Setelah Aini sampai ditempat kostnya tidak lupa juga dia selalu masuk dengan mengucapkan salam, karena dia tahu setiap tempat tinggal entah itu rumah tempat ibadah dan bahkan tempat dia ngekost itu sudah ada penghuninya.
" Assalamualaikum..." ucap salam Aini berbarengan dengan dia membuka pintu rumah kostnya.
" Waalaikumsalam... " sangat lirih sekali suara itu bahkan hampir tak terdengar tapi tidak dengan Aini dia tahu siapa yang menjawab salam darinya.
" Terimakasih sudah menjaga tempat tinggal saya" Kata Aini lagi entah kepada siapa.
" Sama sama..." Lagi lagi suara itu.
' Alhamdulillah terimakasih ya Allah atas rezeki yang KAU berikan hari ini semoga berkah.' doa Aini dalam hati.
Ah...!! hari ini sangat melelahkan tapi aku sangat senang dan bahagia dapat berbagi rezeki ku dengan mereka yang membutuhkan.
" Hai kak... jangan ngelamun aja donk masak Gina yang cantik dan imut ini dianggurin" Tiba tiba Gina sudah muncul didepannya.
" Ah....!!! Gina bukankah kakak sudah bilang jangan suka ngagetin kakak" ucap Aini pura pura marah pada gadis pucat itu.
"Kak...!!! " panggil gina seketika
" Hhhmmm.... ada apa adek kecilku yang imut Hem".... jawab Aini
" Hati hati dengan laki laki yang Rumahnya diujung sana kayaknya orang itu lagi ngincer kakak deh...!" adu Gina
" Iya dek kakak tahu,. orang itu emang punya sesuatu yang sangat membahayakan kakak,." kata Aini kemudian
" Jadi kakak sudah tahu!??" tanya Gina penasaran dan sambil mendekat, dan Aini hanya mengangguk saja.
Gina gemas melihat Aini bagaimana dia bisa bersikap demikian pasalnya dia tahu kalau dirinya dalam bahaya tapi kenapa santai-santai saja.
" Kamu pasti penasaran yah kenapa kakak santai-santai aja dan gak ada tindakan?"
" Kamu tenang aja dek,.. kakak sudah tahu semua rencananya dan kakak diam bukan berarti gak bertindak apa-apa, tapi kakak diam karena sudah punya rencana buat orang itu." kata Aini panjang lebar.
" Owh... !!! begitu yah kak" Akhirnya Gina pun terdiam.
" Tapi kak orang itu punya penjaga banyak dan kuat kuat lagi jujur Gina tadi sempet takut kalau-kalau ketahuan." adu Gina lagi.
" Kamu tenang aja yah dek kakak selalu waspada dan insya Allah atas izin Allah kakak pasti akan baik baik' saja" kata Aini menenangkan gadis pucat itu.
" Gina...!! Kamu kalau main jangan jauh-jauh dari kakak yah,,,?? kakak takut terjadi apa-apa dengan mu dek..." pinta Aini pada Gina.
" i iya kak... tapi kenapa kak , emang ada apanya didaerah sini." balik tanya gadis pucat itu
" Dengar Gina kakak sudah anggap kamu adek kakak sendiri meskipun kita berbeda alam, tapi asal kamu tahu sangat berbahaya bagi kamu kalau kamu sendirian, gak disini gak juga ditempat lain semua itu berbahaya."
Hhhhhh.... sambil menghembuskan nafas pelan Aini meneruskan kalimatnya
" Gina kemu gak tanya kenapa kakak membawa kamu kemari heum... sebelum kamu bertanya
kakak akan jawab,.. kamu meninggal dengan cara yang tragis dek... dan selama itu kamu Luntang lantung gak jelas diluaran sana, kakak takut kamu akan dimanfaatkan oleh orang orang yang punya ilmu hitam, dan Ruh kamu dimanfaatkan buat menyakiti orang.
Kalau bukan dukun yang menangkapmu ada jenis-jenis dari mahluk tak kasat mata yang jahat dan kamu akan dijadikan budak disuruh ini itu.
kamu faham dek....!!!???" tanya Aini pada gadis pucat itu.
" Woah... semenakutkan itukah kak?? " Gina bergidik membayangkan
" Karena itulah kakak membawa mu kemari dek. Dan aku insya Allah akan membantumu sebisa kakak mencari kedua orang tua mu" ucap Aini kemudian.
" Benarkah kak..." ucap Gina penuh harap dan tak bisa disembunyikan lagi kalau dia sangat senang
" Nah kamu sekarang tinggal disini tempat ini sudah kakak Pagari agar sesuatu yang berniat jahat gak bisa masuk"
" Kakak mandi dulu yah sayang?? kalau mau main akan aku panggil kan teman kakak biar dia yang menemani mu sayang" kata Aini.
Tiba-tiba dia bersuit sambil memasukkan jarinya kemulutnya seperti meniup peluit
Cuuiiiiittt.... cuma dengan sekali panggilan
Tiba tiba muncullah sosok Harimau Putih besar sebesar hampir memenuhi ruangan itu.
" Maaf saya mengganggu mu, ini Gina dia temanku dan dia juga adek angkat ku bisakah kamu menemani dia bermain?? tolong " pinta Aini sambil menangkupkan kedua tangannya.
" Kasian dia kesepian hitung hitung juga bisa jadi temanmu iya kan!??" ucap Aini lagi.
" Iya..." jawab Harimau putih itu dengan suara beratnya.
" oke Gina,,, dia sekarang yang akan menemanimu bermain kamu jangan nakal yah sayang, sementara itu kakak mau sholat Maghrib dulu keburu telat" ucap Aini pada gadis pucat itu
" iya kakak terima kasih " Gina mendekat lalu ingin memeluk Aini tapi dia urungkan karena dia tahu gak bakalan bisa karena tembus.
******
Sementara dari jauh tampak seorang laki laki mengawasi rumah yang ditempati Aini dengan sorot mata tajam sambil komat Kamit Ntah apa yang dibaca.
* cukup dulu deh ntar lanjut lagi...*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments