Pagi hari kala kumandang adzan subuh mengalun dengan merdunya, Aini terbangun dalam keadaan segar karena habis memberi pelajaran buat sang dukun itu dia kelelahan kemudian tertidur lelap.
""Gegas Aini mandi dan berwudhu kemudian melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim tak lupa Aini selalu mendoakan orang orang yang Dia sayangi.
" Kak Candra aku kangen apakah kamu sehat sehat saja kak..."
Hiks hiks hiks
Tangisnya pilu, "maafkan Aku yang pergi tanpa pamit Kak..." batinnya
Setelah selesai dengan rutinitas nya sebagai muslimah Aini pun pergi belanja di warung Mpok Minah dimana yang biasanya Mpok Minah memang jualan aneka sayur dan segala jenis lauk mentah seperti ikan daging ayam dan lain sebagainya.
Setelah selesai belanja Aini gegas pulang kemudian lanjut memasak buat bekal kerja nanti,
****
POV Aditya
Hari ini aku semangat untuk pergi kepabrik kecil milik Kakakku, aku senang karena hari ini aku akan bertemu dengan Aini.
" Pagi... Adit" sapa kakakku
" Pagi juga kak... tumben pagi pagi udah tiba dipabrik,. " balasku
" kenapa memang?? apa kakak gak boleh datang kepabrik sendiri heum..." jawab Kakakku
" Sekalian Kakak pingin lihat perkembangan adek kesayangan Aku ini gimana dalam rangka PDKT sama calon adek ipar" senyum manis ditampilkan Kakakku hari ini bukan senyuman tapi kayak meringis yang tampak olehku.
" Masih sama kak Aini masih cuek Aku gak tahu musti gimana caranya ngedeketin gadis itu" kataku bingung
" udah gak usah bingung yukk ikut Kakak" ajak kakakku
Aku mengendikkan bahu tak urung jua ku ikuti kakakku itu,
' Eh ... Tunggu Kakakku mau kemana itu?' batinku bertanya tanya, " Kak..."
" Ssssttt..." sambil jari telunjuknya ditaruh dibibir tanda bahwa Aku harus diam
" Risma...!!! panggil Kakak kearah salah satu anak buahnya yang sedang mengawasi para pekerja
" I iya Bu... Saya,. Ada apa yah " tanya wanita itu kemudian
" Kamu keruangan Saya sekarang biar pekerjaan mu digantikan staff Saya sementara" titah kakakku dengan tegas
Wanita itu melirikku, kemudian Aku mengangguk tanda setuju.
" Ikuti Saya...,. Dan Kamu awasi mereka sementara mengerti" perintah Kakak padaku
" Apa maksudnya coba Kakak ini mana punya Aku pengalaman dalam hal ini, baiklah nikmati aja' batinku dongkol
Sambil jalan kutengok kanan kiri dan pada saat dibagian mesin paling belakang
Degh... kulihat gadis pujaan didepan mata, kulihat Dia fokus dan cepat kulihat Dia dalam diam tiba tiba senyum terukir dibibir,
Ya Allah kenapa Dia begitu indah Dimata
Cantik' batinku
Kulihat dia mendongak kearah ku, tapi kembali dia lanjutkan kerjaan nya setelah menatap intens dan tajam kearah ku.
" Ah... Aini sebegitu tidak sukanya Kamu padaku..." batinku kecewa
" Aini dan Reni keruangan Bu Maya segera" ucap wanita bernama Risma tadi tiba tiba
Tanpa banyak kata mereka pun gegas pergi menemui Kakakku,.
" Ehmm maaf pak silahkan lanjutkan jika bapak berkenan" ucap wanita itu senyum senyum gak jelas
" Saya masih banyak pekerjaan" ucapku datar
" Iisshh galak amat" kata wanita itu
" Untung ganteng " katanya lagi dan itu kudengar dengan jelas.
Aku hanya diam tak mempedulikan wanita itu dan kemudian gegas Aku berlalu dari sana, setelah Aku sampai keruangan ku segera kubuka laptop.
' Oh yah bukankah diruangan Kakak ada cctv aku coba lihat apa yang direncanakan kakakku itu' sambil kulihat aku cuma diam memperhatikan.
Tampak dilayar kakakku meminta tolong pada mereka berdua, sebelum kakak membahas tentang apa yang akan ditugaskan ke Aini dan temannya tiba tiba
" Maaf Bu lancang apakah pundak Ibu sering sakit sampai area pinggang??" Tanya Aini pada Kakakku
Aku mengernyitkan kedua alisku ' apa ?? kenapa Aini bisa tahu apa yang Kakakku derita' batinku.
Padahal berkali kali Kakakku periksa ke Dokter tentang yang diderita, dokter cuma bilang "tidak apa-apa dan gak ada yang serius mungkin kecapekan saja" kata dokter Adin waktu itu
Bagaimana Aini bisa tahu', batinku makin penasaran
" i iya Aini bagaimana kamu bisa tahu... " Tanya kakak
" Saya hanya lihat dari tadi Ibu tidak nyaman duduk dan sekali kali Ibu berdiri itu saja Bu" jawab Aini pasti.
