan yang tertulis dikontrakkan,kamu tinggal masuk dan bertanya di sana."

"Terimah kasih banyak bu, atas petunjuknya."

Setelah bertanya Alina pun berjalan mencari arah yang di ucapkan ibu tadi. Seteleh menemukan papan yang bertuliskan di kontrakkan. Alina pun masuk dan bertanya di dalam.

"Permisi," Ucap Alina.

"Iya, ada apa?." Ucap pemilik kontrakan

"Apa di sini masih menerima tamu kontrakan? Bu?."

"Iya, benar."

"Apa masih ada kamar yang kosong?" Tanya Alina.

"Iya, kebetulan masih ada tersisa satu, apa kamu mau?."

"Iya, bu, saya mau." Alina tersenyum ketika selesai mengatakan itu.

Pemilik kontrak itu pun melihat penampilan Alina mulai dari ujung kaki hingga ujun rambut. Pemilik kontrakan itu pun bertanya.

"Kamu berasal dari mana?" bertanya sedikit judes.

"Aku berasal dari pare -pare tepatnya aku orang sulawesi."

"Kamu mau ngapain di sini? kerja atau sekolah?" Bertanya dengan nada judes.

"Aku ingin melanjutkan sekolahku di Universitas Gunadarma, bu."

"Oo, jadi kamu seorang mahasiswi."

"Iya, benar bu."

"Baik lah, sekarang kamu ikuti saya masuk untuk melihat kamar yang akan kamu tempati, kalau kamu merasa cocok aku akan menjelaskan semua prosedur yang harus kamu taati."

"Baik, bu."

Setelah selesai mendengarkan ucapan pemilik kontrakan. Alina pun berjalan masuk mengikuti pemilik kontrakan. Alina juga melihat sekelilin dalam rumah besar yang di jadikan kontrakan. Di dalam rumah besar itu terdapat 18 kamar. Di lantai bawah terdapat 9 kamar sedangkang di lantai atas juga terdapat 9 kamar. Kamar untuk wanita dan peria juga terbagi. Di lantai dasar khusus untuk wanita sedangkang di lantai atas khusus untuk pria.

Setelah sampai di depan kamar, pemilik kontrakan itu membuka pintu kamar untuk Alina.

"Masuklah, dan lihat apakah sesuai dengan keinginan kamu."

Alina pun berjalan masuk dan memperhatikan sekeliling. Di dalam kamar itu terdapat satu tempat tidur yang berukuran sedang dan juga meja belajar plus kamar mandi. Alina pun tersenyum sambil berjalan ke arah pemilik kontrakan lalu berkata.

"Saya ingin mengambil kamar ini, kamar ini cocok buat saya."

"Baiklah kalau kamu menyukai kamar ini, saya akan menjelaskan semua yang harus kamu taati."

Terpopuler

Comments

fatimah

fatimah

Thor ... kok covernya cewek pqke bqju dokter 😁😁😁😁

Pas liqt cover .. kirain pemerannya dokter atau mahasiswa kedokteran ☺☺☺☺☺☺

2020-07-29

1

chacha

chacha

semangat thor

2020-07-03

1

Sania memey

Sania memey

lanjutkan

2020-06-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!