ISTRI BAYARAN CEO DINGIN

ISTRI BAYARAN CEO DINGIN

BAB 1

Jazira menutup mulutnya tak percaya ketika dirinya baru saja membuka pintu apartemen milik sang ayah. Air matanya luruh seketika disertai tubuhnya yang limbung sehingga dirinya jatuh ke lantai.

Bagaimana dia tak terkejut, jika dirinya melihat sang ayah yang sudah terkapar tak bernyawa dengan luka tembak yang berada di kepalanya. Nafas gadis itu terdengar tak beraturan dibarengi dengan air mata yang semakin deras mengalir dikedua pipinya.

Jazira pun berdiri dari jatuhnya dan berjalan memasuki apartemen sang ayah dengan badan yang gemetar hebat. Langkah demi langkah, Jazira lalui sembari memegang erat pegangan pintu serta apapun yang dapat menumpu berat badannya.

Jazira semakin terkejut ketika melihat ibu tiri serta kakak tirinya yang sudah meninggal dengan luka tembak yang persis seperti milik sang ayah. Sontak gadis cantik tersebut menekuk kedua lututnya di sebelah jenazah sang ayah.

"Ayah ... Ayah bangun! Jangan tinggalin Zizi sendiri!" teriak Jazira dengan suara seraknya sambil memangku kepala sang ayah yang sudah dilumuri banyak darah dengan mata yang masih terbuka.

Jazira pun menutup kedua mata sang ayah dengan tangan kanannya yang masih bergetar. Dia juga melakukan hal yang sama kepada jenazah sang ibu dan kakak tirinya. Gelengan kepala serta tangisnya menggambarkan betapa malang nasib dirinya.

"Itu dia gadis yang kita cari!" teriak seseorang di belakang Jazira yang langsung membuat Jazira membalikkan tubuhnya. Betapa terkejutnya Jazira ketika melihat 5 orang bertubuh besar yang keluar dari kamar kedua orang tuanya.

"Kalian berdua kejar gadis itu, dan kalian berdua urus bangkai mereka bertiga!" perintah seorang laki-laki dengan kacamata hitam yang langsung membuat Jazira berdiri dari duduknya.

Sontak Jazira pun langsung menyambar tasnya dan keluar dari apartemen sang ayah dengan langkah cepatnya. Dia berlari sekuat tenaga menuju lift yang berada di ujung koridor. Sesekali, Jazira menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat dua orang laki-laki bertubuh besar yang terus mengejarnya.

Tubuh mungil Jazira mengeluarkan keringat yang terus menetes. Jazira takut bahwa dirinya akan ditangkap oleh mereka dan akan dibunuh seperti halnya kedua orang tuanya serta kakak tirinya yang kini telah tak bernyawa.

Jazira panik karena pintu liftnya masih tertutup. Dengan gerakan cepat, dia menekan tombol buka di lift tersebut berulang-ulang kali, berharap agar pintu liftnya cepat terbuka. Jantungnya berkerja dua kali lebih cepat ketika melihat para penjahat tersebut sudah sangat dekat dengannya.

Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungan bagi Jazira. Pintu lift tersebut terbuka, entah setelah berapa kali dia menekan tombolnya. Dengan segera, Jazira masuk ke dalam lift tersebut. Tangannya langsung menekan tombol tutup, karena melihat dua orang laki-laki bertubuh besar itu hampir memasuki lift.

Hingga...

Tiga

Dua

Tinggg...

Kurang satu detik saja, kedua orang pria itu pasti sudah menangkap Jazira. Lalu, entahlah apa yang akan terjadi pada hidupnya. Jazira yang merasa sedikit lega pun menjatuhkan tubuhnya di lantai lift dan mengambil nafas banyak-banyak. Dia sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup dan lolos dari dua orang tersebut.

Jazira pun memeluk tubuhnya erat dan menangis jadi-jadinya. Dia memastikan agar pintu lift tak terbuka di pintu lift di lantai berikutnya. Dirinya sangat ketakutan sehingga tubuhnya bergetar hebat. Mengapa semua ini harus terjadi pada dirinya dan keluarganya? Pikir gadis yang tengah menangis itu.

Tak lama setelah itu, pintu lift pun terbuka. Gadis yang tadi masih menangis itu pun mendongakkan kepalanya dan segera menghapus air matanya. Gadis sebatang kara itu mulai bangkit dari duduknya.

Dengan cepat, Jazira pun melongokkan kepalanya dan melihat apakah dua orang tersebut sudah ada di bawah atau masih di atas. Ketika tak melihat dua orang tersebut muncul, Jazira pun keluar dari lift dengan hati-hati.

Sambil berjalan, Jazira terus menatap ke belakang memastikan agar dua orang tersebut tidak mengikutinya lagi. Namun, lagi-lagi Jazira terkejut bukan main ketika melihat dua orang tadi turun dari tangga dan melotot ke arahnya.

Sontak Jazira pun berteriak dan langsung berlari sekuat tenaganya untuk keluar dari basement apartemen. Jazira masih terus berlari dengan sisa tenaganya, mengabaikan tatapan orang-orang yang melihatnya aneh.

Nafas Jazira terengah-engah dan dia merasakan bahwa kakinya tak mampu lagi untuk berlari. Dia menatap belakang dan melihat dua orang tersebut masih semangat mengejarnya dengan tatapan membunuh.

