Bab. 4

Setelah mendengar ucapan Secil. Aku pun berjalan -jalan mengelilingi tokoh kue yang di tempati Secil bekerja. Lalu aku duduk di sebuah bangku yang menatap langsung ke arah Cafe itu. Namun tampa sepengetahuanku seorang pemuda menatapku dari jendela Cafe sebrang. Di sana pemuda itu tersenyum melihatku namun aku tak menyadari itu.

Secil pun datang menhampiri bersama wanita yang di panggilnya dengan sebutan Anti. Secil pun berkata padaku.

"Alin, ayo kita ke Cafe seblah."

"Ayo," Ucapku sambil berdiri dari kursi yang aku tempati duduk.

Kami bertiga pun berjalan ke arah Cafe yang tak jauh dari toko kue yang di tempati Secil bekerja. Anti pun masuk ke dalam Cafe sementara aku dan Secil menunggu di luar. Setelah beberapa waktu Anti pun keluar dari dalam Cafe sambil tersenyum pada kami berdua.

"Baik lah, Alina,jika kamun ingin bekerja di Cafe ini mulai besok kamu bisa masuk bekerja. Setiap jam 6.30 sore kamu harus sudah ada di Cafe ini,kamu akan bekerja selama 6 jam, jadi kamu akan pulan dari Cafe ini pada pukul 11.30 apa kamu sanggup?, kalau kamu sanggup ayo kita masuk, katakan pada menejer Cafe kalau kamu bersedia, oya satu lagi di sini menyediakan kamar tinggal untuk para pelayan jika kamu mau,kamu bisa tinggal di sini," Ucap Anti menjelaskan.

Aku pun mengangukkan kepalaku, lalu ikut berjalan masuk kedalam Cafe. Sesampai di dalam Cafe menejer Cafe yang bernama pak Rahmad menjelaskan, setelah selesai menjelaskan pak Rahmat pun memberikanku seragam yang harus di pakai untuk besok.

"Ini, pakailah untuk besok kamu bekerja," Ucapnya.

Aku pun menerima pakaian itu dengan tersenyum lembut padanya.

"Terimah kasih pak," Ucapku.

Setelah selesai kami bertiga pun keluar dari Cafe tersebut lalu berjalan menuju tokoh kue yang di tempati Secil bekerja. Di perjalanan pulang Secil berkata padaku.

"Kamu bisa pindah ke Cafe itu, jika kamu betah bekerja di sana Alin."

"Iya, itu akan menghemat pengeluaranku dalam sebulan,namun untuk sebulan ke depan aku tetap akan tinggal di kontrakan tante Rina, aku sudah membayar pull selama sebulan."

Setelah sampai di depan toko kue, Secil kembali bertanya padaku.

"Apa kamu mau lansung pulang atau menungguku pulang?."

"Sebaiknya aku pulang saja, aku juga udah lihat jalan pulang."

"Baik lah, sampai ketemu di kontrakan," Ucap Secil padaku sambil melambaikan tangan.

Aku pun berjalan pulang menuju kontrakanku. Namun di tengah perjalanan hapeku berdering.

Ibu Calling...

"Iya, halo ibu," Ucapku di telpon.

"Kamu dimana nak?, apa kamu sudah pulang dari kampus?," Tanya Arisa.

"Iya, bu, dari aku sudah pulang, namun saat ini aku masih di jalan, karna habis dari tempat kerja teman sekampusku,oya bu,aku juga dapat pekerjaan di sini dan mulai besok sore aku akan mulai bekerja," Ucapku menjelaskan pada ibuku.

"Memangnya di sana kamu dapat pekerjaan apa nak?,kamu jangan macam -macam di sana."

Mendenagar ucapan ibuku aku tertawa lepas.

"Hahahahja, ibu -ibu, aku ngak macam -macam di sini,percayalah kepada putri kesayanganmu ini, aku tak akan pernah membuatmu kecewa. Mulai besok sore aku akan bekerja di Cafe aku akan bekerja selama 6 jam di sini, masuk jam 6.30 pulang jam 11.30 malam," Ucapku menjelaskan.

