Tiba di halaman sekolah kedua anak rupawan Reiner turun dari mobil mewah nya lalu berjalan berdampingan menuju lobby sekolah.
Dari tempatnya Kesya melihat punggung teman sekelas yang duduk di samping bangku nya, dengan mengembangkan senyuman, gadis cantik itu berlari mengejarnya.
"Zaline.." sapa nya.
Kemarin Kesya sempat mengajak Zaline berkenalan dan Zaline pun menerima pertemanan mereka karena ternyata Kesya yang putri donatur utama itu mau menjadi temannya yang hanya murid beasiswa.
Briyan sang Kaka posesif pun ikut melangkah cepat menuju adiknya. Dan seperti biasa sikap over protective Briyan selalu berhasil membuat Kesya tak nyaman dan menampilkan wajah muramnya.
"Kak Briyan.. kenapa kesini.. aku mau masuk kelas bareng Zaline saja.." pintanya. Posisi Kesya saat ini menghadapi Zaline dan kakaknya.
"Kaka mengantar kalian, cepat jalan..!" perintah Briyan dengan ciri khas kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana.
Sedang Zaline masih merasa kikuk, takut dan malu jika harus menunjukkan wajahnya pada Briyan. Ternyata di rumah sakit waktu itu dia sudah salah faham, dia sempat berpikir Briyan kekasih posesif Kesya.
Melihat Zaline yang membuang muka, Briyan pun penasaran dengan wajah gadis yang sedari tadi di ceritakan terus menerus oleh Kesya di dalam mobil yang katanya anak cerdas dengan sejuta bakat.
Briyan memiringkan kepalanya berusaha melihat wajah Zaline namun Zaline semakin menunduk hingga rambut panjangnya menutupi sebagian wajahnya.
Hal itu membuat Briyan semakin penasaran dan semakin memiringkan kepalanya.
"Zaline kita ke kelas saja yuk..!" ajak Kesya menarik tangan Zaline. Kesya tahu Zaline sengaja tidak menunjukkan wajahnya ke Briyan karena satu Minggu yang lalu Kesya juga berada di sana.
Sedang di tempatnya Briyan masih mengikuti langkah kedua gadis itu dengan rasa penasaran yang masih menderanya "Kenapa aneh sekali anak itu.." gumamnya sambil menatap punggung teman adiknya.
...----------------...
Bel istirahat mulai menghamburkan siswa, Kesya berniat mengajak teman barunya ke kantin namun tiba-tiba tatapannya mengarah ke pemuda tampan yang mendekat ke mejanya.
"Jho gantengnya... kamu mau ajak aku ke kantin pasti..." batinnya dengan wajah yang tersenyum.
"Lin kita ke kantin yuk.!" ajak Jho pada Zaline sedang Kesya yang sedari tadi menyambutnya dengan senyuman tidak ia hiraukan.
Senyum manis di wajah Kesya memudar "Kenapa dia mengajak Zaline? apa mereka berteman? oh iya mereka sekolah di SMP yang sama.. pantas saja mereka kenal." batinnya.
"Aku mau bareng sama Kesya Jho dari tadi pagi udah janjian kita.." ucap Zaline.
Kesya sangat menyayangkan Zaline menolak ajakan Jho dan itu tidak boleh terjadi "Lin kita pergi bertiga saja, kan bisa kan?" usul nya.
Zaline berpikir sejenak sebelum kemudian mengangguk "Ok.. yuk.." ucap nya.
"Jho.. ayok.." dengan penuh senyum semangat Kesya menggandeng tangan Jho.
Kening Jho mengerut "Kes.. kamu.. " Jho melepaskan gandengan tangan Kesya dengan kasar.
"Jho..." Kesya mendadak cemberut kembali.
Dengan acuhnya Jho menggandeng tangan Zaline dan melewati Kesya yang masih berdiri di depan nya dan sepertinya Zaline tidak menyadarinya.
DEG Kesya mendadak merasakan sesak di dadanya "Jho?" ucapnya pelan sambil menatap kepergian kedua temannya.
"Apa hanya aku yang mengingat janji empat tahun yang lalu?" lirihnya dengan bibir yang mulai gemetar.
Hilda yang melihat itu mulai gerah, Hilda dan Meira teman baik Kesya dari masih SD jadi mereka tahu banyak tentang perasaan Kesya yang menyukai Jho dari masih duduk di bangku SD.
"Kes... siswi beasiswa itu ngrebut Jho tuh..! kenapa kamu diam saja si? dari kemarin udah aku bilang kan, orang kaya dia itu tidak perlu di temenin kes.." ujar nya.
"Kamu kenapa si, dari kemarin pikiran nya buruk terus sama Zaline, dia baik kok..!" sahut Kesya sedikit nyengir berusaha menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.
"Ya sudah kita ke kantin bareng aja deh, biar si miskin itu sama Jho.." ketus Meira.
...----------------...