Kesempatan terakhir yang dimiliki Jazira adalah memasuki gang kecil yang berada di sampingnya. Lalu setelah itu, Jazira pun bersembunyi di dalam tong sampah berukuran besar yang berada di gang kecil tersebut.

Di dalam tong sampah, Jazira masih terus berdoa dan mengutup mulutnya rapat-rapat. Dia masih menangis tanpa mengeluarkan suara ketika mendengarkan derapan langkah kaki yang mendekat ke arah tong sampah yang menjadi tempat persembunyiannya.

"Sial! Kita kehilangan jejak gadis itu! Pasti bos akan marah besar kepada kita berdua!" teriak salah satu diantara keduannya dari luar sana yang membuat Jazira semakin menutup mulutnya rapat-rapat.

Tak banyak yang bisa dilakukan oleh Jazira selain berdoa dan mencoba untuk pasrah. Jika dia memang ditakdirkan untuk mati terbunuh, maka dia akan ikhlas.

Jazira tak mengerti apakah dua orang tersebut sudah pergi dari tempat itu atau belum. Hati Jazira berdegup semakin kencang ketika mendengar langkah kaki seseorang mendekat padanya. Jazira pun semakin menahan nafasnya, hingga dia merasakan seseorang membuka tutup tong sampahnya.

Udara luar langsung berbondong-bondong memasuki tong yang ditempati oleh Jazira. Pertanda ada yang membukanya dari luar. Jazira pun langsung membelalakkan matanya dan berteriak histeris.

"Aaaaa! Tolong jangan sakiti aku! Aku mohon ... aku mohon!" teriak Jazira sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di depan mukanya sembari menutup matanya. Jazira benar-benar ketakutan, sehingga dirinya tak sadar dengan apa yang dilakukan olehnya.

Karena tak segera mendapat sahutan, Jazira pun membuka satu matanya dan bernapas lega.

"Apakah kau akan memanggil mereka untuk kembali, Nak? Kecilkan suaramu itu, jika kau tak ingin membuat mereka kembali dan segera menangkapmu," ujar lelaki yang Jazira pikir sudah berusia 40 tahunan itu. Jazira pun langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia masih berpikir, apakah orang tersebut masih komplotan pembunuh kedua orang tuanya.

"Apakah Paman teman mereka?" tanya Jazira lirih sambil menatap takut kepada laki-laki yang terus menatapnya.

"Ya! Aku teman baik mereka. Mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau mau aku mengantarkanmu untuk bertemu mereka?" ucap lelaki tersebut sambil tersenyum miring. Jazira langsung membelalakkan matanya dan bergegas keluar dari tong sampah tersebut.

"Mengapa Paman tak mengatakannya? Jika kau mengatakannya sedari tadi, pasti Zizi akan segera berlari. Zizi pamit dulu ya, Paman? Sampai bertemu kembali Paman!" pekik Jazira random sebelum berlari ketakutan meninggalkan laki-laki tersebut.

Laki-laki tadi pun tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Jazira. 'Gadis yang sangat lucu'. Batinnya dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

Lantas dia pun mengambil ponselnya dan menghubungi atasannya. sembari menatap Jazira yang masih terus berlari menjauhinya.

"Tuan, aku sudah menemukan gadis yang tepat untuk rencanamu," ucap laki-laki tersebut kepada sang atasan. Dia tersenyum mendengar pertanyaan dari sang atasan melalui ponsel genggamnya.

"Tidak, Tuan. Dia gadis yang polos. Dia juga sangat lucu. Aku yakin bahwa dia tak akan berbuat macam-macam selama rencana Tuan berjalan," imbuh lelaki itu yang tengah meyakinkan sang atasan dengan pilihannya.

Setelah mendengar jawaban sang atasan, lelaki itu pun langsung menutup panggilannya dan berjalan kembali ke mobilnya. Dia mulai menjalankan mobilnya untuk kembali ke rumah sang atasan.

Sedangkan Jazira, dia masih berlari sembari sesekali menoleh kebelakang. Dia tak sadar ketika di depannya sudah berdiri dua orang bertubuh besar yang tadi mengejarnya.

...• Jangan Lupa Bersyukur •...

Terpopuler

Comments

Ayu Nany Naser

Ayu Nany Naser

aku mampir
salken kak...alurnya bagus

2022-05-26

0

Lisa Halik

Lisa Halik

wahhh..mesti best ni ceritanya

2022-02-27

0

saya laki-laki

saya laki-laki

p

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118 - SEASON 2
119 BAB 119 - SEASON 2
120 BAB 120 - SEASON 2
121 BAB 121 - SEASON 2
122 BAB 122 - SEASON 2
123 BAB 123 - SEASON 2
124 BAB 124 - SEASON 2
125 BAB 125 - SEASON 2
126 BAB 126 - SEASON 2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118 - SEASON 2
119
BAB 119 - SEASON 2
120
BAB 120 - SEASON 2
121
BAB 121 - SEASON 2
122
BAB 122 - SEASON 2
123
BAB 123 - SEASON 2
124
BAB 124 - SEASON 2
125
BAB 125 - SEASON 2
126
BAB 126 - SEASON 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!