BAGIAN 2

ketika sudah menghabiskan minumannya , selvia mengajak alex kembali untuk meninggalkan caffe . alexpun mengikuti langkah selvia dengan cepat dan membawa beberapa cake yang telah di pesan oleh selvia untuk zeline , " mau kemana lagi ? '' belum di jawab ponsel alex pun berteriak dan segera mengangkatnya .

" ya , zeline wedding dengan alex , oh iya bu bagaimana ? kalau begitu akan saya sampaikan kepada bos saya ya " alexpun mengakhiri pembicaraannya .

" siapa ? " sebelum membuka pintu mobil selvia langsung bertanya pada alex .

" klien special anda sayang " sahut alex dan segera menaiki mobil , di dalam mobil alex sempat melirik ke arah selvia " hmm , na " panggil alex ragu - ragu .

" why ? "

" lu ada yang aneh gak sih ? sama klien kali ini " .

" aneh nya ? namanya ? " alex mengangguk , ternyata bukan hanya dirinya yang merasakan hal aneh . " bukan dia doang kan lex , yang bernama seperti itu ? " alex langsung terdiam dan tak ingin melanjutkan lagi pembicaraannya .

selvia menarik nafas dalam - dalam , berusaha keras mengendalikan diri . berusaha menetralisir rasa sesak yang tiba - tiba hadir di hatinya . melihat raut wajah yang di pancarkan oleh selvia , alex merasa ingin menggutuk dirinya karena pertanyaan bodohnya tadi . berusaha tenang di hadapan alex dan melajukan mobil sedan merahnya menuju rumah .

selama di perjalanan selvia berusaha mencari topik lain , agar alex merasa tidak terlalu canggung kepadanya " hmm lex , kita punya klien namanya pak robi kan ya ? ''

" iya sel punya , hmm sel sorry banget ya " alex menunjukkan rasa tidak enaknya kepada selvia sahabat sekaligus bos nya di pekerjaan .

" gue udah terbiasa lex , dan lu juga harus bantu gue melupakan itu ya ? " jawab selvia dengan nada halus nya lalu berfokus pada menyetirnya , alex hanya mengangguk dengan cepat .

" oh iya sel , tadi lo kan nanya tentang pak robi ? ada apa ? " selvia yang sekarang mengangguk . " ada masalah ya sama pernikahan anaknya ? " tanya alex kembali .

" oh , enggak kok bukan itu masalahnya . pak robi mengirimkan sesuatu kerumah untuk mu . katanya , pak robi puas dengan acara anaknya di hotel lusa kemarin "

" benarkah ? kira - kira apa ya ? pasti alat make up . ha - ha - ha " alex memang selalu mendapatkan banyak reward dari beberapa klien yang begitu puas dengan hasil kerjanya .

akhirnya selvia berhasil memarkirkan mobilnya di garasi rumah yang di bilang cukup besar . namun , tak terlalu besar seperti rumah orang berada pada umumnya . alex yang segera keluar untuk membantu menurunkan barang - barang dari mobil , tak lama datanglah ART dari selvia yaitu sila dan tina . keduanya segera bergegas membantu alex mengangkat barang - barang ke dalam rumah , " mbal sil , dimana ibu dan zeline ? " tanya selvia yang juga sibuk membantu karyawannya .

" ada bu , non zeline sama grandma lagi di kamar atas sedang menonton " ucap sila , salah satu dari art nya .

selvia dan alex langsung masuk membawa barang - barang di bantu oleh kedua art nya ,meletakkan barang nya di ruang tamu . " oh iya mbak sil , boleh saya minta tolong ? "

" iya bu , boleh dong bu " jawab sila , seraya tersenyum merapikan letak barang yang ia bawa sedaritadi .

" panaskan masakan buat saya , saya sengaja tidak makan karena ingin makan masakan mbak sil " sahut selvia .

" ya ampun bu , jadi malu saya . padahal masak juga di bantu grandma tadi , baik bu saya panaskan dan saya hidangkan . saya pamit ke dapur dulu ya bu , tin duluan ya " tina mengangguk .

