ketika sudah menghabiskan minumannya , selvia mengajak alex kembali untuk meninggalkan caffe . alexpun mengikuti langkah selvia dengan cepat dan membawa beberapa cake yang telah di pesan oleh selvia untuk zeline , " mau kemana lagi ? '' belum di jawab ponsel alex pun berteriak dan segera mengangkatnya .
" ya , zeline wedding dengan alex , oh iya bu bagaimana ? kalau begitu akan saya sampaikan kepada bos saya ya " alexpun mengakhiri pembicaraannya .
" siapa ? " sebelum membuka pintu mobil selvia langsung bertanya pada alex .
" klien special anda sayang " sahut alex dan segera menaiki mobil , di dalam mobil alex sempat melirik ke arah selvia " hmm , na " panggil alex ragu - ragu .
" why ? "
" lu ada yang aneh gak sih ? sama klien kali ini " .
" aneh nya ? namanya ? " alex mengangguk , ternyata bukan hanya dirinya yang merasakan hal aneh . " bukan dia doang kan lex , yang bernama seperti itu ? " alex langsung terdiam dan tak ingin melanjutkan lagi pembicaraannya .
selvia menarik nafas dalam - dalam , berusaha keras mengendalikan diri . berusaha menetralisir rasa sesak yang tiba - tiba hadir di hatinya . melihat raut wajah yang di pancarkan oleh selvia , alex merasa ingin menggutuk dirinya karena pertanyaan bodohnya tadi . berusaha tenang di hadapan alex dan melajukan mobil sedan merahnya menuju rumah .
selama di perjalanan selvia berusaha mencari topik lain , agar alex merasa tidak terlalu canggung kepadanya " hmm lex , kita punya klien namanya pak robi kan ya ? ''
" iya sel punya , hmm sel sorry banget ya " alex menunjukkan rasa tidak enaknya kepada selvia sahabat sekaligus bos nya di pekerjaan .
" gue udah terbiasa lex , dan lu juga harus bantu gue melupakan itu ya ? " jawab selvia dengan nada halus nya lalu berfokus pada menyetirnya , alex hanya mengangguk dengan cepat .
" oh iya sel , tadi lo kan nanya tentang pak robi ? ada apa ? " selvia yang sekarang mengangguk . " ada masalah ya sama pernikahan anaknya ? " tanya alex kembali .
" oh , enggak kok bukan itu masalahnya . pak robi mengirimkan sesuatu kerumah untuk mu . katanya , pak robi puas dengan acara anaknya di hotel lusa kemarin "
" benarkah ? kira - kira apa ya ? pasti alat make up . ha - ha - ha " alex memang selalu mendapatkan banyak reward dari beberapa klien yang begitu puas dengan hasil kerjanya .
akhirnya selvia berhasil memarkirkan mobilnya di garasi rumah yang di bilang cukup besar . namun , tak terlalu besar seperti rumah orang berada pada umumnya . alex yang segera keluar untuk membantu menurunkan barang - barang dari mobil , tak lama datanglah ART dari selvia yaitu sila dan tina . keduanya segera bergegas membantu alex mengangkat barang - barang ke dalam rumah , " mbal sil , dimana ibu dan zeline ? " tanya selvia yang juga sibuk membantu karyawannya .
" ada bu , non zeline sama grandma lagi di kamar atas sedang menonton " ucap sila , salah satu dari art nya .
selvia dan alex langsung masuk membawa barang - barang di bantu oleh kedua art nya ,meletakkan barang nya di ruang tamu . " oh iya mbak sil , boleh saya minta tolong ? "
" iya bu , boleh dong bu " jawab sila , seraya tersenyum merapikan letak barang yang ia bawa sedaritadi .
" panaskan masakan buat saya , saya sengaja tidak makan karena ingin makan masakan mbak sil " sahut selvia .
" ya ampun bu , jadi malu saya . padahal masak juga di bantu grandma tadi , baik bu saya panaskan dan saya hidangkan . saya pamit ke dapur dulu ya bu , tin duluan ya " tina mengangguk .
" tin , ini tidak perlu semua nya di bereskan . biar nanti saya dan ibu saja yang merapihkannya , karena ada beberapa yang harus di tinggal dan ada juga yang akan dibawa kembali besok " ucap alex kepada tina .
" baik pak , "
" tin maaf , sama nitip milkshake dan cake ini ya untuk zeline . hidangkan saja di meja makan , "
" baik bu "
alex mengajak selvia untuk melihat zeline juga ibu yang sedang berada di kamar zeline di atas , suara pintu terbuka membuat kedua nya terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu kamar . selvia tersenyum melihat kedua malaikat nya , seketika rasa lelah yang ia rasakan , seakan - akan hilang beegitu saja . bersama dengan mood nya yang sedang naik - turun .
" bu " panggil alex , yang langsung memeluk ibu selvia dan menciumi pipi wanita paruh baya tersebut .
" ah , kalian sudah pulang ? bagaimana pekerjaan hari ini ? " tanya bu dewi kepada anak - anaknya ,
" baik bu , apa ibu sudah makan ? " tanya selvia ,
" belum , ibu ingin makan sama anak - anak ibu dan cucu ibu bersamaan " jawab bu dewi .
" mommy .... ? " panggil zeline , dan berjalan menghampiri selvia yang masih berdiri di ambang pintu .
" yes , sweety ? ada apa sayang ? " selvia membuka tangannya menyambut anak gadisnya untuk hadir ke dalam pelukkannya .
" my cake ? "
" di bawah sayang , apa elin ingin memakannya ? " zeline mengangguk dengan cepat , " mari bu , sekalian makan malam bersama " ajak selvia kepada ibunya , serta membawa zeline untuk turun ke bawah . alex pun mengikuti langkah dan menggenggam tangan ibu dewi untuk selalu di sampingnya .
sesampainya di meja makan selvia langsung memberikan cake yang sudah di tanyakan oleh zeline , sejak di kamar . ibu dewi memperhatikan selvia , pandangannya terlihat samar dan berubah menjadi airmata yang turun begitu saja . alex yang berada di sampingnya langsung mengelus punggung tangan bu dewi dengan lembut .
" kau seperti almarhum ayah mu , pekerja keras demi keluarga dan juga anak nya . bahkan walau dirinya hanya makan nasi dan garam , yang penting keluarganya jangan sampai tidak makan " ucap lirih ibu dewi , yang sesaat mengenang suami nya .
selvia tersenyum menatap ibunya , lalu mengambil tangan sebelahnya dan meletakkan di atas tangan dirinya . " kenapa bu ? kangen ayah ya ? " ibu dewi hanya mengangguk malu , seraya menghapus airmata nya .
" grandma ? don't cry ! , grandpa always be happy " ucap zeline hingga membuat suasana meja makan menjadi haru .
" makan , laper gue " ucap alex , sehingga membuat ukiran tawa pada wajah ibu dewi .
" lex , habis makan kita keruang kerja . ada yang harus di bahas masalah besok " alex menyetujui dan melanjutkan makannya dengan sangat lahap .
acara makan malam berakhir saat zeline dan ibu dewi berpamitan terlebih dahulu , zeline sudah menjadi anak madiri sejak dirinya masih berumur 1 tahun . dirinya paham betul kerja keras mommy nya saat ini , apalgi di tambah dirinya sudah tak memiliki ayah di dekatnya . sementara alex dan selvia berjalan menuju ruang kerja , dengan membawa barang - barang yang sudah di pisahkan oleh tina sebelumnya . selvia berjalan terlebih dahulu , dan di susul oleh alex yang menutup pintu .
