Kapal Cinta Ayana
Bagaimana perasaan kalian ketika orang yang paling kalian benci adalah ayah kandung kalian sendiri?
Lalu, tiba-tiba kabar kematian ayahmu datang. Harusnya kamu bahagia bukan? Tapi bagaimana jika diam-diam dia telah mengambil sumpah ijab kabul dari lelaki yang sudah sangat kamu kenal? Ironisnya, semua orang yang kamu anggap dekat denganmu sudah tahu akan statusmu itu. Hanya kamu sendiri yang tidak tahu.
Ayana Khaira Bahari, seorang dokter ahli ortopedi berusia 30 tahun yang memutuskan single sampai nafas terakhirnya akibat trauma dengan ayah kandungnya sendiri. Ayahnya seorang pria yang kasar, ringan tangan, suka main perempuan dan alkoholik. Setiap kali ayahnya ada di rumah, hampir tak ada hari yang dilewati tanpa melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya. Hingga akhirnya ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ibunya meregang nyawa dengan sadis di tangan ayahnya.
Arga Pramudya Hutama, usia 31 tahun, profesinya sebagai Naval Architect dan mempunyai Perusahaan konsultan untuk Shipbuilding and Offshore Engineering Construction. Dia jomblo hampir permanen karena di dalam hidupnya hanya mengenal kata belajar, bekerja dan berdoa hingga membuatnya tidak punya waktu untuk memikirkan makhluk berjenis perempuan. Kecuali ibu dan adik perempuannya, hanya dua wanita itu saja yang terlihat di matanya. Selebihnya hanya seperti angin, ada tapi tidak ada.
Apakah Ayana bisa menerima Arga begitu saja? Atau malah mengabaikan pernikahannya?
***
Kematian ibunya meninggalkan luka yang begitu dalam bagi Aya, dia anak tunggal, mempunyai kepribadian tertutup dan pendiam sehingga tidak memiliki banyak teman. Aya cukup kesulitan bergaul dengan teman-temannya dikarenakan sifat overprotectif sang ayah. Jangankan untuk pacaran, sekedar hangout bareng teman-temannya saja sangat sulit baginya mendapatkan ijin ayahnya. Baginya, ibunya adalah malaikat, teman sekaligus sahabat terbaik yang ia punya.
Salah satu cita-cita terbesarnya adalah cepat-cepat meraih gelar dokternya dan segera berpenghasilan sehingga ia bisa membawa ibunya keluar dari penjara yang diciptakan oleh ayahnya.
Ayahnya, Bintang Bahari adalah seorang Pengusaha yang cukup sukses di bidang eksport rumput laut ke beberapa Negara, terutama Jepang dan Korea Selatan. Selain itu, ia juga mempunyai pabrik makanan olahan hasil laut dan juga perusahaan Cargo. Sebenarnya, dulu ayahnya adalah laki-laki yang penyayang dan hangat terhadap anak dan istrinya. Saat Aya sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-20 tahun bersama beberapa orang temannya di rumah. Tiba-tiba ayahnya datang, mengusir semua temannya lalu mengamuk menghancurkan semua barang-barang. Sejak saat itu, semuanya berubah. Ayahnya menjadi seperti monster, tak ada lagi kehangatan dan kasih sayang seorang ayah baginya dan ibunyalah yang dijadikan samsak atas murka dan amarah ayahnya.
Tak ada yang tau alasan ayahnya berbuat seperti itu.
*****
Satu tahun kemudian, tak ada yang berubah dari sikap ayahnya. Malah sikap bengisnya semakin menjadi-jadi. Hal itu membuat Aya semakin membulatkan tekadnya untuk membawa pergi ibunya jauh dari jangkauan ayahnya.
Hari yang dinantikan pun akhirnya tiba, Aya berhasil menyelesaikan studi kedokterannya. Dibantu oleh dosennya, dia berhasil mendapatkan beasiswa ke Korea Selatan. Di sana dia akan melanjutkan spesialisnya untuk mendapatkan gelar Sp.OT. Diam-diam dia sudah mengatur keberangkatannya bersama ibunya. Bahkan ibunya pun tidak tau rencana Aya tersebut.
Tak ada barang yang akan dibawanya keluar dari rumah, cukup membawa diri dan ibunya saja, ini untuk memudahkannya mengelabui satpam di rumahnya.
"Mau kemana kalian?" Sebuah suara bariton menghentikan langkah mereka berdua. Rupanya ayahnya sedang di rumah, padahal setau Aya ayahnya saat ini sedang berada di luar kota.
Aya yang tidak siap dengan kehadiran ayahnya sedikit gemetar dan berusaha menenangkan diri, "Aya hanya ingin ajak ibu jalan-jalan, yah. Hari ini Aya mau merayakan kelulusan Aya berdua sama ibu."
Sorot mata ayahnya kini tajam menghujam ke sosok ibunya yang masih diam mematung di sisi Aya, aroma alkohol cukup terasa menguar dari tubuhnya, "kamu masuk ke kamarmu sekarang juga!!!" Perintah ayahnya tanpa mengalihkan pandangan dari ibunya. "Dan kamu perempuan sialan, mau jalan- jalan? Berani kamu melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini akan kupastikan kakimu kupatahkan dan anakmu itu tidak akan pernah mampu menolongmu. Dasar perempuan laknat, atau jangan-jangan Aya hanya kau jadikan alasan untuk keluar menggoda laki-laki lain di luar sana? Murahan, pelacur sialan. Cuih.."
Wajah ibunya kini memerah menahan kemarahan, tangannya mengepal kuat. Rasanya kesabarannya kini sudah berada di titik akhir kemampuannya. Dia mengangkat wajahnya, mengumpulkan keberanian memandang laki-laki yang begitu sangat dicintainya. Mencoba mencari sedikit cinta dari tatapan tajam mata itu. Satu tahun ia coba bertahan di dalam neraka ini, berharap suatu saat semuanya akan kembali terang. Tapi rupanya kesabarannya tidak pernah menemui ujung.
"Aku tidak pernah mengerti apa yang membuatmu menuduhku pelacur, aku fikir kamu sudah mengenalku dengan baik, tak ada yang mengenalku sebaik dirimu, tapi aku benar-benar tidak mengerti dimana letak kesalahanku di sini. Aku..."
"Pelacur tetaplah pelacur" Sarkas ayah Aya.
"Cukup!!!" Air mata ibu Aya kini sudah tumpah. Dadanya sesak seperti terhimpit beban berton-ton. "Cukup ayah, sudah cukup penghinaan yang ayah berikan kepada saya. Mari bercerai!"
"Apa katamu, bercerai?" Tangan ayahnya kini mencengkram leher ibunya, mendorongnya sekuat tenaga membentur tembok. "Kamu ingin bercerai. Ha? Sampai mati pun aku tidak akan pernah melepaskanmu." Emosinya kini memuncak, ditambah pengaruh alkohol yang membuat fikirannya tidak jernih lagi.
Dengan sisa-sisa tenaganya, dia memandang ke wajah suaminya, lalu tersenyum. "Bagiku kamu bukan suamiku lagi".
"Aaaaaaaaaaaaaaa"
Tubuh lemah itu kini melayang, terangkat oleh tangan kekar suaminya meskipun sudah tidak muda lagi namun masih sangat kuat mengangkat tubuh ringkih istrinya. Melemparkannya ke sembarang arah dan tepat mendarat di atas meja.
Braaaakkkkkkkkkk
"Ibuuuuuuuuuu" seketika Aya berteriak dan berlari memeluk tubuh ibunya yang bersimbah darah tertusuk pecahan kaca. Satu tiang meja tertancap dengan sempurna menembus tubuhnya dari belakang hingga perut. Aya semakin panik, dengan tangis dan air mata menatap penuh permohonan pada ayahnya untuk membawa ibunya ke Rumah Sakit.
"Ayah.. tolong ibu. Aya mohon." Rintihnya mengiba mengetuk nurani ayahnya.
Namun yang terjadi, ayahnya berbalik melangkah pergi tanpa peduli sedikitpun.
Dan luka yang paling sakit adalah luka yang diberikan oleh orang yang paling kamu sayangi.
××××××
Assalamu'alaikum readers, aku masih newbie. Ini adalah novel karya pertamaku. Mohon dukungannya yah. Kritik dan saran dari kalian semua akan menjadi motivasi untuk terus berkarya dan membuat tulisan yang lebih baik lagi.
Terima kasih untuk yang berkenan membaca karyaku ini.
Regards,
Kaka Kiki
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Becky D'lafonte
aku mampir lg di karyamu thor😍🥰😘
2023-09-07
0
Edah J
hadir ☝️
kejam banget sih
2023-01-15
0
Sri Haryati
betul,,,,,luka yang paling menyakitkan adalah luka dari orang yg paling kita sayang....
2022-10-28
0