Nikah Kan Kami Daddy..!!
...Cerita ini gantung karena tidak laku hehe......
...Mohon maaf, sebelum anda memutuskan untuk membaca karya ku, cerita ku memang tentang anak sekolah, tapi terdapat konten yang hanya boleh di baca oleh orang yang sudah menikah saja....
...Jadi sebelum anda membatalkan favorit lebih baik aku ngomong dulu ya. Karena ini cerita pernikahan anak di bawah umur, jika kalian baca sampai bab Kacau..!! kalian akan menemukan inti dari cerita ku ini.....
...Happy reading.. 🤗😘...
...----------------...
"Mamah kemana sih? bukannya jagain nenek" gerutu gadis bernama Zaline.
Terlihat gadis itu menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, mencari seseorang yang cukup lama ia tunggu.
Hari ini jatah Zaline menemani neneknya di rumah sakit dan sebentar lagi ia harus kembali ke rumah bergantian dengan ibunya.
Gadis itu berjalan di sebuah lorong. Dan kini tatapan matanya terpatri kepada gadis cantik yang tengah menangis tersedu di hadapan pemuda tampan. Terlihat sekali gadis itu memohon kepada pemuda di hadapannya.
Zaline pun mendengarkan pembicaraan mereka dari tempatnya. Jiwa kepo nya meronta jika harus melewatkan momen itu. Ok kita nguping.!! sebut dalam hatinya.
"Sayang, kamu tidak boleh ke sini, cepat pulang lagi sekarang, kamu tidak boleh menemui mommy mu..!" ucap pemuda itu.
"Tapi kenapa aku tidak boleh menemui mommy ku sendiri hah..? dasar jahat,, kamu seperti monster yang melarang ku bertemu dengan Mommy ku sendiri..!" gadis itu masih tersedu sambil terus menyerukan suara nya.
"Ayok, ikut aku, kita pulang yank..!" pemuda itu menarik paksa lengan gadis yang masih menangis.
Zaline yang sedari tadi geram dengan sikap pemuda itu melangkah kan kakinya menuju dua orang yang menurutnya sepasang kekasih. Memang nya apa salahnya menemui ibu sendiri, baru saja pacaran sudah melarang-larang lalu bagaimana jika sudah menikah nanti. Itu yang ada dalam pikiran Zaline.
"Eh mas...!" ucapnya jutek. Pemuda itu pun menoleh tidak terkecuali si gadis yang masih menangis.
"Gini ya mas, kamu ini tidak boleh memisahkan anak dari ibunya, kamu pikir kamu siapa hah? baru pacaran saja sudah melarang larang begitu..!" ketus Zaline sambil menunjuk wajah pemuda itu.
"Kamu siapa?" pemuda itu terlihat heran. Tiba-tiba saja ada seorang gadis asing yang ikut campur urusan nya.
"Tidak perlu tahu siapa aku, yang pasti aku tidak suka jika ada perempuan yang di perlakukan semena mena seperti itu!" tambahnya masih ketus.
Dan tiba-tiba gadis cantik di sebelah Zaline berlari menuju lorong ruang rawat inap VVIP. Zaline pun membiarkan nya. Karena mungkin gadis itu ingin menemui ibunya yang di panggil mommy itu.
"Sayang..." teriak pemuda tampan itu seraya mengejar namun Zaline menghalangi nya.
"Kamu tidak boleh melarangnya bertemu dengan ibunya, memang nya siapa kamu hah..?" Zaline berteriak sambil menarik lengan pemuda itu kuat-kuat.
"Sialan, siapa si kamu ini, ikut campur urusan ku..!" pemuda itu menghempaskan tubuh Zaline hingga terjatuh lalu mengejar gadis yang di panggil sayang olehnya.
Sedang di tempatnya Zaline meringis kesakitan mendapati perlakuan kasar dari pemuda tampan yang terlihat posesif dengan kekasihnya.
"Dasar laki-laki kurang ajar, sudah posesif, kasar lagi, malang sekali nasib gadis itu, kenapa gadis cantik seperti nya punya pacar yang kasar begitu.." gerutunya.
...----------------...
Seminggu kemudian
"Oh my God kenapa aku harus telat bangun si tadi pagi..!!" gerutu Zaline tergesa-gesa.
Bus sekolah meninggalkan nya. Tidak biasanya gadis itu bangun telat, tapi entah kenapa di saat penting seperti ini malah kesiangan Apes!!
Tangannya membawa perlengkapan unik yang lumayan menyulitkan langkahnya namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk tetap mengikuti masa orientasi siswa di sekolah barunya.
Dengan wajah gusarnya gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, berharap ada transportasi umum yang lewat.
"Aduh, kenapa bisa apes begini di hari pertama ku masuk sekolah." gerutunya kesal.
"Zaline"
Sebuah motor menghampiri nya dan si pengemudi tersenyum padanya.
"Eh, Jho, kamu masih di sini? kamu juga belum berangkat?" tanyanya. Dan pemuda itu tersenyum mengangguk.
"Kita bareng saja" ajaknya, yang lalu di balas dengan anggukkan kecil Zaline.
Gadis itu pun menaiki motor, lalu meremas kecil jaket jeans milik Jho, menyeimbangkan tubuhnya.
"Aku mau ngebut, jadi pegangan erat-erat.!" seru pemuda itu. Dan saat ia ragu melingkarkan tangannya tiba-tiba saja tangan halus Jho mempercepat lingkaran tangannya ke perut.
"Ooggh" mata Zaline membulat sempurna saat dagunya menabrak punggung pemuda itu.
"Nah begini kan aman, setidaknya kamu tidak akan kabur terbawa angin Lin..!" ucapnya.
"Aku tidak seringan kerupuk, jadi tidak mungkin kabur juga kali Jho" sanggah nya.
Jho tersenyum namun tidak membalas lagi ucapan Zaline ia mulai melajukan motornya. Dengan cepatnya motor itu membelah jalanan ibu kota, Senyum kemenangan nampak di bibir Jho saat Zaline mempererat pelukannya karena takut.
...----------------...
"Cepat bangun, keliling lapangan ini dua kali..!" perintah ketua OSIS kepada seluruh siswa baru yang telat setelah beberapa saat menyuruh nya berjalan jongkok.
Terlihat beberapa siswa-siswi menurut segan karena memang masih baru, dan itu tahapan untuk menempuh awal dari naiknya level menengah pertama ke menengah ke atas.
"Aduuuh..!! kalian lagi... kenapa baru sampai hah..?" teriak sang ketua OSIS, saat melihat kedua siswa baru berlari menujunya.
"Hehe maaf Ga, kita telat" ucap Jho selengean membuat siswa galak dengan nama Dirga itu melototi nya.
Meski mereka akrab dan saling kenal tapi di sekolah status Jho tetap adik kelas Dirga, jadi harus lebih sopan bukan? Dan sepertinya siswa baru itu tahu maksud dari melotot nya mata Dirga padanya.
"Eh,, Ka Dirga maksud nya" lanjut Jho menjep.
Kemudian Dirga menatap gadis di sebelah Jho "Kamu juga sudah tahu hari ini hari pertama mu ke sekolah, malah mementingkan pacaran" ucapnya ketus.
Zaline mengernyit sambil menggeleng kasar "Kami tidak pacaran ka..!" sergah nya. Tatapan matanya seolah berharap bisa meyakinkan sang ketua OSIS.
Karena sesungguhnya alasan Zaline mati-matian mengikuti program beasiswa di sekolah elit itu juga karenanya, siapa yang tidak suka dengan pemuda berwajah sensual seperti Dirga Pratama? sorot mata galak nya menjadi daya tarik tersendiri bagi pemuda itu.
"Terserah lah, sekarang kalian susul mereka berlari, kelilingi lapangan ini tiga kali!" suruh Dirga. Tangannya menunjuk siswa-siswi yang sudah berlari di lapangan.
"Oya, pakai atribut wajib kalian.!" lanjutnya.
Meski terpaksa Zaline dan Jho pun menurut mereka berlari kecil mengelilingi lapangan yang lumayan luas setelah memakai atribut wajib mereka yang terbuat dari kertas karton, ada topi kerucut dan juga papan nama yang di kalung kan.
"Sialan, Dirga, mentang-mentang di sini dia Kaka kelas..!" ucap Jho.
"Memang nya kamu kenal dengan nya Jho?" tanya Zaline penasaran. Dan pemuda itu mengangguk sambil terus berlari beriringan dengan Zaline.
"Apa dia sudah punya pacar Jho?" Tanyanya.
"Siapa yang mau sama orang galak begitu" sahut Jho.
"Aku, aku yang mau, aku yang menyukai nya" ucap Zaline dalam hati dengan bibir yang tersenyum.
"Kamu senang di hukum begini? tahu begitu tadi aku tidak perlu ngebut biar bisa terus boncengan sama kamu" sambung Jho saat melihat senyum manis di wajah teman SMP nya.
Mereka memang berteman lama dari masih SMP. Dan pertemuan pertama mereka pun saat sama-sama telat di masa orientasi siswa SMP nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
𝓼𝓲𝓽𝓲 𝓷𝓾𝓻𝓸𝓱𝓶𝓪𝓱
lanjut
2021-10-08
0
Emak Femes
Aku mampirnya kesini dulu aaahhh 😀😀
2021-08-18
0
Nur Siti
baru baca Thor, awal yang seru 😊
2021-07-16
2