Menikah Karena Bapak

Menikah Karena Bapak

Pokoknya kamu harus nikah !

"Pokoknya kamu harus nikah ngelangkahi mba mu" Titah Bapak tak terbantah

"Gimana mau nikah pak, pacar aja belum punya" Celetuk mba Ningrum yang langsung di pelototin ibu.

Entah kutukan atau apa di keluarga ku ini karena hampir dari nenek dan ibu mereka dua kali menikah dan kali ini gak tau dapat wangsit dari mana tiba-tiba bapak menyuruhku menikah katanya untuk memutus kutukan.

Aku hanya geleng-geleng kepala jaman modern masih aja percaya hal-hal gak masuk akal begitu.

Sirik kataku dan langsung kena semprot bapak.

"Pokoknya kamu harus nikah " Tutup bapak dan meninggalkan kami yang masih bengong di meja makan

"Emangnya kamu udah punya pacar dek? " tanya mba Ningrum

"Pacar ?? boro-boro mba yang deket aja belum ada " Aku tertawa sarkas aneh-aneh aja permintaan bapak

"Makanya suruh mas Taufik cepet lamar mba biar mba nikah dulu " ujarku mengunyah kacang

"Udah di lamar sich tapi bapak tetep keukeuh nyuruh kamu nikah dulu dek, ayo lah dek mba cariin ya kalo kamu gak nikah mba gak bisa nikah" ujar mba Ningrum frustasi

"Bapak itu loh masih aja percaya gituan gak percaya jodoh itu udah ada yang atur " Selorohku masih setia mengunyah kacang.

"Lagian di mana-mana mba Kakak dulu nikah baru adik ini kakaknya juga udah kebelet nikah malah di suruh di langkahi aneh-aneh aja" Aku bangkit dan menuju kamarku meninggalkan mba Ningrum yang masih bingung.

Di kamar aku merebahkan tubuhku di kasur ku mengambil airpods dan mulai memutar spotify ku, sejenak mengabaikan permintaan bapak yang tak masuk akal.

Aku bukan gadis buruk rupa yang gak bisa cari pacar tapi aku adalah tipe manusia yang gak mau ribet dengan hubungan yang main perasaan dengan lawan jenis, wajar saja jika selama 23 tahun hidupku gak pernah mau pacaran.

Jatuh cinta jangan di tanya aku sering jatuh cinta dan seringnya aku sendiri yang mematahkanya.

Aneh bukan? ya begitulah aku.

Aku Pratiwi Wulandari anak ke dua dari tiga bersaudara dan asli keturunan jawa jadi bisa kalian tebak kan kalo wajahku ya jawa tulen gak ada aksen wajah bulenya karena emang aku orang jawa.

Aku sudah bekerja sebagai guru honor di sekolah dasar yang agak lumayan jauh lah dari tempat tinggalku, Bapak sebenarnya kurang suka aku jadi guru katanya sayang kuliahku,harusnya aku kerja di kantoran atau bank karena aku sarjana ekonomi.

Tapi menjadi guru adalah cita-cita ku tapi aku malah milih jurusan ekonomi karena sahabat ku semua ambil jurusan ekonomi bisa kalian tebak aku tipe setia kawan bukan?

Bapakku hanya petani di desa dan ibuku membuka toko kelontong di depan rumah, kami masih bersyukur karena bisa hidup cukup bukan kecukupan Alhamdulillah bapak bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana.

Kembali ke yang namanya kutukan, Jadi nenekku itu menikah 3 kali kalo kata ibu suami pertama nenek atau kakek ku ayah ibu meninggal, jadi nenek menikah lagi dengan suami keduanya dan lahirlah dua adik ibu atau pak lek dan bulek ku. dan yang terakhir menikah dengan tetangga dan menjadi suami terakhir nenek.

Dan Ibu sendiri 2 kali menikah yang pertama dulu di jodohkan waktu usia ibu masih 14 tahun saat malam pertama ibu malah kabur dan bertemu bapak waktu itu.

Bukan karena Ibu dan nenek suka ganti-ganti pasangan mungkin sudah jalan jodohnya seperti itu.

Dan tiba-tiba ntah dapat bisikan dari mana Bapak memintaku menikah untuk memutus rantai memiliki banyak suami.Percuma saja aku membantah kemauan bapak aku gak mau di bilang anak durhaka, yang menjadi pertanyaanku aku nikah sama siapa??