" tin , ini tidak perlu semua nya di bereskan . biar nanti saya dan ibu saja yang merapihkannya , karena ada beberapa yang harus di tinggal dan ada juga yang akan dibawa kembali besok " ucap alex kepada tina .

" baik pak , "

" tin maaf , sama nitip milkshake dan cake ini ya untuk zeline . hidangkan saja di meja makan , "

" baik bu "

alex mengajak selvia untuk melihat zeline juga ibu yang sedang berada di kamar zeline di atas , suara pintu terbuka membuat kedua nya terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu kamar . selvia tersenyum melihat kedua malaikat nya , seketika rasa lelah yang ia rasakan , seakan - akan hilang beegitu saja . bersama dengan mood nya yang sedang naik - turun .

" bu " panggil alex , yang langsung memeluk ibu selvia dan menciumi pipi wanita paruh baya tersebut .

" ah , kalian sudah pulang ? bagaimana pekerjaan hari ini ? " tanya bu dewi kepada anak - anaknya ,

" baik bu , apa ibu sudah makan ? " tanya selvia ,

" belum , ibu ingin makan sama anak - anak ibu dan cucu ibu bersamaan " jawab bu dewi .

" mommy .... ? " panggil zeline , dan berjalan menghampiri selvia yang masih berdiri di ambang pintu .

" yes , sweety ? ada apa sayang ? " selvia membuka tangannya menyambut anak gadisnya untuk hadir ke dalam pelukkannya .

" my cake ? "

" di bawah sayang , apa elin ingin memakannya ? " zeline mengangguk dengan cepat , " mari bu , sekalian makan malam bersama " ajak selvia kepada ibunya , serta membawa zeline untuk turun ke bawah . alex pun mengikuti langkah dan menggenggam tangan ibu dewi untuk selalu di sampingnya .

sesampainya di meja makan selvia langsung memberikan cake yang sudah di tanyakan oleh zeline , sejak di kamar . ibu dewi memperhatikan selvia , pandangannya terlihat samar dan berubah menjadi airmata yang turun begitu saja . alex yang berada di sampingnya langsung mengelus punggung tangan bu dewi dengan lembut .

" kau seperti almarhum ayah mu , pekerja keras demi keluarga dan juga anak nya . bahkan walau dirinya hanya makan nasi dan garam , yang penting keluarganya jangan sampai tidak makan " ucap lirih ibu dewi , yang sesaat mengenang suami nya .

selvia tersenyum menatap ibunya , lalu mengambil tangan sebelahnya dan meletakkan di atas tangan dirinya . " kenapa bu ? kangen ayah ya ? " ibu dewi hanya mengangguk malu , seraya menghapus airmata nya .

" grandma ? don't cry ! , grandpa always be happy " ucap zeline hingga membuat suasana meja makan menjadi haru .

" makan , laper gue " ucap alex , sehingga membuat ukiran tawa pada wajah ibu dewi .

" lex , habis makan kita keruang kerja . ada yang harus di bahas masalah besok " alex menyetujui dan melanjutkan makannya dengan sangat lahap .

acara makan malam berakhir saat zeline dan ibu dewi berpamitan terlebih dahulu , zeline sudah menjadi anak madiri sejak dirinya masih berumur 1 tahun . dirinya paham betul kerja keras mommy nya saat ini , apalgi di tambah dirinya sudah tak memiliki ayah di dekatnya . sementara alex dan selvia berjalan menuju ruang kerja , dengan membawa barang - barang yang sudah di pisahkan oleh tina sebelumnya . selvia berjalan terlebih dahulu , dan di susul oleh alex yang menutup pintu .