" Lalu adakah yang bisa membuat saya sembuh Aini ?? Sungguh saya tersiksa dengan keadaan Saya" jawab kakakku sendu
" Biar Saya bantu Bu... tapi ada syaratnya"
" Apa itu Aini??" tanya kakakku serius
" Jika Saya bisa menyembuhkan Ibu maukah Ibu setiap hari Jumat berbagi rezeki buat Anak-anak jalanan dan anak yatim piatu Bu?? cuma itu syaratnya" jawab Aini dengan tenang
" Hah... I iya tentu bisa Aini" kata kakakku tak yakin
" Aini... apa Kamu bisa menyembuhkan Bu Maya ?? kalau Kamu tak bisa jangan coba-coba Aini Kku gak mau dipecat Aku ada orang tua yang butuh biaya Aini" kata temannya sambil berbisik
Hebatnya cctv ini bisa mendengar suara sekecil apapun tak rugi Aku membayar mahal orang suruhan ku.
" Yakinlah..." jawab Aini
" Ren... Bisakah Kamu ambilkan Air mineral aku membutuhkan segera" pinta Aini pada temannya
" Oke..." jawab temannya dengan cepat sambil berlalu
" Sekarang bisakah Ibu menghadap kearah tembok Bu?" pinta Aini
Tidak banyak bicara Kakakku langsung menurut gitu aja
" Ibu ucap Bassmalah yah yakinlah bahwa Ibu bisa sembuh,jangan bayangkan yang membuat Ibu galfok, " Kakakku cuma mengangguk
Kemudian kulihat Aini seperti memejamkan mata dia komat Kamit entah apa yang dibaca lalu dengan lihai Aini memijat bagian tubuh Kakakku yang sakit.
Kulihat temannya sudah dapat air mineralnya dan Dia hanya bisa diam dan gemetar.
Tunggu ada yang aneh apa yang dilakukan Aini terhadap Kakakku,kenapa Aku jadi khawatir.
Dia cuma menyentuh dengan
dua jari telunjuk dan jari tengah. kemudian Aku melihat ada cahaya ungu dan silver seperti masuk ke badan eh.. Bukan punggung Kakakku.
Tiba tiba kulihat Kakakku gemetar hebat sambil meringis kesakitan tampak sekali Dia menahan rasa yang entah apa yang dirasakan Kakakku.
Ingin Ku beranjak dari sini dan ku samperin Aini dan Kakakku disana tapi ku urungkan, kulihat dilayar laptopku kakak memuntahkan sesuatu seperti ... Darah yah... Darah kental hitam pekat
Ya Allah apa yang terjadi dengan Kakakku. Cemas sekali Aku disini kemudian Kakakku menjerit dengan keras
Aaahhhh....
Akupun bergegas berlari keruangan Kakakku, kubuka dengan keras pintu ruangan Kakakku.
" Kak ... apa Kau baik baik saja?? " tanyaku pada Kakakku
" Aini apa yang Kau lakukan pada Kakakku" tajam ku tatap mata Aini dengan bertanya padanya
" Saya hanya mengobati beliau" jawab Aini tenang
' Ya Allah terbuat dari apa gadis ini datar dan dingin sekali Dia dengan tenang dan elegan Dia jawab tanpa beban
" Lalu Kakakku bagaimana bisa terjadi hal demikian" tanyaku panik
" Dia kena guna-guna dan teluh secara bersamaan tadi Saya lihat Dia menggendong kuntilanak yang ditugaskan buat mencelakai Bu Maya" jawabnya tenang
" Apa...??" hampir bersamaan aku dan Kakak bertanya dengan keras
" Tapi Aini siapa yang mencoba untuk mencelakai Kakakku" tanyaku Kembali
" Pesaing Bu Maya dan dia juga sangat dekat dengan Bu Maya, maaf cuma itu yang bisa Saya beritahukan selebihnya tergantung Bu Maya"
" Setelah ini Bu Maya akan sehat kembali,. jangan lupa akan janji Bu Maya tadi, air mineralnya dihabiskan sedikit demi sedikit dan jika ada keluhan Ibu tahu kan nomor Hp Saya?? tapi setelah ini Saya jamin Ibu aman karena dalam perlindungan Saya" kata Aini kemudian tanpa banyak kata Diapun berlalu
Sebelum Aini benar benar hilang dibalik pintu Dia berhenti sejenak kemudian berucap
" Satu lagi Bu... Pak.... Saya minta tolong sembunyikan tentang hal ini dari siapa pun ,.
Saya tak ingin Orang orang tahu tentang Saya."
Kemudian dia berlalu begitu saja dengan cepat.
Jujur melihat darah kental yang keluar dari mulut Kakak Aku sedikit begidik ngeri apalagi ada paku paku berkarat disitu,. Astaghfirullah siapa yang mencoba untuk mencelakai Kakakku.
Akan ku selidiki nanti " ini Kak minum setelah ini kita pulang,. " kataku dengan di anggukkan kepalanya Dia pun menurut.
Aini ... siapa sebenarnya dirimu???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments