Johan hanya tersenyim tipis menanggapi keterkejutan dari Jazira.
"Iya, Tuan Muda Albirru Alexander. Aku adalah asisten pribadi nya. Kau jangan terkejut seperti itu." Ucap Johan santai yang membuat Jazira mengecilkan ukuran matanya kembali.
"Berarti kau lah yang menyelamatkan hidupku? Aku sangat berterimakasih padamu Paman. Entahlah aku harus membalasnya dengan apa kepada Paman." Ucap Jazira yang merasa sangat bersyukur atas bantuan dari Johan.
"Aku melakukan ini atas perintah dari Tuan Albirru. Dan ya, Tuan Albirru membawa penawaran yang bagus untuk dirimu. Apakah kau mau?" Ucap Johan sambil membuka kembali ponselnya.
Jazira pun mengernyitkan dahinya dan bertanya apa maksud dari Johan
"Maksud Paman? Apakah Tuan Albirru lah yang bermaksud menyelamatkanku? Lalu apakah penawaran dari Tuan Albirru untukku? Mungkin aku bisa mempertimbangkannya." Ucap Jazira sambil terus menatap Johan.
"Apakah kau mau menjadi istri kontrak dari Tuan Albirru. Tenang saja, kau akan tetap dibayar oleh nya. Mungkin dalam kurun waktu sepuluh bulan saja. Apakah kau mau?" Ucap Johan sambil menuliskan sesuatu di ponselnya.
Jazira pun terbelalak kaget dan menggelengkan kepalanya. Dulu Ibunya selalu mengatakan padanya agar mencari suami yang dia cintai. Agar apa? Agar tak ada kata jenuh atau bosan dalam pernikahan.
Jazira sangatlah mendambakan pernikahan hanya sekali dalam hidupnya. Dimana dia akan tersenyum cerah sambil menatap muka bantal sang suami dipagi hari.
Siapa yang tak terpesona dengan Tuan Muda Albirru Alexander? Tentu saja Jazira tak ingin menolak tawaran tersebut. Menikah dengan seorang pria yang kita dambakan merupakan sebuah anugrah bukan?
Tapi bagi Jazira, tawaran ini sangatlah tak masuk akal. Bagaimana bisa, hanya menikah selama 10 bulan lalu diceraikan? Dirinya tak ingin menjadi janda muda setelah sepuluh bulan.
"Aku tidak tertarik, Paman. Kau bilang saja pada Tuan Muda itu untuk mencari wanita lain. Aku pun akan mencari lelaki lain juga untuk menjadi suamiku. Bukan untuk kontrak ya Paman, tapi untuk selamanya." Ucap Jazira dengan senyumannya kepada Johan yang langsung mendongakkan kepalanya menatap Jazira.
"Jangan gegabah untuk mengambil keputusan, Nak! Kesempatan ini sangatlah menguntungkan untuk kalian berdua. Selain Tuan Muda yang akan terbebas dari isu tak sedap itu, Kau juga akan mendapatkan perlindungan dan uang." Ucap Johan sambil mematikan ponselnya dan terfokus kepada Jazira.
"Ya, aku akan dapat uang. Tapi setelah 10 bulan, aku akan menjadi janda. Lebih baik aku bersembunyi dari suami Ibu tiriku sendiri dan bekerja semampuku untuk bertahan hidup. Jazira cuma mau ucapin makasih banyak untuk Paman karena sudah menyelamatkan Jazira." Tolak Jazira lembut sambil tersenyum menatap Johan.
"Apakah kau benar-benar mantap dengan keputusanmu?" Tanya Johan sekali lagi sebelum dirinya pergi meninggalkan Jazira karena kepentingan kantor.
"Iya, Zizi mantap dengan pilihan Zizi." Ucap Jazira sambil menganggukkan kepalanya. Johan pun hanya menghela nafasnya panjang. Sekarang tinggal bagaimana caranya untuk mengatakan pada sang Tuan Muda bahwa Jazira menolak tawarannya.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Mungkin kau akan membutuhkan ini suatu saat nanti. Aku pergi dulu ya." Ucap Johan sambil menjauh setelah menyerahkan kartu namanya kepada Jazira.
Jazira pun hanya menatap nanar kepada kartu nama milik Pak Johan. Setelah kepergian dari Johan, Jazira pun kembali merebahkan dirinya kesamping kiri dan menyimpan kartu nama milik Johan di bawah bantal nya.
Jazira pun menghela nafasnya panjang dan mulai memejamkan matanya. Apakah keputusan ini sudah tepat untuknya? Pikir Jazira didalam benaknya.
Tak lama kemudian, Jazira pun tertidur.
Setelah beberapa saat Jazira tertidur, seorang laki-laki berbadan gagah memasuki ruang rawat milik Jazira.
"Kalian tunggu disini saja. Aku akan menemui Jazira terlebih dahulu. Awasi jika ada sesuatu yang mencurigakan, dan langsung katakan padaku. Kalian mengerti?!" Ucap orang tersebut lalu berjalan memasuki ruangan rawat milik Jazira.
Dia masih manatap datar wanita yang sedang tertidur menyamping kekiri tersebut. Dia pun duduk dihadapan Jazira yang masih menutup matanya dan tangannya terulur untuk menyentuh wajah Jazira.
"Kau masih belum berubah, Zi. Kau masih saja menjadi gadis polos seperti empat tahun yang lalu. Apakah kau masih ingat padaku, Hmm?" Ucap laki-laki itu sambil mengelus surai cokelat milik Jazira.
Jazira pun menggeliat karena elusan dari seseorang. Dengan perlahan, dia pun mengerjapkan matanya dan terkejut bukan main melihat laki-laki yang berada di depannya.
Sontak Jazira pun memundurkan badannya menjauhi laki-laki itu. Jika tangan lelaki tersebut tak tanggap, maka Jazira pun sudah jatuh kebawah.
Deg!
Jantung Jazira berdetak dengan cepat ketika kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit sang lelaki. Mata mereka pun bertatapan dan membuat jantung milik Jazira ingin meledak.
"K... Kak Marcel." Ucap Jazira lirih dengan nafas yang tak beraturan. Marcel yang mengetahui arti tatapan dari Jazira pun meletakkan kembali Jazira ke posisi awalnya.
"Bagaimana keadaanmu, Zi? Maafkan anak buah Ayah karena tega menembak mu ya? Apakah sekarang sudah baik-baik saja?" Tanya Marcel sambil menatap dalam netra milik Jazira.
Jazira hanya mengangguk kan kepalanya antusias dengan perasaan takutnya karena melihat tatapan dari Marcel.
Ya, Marcel adalah anak pertama dari ketua gangster yang kemarin menembak Jazira. Jadi, katua gangster tersebut memiliki dua anak. Anak yang pertama adalah Marcel, kakak tiri laki-lakinya. Serta yang kedua adalah kakak tiri perempuannya yang mati terbunuh bersama dengan Ayahnya.
"Jangan takut seperti itu kepada ku, Zi. Aku akui bahwa perbuatan menjijikanku dahulu akan sangat membekas di pikiranmu. Dan sekali lagi, aku minta maaf untuk kejadian empat tahun yang lalu." Ucap Marshel kepada Jazira.
Mata Jazira pun seketika memanas karena mengingat kenangan empat tahun yang lalu, dimana saat itu sang Ayah yang baru saja menikahi ibu dari Marcel.
Pada saat itu, sang Ayah yang dengan bangganya merebut isi dari ketua gangster terkenal kotanya dan membuat berita besar. Bagaimana tidak? Seorang pengusaha yang kekayaannya belum seberapa, namun sudah berani membuat masalah dengan orang yang terkenal paling kejam di kotanya.
Flashback on
Jazira yang sedang tertawa senang dengan Sandra, kakak tiri perempuannya. Sandra yang awalnya Jazira anggap sangat baik kepada nya pun sedang berbincang tentang banyak hal. Mulai dari kehidupan mereka sebelum bertemu, sampai rencana yang akan mereka buat ketika tinggal bersama.
Malam harinya, mereka berdua pun tidur satu kamar dan sangat akrab bagaikan seorang kakak dan adik kandung. Jazira yang sebelumnya anak tunggal pun sangat bahagia karena dirinya bisa memiliki teman, setelah sang Ayah menikah.
Keesokan harinya, sang Ayah pun mengajak dirinya dan Sandra untuk ikut berbulan madu ke Pulau Bali. Awalnya Jazira ingin mengikutinya karena ada Sandra, tapi dia memutuskan untuk tidak ikut karena dia ada keperluan untuk ujian.
Jadilah ketiga orang tersebut pergi meninggalkan Jazira sendiri di apartemen milik sang Ayah dan berlibur ke Pulau Bali.
Pada waktu itu dirinya yang sangat lapar pun berjalan menuju dapur untuk memasak apapun yang bisa dia masak. Padahal ini sudah lewat dari jam makan siang, lantas dia pun memasak mie instan. Karena memang sebelum pergi sang ibu tiri tidak memasakkan apa-apa untuk dirinya.
Saat sedang sibuk memasak, Jazira terkejut karena ada tangan seseorang yang masuk kedalam bajunya. Seseorang tersebut pun menenggelamkan kepalanya di ceruk leher milik Jazira.
Deg!
Tangan Jazira pun ketika menjadi kaku dan pandangannya lurus kedepan.
Lama dia berada disana, dan Jazira yang masih berdiri tegang sang lelaki pun memiringkan kepalanya sehingga bibirnya menempel di leher jenjang milik Jazira.
Cup!
Bibir hangat milik lelaki tersebut membuat bulu kuduk milik Jazira berdiri.
Krena tak mendapat pemberontakan dari Jazira, lelaki tersebut pun memperdalam ciumannya. Ciuman tersebut pun berubah menjadi lum*tan kecil disertai hisapan yang meninggalkan tanda kemerahan di leher Jazira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
saya laki-laki
knp tombol like nya gk mau kepencet
2021-12-13
0
Nok Hasanah
lanjut
2021-12-07
0
aurel chantika
masih setia membaca 😍😍😍😍
2021-09-11
0