"Saya ingin mengambil kamar ini, kamar ini cocok buat saya."
"Baik lah, kalau kamu menyukai kamar ini, saya akan menjelaskan semua yang harus kamu taati."
"Baik bu."
"Baik lah, sebelum saya menjelaskan semua, kenalkan namaku Rina, kamu bisa memanggilku Rina, tante,tapi jangan panggil aku ibu karna aku tak setua ibu -ibu pada umumnya,dan satu lagi saya juga berasal dari sulawesi tepatnya Bone. Orang tua saya tinggal di sana namun karna saya ikut dengan suami yang tinggal di sini jadi aku pun ikut tinggal bersama anak dan suamiku di kota jakarta ini," Ucap Rina menjelaskan.
"Ooo, jadi tante juga orang bugis,sama dong kaya aku. Oya tante kenalkan nama aku Alina," Ucap Alina sambil mengulurkan tangan.
Rima pun tersenyum membalas uluran tangan Alina. Lalu menjelaskan semua yang harus Alina taati.
"Oya, Alina, jika kamu ingin tinggal di sini kamu harus menuruti peraturan disni, yam pertama jangan membawa pemuda atau pacar masuk ke dalam kamar, jika kamu kedatangan tamu pemuda kalian cukup mengobrol di ruangan tamu yang sudah di sediakan, di sini kami menyediakan dapur umum. Kamu bebas masak apa saja yang kamu sukai di dapur, dan yang terakhir di sini saya mengajukan sewa perbulannya Rp.750.000 jika kamu ingin membayar perhari juga bisa, kamu cukup bayar Rp.25.000 apa kamu setuju."
"Iya, aku setuju."
"Baik lah, karna kita berasal dari kampun yang sama saya akan memberikan bonus pada kamu yaitu sebuah lemari pakaian."
"Terimah kasi tante atas kebaikannya, oya tante ini sewa kamar saya selama sebulan ke depan," Ucap ku sambil menyodorkan uang pada Rina.
Setelah Rina pergi, Aku pun masuk membereskan kamarnya. Aku mulai menyapu dan mengepel lantai kamarku hingga bersih. Setelah selesai membersikan kamar Aku melihat jam yang ada di tanganku.
"Hufff, hampir magrib, aku merasa sangat kelaparan," Ucapku sambil membuka bekal yang ku bawah dari rumahku.
Aku pun mulai makan,makanan yang di siapkan oleh ibunya. Selesai makan aku masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan diri kemudian istirahat. Namun belum sempat aku merebahkan tubuhku pintunya kamarku di ketuk.
Tok, tok, tok, Suara pintu kamar Alina di ketuk.
"Iya, tunggu sebentar," Sahutku dari dalam kamar.
Aku pun berjalan menuju pintu untuk membukanya. Aku merasa kaget melihat segerombol pemuda berada di depan pintu kamar ku. Salah satunya berkata.
"Minggir,lemarinya mau masuk," Ucap salah satu pemuda tersebut.
Aku pun mundur dari dekat pintu dan membiarkan segerombol pemuda itu masuk sambil mengankat lemari. Setelah lemarinya tersimpang rapi para pemuda itu berjalan ke arah ku sambil memperkenalkan diri.
"Hay,namaku Aris,aku Alvin, aku Mario,aku Erik, aku Andi, aku sandi, aku Rafa, aku revo," Ucap ke 8 pemuda itu memperkenalkan dirinya.
Aku pun tersenyum ramah sambil menyebutkan namanya.
"Hay, aku Alina, senang kenal dengan kalian semua."
"Oya,kamu berasal dari mana?," Tanya Rafa.
"Aku berasal dari selatan tepatnya kota pare -pare."
"Ooo, tempat kelahiran pak Habibie itu kan?,kalau ngak salah," Ucap Revo.
"Tepat sekali," Ucap ku sambil tersenyum.
"Baik lah,Alina kami keluar dulu, kami takut lama -lama di dalam kamar anak gadis,nanti kami di marahi habis -habisan oleh tante Rina," Ucap Alvin sambil berjalan keluar dari kamar Alina.
"Terimah kasih ya,karna sudah bantuhin."
"Sama -sama Alin," Ucap mereka semua.