Sedang di tempatnya Zaline terus menerus menoleh ke belakang memastikan Kesya mengikuti langkah nya, namun ternyata Kesya tidak juga keluar dari kelas, akhirnya Zaline melepaskan paksa gandengan tangan Jho dan seketika Jho bergolak pada nya.
"Jho.. kamu kenapa hanya menarik ku? aku kan sudah bilang aku mau ke kantin bareng Kesya, kamu malah ninggalin dia..!" ujarnya ketus.
"Kesya itu sudah punya banyak teman di sini, semua yang sekolah di sini itu teman temannya, tapi kamu? cuma punya aku Lin.." jawab Jho.
"Tapi dia sudah mengajak ku lebih dulu Jho, gimana kalo dia menindas ku nanti, gara-gara aku tidak mau menurutinya" ucap Zaline pelan dengan nada yang sedikit takut, bukannya biasanya semua anak orang kaya itu selalu semau maunya sendiri. itu yang ada dalam pikiran Zaline.
"Ada aku..! aku yang akan menjaga mu.. mengerti..!" sambung Jho.
"Udah cepet.. kamu lapar kan..?" lanjut Jho Dan Zaline mengangguk.
...----------------...
Di kantin Kesya menatap Zaline yang duduk berhadapan dengan Jho dan sepertinya Jho begitu perhatian pada Zaline terlihat Jho terus menerus membagikan lauk nya ke piring Zaline.
"Apa mereka pacaran?" batinnya.
Meira mengikuti arah pandangan Kesya dan seketika ia menaikkan ujung bibirnya "Eh.. gimana kalo kita kerjain aja tuh si anak miskin.." usul Meira.
"Ho oh.. setuju.." sahut Hilda.
"Kalian.. tidak boleh jahat begitu.. kalian kenapa selalu menghinanya miskin si? dia itu hebat tahu.. bisa sekolah di sini tanpa bantuan orang tuanya.. dia benar-benar berusaha sendiri.." bela Kesya.
"Kamu mah, selalu saja membela siapa saja.. heran.. terbuat dari apa si.. sebenarnya hatimu itu hah..?" Hilda meradang.
"Sayang.." bisik Dirga di telinga Kesya dan gadis cantik itu pun menoleh ke arah nya.
"Kaka.. panggil aku Kesya.." protesnya.
"Iya deh.. Kesya sayang.. nih Kaka bawa kesukaan kamu, makan lah.." ucap Dirga tersenyum sembari membuka kotak makan yang sengaja di pesan dari luar kantin.
Mata Kesya berbinar senang "Emmh.. sepertinya enak kak.. ini buat Kesya..?" tanyanya sambil menelan liurnya. Dan Dirga mengangguk.
Baru saja Kesya ingin menyumpitkan satu sushi namun Dirga menggeser kotaknya "ET.. ada syaratnya..!" ucapnya.
"Apa?"
"Kaka suapi kamu ya.. hm..?" pintanya.
Kesya menoleh ke kanan dan kirinya sebenarnya Kesya malu jika masih di perhatikan oleh ke dua kakak laki-laki nya namun sepertinya kotak berisi sushi itu membuatnya menyerah.
"Iya deh.. " angguk nya.
"Aaaakk" Dirga menyuapi Kesya matanya menatap lekat wajah cantik adik sepupunya.
"Aku gak di suapi kak.?" sambung Hilda.
"Iya.. kita juga mau kali kak di suapi begitu.." imbuh Meira.
"Hmm kalian cari pacar makanya biar ada yang suapi kalian." timpal Dirga tangannya masih sibuk menyuapkan sushi ke mulut adik sepupunya dengan sumpit sesekali Dirga mengelap ujung bibir Kesya.
Sedang di tempat nya Zaline menatap lekat pujaan hatinya duduk di hadapan Kesya, ada rasa sesal di hati Zaline, jika saja ia ke kantin bersama Kesya pasti sekarang Zaline bisa dekat dengan Dirga.
"Gara-gara Jho si.. huuff.." ngerutuk nya dalam hati.
"Besok aku ke kantin bareng Kesya saja kalau begitu, mungkin dengan mendekati adiknya aku punya kesempatan di perhatikan oleh kak Dirga, gak jadi pacar gak papa deh, yang penting aku bisa ngobrol sama dia udah seneng.." batinnya.
Dirga Pratama.. sang ketua OSIS galak tapi tidak bisa berkata kasar dengan adik sepupu perempuan nya.. kita lihat sebenarnya bagaimana kisah cinta nya? apa akan membalas perasaan Zaline? atau justru menyukai orang lain.? simak selengkapnya disini..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
KAAI
Kesya suka Jho suka Zaline suka Dirga suka?
Trus Briyan suka siapa?
makin menarik ceritanya.
Thor....❤️
2021-07-10
1
Ria Diana Santi
Jho kamu care banget ya ke Zaline!
2021-06-26
0