selvia berusaha menjadi profesional dalam pekerjaannya , alex segera mengajak pengantin wanitanya untuk melihat proposal wedding mereka . sementara lelaki yang ada di hadapannya selvia masih dengan posisi yang sama , selvia menepis kenyataan yang ada di hadapannya lelaki ini sangat mirip . tetapi lelaki ini lebih tinggi , lebih berisi . bahunya lebar dan kokoh , dada bidang yang berbentuk oleh kemeja putih yang dikenakannya . tidak ! dirinya pasti salah . lelaki ini hanya kebetulan mirip dengan leo , lagi pula lelaki yang ada di hadapannya memiliki kedewasaan yang sangat menawan . serta karisma yang tidak dimiliki oleh leo , di tambah lagi lelaki yang ada di hadapannya sekarang sangat tampan .
tanpa melepas pandangannya dari selvia , lelaki itu sedikit berdehem mengeluarkan suara . " selvia ? "
bagai di sambar petir saat cuaca masih pagi , ucapan dari mulut lelaki itu bagai gelagar halilintar di telinga selvia . tubuhnya gemetar , bagaimana bisa lelaki ini mengenal betul namanya ? mungkinkah alex memberitahu namanya pada lelaki ini ? selvia menelan salvina nya untuk membasahi tenggorokannya yang terasa amat kering , dengan susah payah selvia membuka mulutnya . " le - leo ... ? " tanyanya dengan nada sedikit ragu - ragu .
" benarkah ? apa ini kau selvia ? " leo membuka matanya yang sipit menjadi melebar seketika , lalu berjalan perlahan mendekat . namun , selvia segera membalikan tubuhnya dan menyusul alex juga calon istri leo .
jantung selvia semakin menimbulkan suara yang tidak beraturan , lelaki yang telah menjadi masa lalunya . kini berada di hadapannya , lelaki yang teramat di cintainya . lelaki yang di harapkannya sudah lenyap dari daftar manusia di bumi ini , satu - satunya manusia yang paling tidak ingin dia temui lagi . bahkan berharap nama lelaki ini sudah terpajang di pusaran makam umum .
" apa kabar selvia ? "
selvia seketika mematung di saat langkah demi langkahnya hampir mendekati alex juga calon istri leo , sulit bagi selvia menerima kenyataan . bahwa , orang yang paling dia benci ada dihadapannya . selvia meremas ponsel yang ada di tangannya dengan suara begetar " baik " . ucapnya dengan suara hampir tidak terdengar oleh seisi ruangan , tanpa menoleh atau menatap ke arah leo .
leo menatap kepergian selvia dengan perasaan nanar , hatinya begitu sakit melihat wanita yang pernah menjadi belahan jiwanya tak ingin mengenal dirinya kembali . selvia menarik nafas dalam - dalam , berusaha mengendalikan keresahannya . berusaha menahan nyeri yang mulai merayapi hatinya , saat koreng yang tertinggal disana terbuka sedikit - demi sedikit .
sekali lagi selvia menarik nafasnya dengan panjang lalu membuangnya perlahan , berusaha menunjukkan bahwa . betapa tidak perdulinya dia kepada lelaki ini , dan berusaha menunjukkan bahwa tidak pernah ada sesuatu yang istimewa yang pernah terjadi di antara mereka di masa lalu . berusaha menampilkan sikap tenang dan formal yang selalu di tampilkannya setiap kali berhadapan dengan klien , tapi sayangnya toleransi keramahan pada klien satu ini sudah menghilang .
" jadi , kamu CEO dari w.o zeline wedding ? " leo menatap tajam dengan raut wajah tampak tak percaya .
dengan gerakan kaku , selvia menganggukan kepala dan mempercepat langkahnya menghampiri alex . " bagaimana nona ? hmm " selvia kesulitan menyebut nama sang wanita .
" mugita , namanya mugita mohede " sahut leo berjalan mendekati calon istrinya .
alex yang mendengar nama mugita disebut , seketika berteriak tidak percaya dengan apa yang dirinya saksikan " mu - mugita mohede ? model terkenal di luar negri ? dan sedang kerja sama dengan indonesia ? sekarang menikah dengan kau leo ? " tanya alex yang masih tidak percaya .
" apa kalian saling mengenal ? " tanya mugita kepada leo .
" kami satu kelas , dan bersekolah di tempat yang sama " . jawab alex dengan lantang , dan hanya di balas senyuman oleh mugita .
" mari duduk dan kita bahas tema pernikahan kalian ! " ajak selvia , di ikuti oleh alex juga mugita .
kenyataan yang harus di terima oleh selvia adalah dirinya harus menyiapkan pernikahan dari orang yang pernah singgah di hatinya . namun , siapa yang menyangka kalau calon suami dari model dunia adalah lelaki yang di kenal olehnya . bahkan , lelaki yang pernah menjadi miliknya ? . selvia menjadi sangat bingung dengan perasaan aneh merambat hatinya , perasaan yang sama sekali tidak dirinya ketahui .
" via " panggil leo membuat jantung selvia semakin bergetar , bagaimana tidak ? panggilan singkat itu selalu menjadi panggilan yang paling di tunggunya setiap ingin bangun tidur , dan saat berangkat sekolah .
selvia menarik nafasnya tanpa sadar tangannya meremas sofa , dan ingin sekali berteriak kepada lelaki yang baru saja memanggilnya dengan nama yang sudah tak ingin ia dengar . namun , selvia berusaha untuk tetap profesional pada pekerjaannya . " iya , ada yang anda butuhkan ? " jawab selvia tak acuh .
selvia menyelipkan seuntai rambut yang terlepas dari ikatannya ke belakang telinga , " tapi aku rasa , tema nasional lebih cocok dengan anda berdua . bagaimana ? " .
" terserah anda saja ibu via " nada sedikit tidak suka leo membuat selvia terkejut . dengan cepat dirinya beradu pandang dengan alex , saling menatap penuh dengan pertanyaan .
" bukannya ini acara anda berdua ? bagaimana menjadi terserah saya ? "
" bukan , hanya dia saja " dengan santai leo menjawab dan berdiri , berjalan ke arah gaun . tatapan via berubah menjadi tatapan penasaran ke arah mugita , hanya saja mugita sekedar tersenyum memandang alex dan selvia .
" hmm jadi , kalian akan mengadakan pesta dimana ? gedung ? hotel ? " tanya alex merubah suasana , namun tak ada sautan yang keluar dari keduanya .
mugita berdiri lalu menghampiri leo yang sibuk memandang gaun , tangan leo sedikit ditarik paksa oleh mugita . dengan wajah sedikit menahan kesal , akhirnya leo menuruti keinginan mugita . untuk kembali duduk bersama alex dan juga selvia , " maaf , leo hanya kelelahan karena habis dinas dan langsung saya bawa kemari " . namun , alex dan selvia hanya tersenyum memandang keduanya .
" kalian boleh melakukan apa saja , dan gunakan apapun tema yang cocok untuk pernikahan kami " . ucap leo santai , " bahkan kalau ada dekor yang teramat special atau istimewa , silahkan saja . tidak usah di pikirkan masalah budget " . jelas leo
hmm .. tawaran yang amat menggiurkan ! jarang sekali ada klien yang melibatkan kebebasan penuh kepada w.o , untuk memastikan acara mereka . apalagi dengan budget tak terbatas kebanyakan dari mereka begitu cerewet dan ingin ikut campur , tapi ya ... memang itu hak mereka sebagai pemilik uang . dan sampai sejauh ini , sudah dapat di tebak . klien kali ini adalah klien yang paling mengguntungkan bagi selvia juga alex .