" apa yang di bicarakan oleh klien tadi ? " tanya selvia tanpa melirik ke arah alex .
alex perlahan menghentikan kegiatannya dan perlahan jalan menuju selvi , menarik nafas perlahan dan menghebuskannya sedikit . bersiap - siap memulai pembicaraan . " tadi nyonya mugita mohede menelpon dan katanya besok beliau juga calon suaminya akan datang ke ka .. "
" jam berapa ? " selvia langsung memeotong pembicaraan alex .
" sepertinya pagi , tapi yang jelas mereka akan mengabari kita saat berangkat nanti " alex memutar tubuhnya dan berjalan kembali menuju sofa yang ada di hadapan meja kerja selvi , dalam sekali tarikan nafas alex sudah bisa di tebak bahwa dirinya sudah perlahan mulai masuk kedalam mimpi tidurnya .
selvia segera duduk di meja nya dan menggambil selembar kertas yang ada di hadapannya , dirinya ingin membuat pilihan 3 tema dalam konsep pernikahan kali ini . pertama tema adat , nasional , dan juga modern masa kini . dirinya tidak ingin mengecewakan klientnya , apalagi klien kali ini akan memberikan banyak keuntungan bagi usahanya . satu - persatu tema di selesaikan dengan baik , bahkan jam sudah menunjukkan pukul 2 malam . tetapi mata selvia masih dengan tajam melihat tiap - tiap desain yang ia coret , hanya demi mendapatkan hasil terbaik nya untuk klien vip nya kali ini .
sesekali dirinya tersenyum memandang foto zeline yang terlihat begitu menggemaskan , seketika airmatanya jatuh mengingat zeline lahir tanpa ada ayah di sampingnya bahkan sosok yang ia harapkan . tapi itu tak membuat selvia menjadi wanita yang lemah , bahkan dirinya bersyukur karena zeline telah memberikan segalanya tanpa ada kekurangan dalam hidupnya . zeline adalah anugrah yang di titipkan tuhan , untuknya , ibunya , bahkan mendiang ayah selvia .
waktu menunjukkanpukul 4 subuh , selvia berniat pergi membangunkan ibunya untuk beribadah bersama . namun selvia selalu terlambat , ibunya sudah bersiap - siap untuk sholat dan tersenyum menatap ke arahnya . " apa kau tidak tidur lagi nak ? '' tanya ibu dewi kepada selvia .
" tidur bu , sebentar saja . apa ibu sudah ingin sholat ? tunggu sel ya bu , sel ambil wudhu dulu ". ibu dewi pun mengangguk kepada selvia yang sudah berlalu masuk ke dalam pintu kamar mandi .
" maaf grandma , sarapan pagi ini mau di buatin apa ? " sila yang datang menghampiri ibu dewi .
" apa aja sil , sepertinya alex dan selvi akan pergi pagi sekali nanti . bagaimana kalau buatkan mereka sereal dan sandwich saja , jangan lupa siapkan buah nya " . jelas ibu dewi , tak lama selvia muncul dari arah kamar mandi . dan bersiap memulai jama'ah dengan ibu dewi .
selama menunggu bos mereka sila dan tina sibuk berada di dapur menyiapkan sarapan , alex yang baru saja terbangun segera berjalan menuju ruang makan di dekat dapur . karena melihat selvia yang sudah tidak ada di meja kerjanya , sila yang terkejut karena kehadiran alex yang sudah hadir secara tiba - tiba di meja makan . membuat sila menjatuhkan gelas dan membuat suara yang sangat keras , gelas yang jatuh begitu saja di lantai membuat ibu dewi dan selvia berlari menghampiri sumber suara dengan tatapan khawatir . " ada apa sil ? " tanya selvi dengan panik .
" pak alex bu , tiba - tiba muncul dan langsung duduk disana " tunjuk sila yang masih gemetar karena terkejut , ibu dewi hanya tertawa mendengar pengakuan sila .
