5. Manusia butuh di temani

Hal yang paling buruk dari manusia adalah bertindak bodoh tanpa berpikir dengan pikiran itu sendiri

**

            Menghentakkan kaki dan melihat sekitar, menikmati setiap deru laju kendaraan di depan parkiran kantor Hk Grup. Jiso yang berada di atas motor gede itu melipat tangannya dengan helm diatas tangki motor menunggu Ela keluar. Gebrakan suara mobil terdengar. Mobil itu menabrak Jiso yang sedari tadi ada di atas motornya. Lelaki itu terseret cukup jauh. Mata jiso menatap ke pintu masuk Hk Grup. Kepalanya penuh dengan darah, tangannya berusaha meraih pintu ke pintu. Pandangannya kosong dan beberapa orang menyeretnya dan membereskan bekas kejadian.

            Hentakkan kaki yang cepat itu berlari melewati pintu, namun ia tak melihat seseorang yang menunggunya itu. Dia melihat sekeliling dengan cemas dan menelpon sebanyak 30 x sambil melihat jam. Wajahnya terlihat cemas, dan segera menghentikan taksi yang ada di depannya dan segera

menaikinya.

“Dimana dia? Sambil menggerutu dan menggigit bibirnya dan bersandar kekanan pintu taksi. Mengetuk-ngetuk pintu taksi dengan jari telunjuk yang dikepal olehnya. Apa mungkin? Apa mungkin ya? Ahhhhh. Ahhhhh sungguh memusingkan. Dimana dia, mendadak tidak aktif. Sambil berteriak dan mengacak-acak rambutnya, membuat

supir taksi merasa aneh dan kaget.”

“Maaf nona, maaf anda kenapa?” bertanya dengan penuh penasaran.

“Tidak apa-apa pak, jawabnya singkat. Tolong percepat kecepatannya pak, saya sudah terlambat.” Ucapnya.

“Baiklah nona.”

            Supir taksi tersebut memijak pedal gas dan melaju dengan cepat namun hati-hati. Namun perasaan Ela semakin tak karuan, bingung, kebingungan bagaimana bisa lelaki itu menghilang begitu saja.

Sesampainya dirumah dan melihat sekeliling, Ela tak juga menemukan lelaki tersebut. Dia tidak tahu lelaki itu ada dimana saat ini. Ela menyadari ada yang berubah dari tatanan meja dan kursi makan di dapur, Ela segera memeriksa segala ruangan tak ada yang salah. Sesampainya di ruangan sebelah tempat Jiso tinggal semuanya kacau balau.

“Sial benar-benar sial. Siapa orang tersebut? Deren? Atau neneknya? Atau ibunya? Malah jadi Kakek. Ahhh Tidak mungkin kakek. Jadi siapa ya? Aku harus cari tau dan lebih berhati-hati dalam melangkah. Bagaimana ini, aku selalu membutuhkannya. Aku butuh ditemani, Jiso kau dimana?” Menjatuhkan dirinya di lantai.

Kejadian yang diingat Ela beberapa waktu lalu.

Perasaannya terluka dan ia ingin meluapkan pada cermin yang ada di hadapannya, namun ada tangan yang berhasil menangkap kepalan tangan itu.

“Kau siapa? Berani menggangguku?”

“Tenang-tenang, sambil mengangkat kedua tangannya tanda pertahanan. Dan duduk di atas wastafel.

Kau bodoh atau apa? Ini properti sekolah, kau tak bisa bebas meninjunya kawan.”

“Apa maumu menghalangiku.” mata menatap sinis.

“Tenang kawan, kau mau tau tempat yang bagus untuk mu meluapkan segala sesuatunya? sambil mengambil tangannya Ela, melihatnya penuh luka. Hey kawan kulitmu putih bagus, kenapa harus merusaknya dengan goresan-goresan seperti ini." Tanyanya.

“Tak usah mengurusi urusanku.”

“Jika kau berminat sepulang sekolah temui aku di belakang sekolah, kalau kau ingin tau caranya.” Sambil turun dari wastafel. Sedangkan Ela tak menjawab dan

meninggalkan kamar mandi menuju ruangan kelasnya.