" apa yang di bicarakan oleh klien tadi ? " tanya selvia tanpa melirik ke arah alex .

alex perlahan menghentikan kegiatannya dan perlahan jalan menuju selvi , menarik nafas perlahan dan menghebuskannya sedikit . bersiap - siap memulai pembicaraan . " tadi nyonya mugita mohede menelpon dan katanya besok beliau juga calon suaminya akan datang ke ka .. "

" jam berapa ? " selvia langsung memeotong pembicaraan alex .

" sepertinya pagi , tapi yang jelas mereka akan mengabari kita saat berangkat nanti " alex memutar tubuhnya dan berjalan kembali menuju sofa yang ada di hadapan meja kerja selvi , dalam sekali tarikan nafas alex sudah bisa di tebak bahwa dirinya sudah perlahan mulai masuk kedalam mimpi tidurnya .

selvia segera duduk di meja nya dan menggambil selembar kertas yang ada di hadapannya , dirinya ingin membuat pilihan 3 tema dalam konsep pernikahan kali ini . pertama tema adat , nasional , dan juga modern masa kini . dirinya tidak ingin mengecewakan klientnya , apalagi klien kali ini akan memberikan banyak keuntungan bagi usahanya . satu - persatu tema di selesaikan dengan baik , bahkan jam sudah menunjukkan pukul 2 malam . tetapi mata selvia masih dengan tajam melihat tiap - tiap desain yang ia coret , hanya demi mendapatkan hasil terbaik nya untuk klien vip nya kali ini .

sesekali dirinya tersenyum memandang foto zeline yang terlihat begitu menggemaskan , seketika airmatanya jatuh mengingat zeline lahir tanpa ada ayah di sampingnya bahkan sosok yang ia harapkan . tapi itu tak membuat selvia menjadi wanita yang lemah , bahkan dirinya bersyukur karena zeline telah memberikan segalanya tanpa ada kekurangan dalam hidupnya . zeline adalah anugrah yang di titipkan tuhan , untuknya , ibunya , bahkan mendiang ayah selvia .

waktu menunjukkanpukul 4 subuh , selvia berniat pergi membangunkan ibunya untuk beribadah bersama . namun selvia selalu terlambat , ibunya sudah bersiap - siap untuk sholat dan tersenyum menatap ke arahnya . " apa kau tidak tidur lagi nak ? '' tanya ibu dewi kepada selvia .

" tidur bu , sebentar saja . apa ibu sudah ingin sholat ? tunggu sel ya bu , sel ambil wudhu dulu ". ibu dewi pun mengangguk kepada selvia yang sudah berlalu masuk ke dalam pintu kamar mandi .

" maaf grandma , sarapan pagi ini mau di buatin apa ? " sila yang datang menghampiri ibu dewi .

" apa aja sil , sepertinya alex dan selvi akan pergi pagi sekali nanti . bagaimana kalau buatkan mereka sereal dan sandwich saja , jangan lupa siapkan buah nya " . jelas ibu dewi , tak lama selvia muncul dari arah kamar mandi . dan bersiap memulai jama'ah dengan ibu dewi .

selama menunggu bos mereka sila dan tina sibuk berada di dapur menyiapkan sarapan , alex yang baru saja terbangun segera berjalan menuju ruang makan di dekat dapur . karena melihat selvia yang sudah tidak ada di meja kerjanya , sila yang terkejut karena kehadiran alex yang sudah hadir secara tiba - tiba di meja makan . membuat sila menjatuhkan gelas dan membuat suara yang sangat keras , gelas yang jatuh begitu saja di lantai membuat ibu dewi dan selvia berlari menghampiri sumber suara dengan tatapan khawatir . " ada apa sil ? " tanya selvi dengan panik .

" pak alex bu , tiba - tiba muncul dan langsung duduk disana " tunjuk sila yang masih gemetar karena terkejut , ibu dewi hanya tertawa mendengar pengakuan sila .