" ya ampun , saya pikir ada apa sil . bereskan cepat takut zeline bangun dan turun ke bawah , lo juga lex bukan nya langsung mandi habis bangun tidur . lo tau kan kita ada klien pagi buta begini !! " alex mengangkat tubuhnya dan menghilang di balik pintu kamar mandi . " oh iya tin , sil saya minta tolong ya . tolong , bawakan saya beberapa gaun yang ada di etalase deket kamar grandma ya "
" baik bu "
jam sudah menunjukkan pukul setegah 7 pagi , alex dan selvia yang sudah bersiap - siap segera menyantap sarapannya , sementara ibu dewi sedang sibuk dengan cucunya . zeline memang cucu yang segala sesuatunya harus bersama neneknya , bahkan ketika beradu mulut dengan selvia . zeline akan lebih memilih bersama neneknya daripada harus meminta maaf pada selvia , kadang selvia sudah mengajarkannya untuk tidak selalu bergantung pada neneknya . namun , zeline hanya tersenyum penuh makna .
" tin , saya dan alex pergi dulu ya . nanti kalo grandma nanya sama zeline bilang aja saya sudah berangkat duluan " pamit selvia dan segera menyambar tas nya yang berada di meja dan di susul alex , yang membawa beberapa berkas milik selvia . " oh iya , gaun yang saya suruh sudah di masukan ke dalam mobil ? "
" sudah bu , hati - hati bu , pak "
selvia segera melajukan mobil merahnya yang sempat ia panaskan selama menyantap sarapan pagi tadi , selama di perjalanan dirinya menyuruh alex membaca tema yang di buatnya semalaman . agar alex paham saat menjelaskan kepada klien nanti , alex yang membaca sekaligus menggoyangkan lidahnya dengan beberapa sandwich yang di bekalkan oleh sila .
tak butuh waktu lama untuk tiba di kantor nya , saat keduanya turun beberpa karyawan sudah hadir dan terkejut melihat kedua bos mereka hadir sepagi ini . selvia yang langsung tiba memasang wajah seriusnya , di ikuti oleh alex yang berada di belakangnya . alex memberikan aba - aba pada karyawannya untuk segera membuka pintu , selvia yang langsung berjalan menuju ruangannya . sementara alex menyuruh beberapa karyawan menurunkan gaun dan barang - barang yang ada di mobil , seketika keadaan menjadi menegang tak karuan .
saat semua orang sibuk dengan urusan nya masing - masing , alex mendengar suara deruan mobil yang baru saja memakirkan di depan kantornya . mobil mewah alphard terbaru sudah terparkir cantik dengan elegan , alex langsung berjalan menuju ruangan selvia untuk memberitahukan bahwa klien pentingnya sudah datang . selvia yang mendengar ucapan alex langsung menghela nafasnya dengan berat , segera menyambar ponselnya dan berjalan ke luar ruangan untuk menyambut klien nya tersebut .
pintu mobil terbuka turunlah pasangan yang akan menggunakan jasa w.o selvia , wanita cantik yang turun bersama pria yang sangat tampan . namun , langkah kaki selvia terhenti seketika . tubuhnya membeku , dan jantungnya seakan berhenti berdetak . dirinya menatap lelaki itu dengan mata terbuka lebar , " ini tak mungkin ! ini tidak mungkin ! tidak mungkin lelaki itu ? " ucap hatinya .
lelaki itu membalas menatap kembali selvia dari balik sudut matanya , matanya nanar . selama beberapa saat mereka saling memandang satu sama lain , terkejutnya selvia pun sama juga dengan yang sedang di rasakan alex saat ini . selvia memejamkan matanya sesaat , berharap bayangan lelaki ini segera menghilang . berharap semua yang terjadi hanya fatamorgana . namun , saat dirinya kembali membuka mata secara perlahan . sosok lelaki itu masih ada di hadapannya , ya lelaki masa lalunya , sedang berdiri menatap dirinya .
perkenalkan : LEO KIM
dan ini calon istrinya : MUGITA MOHEDE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
bininya jungkook
eh .. ehhh namjoon 😚😚😚
2021-08-29
0
yeonna
nyesek ternyata oh ternyata 😭😭😭
2021-06-21
0