tanpa sadar leo memandang selvia dengan tatapan bahagia , perempuan yang di carinya bertahun - tahun yang lalu . tiba - tiba muncul di hadapannya ! leo tidak pernah menduga , pertemuan tak sengaja dengan pak robi klien perusahaannya membawa dirinya kepada perempuan yang amat di cintainya ini . saat selvia berdiri untuk mengambil laptopnya , leo memandangi tubuh ramping selvia . seketika nafas leo seperti tertahan , saat selvia kembali dari membawa laptopnya . selvia kembali menyelipkan seuntai rambut nya ke balik telinga , jari - jari indah yang dulu sering di genggamnya . rambut indah yang dulu sering di belainya , selvia tampak begitu cantik dalam balutan dress kantor yang di gunakannya . bahkan , kini selvia tampak lebih cantik dari ingatannya .
bagaimana bisa leo melupakan mata bulat jernih dengan bulu mata yang panjang dan lentik itu , bibir munggil namun tebal di bawah , serta dagu yang sedikit lancip itu . segala sesuatu yang amat di sukainya dan amat di rindukannya dari perempuan ini . tanpa sadar leo menelan ludah , membasahi tenggorokannya yang terasa kering . " apa kau menjaga via dengan baik ? alex ? " alex terkejut mendengar pertanyaan dari leo , dan sekilas melihat mugita yang sibuk dengan ponselnya .
" menurut lo ? setidaknya gue nggak kaya lo ! yang - " .
" alex " selvia langsung menegur alex
leo hanya tersenyum canggung . " bagaimana kabar ibu dan ayah ? " . leo menggabaikan sifat dingin yang di tunjukkan oleh selvia .
pertanyaan leo membuat darah selvia membeku , selvia tidak mengerti untuk apa leo bertanya tentang keluarganya lagi ? apakah lelaki ini ingin mengulang kembali kebersamaan mereka dulu ? selvia" tersenyum sinis . tidak ! itu tidak akan terjadi . baginya , leo adalah masa lalu . dan , akan selalu tetap begitu . " baik " jawabnya dingin .
leo terkejut mendengar begitu sinisnya selvia kepada dirinya , rasa kecewa menyelimuti hatinya . selvia yang bersikap seakan dirinya tidak pernah menjadi bagian istimewa dalam kehidupan leo , sikap selvia sangat membuat lelaki yang di hadapannya tidak berarti . leo merasa terbuang apakah selvia sangat hati atas kebodohannya di masa lalu ? begitu marahkah selvia kepadanya ? leo menundukkan kepala , dan mendesah pelan . dirinya tidak pernah menyalahkan selvia jika membencinya , sejak awal memang semua sudah menjadi kesalahannya .
selvia berjalan mendekati mugita , leo yang melirik kearah selvia dari bulu matanya . wanita itu sedang berbicara dengan calon istrinya , sekilas leo mulai menilai keduanya . dirinya masih tau benar bagaimana sifat wanita yang pernah menjadi istimewa , leo menarik nafas dalam - dalam mengatakan pada dirinya . bahwa , karena kebodohannya . dirinya menjadi kehilangan sosok yang amat di cintainya sampai detik ini , diam - diam leo kembali menelusuri jari - jari panjang dan lentik selvia dengan matanya .
mencari benda bulat yang melingkari jari manis perempuan itu , ada sedikit harapan muncul dalam pikirannya saat tidak menemukan cincin nikah di jari indah wanita itu . tetapi , apa mungkin wanita secantik dan sepintar dirinya belum menikah ? atau , mungkin sudah bercerai ? atau mungkin dirinya tak suka memakai cincin nikahnya ? tapi , apakah suaminya tidak merasa cemas ? bukankah sama saja seperti memancing para lelaki lain untuk mendekati istrinya ? ya , tuhan . begitu banyak yang ingin ku tanyakan padanya .
sepertinya ini bukan saat yang tepat , mungkin sama sepertinya selvia pasti sangat terkejut dengan pertemuan tak terduga ini . mungkin saat ini , wanita yang sedang di pandangnya sangat ingin mengeluarkan kemarahannya . kemarahan yang sudah di pendam sejak lama bahkan selama bertahun - tahun , leo bisa menerima itu karena apa yang di lakukannya dulu pasti sangat menyakitkan selvia . leo sangat berharap , suatu saat nanti selvia mau mendengarkan penjelasannya . dan , mau memaafkan semua kesalahannya .
selvia dapat merasakan mata leo sedang memandang dirinya , di pandangi diam - diam oleh calon suami orang lain sudah menjadi hal biasa bagi selvia . banyak sekali klien lelaki yang bersikap seperti ini pada dirinya , namun berbeda dengan tatapan leo . tatapan leo itu membuatnya sulit untuk tetap bersikap tenang dan tak peduli , hampir 8 tahun sudah ia tidak bertemu leo . tetapi dirinya masih tak menyangka lelaki ini masih memiliki pengaruh yang begitu kuat atas dirinya , masih sanggup membuat jantungnya berdebar resah .
" hmm .. via , alex " leo melirik selvia , lalu melempar pandangannya ke arah alex dengan gugup . " apa kalian mau makan siang bersama kami ? '' jantungnya berdebar penuh harap , karena leo merasa belum puas memandang selvia .
" bagaimana bu ? " tanya alex , kepada selvia .
" iya , sekalian kita bahas berapa uang muka w.o yang harus masuk ? " sahut mugita , namun tak bergeming dari ponselnya .
" terima kasih atas tawaran nya , tidak perlu repot - repot . itu bisa kita bahas lain waktu , lagi pula pernikahan kalian masih 3 bulan lagi bukan ? " selvia menolak dengan sopan .
rasa kecewanya menggumpal , hingga membuat sesak dada leo . mugita bersiap - siap untuk berpamitan , karena jadwalnya sudah menumpuk untuk pemotretan majalah . namun , berbeda dengan leo yang masih ingin disini . alex dan selvia pun mengantar keduanya di ambang pintu , tetapi leo memutar kembali tubuhnya dan menunggumpulkan keberanian untuk bertanya pada selvia . " via , sudah berapa anakmu ? " selvia mengeluh dalam hatinya . ini yang sangat ingin dia hindari , dirinya tak ingin lelaki ini bertanya - tanya tentang kehidupan pribadinya .
sekilas selvia melihat ke arah mugita , tetapi hanya ada senyum terpaksa dari raut wajah nya . selvia mempertimbangkan sejenak , perlu tidaknya memberitahu lelaki ini . dengan nada yang malas akhirnya selvia menjawab pertanyaan leo , " satu " jawabnya seraya membuang pandangannya ke sembarang arah .
" perempuan ? laki - laki ? "
alex dan selvia langsung beradu pandang , saat mendengar nada antusias dari leo . " perempuan " jawab alex .
" sepertinya jadwalku tidak bisa menunggu lama " ucap mugita , membuat alex dan selvia tersenyum paksa .
" baiklah , sampai jumpa 3 hari lagi untuk melihat tempat pernikahan kalian " jawab alex dan melambaikan tangan pada calon pasangan pengantin itu .
akhirnya airmata yang tertahan sejak tadi tumpah begitu saja , alex yang melihatnya langsung memeluk selvia . dirinya tahu betapa berat yang selama ini di rasakan selvia , dan sekarang orang yang telah menghancurkannya muncul tanpa di undang .
jangan lupa untuk vote dan like setiap membaca episodenya , dukungan dari kalian sangat membantu author untuk menjadi semangat menulis . jangan lupa jadikan favorite juga ...
sayang army banyak - banyak ........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sarah Indonesia
cat cerita ya bagus
2021-09-02
0
bininya jungkook
mungkin ini yang di maksud aku bukan jodohnya 😔
2021-08-29
0
Shinta Ewan
awal yang bagus😭
lanjut thor
2021-08-27
0