Cinta Dan Hujan
Happy Reading 💕
Jangan lupa like dan komen yaa semoga kalian suka 💕
Pernikahan 💕
_______________🌈
Untaian bunga yang begitu indah disusun rapih dengan nuansa yang elegan, suasana rumah yang ramai dan dipadati beberapa orang yang telah hadir menunggu kedatangan seseorang. Riasan wajah yang membuatnya begitu cantik, rambutnya yang indah dengan senyumnya yang menawan, beberapa orang bersorak dan tersenyum memandangi wanita itu.
Dengan gaun mewah dan didampingi beberapa orang disampingnya.Wanita itu bernama Alice Putri Alfred seorang wanita cantik dengan rambut coklatnya yang tergulung rapi dengan konde yang tak begitu besar, matanya yang berlinang air mata mencoba menahan agar tak menangis dihadapan semua orang, Ia tersenyum memandangi semua orang yang hadir di acara pernikahannya.
Alice kini meratapi nasibnya yang di jodohkan kedua orang tuanya, mencoba menahan rasa kemarahan yang sulit ia kendalikan, kini ia hanya bisa pasrah dan mencoba menerima dengan lapang dada.
Dia merasa dirinya tidak diadili tapi ini satu-satunya jalan menuju kebahagiaan kedua orang tuanya untuk bisa menikahkan putri bungsunya dengan lelaki yang sudah dipilihkan dari jauh-jauh hari.
Alice duduk memandangi kursi pelaminan dari jauh menunggu lelaki itu tiba dirumahnya. Tak lama seorang lelaki setengah paruh bayah datang, ia Abraham Alfred yang merupakan ayah dari wanita yang akan ia nikahkan.
Abraham menggenggam tangannya dan tersenyum melihat kecantikan yang Alice miliki.
Suara beberapa mobil sudah terdengar dari luar , kini pengantin pria sudah datang membuat Alice sangat tegang dan jantungnya berdetak kencang, kini ia benar – benar ingin melihat calon suaminya yang tak pernah ia lihat. Lelaki itu datang dan duduk didepan penghulu, dan beberapa orang memegang tangan alice untuk menuntunnya menuju lelaki itu.
Seorang wanita setengah paruh bayah memakai kebaya mewah, wanita itu bernama Nana Alfred, ia menuntun alice menuju meja akad, ia merasa bahagia melihat putri bungsunya menikahi lelaki pilihannya.
Alice duduk di samping lelaki itu, tapi ia tak memandang alice sedikitpun, alice yang sudah pasrah hanya bisa terdiam menunggu kata SAH yang akan segera dia dengar.
Abraham yang sudah menjabat tangan lelaki itu kini sudah memberikan kalimat penyerahan putrinya untuk lelaki yang ia percayai . pria itu menerima dengan suaranya yang begitu keras dan bersungguh-sungguh membuat kata sah terlontarkan dengan senyuman bahagia dari keluarganya.
Alice yang kini sudah sah menjadi istrinya menatap pria itu dan betapa terkejutnya ketika melihat wajah pria itu yang begitu menawan dan tersenyum kepada Alice. Ia yang masih tak percaya mencium tangan suaminya, kemudian pria itu mencium kening alice sambil tersenyum.
Acara yang khidmat pun selesai hingga ke akhir acara, tak ada sepatah katapun yang alice dan lelaki itu lontarkan, mereka hanya menatap dan tersenyum.
Pria itu berwajah hitam manis, dengan badannya yang tinggi dan kekar. Pria itu bernama Rafael wilden seorang anak pengusaha di Belgia, Rafael menerima perjodohan ini karena ia menyukai alice dari kecil dimana Rafael sendiri adalah teman masa kecil alice, tapi tampaknya alice blm mengetahui bahwa lelaki yang sekarang menjadi suaminya adalah Rafael teman masa kecilnya dulu.
"udah siap sekarang?" tanya Rafael kepada Alice.
Rafael mengajak Alice untuk tinggal di Yogyakarta tepat di sebuah rumah yang sudah ia bangun beberapa tahun yang lalu.
"udah kok tinggal dibawa ke mobil aja" jawab Alice.
Alice bergegas memindahkan barang-barangnya untuk pindah ke rumah Rafael, Alicepun pamit kepada Nana dan Abraham dengan wajahnya yang masih sedih.
“pah, mah, alice pergi dulu” alice mencium tangan kedua orang tuanya dan memeluknya, ia menangis dan membuat kedua orang tuanya pun ikut menangis.
“hati - hati ya jaga diri kamu baik-baik” kata Abraham sembari mengelus kepala alice.
" kamu jaga diri baik-baik, turuti apa kata suamimu, dia sekarang menjadi surgamu jadi jangan mencoba melawannya ataupun tidak menuruti keinginannya". kata Nana dengan mengelus punggung Alice yang kini berada di pelukannya.
Rafael membukakan pintu mobilnya dan Alice pun duduk memperhatikan kedua orang tuanya dari dalam mobil. banyak sekali kenangan yang tersimpan di rumah itu, kenangan bersama kaka nya, Nana dan juga Abraham. Di umurnya yang baru saja 23 tahun ia sudah mempunyai tanggung jawab sebagai istri, tapi ia sempat berpikir mengapa di acara pernikahan itu Alice tak melihat keluarga Rafael yang datang, hanya Rafael seorang yang datang sebagai pengantin pria.
setelah Alice masuk kedalam mobil, Rafael pamit kepada Nana dan Abraham.
" pah, mah aku pergi dulu yaa, jaga kesehatan papah dan mamah" kata Rafael sembari mencium tangan kedua mertuanya.
" iyaa nak, papah percayakan semuanya kepada kamu, papah titip Alice sama kamu, buat dia bahagia, jika kamu sudah tak mencintai dia lagi jangan buat dia menderita, kembalikan dia pada papah" kata Abraham dengan wajahnya yang sangat kehilangan cinta putrinya.
" tenang aja pah, mah, Rafael janji akan membahagiakan Alice hingga akhir hayat" jawabnya.
"yasudah kamu hati-hati jangan ngebut-ngebut yaa" kata Nana kepada Rafael.
"iya mah, pah, pasti aku hati-hati''.
Rafael melajukan mobilnya dan pergi dari kediaman keluarga Abraham. Nana yang hanya memperhatikan mobil itu semakin menjauh dengan rasa sedih yang sudah terbayarkan dengan melihat alice yang menikah dengan laki-laki yang tepat.
"beruntung pah kita jodohkan Alice dengan Rafael, dia lelaki yang baik, sejak kecil rafael menyukai Alice dan sekarang ketika besar dia mendapatkan Alice" kata Nana kepada Abraham.
" iyaa mah betul, sekarang kita hanya perlu melakukan hal yang sama seperti apa yang di inginkan Rafael".
...#####...
Alice memperhatikan jalanan yang tak begitu ramai, gemuruh petir terdengar membuat alice takut dan menutup telinganya, hujan pun turun dan Alice mencari Earphone miliknya yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Rafael yang memperhatikan Alice membuatnya bertanya.
“apa yang kamu cari lice?” kata Rafael
“aku cari Earphone ku ga ada” kata alice sembari mencari keberadaan barang itu.
“memangnya kenapa? Kamu tidak ada niat untuk ngobrol dengan aku?” kata Rafael.
Alice menghiraukan perkataan Rafael dan memilih untuk terus mencari hingga akhirnya alice menemukan earphone nya itu, dia memainkan music yang selalu menjadi favoritnya untuk didengarkan. Rafael yang terus berbicara tak alice dengar.
“lice?? Aku lagi ngomong loh aku suami kamu” kata Rafael sembari memberhentikan mobilnya ditengah suasana hujan yang besar.
“ya terus kenapa??” jawab Alice.
Rafael hanya menghela napas dan membiarkan alice sesuka hatinya, ia mengendarai mobilnya dengan begitu hati-hati.
Hujan itu begitu lebat hingga membuat alice ketakutan dan mengangkat kedua kakinya dan tidur menyandarkan kepalanya, Alice terlihat nyaman dengan posisi tidurnya saat ini, meski ia tau bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta tapi ia menghiraukan seseorang disampingnya.
Akibat hujan itu perjalanan menjadi macet dan perjalanan dari bandung ke yogya masih sangat jauh, sehingga membuat Rafael memutuskan untuk mencari hotel terdekat dari posisinya saat ini. perjalanan yang di iringi dengan hujan mengharuskan Rafael untuk berhati - hati melajukan mobilnya, apalagi setelah ada kejadian kecelakaan beruntun di daerah yang kini akan ia lalui. Rafael menemukan hotel yang begitu terpencil tak ada hotel bintang 5 disana hanya ada hotel bintang 1 yang terbilang cukup dan mempunyai fasilitas yang lumayan memadai.
Ia mencoba membangunkan alice tapi tak juga terbangun, Rafael pergi untuk check in terlebih dahulu dan meninggalkan Alice yang masih tertidur di mobil nya. Salah satu resepsionis memperhatikan Rafael yang begitu tampan dengan postur tubuhnya yang tinggi dan kekar membuat beberapa repsesionis saling membicarakan kedatangan rafael.
"selamat malam pa, ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu repsesionis itu.
"saya pesan 2 kamar hotel untuk satu malam apakah bisa?" kata Rafael.
" maaf pa tapi hanya tersisa 1 kamar, bagaimana?"
"yasudah tidak apa-apa, saya pesan 1 saja" kata Rafael
" atas nama siapa ya pak?"
" atas nama Rafael wilden" sahutnya
" baik pa, kamar nomor 205 lantai 2 posisi di lorong sebelah kanan setelah lift ya pa"
" oke makasih"
Rafael membawa kunci kamar yang ia pesan, ia kembali kedalam mobil untuk membawa Alice masuk ke hotel, lagi-lagi Rafael membangunkan Alice tapi tak ada respon darinya, kemungkinan itu disebabkan karena perjalanan yang lumayan jauh membuat Alice tertidur lelap. mau tak mau Rafael harus menggendongnya menuju ke kamar hotel.
beberapa pegawai disana memperhatikan Rafael yang menggendong seorang wanita yang tak lain itu adalah istrinya sendiri, tapi entah apa yang dipikirkan para pegawai itu, yang saling membisikan sikap Rafael terhadap alice yang terlihat begitu romantis.
Rafael membuka pintu kamar itu kemudian ia menidurkan alice di atas kasurnya dengan sangat hati-hati, ia membukakan jaket dan sepatu yang Alice pakai tak lupa ia menyelimuti Alice dan mencium kening alice lalu iapun tertidur disampingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
xia.SIA_
semangat Thor 💪
2021-07-03
1