Chapter 3

Happy Reading 💕

Jangan lupa like dan komen yaa semoga kalian suka 💕

_____________________ 🌈

Langit yang mulai gelap mengisyaratkan suasana menjelang malam dan kegelapan yang sebentar lagi akan dimulai, kini Rafael yang sudah selesai mandi pun membereskan barang-barang yang ia bawa dengan menatanya sangat rapi, ia kemudian mencoba membuka koper milik Alice, tapi ia tak tau kode untuk membuka koper itu.

Rafael berusaha untuk mencoba membukanya tetapi selalu gagal, hingga akhirnya Alice yang sudah selesai membersihkan dirinya ia melihat Rafael yang sedang mencoba membuka kopernya, hal itu sontak membuat Alice terkejut lalu mengambil alih koper miliknya dari tangan Rafael.

"biar aku aja, kamu beresin barang kamu aja bisa kan?" tanya Alice dengan nadanya yang panik, ia takut Rafael melihat isi koper itu dimana itu hal yang memalukan bagi sebagian wanita.

" oke" jawab Rafael

Alice membereskan pakaian dan memasukannya kedalam lemari dengan sangat rapih, Rafael memperhatikan cara Alice yang sedang menyusun pakaian itu.

" kok bisa serapih itu?" tanya Rafael sembari melihat baju-baju yang sudah Alice susun.

" bisa dong kalau soal ginian aku jagonya" sahut Alice dengan nadanya yang sombong.

" dih dipuji dikit terbang, dasar bocah cengeng" Rafael mengacak-acak rambut Alice yang membuat Alice merasa risih dan menjauh dari Rafael.

" kok kamu malah ngejauh aku kan suami kamu"

Rafael mendekatkan tubuhnya menghimpit tubuh Alice yang menempel di lemari.

" kenapa sih, awas Raff aku mau beres-beres jangan ganggu bisa kan?" Alice mencoba mendorong tubuh Rafael untuk menjauh.

" kan udah selesai jugaa mending kitaa...."

Rafael mendekatkan batang hidung miliknya dengan hidung Alice, sehingga itu membuat Alice tersontak kaget dan mendorong Rafael dengan sangat keras yang akhirnya usahanya itu berhasil menjauhkan Rafael dari tubuhnya.

"apaan sih raf aku mau jalan-jalan keluar sebentar" kata Alice.

" mau jalan-jalan ke Malioboro???" tanya Rafael yang membuat Alice berhenti melangkah dan mengangguk mengisyaratkan bahwa Alice setuju dengan ajakan yang Rafael berikan.

" yaudah kamu siap-siap dulu sana, aku tunggu di mobil" Rafael keluar dari kamarnya dan berjalan menuju mobil.

Disisi lain Alice yang mencari keberadaan jaket nya menemukan sebuah foto masa kecil Rafael bersama anak lelaki, foto itu membuat Alice sedikit mengerutkan sebelah alisnya dan ia merasa bahwa ia pernah melihat foto anak lelaki yang disebelah foto masa kecil Rafael.

" lice cepat kalau kelamaan nanti hujan lagi" teriak Rafael dari arah luar.

" iyaaa sebentar" Alice menyimpan foto itu dan ia berlari menuju ke mobil Rafael.

" yaudah ayo masuk"

Rafael membukakan pintu mobilnya untuk Alice kemudian ia melajukan mobilnya dengan laju yang lumayan cepat.

perjalanan di kota Jogja yang terbilang cukup ramai dan banyak pejalan kaki di atas tortoar, bahkan ada beberapa turis yang sedang asik berbincang dengan penduduk asli disini.

Alice yang menghela nafas kini benar-benar mengikhlaskan takdir yang sudah ia terima saat ini, Alice menatap Rafael yang sedang fokus menyetir dan ia berkata didalam hatinya.

" aku akan berusaha menjadi istri baik untukmu, dan aku akan mengikhlaskan semua kenangan masa laluku hanya untuk bersamamu, izinkan aku untuk belajar mencintaimu dan aku akan berusaha untuk bisa melindungi mu".

Rafael melirik Alice yang memperhatikannya sejak dari tadi ia tersenyum kepada Alice yang membuat Alice memalingkan wajahnya dan lebih memilih untuk memperhatikan jalanan dari jendela mobilnya.

