Self Defense : Putri Ela

Self Defense : Putri Ela

1. Self Defense

Pikiranmu dapat membunuh dirimu sendiri, jadi sebelum kau melakukan sesuatu pikir baik-baik secara berulang dan jangan terlalu panjang memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya skala berkala karena berpikir tanpa melakukan sama saja pembohong besar.

Manusia kerap sekali disandera oleh keadaan, seolah tak mampu melakukan apapun untuk bertahan pun sulit karena rasa ingin yang selalu saja dikekang dan hanya dapat terkenang. Ini tentang seorang anak yang kehidupannya selalu diambil oleh orang sekitarnya, yang paling dekat dengan dia, yang selalu menemani hari-harinya yang kacau menjadi malapetaka di kehidupannya.

Kali ini dia harus hidup seorang diri dan mempertahankan apa yang menjadi miliknya.

Ingin sekali menceritakan soal keinginan yang terpahat sepi akan kerangka besi yang setiap hari bertambah satu demi satu tak terkendali. Iya sering sekali meratapi mimpinya, inginnya dan rasa inginnya hanya di khayalan dan penentuan hidupnya ditetapkan dalam peraturan-peraturan yang harus diturutinya selalu dan hal tersebut tak dapat dielakkan olehnya.

Kisah itu terjadi begitu saja saat goresan benda tajam tepat mengiris pergelangan tangannya, ia tertunduk dan tersungkur tepat di bak mandi dengan air memenuhi bak mandinya dan derasnya air keran seolah orang di luar kamar mandi tersebut tak mendengar tangisnya. Tetesan darah dari goresan tangannya tak membuatnya kesakitan, air putih jernih berubah menjadi keruh kemerahan dan ia merendamkan badannya hingga membuat kepalanya ikut masuk dalam air bak tersebut, beberapa gelembung air dari mulutnya keluar seperti butiran buih lautan yang tak seberapa.

Iya tersadar dan membuka matanya sambil berkata dalam hati, “kukira aku sudah mati ternyata tuhan maha baik masih memperlakukanku dengan berbagai siksaannya di dunia sunyi ini, fana tak terkendali.”

Iya keluar dari pintu kamar mandi dengan mengenakan baju tidur dan membalut lukanya dengan perban, menatap tajam pada kaca kamar mandi. Menghela nafas dan mengambil gunting dan memotong rambut

panjang bergelombangnya.

“Say good bye, kamu sudah lama mati, jangan mencoba hidup kembali.” Lalu memecahkan kaca itu dengan tatapan sinis dan pergi tidur tanpa mengobati tangannya yang mengenai serpihan kaca tersebut.

Tangisnya mulai mederai dan seorang pria itu datang memeluknya dan mengobati lukanya itu setiap harinya. Tanpa berkata-kata dan banyak bicara.

Tepat menghempaskan badannya ke kasur disamping gadis itu sambil berkata, “Kau lelah dengan semua ini, kenapa masih kau berikan aku hidup. Kau masih lebih beruntung dari orang-orang kebanyakan.” Memeluk gadis itu dan gadis itu menutup mata dan terlelap dengan tangis mendekap lelaki itu. 

Dipikirannya yah kalau lelah tidur dan berharap tak bangun kembali, karena bangun untuk menjalani hari lebih berat menurutnya ketimbang bermimpi dan bahagia dalam imaji.

"Jangan tidak bangun ya. Mengusap kepala gadis itu. Aku masih disini bersamamu dan menjagamu." Mengecup lembut kening gadis itu.

 

Matahari menembus jendela kaca kamar gadis itu, namanya Ela. Anak manusia yang sudah mulai beranjak dewasa itu terbangun dari tidurnya. Beranjak ke kamar mandi dan menyikat giginya, dan berkaca pada kaca yang setengah runtuh, sambil menggenggam sikat gigi  dan melihatnya penuh dengan goresan dan darah kering sisah tadi malam, syukurlah goresan itu sudah dibalut rapi oleh lelaki itu. 

Lelaki yang bernama Park Jisoo. "Lelaki yang tulus mencintai gadis aneh sepertiku." Batin gadis itu.

“Sialan jadi berbekas, aku kekurangan plaster lagi. Bergegas memakai seragam sekolah, berkaca merapikan rambut memakai jepitan dan memasangkan bet nama bertuliskan “Putri Ela” ginikan rapih, aku lupa memakai topi sambil tersenyum kecut dan cepat memakai sepatunya.

