Sementara itu ditempat lain Aditya Pratama putra, senyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi sore saat dia mengikuti sang gadis pujaan.
Entahlah semenjak bertemu pertama kali dengan gadis itu dia terpana saat pandangan pertama, mungkin ini yang disebut cinta pada pandangan pertama.
Dia jadi suka senyum senyum sendiri bahkan gak jarang melihat dia melamun sambil melihat gawainya yah... digawainya tersimpan banyak foto Aini dalam berbagai pose.
Meskipun hasil yang difoto bukan atas kemauan Aini tapi hasil dari dia mencuri curi dari kejauhan, tampak disetiap foto ekspresi Aini yang alami saat tertawa saat manyun saat marah bahkan saat melamun, tidak pernah Adit ketinggalan saking banyaknya foto Aini sebagian disimpan dilaptop bahkan dijadikan wallpaper dilaptopnya.
" Aini... kau begitu dekat tapi kau sangat jauh dan sulit buat kujangkau, diriku bagaikan seorang yang sangat gila karena hanya sepihak saja dariku tanpa adanya tanggapan darimu
Kau terkesan cuek bahkan angkuh Dimata banyak orang tapi bagiku kau menyimpan sejuta misteri yang sangat sulit terpecahkan.
Siapa dirimu sebenarnya Aini...
Aku tahu dibalik semua sifatmu itu ada alasan kuat kenapa dirimu melakukan itu, aku jadi semakin penasaran dan kagum sama kamu.
Who are you Aini....??
Drrttt. drrrttt. drrrttt
Saat tengah melamunkan Aini tiba-tiba gawai Adityia berbunyi.
" Yah... Gimana sudah dapat informasi tentang gadis itu??" Tanya Adtyia pada seseorang diseberang sana
" Masih belum dapat.... tapi apa?? dahi Aditya mengkerut,.
" Tidak masuk akal gimana...?? tanya Adit dengan nada tinggi
" Kamu lanjutkan penyelidikan dan harus dapat berapa pun biayanya akan aku kasih asal informasi nya akurat mengerti...." perintah Aditya
" Oke lanjutkan..."
Hhhhhhhhhh......
Dia hembuskan nafas kasar sambil mengacak-acak rambutnya,
' Aini siapa kamu sebenarnya kenapa begitu sulit buat mencari tahu siapa sebenarnya dirimu'
Aarrgghhh.....
Dia jatuhkan bobotnya dikasur king sizenya, sambil matanya melihat keatas menerawang jauh.
Masih teringat jelas bagaimana pertemuan pertamanya dengan gadis itu.
Flashback on
Siang itu dia terburu-buru hendak meeting disebuah cafe dekat dengan kantor nya, karena jarak yang dekat dia memutuskan untuk jalan kaki saja toh cuma 100 meter dari kantornya.
Saat dia berjalan agak cepat dari arah berlawanan dia ditabrak seorang gadis yang sedang berlari seperti dikejar sesuatu
Bugh.....
" Aauh..... iisshhh sakit banget" ucap gadis itu sempoyongan karena tabrakan dengan Adit tadi membuat dia terpental kebelakang,.
" Maaf maaf pak saya tidak sengaja" pinta gadis itu sambil gelisah sekali kali gadis itu menengok kebelakang sambil gemetar ketakutan.
Adityia terpaku ditempatnya dia hanya diam sambil memandang gadis itu lekat terpana... yah dia terpana dengan gadis itu.
Aditya terpesona dengan kecantikan nya yang alami matanya sungguh indah sedangkan iris matanya yang berwarna hitam kecoklatan dengan bulu mata lentik seperti bermata hazel bedanya bukan bermata biru ataupun hijau.
Body nya meskipun memakai kaos lebar dan kulot tidak bisa menutupi bahwa gadis itu memiliki body yang aduhai.
" Pak. pak. apakah anda terluka?? " Tanya gadis itu, sedangkan Aditya masih terpaku tanpa berkedip menatap sosok Aini dihadapan nya.
" Astaghfirullah... pak. pak. apakah anda baik baik saja??" Kembali gadis itu bertanya sambil melambaikan tangannya tepat didepan wajah Aditya.
" E e i iya mbak saya baik baik saja" Jawab Aditya dengan agak gagap.
" Ini pak berkas berkasnya sudah saya ambilkan dan saya tata saya gak tahu apa ada yang hilang ataukah gak itu sudah semua saya punguti" kembali gadis itu berucap.
Lalu Aditya memeriksa kembali berkas berkas yang hendak dibuat meeting sebentar lagi, " Tidak ada yang kurang semuanya lengkap" jawab Aditya sambil tak lepas pandangan nya menatap wajah gadis itu.
Dengan tergesa-gesa kemudian gadis itu pamit
" Kalau gitu saya permisi pak..."
Setelah pamit pada Aditya gadis itu gegas berlalu dengan berjalan cepat seolah-olah berlari kecil kemudian lenyap dibalik lalu lalang orang disekitar sana.
'Tunggu dulu bahkan aku tak tahu namanya' batin Adit
Kemudian gegas Aditya menuju cafe tempat dia dan klien janjian untuk meeting,
Flashback off
Aku tak menyangka ternyata gadis itu kerja di perusahaan kecil milik kakakku.
Yah.... andai waktu itu ia menolak permintaan mamanya buat nganterin pesanan kakaknya mungkin selamanya dia tidak akan bertemu dengan gadis itu lagi
Yang tak lain bernama Aini,
Aini... Nama yang indah. Beruntung kakaknya mau diajak bekerja sama agar dia diterima disana bagian manajer pemasaran yang mana waktu itu yang biasanya menjabat sebagai manajer pemasaran resign dari kerjanya.
Padahal pekerjaan dia sendiri lebih penting dari pekerjaannya yang sekarang, beruntunglah dia seorang CEO diperusahaannya sendiri jadi dia bisa bekerja dari jauh.
Selama dia bekerja ditempat kakaknya dia selalu melihat secara diam diam Aini dari jauh.
Ternyata pengorbanan cinta itu tak sesederhana yang kupikirkan.
'Aku harus lebih ekstra buat mendekati sang pujaan hati' gumamnya dalam hati.
Tok. Tok. Tok
" Deenn.... Aden dipanggil nyonya makan malam " panggil mbok Ijah pada Aditya pembantu dirumah itu.
" Iya mbok bentar..." jawab Aditya
Saat dimeja makan mereka semua makan malam dalam diam hanya dentingan sendok garpu dan piring yang saling bertautan.
Sudah jadi tradisi dikeluarga besar mereka jika waktunya makan entah itu makan malam makan siang dan sarapan pagi tidak diperbolehkan bicara selama makan.
" Adit selesai ma. pa. " kata Aditya pada kedua orang tuanya
" Tunggu Adit ada yang akan kami bicarakan padamu kamu tunggu diruang tengah" Kata papanya pada Aditya.
" Owh... oke " Jawab Adit singkat
Saat diruang tengah mereka berkumpul, awalnya mereka saling diam dan tak lama kemudian papanya angkat suara
" Adit kamu sudah dewasa dan saatnya kamu harus berumah tangga dan kami berencana menjodohkan kamu dengan anaknya teman papa kamu harus mau tidak ada penolakan" ucap papanya dengan kesan memerintah.
" Tapi kalau kamu sudah punya calon bawa dia kesini siapapun calonmu kami tak akan menolak karena kami yakin kalian pasti sudah matang dalam hidup kedepannya nanti" sambung papanya
Hhhhhh....
Aditya menghembuskan nafas pelan.
" Maaf pa kalau calon memang Adit belum punya tapi masih dalam masa pendekatan dan Adit yakin papa sama Mama pasti menyukainya" jawab Adit pasti
" Oke papa kasih kamu waktu 2 bulan itu sudah lebih dari cukup buat kamu,.. lebih dari itu kamu harus mau perjodohan ini mengerti..." ucap papanya penuh penekanan
" oke pa... Tapi" Adit tak melanjutkan ucapannya
" Sudahlah...."
" Adit sudah ngantuk mau ke kamar ngantuk besok pagi ada meeting penting" ucap Adit kemudian sambil berlalu ke kamarnya.
' Lelahnya perjuangan ku harus ada hasilnya' batin Adit dengan mantap
* yukkk vote rame rame dukung cerita saya *
🤩😁😍😍😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments