Chapter 2

**Reina terus berlari , seseorang tengah mengejarnya. Dia sedang menunggu jemputannya yang datang terlambat ketika itu, dan segerombolan siswa sekolah lain lewat menggodanya.

Ada tiga orang yang menghampirinya, karena ketakutan Reina berlari ke belakang sekolah.

Brukk!

Ia menabrak seseorang di depannya hingga terjatuh.

"Kamu nggak apa - apa?"

Laki - laki itu mengulurkan tangannya membantu Reina.

Mata elang laki - laki itu menatap tajam ke tiga pria yang mengejar Reina. Perkelahian pun terjadi, sedangkan Reina mengkerut ketakutan melihatnya. Dia menutup matanya sambil terisak.

Terdengar teriakan kesakitan lalu derap langkah menjauh.

"Hei sudah selesai. Kamu bisa membuka matamu."

Reina menurunkan tangannya, dan menatap sosok laki - laki yang berjongkok di hadapannya.

Mata coklat dengan rambut lurus berwarna coklat. Ada sedikit darah di sudut bibirnya. Dan dia memakai seragam yang sama dengannya, yang artinya mereka satu sekolah.

"Lain kali hati - hati ya. Pulang sebelum sekolah sepi."

Reina masih terdiam, badannya masih sedikit gemetar. Melihat hal tersebut, laki - laki itu tersenyum.

"Nggak usah takut, mereka sudah pergi. Oiya kenalin gue Erlan*."

**

Reina terbangun, napasnya tidak beraturan.

Shit. Kenapa gue harus mimpi itu!

Ini pasti gara-gara gue ketemu manusia itu kemarin.

Ia baru saja bermimpi, pertemuan pertamanya dengan Erlan. Yaa...Erlan yang menolongnya dulu. Setelah itu, Reina langsung jatuh cinta dengan Erlan. Pesona Erlan yang tampan, dan sikapnya yang supel mampu membuatnya membuka hati. Cinta pertamanya....

Sampai ia mengetahui fakta yang menyakitkan.

Ah, Reina tidak ingin mengingatnya kembali. Ia bergegas bangun dan menuju kamar mandi. Hari ini ada meeting, dia tidak boleh datang terlambat.

Setelah selesai bersiap diri, Reina melangkah keluar kamarnya. Di meja makan sudah ada ibu dan adik tirinya.

Duo rempong Reina menyebutnya.

"Reina.. makan dulu." Karin, ibu tirinya menyadari kedatangan Reina. Buru - buru menyiapkan makanan untuk Reina.

"Eh kakak sudah bangun. Mau berangkat kerja ya.." kali ini Zoya adiknya yang mengajaknya bicara.

Zoya masih kuliah di semester awal. Penampilannya sangat modis dan seksi.

Reina mendengus melihat kelakuan mereka. Kalau bukan karena surat wasiat papanya, mungkin sudah sejak lama dia mengusir duo rempong ini.

Sebenarnya mereka tidak jahat, hanya saja sikap mereka membuat Reina pusing.

Karin yang hobi berkumpul dengan ibu sosialita, dan Zoya yang hobinya ngemall bahkan dugem.

Sedangkan Reina? harus berusaha keras mempertahankan perusahaannya demi kelangsungan hidupnya dan semua karyawannya.

Reina duduk menyantap roti bakar dan segelas susu yang ada di meja.

"Kak... Em..aku mau minta uang boleh?"

Reina mengangkat sebelah alisnya. Menatap Zoya tajam. Melihat itu Karin langsung berdiri menenangkannya.

"Begini Reina.. Zoya itu kan ada tugas dari kampusnya. Nah dia butuh uang buat kerjain tugas itu."

Setelah papanya meninggal, memang perusahaan dan keuangan di serahkan pada Reina berdasarkan wasiat dari papanya. Karin dan Zoya tentu saja harus menurut, kalau tidak mereka akan tinggal di jalan seperti gelandangan.

"Zoya.. kamu tahu kan perusahaan sedang pailit. Jadi aku harap kamu jangan boros."

Zoya mengerucutkan bibirnya. Kentara sekali dia kesal. Tapi tidak bisa membantah Reina. Karin di sampingnya mengusap punggungnya pelan.

"Aku sudah kasih jatah bulanan buat kamu. Coba kamu atur sendiri. Kalau kurang ya belajar mandiri. Kerja sambilan atau apa."

"Ya sudah. Zoya kamu nggak usah minta sama kakak kamu. Nanti kalau kurang pakai uang mami aja." Karin kini menimpalinya. Sambil memeluk anak kesayangannya itu.

Reina hanya bisa menghela napas.

Uang mami katanya?. Nanti kalau uang maminya habis juga minta lagi pada Reina. Sama saja!

Moodnya benar - benar jelek pagi ini. Pertemuan dengan Erlan kemarin, di tambah harus bermimpi hal yang sudah lama ia lupakan, dan sekarang harus menghadapi mereka.

Dengan gusar Reina beranjak pergi, tidak ingin berlama di sana.

Di sisi lain,

Erlan berada di ruangannya bersama Rangga asisten pribadinya.

Sambil menghisap rokok di mulut, Erlan memerintahkan Rangga untuk membawa keluar semua wanita yang di bawanya.

"Mau yang gimana lagi si boss? Astaga!

Itu cewek bening - bening semua. Dari mulai model, artis, DJ, selebgram." Kata Rangga. Ia bolak - balik di depan meja Erlan.

"Ah seleramu payah!"

Perkataan Erlan barusan sukses membuat Rangga kesal.

"Lo gila! Itu tuh ya high quality semua."

"High quality buat gue nggak begitu. Gue suka yang kecil, imut, dan wajah yang menggemaskan, dan yang pasti orisinil."

Rangga menggeleng heran.

"Itu cewek apa botol Yakult? Lagian ya boss hari gini mana ada yang orisinil. Ini Jakarta loh"

"Ada! Mantan gue."

Rangga tambah melotot mendengarnya. Mantan? Itu justru lebih parah!

Mengingat sifat playboy Erlan, Rangga justru meragukan cewek yang di sebut mantan Erlan itu. Bersama cewek lain saja Erlan bisa berbuat seenaknya, apalagi dengan pacarnya dulu?

"Aku sudah menemukannya. Kamu ingat perintahku buat dekati perusahaan R.A?"

"Hem iya. Jangan bilang bos serius buat menikahi perempuan itu?"

Erlan tersenyum tipis. Membuat Rangga semakin menatapnya ngeri.

Ini bencana! Kasihan sekali perempuan itu!

"Memangnya dia mau bos?"

Pertanyaan Rangga barusan membuat Erlan mendelik tajam padanya.

"Heh! Udah sana pergi ke kantor R.A. sampaikan kalau bos Erlan mau kesana."

"Siap bos. Laksanakan."

Sebelum Erlan bertambah marah, Rangga langsung bergegas meninggalkan ruangan itu.

Setelah kepergian Rangga, senyum Erlan mengembang. Membayangkan reaksi Reina kemarin. Banyak hal yang sudah ia lewati di masa lalu, demi pembuktian dirinya. Dan sekarang setelah dirinya sukses, dia ingin membalas satu persatu orang yang menyakitinya.

***

Terpopuler

Comments

♡👿 [V]aM|P!R} 👿♡

♡👿 [V]aM|P!R} 👿♡

suka cerita nya dan cara pnulisan nya lumayan bagus

2021-02-01

0

Siti Marchamah

Siti Marchamah

set dah Rangga cewe di samain ma botol Yakult..🤣🤣🤣

2020-07-22

2

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like thor

2020-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!