" ya ampun , saya pikir ada apa sil . bereskan cepat takut zeline bangun dan turun ke bawah , lo juga lex bukan nya langsung mandi habis bangun tidur . lo tau kan kita ada klien pagi buta begini !! " alex mengangkat tubuhnya dan menghilang di balik pintu kamar mandi . " oh iya tin , sil saya minta tolong ya . tolong , bawakan saya beberapa gaun yang ada di etalase deket kamar grandma ya "

" baik bu "

jam sudah menunjukkan pukul setegah 7 pagi , alex dan selvia yang sudah bersiap - siap segera menyantap sarapannya , sementara ibu dewi sedang sibuk dengan cucunya . zeline memang cucu yang segala sesuatunya harus bersama neneknya , bahkan ketika beradu mulut dengan selvia . zeline akan lebih memilih bersama neneknya daripada harus meminta maaf pada selvia , kadang selvia sudah mengajarkannya untuk tidak selalu bergantung pada neneknya . namun , zeline hanya tersenyum penuh makna .

" tin , saya dan alex pergi dulu ya . nanti kalo grandma nanya sama zeline bilang aja saya sudah berangkat duluan " pamit selvia dan segera menyambar tas nya yang berada di meja dan di susul alex , yang membawa beberapa berkas milik selvia . " oh iya , gaun yang saya suruh sudah di masukan ke dalam mobil ? "

" sudah bu , hati - hati bu , pak "

selvia segera melajukan mobil merahnya yang sempat ia panaskan selama menyantap sarapan pagi tadi , selama di perjalanan dirinya menyuruh alex  membaca tema yang di buatnya semalaman . agar alex paham saat menjelaskan kepada klien nanti , alex yang membaca sekaligus menggoyangkan lidahnya dengan beberapa sandwich yang di bekalkan oleh sila .

tak butuh waktu lama untuk tiba di kantor nya , saat keduanya turun beberpa karyawan sudah hadir dan terkejut melihat kedua bos mereka hadir sepagi ini . selvia yang langsung tiba memasang wajah seriusnya , di ikuti oleh alex yang berada di belakangnya . alex memberikan aba - aba pada karyawannya untuk segera membuka pintu , selvia yang langsung berjalan menuju ruangannya . sementara alex menyuruh beberapa karyawan menurunkan gaun dan barang - barang yang ada di mobil , seketika keadaan menjadi menegang tak karuan .

saat semua orang sibuk dengan urusan nya masing - masing , alex mendengar suara deruan mobil yang baru saja memakirkan di depan kantornya . mobil mewah alphard terbaru sudah terparkir cantik dengan elegan , alex langsung berjalan menuju ruangan selvia untuk memberitahukan bahwa klien pentingnya sudah datang . selvia yang mendengar ucapan alex langsung menghela nafasnya dengan berat , segera menyambar ponselnya dan berjalan ke luar ruangan untuk menyambut klien nya tersebut .

pintu mobil terbuka turunlah pasangan yang akan menggunakan jasa w.o selvia , wanita cantik yang turun bersama pria yang sangat tampan . namun , langkah kaki selvia terhenti seketika . tubuhnya membeku , dan jantungnya seakan berhenti berdetak . dirinya menatap lelaki itu dengan mata terbuka lebar , " ini tak mungkin ! ini tidak mungkin ! tidak mungkin lelaki itu ? " ucap hatinya .

lelaki itu membalas menatap kembali selvia dari balik sudut matanya , matanya nanar . selama beberapa saat mereka saling memandang satu sama lain , terkejutnya selvia pun sama juga dengan yang sedang di rasakan alex saat ini . selvia memejamkan matanya sesaat , berharap bayangan lelaki ini segera menghilang . berharap semua yang terjadi hanya fatamorgana . namun , saat dirinya kembali membuka mata secara perlahan . sosok lelaki itu masih ada di hadapannya , ya lelaki masa lalunya , sedang berdiri menatap dirinya .

 

perkenalkan : LEO KIM

dan ini calon istrinya : MUGITA MOHEDE

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

bininya jungkook

bininya jungkook

eh .. ehhh namjoon 😚😚😚

2021-08-29

0

yeonna

yeonna

nyesek ternyata oh ternyata 😭😭😭

2021-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!