Mata melirik sekitar, kenapa matahari cepat sekali bersinar sambil menatap kearah matahari dan menghalau cahaya itu dengan tangan. "Sial, silau sekali. Berjalan perlahan di pinggir jalan. Ada teriakan memanggil namanya. Sialan, anak itu lagi." Dan bergegas menaiki bus yang sedari tadi ia tunggu tanpa menoleh kebelakang.

“Morning princess, gaya rambut baru? Hei kau dengar tidak.” Sambil duduk disampingnya.

Ela memilih memakai masker untuk menutupi luka di pipinya, dan tertidur tak menghiraukannya.

“la, Ela. Kita sudah sampai ayo turun.” Tanpa sadar menarik tangannya dan membuatnya terbangun dan mengikuti gerak laki-laki itu. Iya terbangun dengan spontan dan memandangi laki-laki itu, tinggi putih dan sangat ramah. Lalu melepaskan tangannya tepat di depan gerbang sekolah.

“Sakit bodoh.” Sentak Ela kepada lelaki itu.

“Eh, baru mau bicara ya? ada kemajuan. Kalau tidak kubangunkan dan kutarik kita mungkin sudah terlambat.” Gerutunya.

“Masa bodoh.” Pungkas gadis itu pada anak lelaki tersebut. 

Ya Gerry, nama anak lelaki itu bernama Gerry. Seorang anak orang kaya kedua di kota Seoul, cucu paling kecil Pemilik perusahaan Global industri.

Ela dan Gerry memasuki ruangan.

Ela langsung duduk di kursinya dan dibantu Gerry untuk menariknya. Ela hanya menatap Gerry dengan sedikit sinis.

“Tak perlu merasa berterima kasih princess.” Bertingkah seakan dia pelayan gadis itu.

Ela tetap mengacuhkannya dan merapikan buku yang ada di laci mejanya.

“Gaya rambut baru yah?” ucap Karin mengejek.

Ela masih tak memperdulikan apapun yang dikatakannya. Melipat tangannya di meja dan tidur.

Gerry menatapnya dari seberang meja, dan tak mempedulikan Karin berbicara, berkemas menyiapkan buku-buku pelajaran.

“Kurang ajar ni anak, didiemin ngelunjak. Karin berdiri dari posisi awalnya menduduki meja belajarnya dan membuat Kania Lee dan Rena J ikut berdiri mengepung meja Ela. Kamu gak denger ya yang gua bilang?” Teriak gadis tersebut.

Ela bangkit dan memasang Earphone di telinganya dan melipat tangannya kembali untuk tidur. Dia seakan masa bodoh dengan omelan dan ocehan Karin, karena menurutnya menanggapi serangga kecil disekitarnya hanya akan menghabiskan tenaganya yang ingin disalurkan lewat tidur sepanjang

pelajaran di sekolah.

Merasa tak dihiraukan Karin menjambak rambut Ela yang membuat topi yang ia kenakan terjatuh di lantai, itu membuat teman-temannya satu ruangan kaget. membuat Kania dan Rena melebarkan tawa.

Ela masih saja diam tertidur tak menghiraukan apa yang dilakukan Karin padanya. Tiba-tiba dia berada dimana dia dulunya pernah berada pada tempat yang tak asing baginya dan melihat orang-orang yang amat dicintai dulunya.

Ela berjalan mendekati rumah pohon yang tak lain ada di halaman rumah neneknya. Ia melihat sosok anak kecil Iya terbangun dari mimpinya, memegang boneka kelincinya mengusap matanya yang baru terbangun. Hendak menangis, namun ia bingung bagaimana caranya turun dari rumah pohon dengan

anak tangga yang jarang sekali. Sebelum ia tau caranya pernah melihat seseorang tinggi kekar membawa pisau dan senapan membantai keluarga pamannya dan neneknya tepat di hadapannya.

Teriakan terdengar dari rumah nenek. Jedarrr. Darrr. Darrr. Tiba-tiba Ela menutup telinganya dan menangis tepat di bawah rumah pohon tersebut. Ia menangis dan melihat dirinya si anak kecil yang tidak tau apa-apa terdiam dan tercengang.