Setelah para pemuda itu keluar dari kamarku. Masuklah seorang gadis yang sangat cantik dia pun berkata.
"Hai, elo anak baru ya di sini?, kenalkan nama gua Secil." Sambil mengulurkan tangan.
"Alina," Ucapku sambil membalas uluran tangan Secil.
"Oya, Alin, kamu di sini, sekolah atau kerja?," Tanya Secil.
"Aku sekolah."
"Di mana?."
"Di Universitas Gunadarma."
"Benarkah?, gua juga ngampus di situ, elo ambil jurusan apa?," Tanya Secil.
"Aku mengambil jurusan ke dokteran."
"Benarkah, sama gue juga ambil jurusan itu, oya Alin senang berkenalan denganmu, besok kita berangkat ngampus bareng ya,sekarang aku keluar dulu ya."
"Oky," Ucap Alin singkat.
Setelah Secil keluar dari kamarku. Aku pun mengunci pintu kamar ku kemudian merapihkan pakaiannya masuk ke dalam lemari. Aku pun tersenyum senang melihat lemari yang berukuran cukup besar berada dalam kamarku. Setelah selesai merapikan pakaiannya. Aku pun beranjak naik ke atas tempat tidur.
"Aaaa, lelahnya diriku hari ini."
Tak butuh waktu lama aku pun terlelap hingga pagi hari, aku pun bangun dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan diri. Setelah selesai aku pun bersiap dan hanya mengenakan pakaian sederhana dengan memakai celana jeans dan baju kemeja kotak -kotak aku bergaya sesuai dengan standar ku, dan yang paling utama aku datang kemari hanya untuk belajar bukan yang lain.
Setelah selesai bersiap. Aku keluar dari kamarku menuju ke arah dapur membawa sebunkus mie instan untuk sarapanku pagi ini. Setelah selesi makan, Sesil datanh menhampiriku lalu berkata.
"Elo sudah sarapan?," Tanya Sesil.
"Iya, aku sudah sarapan," Ucapku.
"Kalau begitu ayo kita berangkat."
"Kamu tak sarapan dulu?," Tanyaku pada Secil.
"Enggak, tadi gue sudah sarapan roti dan susu di kamar."
"Ooo, ya, sudah ayo kita berangkat."
Kami berdua pun berjalan keluar dari kontrakan menuju kampus. Sesampai di kampus Sesil mengajakku ke ruangan Abk untuk mendaftarkan diriku. Setelah semuanya selesai. Dosen yang akan memulai pelajaranku hari ini pun menyuruhku duduk di dalam kantornya. Sementara Sesil duluan masuk ke dalam kelas.
"Awak tunggulah sekejap," Ucap Dosen itu padaku.
"Baik pak," Ucap ku sopan.
Setelah beberapa waktu Dosen itu pun mengajakku ke luar menuju kelas yang akan ku tempati belajar.
"ikuti aku," Ucapnya Datar.
Aku hanya terdiam sambil berjalan di belakangnya. Sesampai di dalam kelas Dosen itu menyuruhku duduk dan kebetulan aku sekelas dengan Secil di tambah kursi di sampin Secil kosong dengan segera aku melangkah ke arah bangku koson yang berada di sampin Secil. Sesil pun berbisik di telingaku.
"Bagaimana dengan pak dosen tampan itu?, apa kamu tertarik padanya?, lihatlah dia begitu sangat tampan, andai dia ingin menjadikanku ke kasihnya aku tak akan keberatan dengan senang hati aku akan menerimanya."
"Husss, kamu bicara apa?,aku tak mengerti dengan yang kamu ucapkan?."
"Oh, astaga,kamu tak mengerti dengan apa yang ku katakan?, mulutku sampai berbusa kaya gini kamu masih bilang...?."
"Diam, kamu ingin bicara atau ingin belajar?," Kata Dosen itu sedikit berteriak sambil menunjuk ke arah Secil.
"I, iya,pak,Saya ingin belajar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
chacha
ceritanya menarik..banyak novelnya kak thor tetnyata
2020-07-03
1
4
Baru baca lg thor ternyata banyak juga Novelnya thor....semoga sehat selalu ya thor🙏🙏💪💪
2020-06-16
1
zafira
mantap
2020-06-11
1