Menikah Dengan Mantan?
"Nona Reina.. bagaimana ini. Semua investor sekarang mengundurkan diri. Dan meminta dana mereka balik. Di tambah para pegawai juga sudah banyak yang mengajukan pengunduran diri." Sisi asisten pribadi Reina bicara.
Reina menghela napas. Memijit pelipisnya yang terasa sakit. Dia merasa kalau seperti ini terus, ia akan menua sebelum waktunya.
Perusahan R.A yang kini diwariskan untuknya dalam masa pailit.
Semenjak papanya meninggal karena stroke, semua beban di jatuhkan kepadanya.
Ibu sambung dan saudara tirinya hanya bisa menghabiskan uangnya saja.
Dia harus bekerja keras karena ternyata papanya meninggalkan hutang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan istri yang baru dinikahinya empat tahun lalu.
Reina Firdausya Atmaja. Putri semata wayang keluarga Atmaja. Reina sejak kecil selalu di manja kedua orang tuanya. Ia tumbuh menjadi putri cantik. Di sekolah pun ia di segani. Dengan selalu memakai barang branded, penampilan yang selalu memukau.
Kepribadiannya yang tertutup membuat ia sulit berteman.
Saat Reina SMA ibu kandungnya meninggal. Dan empat tahun lalu akhirnya papanya menikah kembali dengan seorang wanita janda beranak satu.
"Apa gak ada jalan ya, Si. Aku benar - benar buntu. Kalau begini perusahaan peninggalan papaku ini bisa benar - benar bangkrut."
Sisi menatap bosnya dengan iba. Bingung harus bagaimana.
"Non.. apa kita gak terima tawaran dari perusahaan Elf aja."
Reina mendelik "Gila kamu. Masih inget syarat yang yang dikatakan asistennya? Mereka mau aku menikah dengan CEO Elf. Aku aja gak tau CEO nya yang mana."
"Iya sih.. CEO mereka kan misterius banget ya. Tapi jelas aja sih mereka minta syarat itu. Nona Reina kan cantik. Para Executive itu pasti berebut mau memiliki nona."
Ucapan Sisi barusan sukses membuat Reina marah.
"Maksud kamu aku harus jual diri gitu?"
"Ups bukan gitu,non.. ih jangan ngambek atuh. Sisi kan cuma ngomong apa adanya. Tapi serius deh non, coba pikirin perusahan Elf. Cuma mereka yang bisa bantu keadaan kita sekarang. Saham mereka ada dimana - mana. Perusahaan mereka sedang maju banget kan sekarang. Mall besar, rumah sakit, hotel, hampir semua mereka kuasai kan. Kalau non Reina menikah sama CEO mereka, wah pasti investor juga akan balik menanam saham di kita." Sisi berkata panjang lebar.
Reina merengut mendengarnya. Walau bagaimanapun ada benarnya juga perkataan Sisi barusan. Tapi masa harus menikah sih?
Sebenarnya siapa pemilik Elf.
Kenapa memberikan syarat seberat itu.
"Sisi tolong kamu hubungi Elf, saya ingin menemui mereka. Siapa tahu bisa negosiasi."
Sisi tersenyum lebar "Siap non."
*********
Di restoran,
Reina mengetuk meja pelan. Berkali - kali ia melirik jam di tangannya.
Dia sudah mulai gusar, karena sedang menunggu seseorang daritadi.
Setelah Sisi menghubungi perusahan Elf, akhirnya mereka setuju untuk bertemu. Dan disinilah Reina, sedang menunggu.
Reina menatap sekeliling, ia merasa aneh restoran ini sejak tadi sepi sekali pengunjung.
Hanya ada dirinya disana.
Bahkan pertama kali ia datang tadi, waiters langsung mengantarkannya ke meja ini setelah ia menyebutkan namanya.
Waktu sudah menunjukkan jam delapan malam. Sudah satu jam ia menunggu disini. Akhirnya Reina memutuskan untuk pergi. Tidak ada toleran lagi baginya.
Dan baru saja ia hendak pergi, seseorang memanggilnya dari belakang.
"Halo.. Reina?"
Reina menoleh. Ia menajamkan penglihatannya. Seorang pria, dengan setelan jas soft blue, dan dasi warna senada kini ada di depannya.
Pria itu tersenyum. Tapi Reina hanya mematung di tempatnya.
Ini tidak mungkin! Dia?
"Kenapa berdiri? Ayo duduk lagi. Maaf terlambat. Ada meeting penting tadi" pria itu kini duduk di hadapan Reina. Melipat kedua tangannya dan menatap Reina sambil tersenyum.
Reina duduk kembali di tempatnya. Dia mengenal pria itu.. sangat mengenalnya.
Jika ada pertanyaan kehidupan untuknya, dalam satu hari pernahkah ia membenci seseorang sampai tidak ada lagi rasa yang tersisa?
Maka jawaban Reina pernah.
Ia sangat membencinya. Pria yang dulu juga pernah mengisi hatinya.
Dan sekarang pria itu ada di hadapannya. Walaupun penampilannya sudah berubah, tapi wajahnya masih tetap sama tampan seperti 10 tahun yang lalu.
"Mana bos kamu? Saya mau ketemu dia bukan utusan atau asistennya." Reina berkata dengan ketus. Setelah ia berhasil menguasai diri.
Pria itu malah tertawa. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling restoran.
"Kamu tahu. Kenapa resto ini tidak ada tamu selain kita? Resto ini sengaja aku booking. Aku CEO dari Elf. Tau arti Elf? Erlan Fabian."
Erlan Tersenyum menatap Reina yang kini syok tak percaya dengan apa yang dia dengar tadi.
Tubuh Reina bergetar menahan amarah. Ia merasa semesta mempermainkannya. Bagaimana mungkin hidupnya menjadi seperti ini.
Roda kehidupan telah berputar. Orang yang dulu ia benci, sekarang justru berada di atasnya.
Tanpa bicara apa - apa lagi Reina beranjak pergi meninggalkan Erlan.
Air matanya menetes. Teringat kenangannya 10 tahun yang lalu.
Yaa.. Erlan adalah cinta pertamanya.
Cinta pertama yang menyakitkan untuknya.
Reina kini duduk di halte sendirian. Pikirannya melayang ke sepuluh tahun yang lalu. Saat ia masih SMA dulu.
Reina memang tidak mempunyai teman. Saat itu Erlan bagaikan penolong untuknya.
Sosok Erlan yang supel, penampilannya urakan, dan juga terkenal dengan kebandelannya.
Ia bergabung dengan Genk Solite yang dulu menguasai sekolahnya.
Reina menangis mengingat semua itu. Kenangan pahit yang sudah mulai ia lupakan, kini terbuka lagi setelah pertemuannya dengan Erlan tadi.
Tanpa ia sadari, sepasang mata memperhatikannya dari kejauhan. Orang itu berada di dalam mobil yang ternyata sejak tadi mengikutinya
Dia adalah Erlan Fabian.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Titik Habib
aku baca semua novelmu thor di orange.bagus ceritanya kwn2 dijamin gak nyesel
2021-04-25
0
Rirykeenandra
izinnnn ya thiorrrr Guysss yuk baca juga novel pertama Aku POSESIF ERIK tapi 21+ yahhh ingett Di bawah itu jangan coba2 mampir!!!
2020-10-29
0
Yhu Nitha
boomlike thor
2020-07-16
0