LET ME LOVE YOU ONE MORE TIME
"bagaimana ? apa ada klien lagi ? "
selvia melirik ke arah assistennya . menatap sesaat , dan menunggu jawaban daari mulut assistennya . lalu memalingkan wajahnya dan berfokus menatap laptop yang ada di hadapannya , " ada bu , tapi masih lama sebenarnya . namun klien kali ini memaksa ibu untuk turun tangan langsung " sekilas selvia menghela nafas atas jawaban dari alexander assisten pribadinya .
tanpa membalas ucapan alexander , selvia kembali fokus pada tumpukan lembaran yang ada di hadapannya dan menggabaikan alexander begitu saja . dirinya begitu penasaran sepenting apa klien kali ini , hingga harus dirnya sendiri yang di minta untuk menangganinya .
selvia membuka email yang sudah di kirim oleh alexander beberapa waktu lalu , dengan perlahan selvia membaca data klien VIP tersebut . sedikit tidak asing selvia memperhatikan nama pasangan pengantin wanitanya , " nama ini ? bukan pria itu saja yang punya , kenapa aku harus merasa gugup ? " batin nya .
alexander melirik jam yang ada di tangannya dengan keadaan cemas , bagaimana dirinya tidak cemas pasalnya selvia bosnya belum menjawab bersedia atau tidak menanggani klien vip kali ini . ringtone ponsel alexander berbunyi hingga membuatnya terkejut " aahh copot , ah bos jantungan . hmm iya bos saya " .
" ke ruanganku sekarang ! " ucap selvia lalu menutup ponselnya , tanpa mendengar jawaban dari alex . tak lama dari luar ruangan terdengar suara ketukan dua kali lalu terbuka , tanpa menoleh pun selvia sudah tahu siapa yang datang . " apa klien kali ini meminta sesuatu selain harus aku yang menjadi w.o mereka ? "
" tidak ada bu hanya saja pihak lelakinya ingin sekali anda yang memikirkan tema pernikahan mereka "
" yang ingin menikah itu saya atau mereka ? kenapa harus saya semua ? kalau semua saya , mending saya saja yang menikah tidak perlu mereka " ketus selvia ,
" sa - saya tidak tahu bu , maaf " alexander merasa tertekan dengan keadaan seperti ini . " ja - jadi bagaimana bu ? " dengan keadaan memberanikan diri alex bertanya pada selvia .
" kita ambil , cepat hubungi mereka dan cari tanggal meeting sesuai jadwal yang mereka inginkan dan ingat aku ingin keduanya hadir , bukan salah satu dari mereka . kau mengerti ? " selvia sangat sensitif dengan pekerjaan yang menanggani tamu vip .
" baik bos !! " . alex dengan wajah pucat , namun puas mendegar keputusan dari selvia . hingga muncul bentuk seteangah lingkaran dari sudut bibirnya , seraya melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan .
selvia melihat ke arah meja kerjanya yang penuh dengan berkas - berkas klien , selvia memiliki usaha wedding yang cukup di bilang sudah terkenal di kalangan beberapa usaha kaya raya bahkan sampai artis papan atas . usaha yang di mulainya dari kecil , kini telah menjadi usaha mewah . namun dirinya enggan merenovasi temat usaha nya , karena ada alasan yang memberatkan hatinya . padahal beberapa klien sudah sering mengutarakan komplain mereka yang begitu sempit . selvia bersiap - siap untuk segera meninggalkan butik lalu pergi menemui klien lainnya , mengajak alex untuk ikut bersamanya dan meninggalkan tempat kerjanya dengan orang kepercayaannya setelah alex . selvia berjalan menuju parkiran , lalu menyalakan mesin mobil nya seraya menggunakan kacamata hitam andalannya . terlihat sangat cantik bahkan modis untuk umurannya , lalu melirik ke pintu mobil yang baru saja di buka oleh alex dan tersenyum tipis .
" jangan senyum sama gue , hari ini lo udah berhasil buat gue jantungan . ah mau copot beneran jantung gue hari ini gara - gara lo sel " keluh alex
" ha - ha - ha , ya lo tau kan ? gue dari dulu paling tidak suka klien ribet , apalagi kalau gue sendiri yang sampai turun tangan kaya gini . kalau dia gak percaya sama orang - orang gue , yaudah cari tempat lain aja gitu loh maksud gue " ucap selvia
alex hanya menarik nafas lalu memutar badannya menghadap kaca mobil dan bersolek layaknya perempuan pada umumnya , namun dirinya melupakan bahwa dirinya seorang pria . kedua sudah menjalin persahabatan saat masih duduk di bangku SMA , baik buruknya selvia . alex sudah paham sekali , bahkan selvia pun sama .
" ke caffe langganan kita sekolah dulu bagaimana ? " seketika alex membulatkan kedua bola matanya , menatap kearah selvia .
" klien ? bagaimana ? ''
" undur atau batalkan untuk hari ini dan ganti dengan hari lain , aku hanya ingin suasana hatiku merasa nyaman dan tenang dulu sebelum bertemu dengan klien " ucap selvia dan perlahan menjalankan mobilnya .
sepanjang jalan menelusuri padatnya kota , mobil sedan berwarna merah miliknya melaju dengan sangat elegan . di dalam mobil alex memutar lagu kesukaannya dari salah satu group boyband korea terkenal , menyanyi dengan irama tempo yang di buat olehnya sendiri . terkadang alex adalah hiburan selvia ketika sedang pusing dengan jadwal w.o mereka yang padat , alex mulai ikut bersama selvia semenjak kedua orang tua nya mengalami kecelakaan dan meninggal . bahkan alex tinggal di satu atap yang sama bersama selvia dan juga ibu selvia .
tak cukup waktu lama untuk tiba di caffe yang mereka inginkan , saat turun dari mobil semua orang langsung melihat kearah selvia . dulu waktu sekolah pun selvia sudah menjadi primadona sekolah , bahkan sampai guru muda yang mengajar sudah menginjar dirinya . bohong saja kalau setiap mata pria tak menginginkan dirinya wanita cantik , pintar , ramah , lembut , dan sedikit tegas , bisa di sebut seperti manusia hampir sempurna .
" du - du - du , mulai deh mata buaya - buaya . kenapa sih ? emang gak pernah ya liat bencong kaya gue ? " celetuk alex hingga membuat selvia tertawa geli , melihat tingkah sahabatnya .
keduanya masuk dan langsung menghampiri kasir untuk memesan minuman , " ice cappuchino latte satu , dan macha cream satu " ucap selvia .
" macha ice or hot kak ? " sambung si pelayan .
" yang ice mas , soalnya kalo hot itu di ranjang " celetuk alex , hingga membuat si kasir tersipu malu dan menjadi salah tingkah .
" mau duduk dimana lex ? " tanya selvia seraya melihat - lihat tempat yang nyaman untuk dirinya dan juga alex , matanya tertuju pada bangku yang berada di bawah pohion rindang dekat kolam kecil .
alex mengikuti arah langkah selvia yang berhenti pada bangku yang di usulkannya sedari tadi dengan alex . " di sindang ce ? " tanya alex .
" iya , disini ajalah . toh ngambil orderan juga gak terlalu jauh kan ? " pembelaan selvia di benarkan oleh batin alex.
" lo gak jemput zeline ? "
" udah , sama ibu gue tadi . sekitar jam 1 an lah , kenapa ? tumben lu nanya anak gue "
" lo sih bandel , coba gue yang jadi bapaknya gak bakal dah lo pusing "
" kata siapa ? malah justru makin pusing , kalo lo yang jadi daddy nya zeline yang ada nanti anak gue gak bisa membedakan mana daddy mana mami nya . soalnya ada 2 perempuan di hadapannya , lagian gue gak mau ambil pusing masalah daddy nya zeline . cukup klien gue aja yang ribet , urusan hidup gue sama anak gue jangan " .
dengan tatapan serius , alex mendekatkan wajahnya pada selvia " lu gak punya niatan gitu ? untuk ngasih tau ke zeline siapa daddy nya ? dan dimana dia sekarang ? " tanya alex , alex memang sangat mengkhawatirkan selvia dengan sangat tulus . karena yang alex tau , sahabatnya ini paling tidak ingin merepotkan orang sekitarnya .
" woy !!! kenapa sih harus di bahas lagi ? " sedikit menyentuh tangan alex untuk memberitahu bahwa minuman mereka sudah selesai .
alex berjalan menuju kasir dengan gerakan gemulai nya , dan kembali lagi dengan lari - lari kecilnya menuju selvia . " ini bos ice nya " seraya menyodorkan cup milik selvia .
" terima kasih sahabatku " mengambil cup yang berada di tangan alex , " hmm yummy banget lega gitu , rasa minuman di caffe ini tuh gak pernah berubah ya . jadi kangen masa - masa remaja dulu " raut wajah yang di tunjukkan selvia seperti sedang menjadi artis iklan coffe cup .
" kayanya lo harus perlahan menceritakan pada zeline , sel . zeline sudah sekolah dasar kelas 1 , dan lo mau dia terus - menerus menganggap daddy nya masih di luar kota ? hah ? luar kota kok kaya bang toyib gak selesai - selesai bu " selvia hanya terdiam dan memainkan sedotannya yang ada di hadapannya .
" nanti aja , gue gak mau nanti dia jadi banyak bertanya dimana tepatnya daddynya tinggal " bukan itu sebenarnya alasan selvia menyembunyikan ayah dari zeline , hanya saja rasa sakit itu masih membekas di benaknya sampai detik ini .
ringtone ponsel selvia berbunyi dengan sangat keras , segera dirinya menyambar ponsel yang ada di atas meja . ternyata zeline menelpon ke ponselnya " ada apa sayang ? "
" mom "
" yes , dear ? "
" where is mom ? what are you doing ? , and with whom are you mom ? " selvia tersenyum mendengar pertanyaan dari anak gadis nya .
" mommy disini sayang , bersama uncle alex . elin mau di bawain apa sayang ? "
" cake and milkshake , boleh mom ? "
" sure baby , dimana grand ma ? apa kalian sudah makan ? "
" grand ma sedang cooking sama mbak laras , yasudah ya mom . eline mau mengerjakan tugas dulu , hati - hati mom "
" yes baby , thank you so much and i love you "
" love you to mom "
selvia memandangi ponselnya setelah mengakhiri pembicaraannya dengan putri kecilnya , yang sekarang sudah semakin bertumbuh besar . tanggung jawab seorang ibu dan sekaligus ayah bagi zeline , membuat selvia sudah nyaman dengan statusnya sekarang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
bininya jungkook
demi apa si author ganas bener !!! gue stay nunggu my little angel dia malah ngebangun cerita baru .. ape nih ape nih penjelasannya thor ☹☹☹☹☹
2021-08-29
0
Riekha Bella Saputri
thor my litle angel kok ga up lagi ..
2021-07-01
0
yeonna
ayok semangat aku tunggu part selanjutnya
2021-06-21
0