“Jangan turun jangan turun. Jangan.”

“Eh, lu gila ya, sambil menggoncang badan Ela.”

Ela terbangun dengan keringat dingin memandang Karin, Karin tercengang ketakutan dan mengambil topi yang tadi ia jatuhkan karena memukul Ela dan mencampakkan tepat di wajahnya. Sambil meninggalkannya pergi dengan Kania dan Rena.

Ela yang baru terbangun menatap kosong ke arah depan, Gerry langsung datang dan menanyai Ela, “ Are you Ok?”

Ela terbangun dan berdiri dari kursi keluar ruangan dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. “Gila, kenapa aku harus dihantui dengan kenangan itu. Dan kenapa aku memiliki potongan-potongan ingatan masa kecilku yang mengerikan itu? Kenapa aku tak mati saja saat itu? Kenapa aku menyuruh diriku sendiri untuk tidak turun? Kenapa?

Air terus mengalir, Ela masih saja mencuci mukanya berkali-kali agar menyadarkan dirinya bahwa semua sudah berlalu dan semua sudah lewat. Haruskah? Haruskah aku mengingatnya terus?” tanyanya pasra. Ingin memecahkan cermin kamar mandi sekolah dan ada tangan seseorang menariknya. Kau siapa?”

Episodes
1 1. Self Defense
2 2. Mengalahkan Diri Sendiri
3 3. Rumah Megah di Soul
4 4. Manusia Pelupa
5 5. Manusia butuh di temani
6 6. Buku Harian Jiso
7 7. Manusia Dengan Perasaannya
8 8. Perasaan Singkat
9 9. Aku dan ketidak tenanganku
10 10. Perjalanan menemukanmu
11 11. Gerry, Ela bersamaku
12 12. Membuat Kwatir, Ada apa denganku?
13 13. Manusia dengan Emosinya
14 14. Ingatan; Surat Dari Nenek
15 15. Kenapa Ada Dia?
16 16. Aku Pengacau
17 17. Menemukannya
18 18. Aku Benci
19 19. Di Temukan
20 20. Rumah Keluarga Alderst
21 21. Kekacauan Kecil
22 22. Kekacauan Kecil 2
23 23. Petak Umpet.
24 24. Dunia Penyelamat
25 25. Kepulangan Ke Kampung Halaman Nenek
26 26. Pergerakan dari Pengecualian
27 27. Pacuan Kuda
28 28. Bekas luka
29 29. Masa kelam
30 30. Haruskah Aku?
31 31. Jika Ada Dia Kenapa Harus Dia?!
32 Sekilas Info
33 32. Ingatan Lama
34 33. Kejadian yang menegangkan
35 34. Membuat Jantung Berdebar
36 35. Memburuh masalalu
37 36. Detak ingatan
38 37. Kembali Kemasa Lalu
39 38. Terperangkap
40 39. Menemukan sosoknya
41 40. Gerry disini
42 41. Permainan Dadu
43 42. Ruang Bawah Tanah
44 43. Menghukum Penjahat
45 44. Pembalasan Dendam
46 45. Pelarian
47 46. Mencari tau dalangnya
48 47. Beberapa Bukti
49 48. Rencana Mengambil Alih
50 49. Kehilangan Permata
51 50. Lelaki yang di kenal Nona
52 51. Aku takkan pernah melepaskanmu
53 52. Sekali tembakkan
54 53. Kepercayaan Diri
55 54. Bukti lagi
56 55. Petunjuk Baru
57 56. Jejak
58 57. Jebakan
59 58. Pelarian
60 59. Balas Dendam
61 60. Kejutan
62 61. Cari Masalah
63 62. Hampir Menjadi Masalah
64 63. Kesempatan
65 64. Jiso Kembali
66 65. Pinjaman Bank Swiss
67 66. Rekam Jejak
68 67. Aku dan Kenangan
69 68. Biang masalah
70 69. Menyelusuri Jejak Ingatan
71 71. Prihal Luka
72 72. Kamu cuma salah faham
73 73. Aku ingin percaya
74 74. Jangan membuatku marah
75 75. Ingatan
76 76. Ingatan Sakura
77 77. Ela, Jiso atau Gerry?
78 78. Mengorek masalalu