Nama Malioboro sudah terpampang jelas didepan mata, suasana jalanan yang ramai dipadati beberapa wisatawan dan turis asing yang sedang berbelanja. padatnya jalanan ini mengharuskan Alice dan Rafael untuk selalu bersama karena bisa saja Alice tersesat dan tak tau arah menuju parkiran mobil suaminya.

" Alice kamu gaboleh kemana-mana tetep sama aku, nanti kalau hilang aku kan yang repot" kata Rafael sembari ia memegang tangan Alice.

" harus sambil pegangan tangan??" tanya Alice dengan sinis.

" iya dong, kamu kan istri aku memangnya kenapa gaboleh?"

" yaudah terserah"

wajah Alice cemberut sikap Alice seperti inilah yang disukai Rafael ia menginginkan sesuatu tapi ia malu untuk melakukannya maka dari itu Rafael yang harus lebih dulu mengajaknya dan berusaha untuk menerima apa yang menjadi keputusan istrinya.

"disana" Alice menunjukan arah dengan sikapnya yg ke kanak-kanakan.

" ngapain kesana mending disini, kalau disana itu terlalu padat nanti dempet-dempetan mau?"

" gpp, buruan kesana aku mau beli sesuatu" kata Alice sembari menarik lengan Rafael.

"yaudah iya sabar"

Rafael dan Alice berjalan menelusuri jalanan Malioboro yang sangat ramai, ia melihat tempat makan yang di ke rumuni beberapa orang membuat Alice menarik Rafael untuk melihat penyanyi itu dan mendengarkan suaranya yang indah.

"katanya mau beli sesuatu" tanya Rafael.

Alice tak menjawab perkataan Rafael ia memilih untuk mendengarkan alunan musik dan ia menyuruh Rafael untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan pegawai tempat makan itu.

" ayoo duduk, kamu mau pesen apa kita makan disini sebentarrrr aja" kata Alice dengan nada memelas.

" oke, aku mau minuman hangat aja" Rafael memperhatikan Alice yang melihat pria itu bernyanyi.

"lice.. aku pesan minuman aja" tegasnya Rafael sekali lagi.

" oh oke wait aku pesenin ya"

Alice pergi memesankan minuman yang rafael inginkan, kemudian ia membawakan minuman itu dan menghidangkan makanan lainnya yang tak Rafael pesan.

" loh kan aku bilang minuman aja, ko kamu pesen makanan segala" kata Rafael.

" udah gapapa makan aja kita kan jauh-jauh dari Bandung ke Jogja emang ga laper? laper kan pasti.." sahut Alice yang sedang menyantap makanan yang ia pesan.

Musik keroncong yang dimainkan membuat suasana malam menjadi hidup, suaranya yang indah patut diapresiasi, terlihat bagaimana mereka memainkan alat musiknya dan membuat semua penonton terbuai.

Meski adanya keheningan dalam hidup, musik dapat mengapresiasi kan ungkapan hati yang tak dapat kita utarakan. musik di ciptakan bukan untuk pecundang, tapi untuk dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai jiwa.

Musik adalah hal yang disukai Alice ia selalu membuat aransemen lagu dari hal yang tak bisa ia jelaskan dengan kata-kata, dengan suara Alice yang indah ia bisa membuat lirik lagu kemudian ia menyanyikannya, semua ia lakukan bukan untuk memperlihatkan Alice yang mempunyai bakat bernyanyi tapi itu untuk ia dengarkan sendiri. Rafael yang sejak dari tadi memperhatikan Alice yang terbuai dengan alunan musik itu ia hanya bisa tersenyum dan menikmati kehidupan yang kini menurutnya lebih baik.

" yu udah selesai kan" kata Rafael

" sebentar sekali lagi aja 1 lagu lagi yaa" sahut Alice dengan wajahnya yang imut.

" iyaa iyaaa" jawab Rafael yang hanya bisa pasrah menunggu Alice yang menikmati alunan musik itu.

salah seorang musisi itu memandang Alice dan kemudian ia memanggil Alice untuk maju ke depan.

" buat Kaka yang disana yang pakai baju coklat boleh maju kesini mau request lagu apaa ayoo ka" kata salah satu musisi itu sembari menunjuk Alice yang jelas membuat Rafael tersontak kaget dari lamunannya.

"akuu?? seriusan aku?" tanya Alice kepada dirinya sendiri lalu ia berdiri dan mendekati para musisi itu.

Rafael yang terkejut hanya bisa menyaksikan Alice yang kini sudah berada di depan semua orang dengan para musisi lain.

" oke ka, Kaka mau request lagu apa?" tanya salah satu musisi itu sembari ia menempelkan mic ke dekat bibir Alice.

" emm boleh ga kalau aku request lagu Hampa by Ari ****" kata Alice.

" oke tentu boleh dong ka, malam ini kita sedikit galau-galauan ya" musisi itu memberikan salah satu micnya kepada Alice.

Rafael yang terkejut melihat Alice yang akan bernyanyi, ia takut suara Alice membuat semua orang menertawakannya. Rafael tak tahu bahwa Alice mempunyai suara yang indah, karena Alice yang tak pernah bernyanyi di hadapannya.

Alice memegang mic itu dan ia mulai bernyanyi ketika gilirannya diberikan.

🎶Entah di mana dirimu berada

Hampa terasa hidupku tanpa dirimu

apakah disana kau rindukan aku?

seperti diriku yang selalu merindukanmu

selalu merindukanmu...

Tak bisa aku ingkari

Engkaulah satu-satunya

Yang bisa membuat jiwaku

Yang pernah mati

Menjadi berarti

Namun kini kau menghilang

Bagaikan ditelan bumi

Tak pernahkah kau sadari

Arti cintamu untukku??

Entah di mana dirimu berada

Hampa terasa hidupku tanpa dirimu

apakah disana kau rindukan aku?

seperti diriku yang selalu merindukanmu

selalu merindukanmu... 🎶

Alice dan salah satu musisi itu kemudian bernyanyi bersama dan membuat suasana tempat itu semakin hidup, lambaian tangan semua orang yang menyaksikannya termasuk Rafael yang terus memandangi Alice tanpa berkedip terpukau mendengar suaranya dan kecantikan yang Alice miliki.

Entah apa yang sedang Alice rasakan saat ini mungkin ia ingin mengutarakan isi hatinya melewati lirik lagu, karena ia yang tak bisa mengungkapkan apa yang ingin ia utarakan. semua penonton bersorak dan bertepuk tangan mengapresiasikan Alice yang sudah berani bernyanyi dengan sangat indah.

" terima kasih Kaka sudah mau bernyanyi dengan kami, kalau boleh tau ini dengan Kaka siapa?" tanya musisi itu.

" namaku Alice" jawab Alice.

" oh ka Alice, kalau boleh tau ka Alice ini jomblo apa udah ada yg punya nih?"

pertanyaan itu membuat Rafael tersontak kaget dan ia berharap Alice bisa memberitahukan bahwa mereka sudah menikah.

"aku ngga jomblo, aku udah punya suami" jawab Alice dengan senyumnya yang manis.

Rafael begitu lega dan bahagia mendengar bahwa Alice mengatakan ia sudah mempunyai suami saat ini.

" yah udah sold out gais, baik ka terima kasih sudah ikut bernyanyi" musisi itu mempersilahkan Alice untuk kembali ketempat duduknya. Alice melihat Rafael yang dari tadi senyum-senyum sendiri tak jelas membuat Alice mengangetkan Rafael.

" heh ayo jalan, kok malah senyum-senyum kaya orang gila aja kamu Raff" kata Alice sembari ia bersiap untuk pulang.

Alice yang melihat sekelilingnya, berjalan dengan sangat perlahan seperti ada hal yang ingin dia beritahu kepada orang yang kini menjadi suaminya tapi Alice merasa ini bukan waktu yang tepat, jadi ia mencoba menahan semua hal yang ingin ia katakan. Rafael yang berjalan dibelakang Alice memperhatikan punggungnya yang berada tepat didepannya saat ini, ia menyadari ada hal yang ingin disampaikan Alice kepadanya, dan ia pun sama ingin menyampaikan sesuatu yang belum Alice ketahui Hingga saat ini.

Suara gemuruh petir yang tak terlalu besar menandakan bahwa hujan akan segera turun, Alice berhenti melangkah dan membalikan badannya ke arah Rafael ia menarik lengan Rafael untuk segera berlari menuju mobil.

Rafael bingung dengan apa yang dilakukan Alice ia terus menarik Rafael berlari hingga akhirnya hujan turun yang membasahi jalanan, hal itu menyebabkan Alice yang hampir tergelincir, beruntung Alice tak melepaskan tangannya dari Rafael sehingga Rafael refleks dan memeluk Alice disaat itu. Alice yang kini berada di pelukan rafael terdiam tak berontak untuk menjauh.

Hujan turun begitu deras tapi Alice merasa nyaman berada di pelukan Rafael. Rafael yang menyadari bahwa mereka berada ditengah-tengah jalanan yang sepi mencoba melepaskan Alice dari pelukannya tapi tak ada respon dari Alice yang hanya terdiam di pelukannya, ia mencoba menjauhkan Alice dari tubuhnya.

" Alice ini hujan..Alice.."

Tetap tak ada respon dari Alice dan ternyata Alice pingsan tepat di pelukan Rafael yang sontak membuat Rafael panik dan segera menggendong Alice dengan berlari menuju mobilnya.

Dengan perasaan paniknya ia melajukan mobilnya dengan sangat cepat, sesekali ia memerhatikan alice yang masih belum sadarkan diri, jalanan yang dipadati para pejalan kaki membuat jalan yang dilewati menjadi macet ditambah hujan yang lumayan besar membuat mobil tak bisa laju terlalu cepat, beruntung Rafael tahu jalan pintas sehingga ia bisa dengan cepat sampai dirumahnya.

Rafael membawa Alice masuk kedalam rumah dan menidurkan Alice, ia menggantikan pakaian Alice yang basah dan juga memberikan aroma terapi hangat dengan didekatkan ke hidung alice dan tak lama kemudian Alice pun sadarkan diri. ia menatap Rafael yang yang sudah ada didepan matanya saat ini, Alice mencoba menjauh tapi kepalanya masih sedikit pusing sehingga Rafael menyuruhnya untuk beristirahat.

" udah kamu istirahat aja, biar bsk mendingan"

kata Rafael sembari ia membantu membenarkan posisi kepala Alice.

Alice bingung dengan sikap Rafael yang begitu perhatian, ia melihat Rafael membenah kan diri diatas kursi tepat didepan kasur yang Alice tempati, Alice menarik selimutnya dan memejamkan matanya, ia tak sadar bahwa seseorang telah menggantikan pakaiannya yang basah karena hujan.

Tidur di tempat yang berbeda merupakan hal yang tidak boleh dilakukan pasangan suami istri, karena kebersamaan itu hal yang menandakan bahwa mereka saling mencintai dan siap untuk saling melindungi, mereka seharusnya tidur bersama menikmati rumah tangga yang di impikan dan di inginkan setiap orang, tapi Rafael tau Alice belum siap memberikan tubuhnya untuk dirinya dan ia memaklumi hal itu, saat ini Rafael hanya ingin mencoba membuat Alice mencintainya dan akan menjadi miliknya seutuhnya.

Rafael memperhatikan bagaimana Alice tidur dan ia sangat bahagia bisa menjadi suaminya saat ini, ia masih memikirkan hal yang tadi dilakukan Alice didepan semua orang membuat dirinya sangat bangga karena Alice sudah mencoba menerima Rafael sebagai suaminya.

suasana malam dengan suara rintikan hujan membuat tubuh merasa dingin, Rafael yang tertidur di sofa ia terbangun dan mendekati Alice yang kini sudah tertidur lelap, ia menyelimuti seluruh tubuh Alice dan memeluknya lalu tertidur di samping istrinya itu.

Alice yang tak mengetahui bahwa ini kali kedua mereka tidur bersama tapi Rafael yang selalu bangun lebih dulu membuat Alice tidak tau apa yang dilakukan Rafael kepada dirinya. Alice yang saat ini tertidur dengan nyaman tak mengetahui bahwa seseorang memeluknya dengan kasih sayang.

Suasana Hujan memang hal yang tak biasa, hujan dapat merubah segalanya, suasana dan suaranya dapat menciptakan sebuah moment yang tak dapat dilupakan, dengan hujan bisa menjadikan itu sebagai hal yang dapat dikenang dimulai dari rasa rindu, cinta, bahkan kebencian.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

rafael.. alice..

2022-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!