Kerumunan para wanita paruh baya yang jika di lihat mereka pasti bukan orang-orang biasa di lihat dari semua yang menempel di badan adalah barang branded.
"Jeng minggu depan saya dan suami mau ke pekalongan, mau ketemu sama calonnya Damar" pemberitahuan dari ibu Widya mama Damar yang akhirnya bisa memamerkan calon mantu.
"Ehh Damar di pekalongan ya, kok baru tahu saya jeng"
"Calonnya orang sana jeng"
"Kerja di mana calonnya jeng"
Rentetan pertanyaan dari teman arisan mama hanya di balas senyuman kemenangan.
"Ntar dech cerita selanjutnya " ujar mama
"Kirain Damar lagi dekat sama yang selebgram itu jeng" celetuk bu Inka
"Si Vanya itu hanya temen jeng, lagian mana mau Vanya ikut Damar pindah-pindah" bantah Mama
Bukan rahasia lagi jika Vanya sangat terobsesi dengan Damar dan di setiap story instagram pasti menyertakan Damar padahal kenyataannya Damar hanya menganggap gadis seusia adiknya tak lebih dari teman saja seperti yang lainnya.
"Selamat ya jeng semoga di lancarkan" Doa tulus dari ibu Niar
"Kali ini saya yang bayar karena saya sedang bahagia "ujar mama.
Begitulah kegiatan mama selain di resto,karena putra dan putrinya semua sudah keluar dari rumah Damar yang berdinas di pekalongan dan Dara adiknya yang sedang kuliah di Australia.
Sementara suaminya menikmati masa tuanya dengan masih berkutik di perusahaan property milik keluarga.
.
.
.
Kali ini Damar harus berterimakasih sama Wildan kalo gak ampun di pastikan dia tidak akan selamat pulang dan mengantar Tiwi.
Gadis itu muring-muring saat motornya harus di tinggal di Selaras,bagaimanapun itu harta yang paling berharga yang dia punya.Sementara Neni asyik berfoto selfi di dalam mobil Damar sungguh memalukan.
"Lain kali kalo mau makan di luar biar komandan yang pilih tempat ndan" Gerutu Wildan
"Edyan ngeri fans nya komandan " Wildan geleng-geleng kepala
"Mas Wildan gak tau ya kalo ada fans clubnya gitu ada tu group pecinta pria berseragam,yang di bahas ya itu mas Damar terus " Seloroh Neni dari belakang
"Jangan-jangan kamu juga fans nya komandan" Ujar Wildan menoleh ke belakang saat ini mereka sedang berhenti karena lampu merah
"Iya satu jam yang lalu mas, tapi sekarang aku ngefansnya sama mas Wildan Auuuu" Capitan tangan Tiwi sudah mendarat di pinggang teman gak ada akhlak.
"Jangan gragas jadi perempuan itu " Cibir Tiwi
"Sudah-sudah sekarang kita antar siapa dulu nich yang mau dia antar atau ke polres dulu ya, motornya aku sudah suruh anak buah ambil tadi kuncinya jadi kamu titip di kasir selaras kan? " Tanya Damar melirik kearah Tiwi.
"Mending ke polres dulu kalo ke rumah bisa-bisa aku langsung jadi bahan ghibah satu kampung karena dianterin polisi " Ujar Neni.
Sebenarnya ada gunanya juga mengajak Neni karena sejak tadi tak habis bahan yang dia bicarakan.
Sesampainya di polres mereka turun sudah seperti tahanan di giring oleh Wildan.Tiwi pamit ke toilet sekalian antar Neni ke musholla lebih baik menunggu di dekat musholla dari pada harus menemani Damar di ruangannya.
"Kamu nanti bisa ke ruanganku kan? yang paling ujung " Damar menunjuk arah ruangan kerjanya
"Tiwi nunggu Neni aja mas di sini " ujar Tiwi dia tak mau berduaan di dalam ruangan karena yang ketiganya biasa setan
"Nanti kalo Neni udah selesai dari pada di sini nanti di gangguin anggota lain, mas gak ikhlas " Ujarnya tersenyum
Glekkk Tiwi menelan ludahnya kasar pernyataan sepele yang mampu menggetarkan sudut hati yang kosong, apa iya Tiwi mulai jatuh cinta?
"Ok mas nanti Tiwi nyusul "Tiwi menunduk gugup jika Damar tau dirinya saat ini sedang mengontrol bunyi jantungnya, ahh cemen banget sich baru di gituin udah jatuh cinta.
Sambil berjalan ke ruangan Damar mengulas senyum dan menjadi pemandangan tak biasa oleh para anggota.Damar yang biasa terkenal muka serem meskipun ganteng karena gak pernah senyum jadi kelihatan serem tiba-tiba mendadak senyum.
Jatuh cinta mengubah segalanya usianya hampir kepala 3 tapi baru kali ini dia seperti anak smp yang baru mengenal cinta monyet.
Dia masuk keruangan dan menghubungi Vano sahabatnya dia rela di bully habis-habisan demi mendapatkan ilmu cara membuat wanita nyaman di sebelahnya.
Dan benar saja di sebrang sana Vano terbahak-bahak saat tau tujuan Damar menghubunginya.
"Hahah finaly akhinya Damar mau berguru sama gue, harus di rayakan nich " Vano masih tergelaj di sebrang jika saja saat ini Vano di depannya sudah pasti bakal kena lemparan maut
"Serius gue, ****** lu malah di ketawain" Sungut Damar.
"Ok..ok pertama lu tetep harus jaim tapi jangan kelewat jaim ya, tarik ulur aja sich jangan sering-sering menghubungi dia bisa risih, tipikal cewek begini ngadepinnya harus pelan-pelan" bak seorang master Vano memberikan pelajaran singkat.
"Tapi bukannya bapak nie cewek udah suruh lu lamar, gercep aja bos langsung nikahin jangan lepas "
"Kalo perlu langsung daftarin ke kantor " Saran Vano
"Lu pepet terus bokapnya, kayaknya tipe anak yang nurut sama bopak dech kalo denger dari cerita lu "
"Jadi kapan mau kenalin ke kita-kita " Kalimat todongan terakhir dari Vano membuatnya menggelengakan kepala
" Tunggu resmi, gue takut di mbat sama manusia laknat modelan lu sama Tomi" Ujarnya tertawa..
Tok..tok...
"Ntar gue telepon lu lagi " tanpa menunggu jawaban dari Vano Damar langsung memutuskan panggilan
"Masuk " jawabnya dari dalam
Pintu terbuka menampilkan sosok pria bersergam coklat memberi hormat sebelum menyampaikan laporannya
"Lapor ndan motor sudah saya ambil" Bagus anggota yang di minta Damar mengambil motor Tiwi sudah kembali
"Makasih Gus, kuncinya mana? " Damar meminta kunci motor Tiwi dan bergegas keluar mencari Tiwi yang ternyata tidak menyusul dirinya ke ruangan.
Ternyata dia sedang berbincang dengan anggota dari yang Damar tidak mengenal terlihat akrab dna tertawa lepas.
Hatinya terasa terbakar melihat Tiwi bersama pria lain.
"Ehmmm " dia berdehem saat sudah dekat dengan dua orang yang asyik bercerita
si pria langusung mengambil sikap hormat dan Tiwi hanya diam saja
"Ini kunci motornya "Damar menyerhkan kunci tanpa membalas dan menoleh kearah pria di sebelahnya
"Makasih, lain kali gak perlu memanfaatkan fasilitas untuk hal sepele"ujar Tiwi yang memang tidak terlalu suka dengan apa yang Damar lakukan meminta anggotanya untuk urusan pribadi.
"Wi aku ke ruangan ya "Pamit Alif yang merasa tak enak di situsi ini
"Iya Lif, ntar aku bilangin ke Novi "ujar Tiwi
" Mari ndan permisi" pamit Alif
"Kamu kenal sama dia? " tanya Damar
"Kenallah dia teman smpku dulu "Jawab Tiwi
"Apa kamu lupa aku gak suka kamu dekat dengan laki-laki lain " Ujar Damar datar
ohh tuhan, siapa dia melarang Tiwi gak boleh dekat-dekat dengan pria lain??
masa iya Damar cemburu ??
Tiwi hanya melirik sinis padahal dalam hatinya meloncat girang karena di posesiv in sama mas Damar.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Bintang Hatiq
apakah othor jg orang pekalongan tor...
2023-02-10
0
Kanza Teodora
belum resmi pacaran aja dah posesip... apalagi ntar kalo dah jadi istrinya
2022-04-07
0
ernahafa
waw kota kelahiran aq dsebut pekalongan
2021-12-25
0