79 INFORMASI
80 INFO PENTING NOVEL INI AKAN DI HAPUS
81 79. Ketertarikan Masalalu
82 INFORMASI
83 Novel berganti Nama Self Defense : Putri Ela
84 80. Kepingan Puzle
85 81. Kepingan Puzle 2
86 82. Rencana Di balik Rencana
87 83. Kecelakaan mobil?
88 84. Dia Jisoo?
89 85. Hadiah
90 86. Permainan satu
91 87. Galeri Seni
92 88. Gerry kau tertangkap
93 89. Jebakan
94 90. Tak terkendali
95 91. Mimpi
96 informasi
97 informasi
98 informasi
99 Informasi
100 9999.
101 Pengumuman Seson 2
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Self Defense
2
2. Mengalahkan Diri Sendiri
3
3. Rumah Megah di Soul
4
4. Manusia Pelupa
5
5. Manusia butuh di temani
6
6. Buku Harian Jiso
7
7. Manusia Dengan Perasaannya
8
8. Perasaan Singkat
9
9. Aku dan ketidak tenanganku
10
10. Perjalanan menemukanmu
11
11. Gerry, Ela bersamaku
12
12. Membuat Kwatir, Ada apa denganku?
13
13. Manusia dengan Emosinya
14
14. Ingatan; Surat Dari Nenek
15
15. Kenapa Ada Dia?
16
16. Aku Pengacau
17
17. Menemukannya
18
18. Aku Benci
19
19. Di Temukan
20
20. Rumah Keluarga Alderst
21
21. Kekacauan Kecil
22
22. Kekacauan Kecil 2
23
23. Petak Umpet.
24
24. Dunia Penyelamat
25
25. Kepulangan Ke Kampung Halaman Nenek
26
26. Pergerakan dari Pengecualian
27
27. Pacuan Kuda
28
28. Bekas luka
29
29. Masa kelam
30
30. Haruskah Aku?
31
31. Jika Ada Dia Kenapa Harus Dia?!
32
Sekilas Info
33
32. Ingatan Lama
34
33. Kejadian yang menegangkan
35
34. Membuat Jantung Berdebar
36
35. Memburuh masalalu
37
36. Detak ingatan
38
37. Kembali Kemasa Lalu
39
38. Terperangkap
40
39. Menemukan sosoknya
41
40. Gerry disini
42
41. Permainan Dadu
43
42. Ruang Bawah Tanah
44
43. Menghukum Penjahat
45
44. Pembalasan Dendam
46
45. Pelarian
47
46. Mencari tau dalangnya
48
47. Beberapa Bukti
49
48. Rencana Mengambil Alih
50
49. Kehilangan Permata
51
50. Lelaki yang di kenal Nona
52
51. Aku takkan pernah melepaskanmu
53
52. Sekali tembakkan
54
53. Kepercayaan Diri
55
54. Bukti lagi
56
55. Petunjuk Baru
57
56. Jejak
58
57. Jebakan
59
58. Pelarian
60
59. Balas Dendam
61
60. Kejutan
62
61. Cari Masalah
63
62. Hampir Menjadi Masalah
64
63. Kesempatan
65
64. Jiso Kembali
66
65. Pinjaman Bank Swiss
67
66. Rekam Jejak
68
67. Aku dan Kenangan
69
68. Biang masalah
70
69. Menyelusuri Jejak Ingatan
71
71. Prihal Luka
72
72. Kamu cuma salah faham
73
73. Aku ingin percaya
74
74. Jangan membuatku marah
75
75. Ingatan
76
76. Ingatan Sakura
77
77. Ela, Jiso atau Gerry?
78
78. Mengorek masalalu
79
INFORMASI
80
INFO PENTING NOVEL INI AKAN DI HAPUS
81
79. Ketertarikan Masalalu
82
INFORMASI
83
Novel berganti Nama Self Defense : Putri Ela
84
80. Kepingan Puzle
85
81. Kepingan Puzle 2
86
82. Rencana Di balik Rencana
87
83. Kecelakaan mobil?
88
84. Dia Jisoo?
89
85. Hadiah
90
86. Permainan satu
91
87. Galeri Seni
92
88. Gerry kau tertangkap
93
89. Jebakan
94
90. Tak terkendali
95
91. Mimpi
96
informasi
97
informasi
98
informasi
99
Informasi
100
9999.
101
Pengumuman Seson 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!