.

.

Suara adzan subuh membangunkanku dari tidur panjangku yang di penuhi pikiran menuruti keinginan bapak. Suara letupan air di dapur dan kokokan si jali menyadarkan ku pada kenyataan hidup yang harus aku hadapi.

Aku berjalan ke sumur belakang membawa handuk, sudah kebiasan di rumah sebelum sholat harus mandi menghadap atasan aja harus bersih dan rapi masak menghadap yang menciptakan atasan kita berantakan,begitu nasehat bapak

"Wi, gimana apa kamu udah ada calon ?"Tanya ibu sambil menuang air panas di gelas aku terpaksa duduk karena masih ada mba Ningrum di kamar mandi.

"Izek isuk bu wes di bahas lagi (masih pagi bu udah di bahas lagi) " gerutuku

"Yo ndak gitu kalo belum ada ntar tak kenalin sama anaknya Nyai Munaroh yang baru pulang dari mesir " Ujar ibu

Beruntung mba Ningrum sudah keluar aku memilih masuk ke kamar mandi meninggalkan ibu yang masih mempromosikan anak Nyai Munaroh

Maaf bu aku tinggal (batinku)

Aku sudah rapi menggunakan baju dinas memang masih honor tapi aku menjadi wali kelas mengajar anak kelas 3 dan hari ini senin jadi aku harus bergegas agar tak telat untuk upacara.

Memacu motor matic kesayanganku aku melintasi jalan kampung menuju sekolah bersyukur hari ini cerah dan jalanan lancar.

Mendekati arah pasar tiba-tiba macet dan ternyata di depan ada razia kendaraan.

Aku yang merasa semua surat lengkap dengan percaya dirinya menepi saat di berhentikan oleh polisi ganteng.

Tunggu memang ganteng di lihat sekilas.

"Selamat pagi ibu bisa perlihatkan surat-suratnya? " Sapa polisi dengan nama Damar di badge bajunya

"Sebentar pak "Aku merogoh tas ku mencari dompet aku yakin semua suratku lengkap dan saat membuka dompet kosong aku lupa menukar dompet kemarin pergi semua surat-surat di dompet satunya

Sial... gumamku dalam hati "Maaf pak ketinggalan" jawabku gugup

"Mari ikut saya " titahnya berjalan menuju mobil dan di sana juga sudah banyak para pelanggar seperti ku.

Aku segera mengirim pesan ke Neni temanku di sekolah mengabarkan aku kena tilang sekalian minta tolong absen.

"Ibu tau kan pelanggaran ibu apa? " Tanya Damar tegas

"Tau pak, kalo boleh jangan panggil ibu dong tua banget aku "Protesku

Damar hanya tersenyum dan menuliskan pelanggaranku di surat tilang.

"Kendaraannya kami bawa ya bu karena surat-suratnya tidak lengkap"Ujarnya mengulas senyum

"Pak boleh gak jangan panggil ibu, setauku kendaraan gak di sita deh " protesku

"Di bawa juga percuma Mba suratnya gak ada nanti kalo kena tilang lagi gimana? "Tanyanya

"Ya tinggal aku kasih bukti tilang" jawabku

"Saya kan harus mengajar pak, jadi saya bawa kendaraan saya nanti sepulang mengajar saya akan ke polres ngurus ini" Tawarku

"Ngajar di mana? " Tanyanya

"Di sd kandangjurang" jawabku

"Baiklah berapa nomormu? " tanyanya

"Buat apa ya ?? apa kalo tiap nilang nanya no hape orang yang di tilang? " tanyaku menyelidik

Dia terkekeh "Ya biar nanti kamu bisa hubungi saya di polres "

"Baru tau kalo ngurus tilang harus ketemu sama yang nilang " jawabku ketus

Dia hanya tertawa dan meminta surat tilang lagi lalu menuliskan nomor ponselnya di kertas

" Nanti telepon saya kalo sudah di polres "Dia tersenyum dan berjalan menjauh masuk kedalam mobil.

"Anehh " Gumamku dan segera memacu kendaraanku.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Febri Ana

Febri Ana

aku mampir thor

2023-03-21

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2023-01-14

1

Vera Diani

Vera Diani

Mampir

2022-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!