"Jadi kamu pulang tengah malam, apa tempat kontrakanmu jauh atau dekat." Bertanya dengan nada sedikit panik.

"Enggak bu, tempat tinggalku sangat dekat dengan tempat aku bekerja, bahkan jika aku betah bekerja di Cafe itu, bulan depan aku akan pindah dan tinggal di sana. karna di sana menyediakan pasilitas tempat tinggal untuk para pelayannya."

"Ooo, seperti itu, baik lah,Alin di sana kamu jaga diri kamu baik -baik belajar yang rajin biar kuliahmu cepat selesai dan kembali lagi pada ibu, ibu kangen, ibu ngak tahan di tinggal kamu lama -lama."

Mandengar ucapan ibuku,hatiku merasa sesak dan sedih dan tampa ku sadari air mataku jatuh membasahi wajahku. Aku terdiam sesaat menahan rasa sesak di di dadaku. Aku pun berkata pada ibuku.

"Ibu, aku tutup dulu, aku sudah sampai di kontrakanku," Ucapku sambil menutup sambungan telpon,karna aku tak mau ibuku mendengar suara tangisku.

Aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku,lalu kembali melangkah masuk ke dalam kontrakanku, di sana tante Rina menyambutku dengan senyuman.

"Sudah pulan Alin?," tanya tante Rina.

"Iya, bu, aku baru pulang, oya bu mulai besok aku akan pulang tengah malam."

"Kenapa?,"

"Aku mendapat pekerjaan,di samping tempat Secil bekerja, aku akan masuk pukul 6.30 pulang jam 11.30 malam," Ucapku pada tante Rina.

"Baik lah, sekarang kamu masuk dan istirahatlah," Ucap tante Rina padaku.

Aku pun berjalan masuk ke dalam kamar kontrakanku, tampa membersikan diri aku langsung merebahkan tubuhku di atas tempat tidur.

"Aku sangat lelah," Ucapku.

Aku merebahkan tubuhku sejenak,lalu kembali berangjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersikan diri. Setelah selesai membersikan diri aku kembali ke tempat tidur untuk istirahat. Hingga pagi menjelang aku pun bersiap untuk pergi ke kampus.

Sebulan telah berlalu, kini aku pindah tempat tinggal. Sekarang aku tinggal di salah satu kamar Cafe tempat aku bekerja. Hari -hari yangku jalani sebagai mahasiswi dan juga pelayan membuatku merasa kelelaham. Seperti sore ini aku merasa sangat pusing namun aku tetap memaksakan diri untuk bekerja. Aku mulai membersikan semua area Cafe hingga penglihatanku merabung hingga akhirnya.

"Bukkkk, aku terjatuh lalu pingsang."

Setelah aku sadar aku melihat sekeliling. Lalu melihat ke arah jam dindin yang ada di dalam kamarku.

"Mhaaaa, kenapa aku ada di dalam kamarku?, perasaan tadi aku membersikan area Cafe, lalu ini uda jam segini, Tadi kan aku pinsang,lalu siapa yang membawaku ke sini?," Ucapku sambil mengingat -ingat kejadian yang baru saja aku alami.

Aku pun ingin bangun,namun tiba -tiba suara bariton mengangetkanku.

"Istirahat dulu, kamu kurang sehat,kalau kamu kurang sehat jangan di paksakan untuk bekerja," Ucap pemuda itu sedikit tegas.

"Bapak, anda?, kenapa anda bisa ada di sini?," Tanyaku.

Pemuda itu pun tersenyum tipis melihat ke arahku. Tampa menjawab pertanyaanku pemuda itu memberiku obat.

"Ini,minum,biar cepat sehat,dan satu lagi kalau kamu kurang sehat kamu tak usah bekerja dulu," Ucapnya sambil berjalan keluar dari kamar Alina.

Setelah pemuda itu keluar dari kamarku, aku pun meminum obat yang di berikan padaku, setelah selesai aku merebahkan diriku kembali di tempat tidur.

Terpopuler

Comments

Fia Azril

Fia Azril

pakai dikit logat bugis thor

2020-06-22

1

Sofiana

Sofiana

lanjut up thor

2020-06-21

1

Sofiana

Sofiana

lanjut kak

2020-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!