**

Jika manusia diberikan kesempatan kedua, akankah kau mengambil kesempatan tersebut dan terus bergerak.

*

Bel berbunyi jam pulang sekolah pun berlangsung, para murid bergegas untuk pulang dan beberapa lagi mengikuti kelas tambahan yang diberikan sebagai kurikulum menaikan nilai akhir semester. Bukannya pulang dirinya malah menikmati hembusan udara di balkon atas sekolah.

            Deru angin yang berhembus kencang dan perlahan, membuat dirinya lebih tenang dari sebelumnya. Udara segar yang jarang sekali iya nikmati semenjak mimpi-mimpi aneh yang mensandranya kembali beberapa saat belakangan ini. Masih dengan pertanyaan yang sama, “Jiso kau dimana? Kau mau main-main denganku, aku sedang kesal saat ini tidak gak ingin main petak umpet.” Begitulah caranya dalam melampiaskan kekesalannya.

Saat itu ibu pernah berkata kepadaku, ”Perbaiki diri dan jalaninnya dengan hal yang lebih baik agar hidupmu baik-baik saja. Kau tau manusia boleh lupa tapi akan ada satu memori yang memang akan tertanam pada otakmu itu yang nantinya dapat membuatmu mengingat di kemudian hari.” Ingatan yang terlintas sebentar saat Ela memejamkan mata dan menikmati hembusan angina itu perlahan. “Tidak bisa jika terus begini, aku harus punya jalan keluar sendiri atau aku akan terus diperbudak oleh mereka.” Dan segera menggendong tasnya pergi menjauh dari balkon, turun dan bergegas pergi dengan jalan perlahan.

Saat berjalan menuruni tangga terlihat sosok wanita familiar tersebut, wanita itu bersandar di dinding pinggiran tangga menatap dengan tajamnya dari atas ke bawah dan dari paras matanya sepertinya dia sedikit kecewa terhadap Ela. “Jika kau tak mau katakan daripada bakatmu sia-sia dan hanya melukai tubuhmu sendiri tanpa tau sakit yang tak terurus tersebut.” Pungkasnya sedikit jengkel.

Ela menghela nafas dan pergi melewati gadis itu, tangannya ditarik dan tangan satunya menarik kerah baju Ela. Wanita itu terlihat berani sekali menyerang Ela, walaupun dari kedatangannya di Korea iya tak ingin mencari masalah dengan para murid disini dan mengabaikan setiap perlakuan mereka terhadapnya.

“Kau tau liontin ini? Kalau kau ingin tahu kejadian masa lalu apa yang menimpamu. Lihat ini, temui aku. Sambil memasukan kartu nama di dalam saku Ela dan melepaskan genggamannya dari kera bajunya. Oops maaf aku kelepasan. Sambil mengangkat tangan.” Sebelum Ela membalas, gadis tersebut sudah hilang seperti asap saja.

Ela tersungkur di bibir tangga, satu tangan di tangga menahan tubuhnya dan satunya lagi memegangi kepalanya yang sudah mulai sakit saat gadis itu memulai percakapan dengannya. “Dia itu siapa sih? Kenapa dia tau apa yang aku alami ini, liontin apa maksudnya?” sambil menggenggam erat liontin yang dikenakannya dari sejak kecil, bukannya benda ini sangat langkah dan tidak banyak yang tahu.

Segera Ela bangkit dan bergegas dengan tasnya pergi kerumah membereskan beberapa barang yang menurutnya memiliki petunjuk atas masa lalunya. Iya melihat sekeliling tempat yang sudah 12 tahun terakhir ditinggalinya. Dimana-mana hanya ada perban dan beberapa obat luka tetes yang sering sekali digunakannya.

Ela membongkar setiap sudut ruangan dengan mempersiapkan beberapa kantong besar plastik untuk sekalian membereskan kamar tidur tempatnya tinggal tersebut, beberapa kotak kosong, dapur yang tak jelas tatanan, kamar tidur yang dipenuhi oleh kain baik itu kain bersih dan kotor yang lupa di laundry.

Ela adalah seorang putri tunggal dari keluarga kaya Belanda Indonesia, sebelum kakek dari ibunya meninggal dia menitipkan seluruh asset keluarganya ke cucu pertamanya yaitu Ela. Namun asset itu dapat iya gunakan ketika genap umur 18 tahun, karena di Indonesia pada saat umur itulah, seorang anak dianggap sudah dewasa. Lain hal di Korea, harus berumur 20 tahun. ( setau Author ya, kalau salah mohon di komen dibawah hehe)

“Ini apa? Sebuah catatan bertuliskan “Jiso” yang ternyata adalah buku harian Jiso. Ela tanpa ragu membuka halaman demi halaman dengan cepat dan menemukan sebuah bunga kering. Ela mengambil bunga tersebut dan membacanya, Ela tercengang. Jiso?! Kenapa aku baru tau? Kenapa?”

Episodes
1 1. Self Defense
2 2. Mengalahkan Diri Sendiri
3 3. Rumah Megah di Soul
4 4. Manusia Pelupa
5 5. Manusia butuh di temani
6 6. Buku Harian Jiso
7 7. Manusia Dengan Perasaannya
8 8. Perasaan Singkat
9 9. Aku dan ketidak tenanganku
10 10. Perjalanan menemukanmu
11 11. Gerry, Ela bersamaku
12 12. Membuat Kwatir, Ada apa denganku?
13 13. Manusia dengan Emosinya
14 14. Ingatan; Surat Dari Nenek
15 15. Kenapa Ada Dia?
16 16. Aku Pengacau
17 17. Menemukannya
18 18. Aku Benci
19 19. Di Temukan
20 20. Rumah Keluarga Alderst
21 21. Kekacauan Kecil
22 22. Kekacauan Kecil 2
23 23. Petak Umpet.
24 24. Dunia Penyelamat
25 25. Kepulangan Ke Kampung Halaman Nenek
26 26. Pergerakan dari Pengecualian
27 27. Pacuan Kuda
28 28. Bekas luka
29 29. Masa kelam
30 30. Haruskah Aku?
31 31. Jika Ada Dia Kenapa Harus Dia?!
32 Sekilas Info
33 32. Ingatan Lama
34 33. Kejadian yang menegangkan
35 34. Membuat Jantung Berdebar
36 35. Memburuh masalalu
37 36. Detak ingatan
38 37. Kembali Kemasa Lalu
39 38. Terperangkap
40 39. Menemukan sosoknya
41 40. Gerry disini
42 41. Permainan Dadu
43 42. Ruang Bawah Tanah
44 43. Menghukum Penjahat
45 44. Pembalasan Dendam
46 45. Pelarian
47 46. Mencari tau dalangnya
48 47. Beberapa Bukti
49 48. Rencana Mengambil Alih
50 49. Kehilangan Permata
51 50. Lelaki yang di kenal Nona
52 51. Aku takkan pernah melepaskanmu
53 52. Sekali tembakkan
54 53. Kepercayaan Diri
55 54. Bukti lagi
56 55. Petunjuk Baru
57 56. Jejak
58 57. Jebakan
59 58. Pelarian
60 59. Balas Dendam
61 60. Kejutan
62 61. Cari Masalah
63 62. Hampir Menjadi Masalah
64 63. Kesempatan
65 64. Jiso Kembali
66 65. Pinjaman Bank Swiss
67 66. Rekam Jejak
68 67. Aku dan Kenangan
69 68. Biang masalah
70 69. Menyelusuri Jejak Ingatan
71 71. Prihal Luka
72 72. Kamu cuma salah faham
73 73. Aku ingin percaya
74 74. Jangan membuatku marah
75 75. Ingatan
76 76. Ingatan Sakura
77 77. Ela, Jiso atau Gerry?
78 78. Mengorek masalalu
79 INFORMASI
80 INFO PENTING NOVEL INI AKAN DI HAPUS
81 79. Ketertarikan Masalalu
82 INFORMASI
83 Novel berganti Nama Self Defense : Putri Ela
84 80. Kepingan Puzle
85 81. Kepingan Puzle 2
86 82. Rencana Di balik Rencana
87 83. Kecelakaan mobil?
88 84. Dia Jisoo?
89 85. Hadiah
90 86. Permainan satu
91 87. Galeri Seni
92 88. Gerry kau tertangkap
93 89. Jebakan
94 90. Tak terkendali
95 91. Mimpi
96 informasi
97 informasi
98 informasi
99 Informasi
100 9999.
101 Pengumuman Seson 2
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Self Defense
2
2. Mengalahkan Diri Sendiri
3
3. Rumah Megah di Soul
4
4. Manusia Pelupa
5
5. Manusia butuh di temani
6
6. Buku Harian Jiso
7
7. Manusia Dengan Perasaannya
8
8. Perasaan Singkat
9
9. Aku dan ketidak tenanganku
10
10. Perjalanan menemukanmu
11
11. Gerry, Ela bersamaku
12
12. Membuat Kwatir, Ada apa denganku?
13
13. Manusia dengan Emosinya
14
14. Ingatan; Surat Dari Nenek
15
15. Kenapa Ada Dia?
16
16. Aku Pengacau
17
17. Menemukannya
18
18. Aku Benci
19
19. Di Temukan
20
20. Rumah Keluarga Alderst
21
21. Kekacauan Kecil
22
22. Kekacauan Kecil 2
23
23. Petak Umpet.
24
24. Dunia Penyelamat
25
25. Kepulangan Ke Kampung Halaman Nenek
26
26. Pergerakan dari Pengecualian
27
27. Pacuan Kuda
28
28. Bekas luka
29
29. Masa kelam
30
30. Haruskah Aku?
31
31. Jika Ada Dia Kenapa Harus Dia?!
32
Sekilas Info
33
32. Ingatan Lama
34
33. Kejadian yang menegangkan
35
34. Membuat Jantung Berdebar
36
35. Memburuh masalalu
37
36. Detak ingatan
38
37. Kembali Kemasa Lalu
39
38. Terperangkap
40
39. Menemukan sosoknya
41
40. Gerry disini
42
41. Permainan Dadu
43
42. Ruang Bawah Tanah
44
43. Menghukum Penjahat
45
44. Pembalasan Dendam
46
45. Pelarian
47
46. Mencari tau dalangnya
48
47. Beberapa Bukti
49
48. Rencana Mengambil Alih
50
49. Kehilangan Permata
51
50. Lelaki yang di kenal Nona
52
51. Aku takkan pernah melepaskanmu
53
52. Sekali tembakkan
54
53. Kepercayaan Diri
55
54. Bukti lagi
56
55. Petunjuk Baru
57
56. Jejak
58
57. Jebakan
59
58. Pelarian
60
59. Balas Dendam
61
60. Kejutan
62
61. Cari Masalah
63
62. Hampir Menjadi Masalah
64
63. Kesempatan
65
64. Jiso Kembali
66
65. Pinjaman Bank Swiss
67
66. Rekam Jejak
68
67. Aku dan Kenangan
69
68. Biang masalah
70
69. Menyelusuri Jejak Ingatan
71
71. Prihal Luka
72
72. Kamu cuma salah faham
73
73. Aku ingin percaya
74
74. Jangan membuatku marah
75
75. Ingatan
76
76. Ingatan Sakura
77
77. Ela, Jiso atau Gerry?
78
78. Mengorek masalalu
79
INFORMASI
80
INFO PENTING NOVEL INI AKAN DI HAPUS
81
79. Ketertarikan Masalalu
82
INFORMASI
83
Novel berganti Nama Self Defense : Putri Ela
84
80. Kepingan Puzle
85
81. Kepingan Puzle 2
86
82. Rencana Di balik Rencana
87
83. Kecelakaan mobil?
88
84. Dia Jisoo?
89
85. Hadiah
90
86. Permainan satu
91
87. Galeri Seni
92
88. Gerry kau tertangkap
93
89. Jebakan
94
90. Tak terkendali
95
91. Mimpi
96
informasi
97
informasi
98
informasi
99
Informasi
100
9999.
101
Pengumuman Seson 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!