Kepalanya terasa berat nyut-nyutan sepertinya migrainnya kambuh saat mendengar bapak dengan bangganya bercerita tentang lelaki yang akan melamarnya. Aneh banget kan tak pernah terlibat hubungan tau -tau ada yang mau melamar.
"Dek..mba masuk ya " Mba Ningrum membuka pintu dan melongok masuk kedalam kamar
"Biasa juga masuk langsung " Masih menutup mata mencoba menghilangkan pening di kepala
"Emang bener ya dek yang di bilang bapak? " beringsut duduk di sebelah Tiwi
"Daebak kamu dek, ternyata diam-diam pacaran sama polisi ehh bukan suami orang kan? " Selidik mba Ningrum
Tiwi langsung membuka mata dan melotot ke arah mba Ningrum "gak minat jadi pelakor, lagian bapak aneh-aneh aja baru juga kenalan tadi udah di suruh ngelamar " Tiwi bangkit dari tidurnya.
"Udah kayak lagu aja,baru tadi pagi kau berkenalan denganku lalu siang hari kau mengajakku berkencan hingga waktu malam tiba sungguh tak ku sangka kau nyatakan cinta " Mba Ningrum bersenandung jahil
"Bukan menyatakan cinta di todong bapak suruh ngelamar " gerutunya
"Tapi dek kalo dia gak cinta sama kamu mana mungkin dia mengiyakan mau ngelamar kamu"
"Bagus dong kalo kamu nikah jadi aku juga bisa cepat nikah sama mas Taufik " menaikturunkan alisnya
"Bapak tu kolot banget zaman modern begini masih aja percaya hal begituan harusnya segera menyegerakan pernikahan mba sama mas Taufik biar gak timbul fitnah kemana-mana berdua terus" cerocos Tiwi yang entah kemana migrainnya tiba-tiba hilang karena dia asyik mengomel.
.
.
.
Di tempat lain Damar yang baru selesai mandi senyam senyum sendiri sampai mba Nur heran gak biasanya bosnya itu senyam senyum sendiri
"Mas Damar ya opo mas kok senyam senyum kesambet opo yo (mas Damar kenapa ya senyam senyum apa kesambet yo)
" Lagi seneng kali bu e" jawab kang Ipul suami mba Nur
"Mas Damar mau langsung makan "Sapa mba Nur saat Damar melintasi dapur
"Ntar aja,mba Nur masak apa? "tanyanya mendekat
"Gak masak mas tadi sore biasa ada kiriman makanan dari fans nya mas Damar" Mba Nur cekikian menutup mulutnya,lumayan kan jadi setiap sore gak perlu repot-repot masak
"Sesok tolak aja mba bilang aja aku lagi dinas luar tapi kalo Mba mau makan ya makan aja " Ujar Damar.
Entah dari siapa dan dari mana hampir setiap hari ada aja makanan atau barang yang di kirim ke rumah dinasnya tercatat sejak dia berdinas di kota ini.
Karir bagus kehidupan baik tapi tidak dengan kisah percintaannya,karena Damar termasuk orang yang kaku dan sulit mendekati kaum hawa padahal dia mempunyai daya tarik yang luar biasa sebagai seorang pria.
Bahkan orangtuanya mengira dia membelok karena tak pernah sekalipun dia mengenalkan atau membawa teman wanita untuk di perkenalkan.
Tapi anggapan orangtua Damar berubah saat anaknya memberi tahu untuk melamar seorang gadis yang baru di jumpainya pagi tadi.
"Minggu depan ya mama ke sana, sama papa " jawab mama antusias saat Damar menghubungi mama.
"Asli anak sana ya mas, kirim fotonya dong atau no ponselnya " Ujar mama
"Sabar dong mah nanti kalo mama kesini mama bisa kenalan dech sama dia "Damar mengulas senyum
"Kamu senyam senyum aja dari tadi" ledek mama dan memperhatikan Damar saat melakukan panggilan vidio.
"Ya sudah kamu jaga kesehatan ya mas" Mama mengakhiri panggilan
Damar masih memegang ponselnya dan tersenyum gak ada salahnya memulai menghubungi calon istrinya
Damar : Assalamualaikum apa sudah tidur?
harap-harap cemas Damar merebahkan tubuhnya di springbed melepas lelah seharian di sibukkan dengan banyaknya laporan.
Setengah jam kemudian barulah masuk balasan yang di tunggu
Tiwi :Waalikumsallam baru bangun tadi ketiduran .
Balas tiwi tanpa ada pertanyaan ulang, Damar yang memang tidak pernah berinteraski secara intens dengan lawan jenis bingung harus membalas apa lagi.
Damar :Besok jam makan siang bisa ketemu?
Sepertinya ide bagus untuk mengajaknya bertemu bukannya perlu bicara banyak hal dengan Tiwi?
Tiwi :Gak janji besok ada rapat di dinas soalnya.
Lagi-lagi Damar bingung sepertinya dia harus les privat dengan Vano sahabatnya yang terkenal dengan julukan penakluk wanita.
.
.
.
"Wa dari siapa ? "Tanya mba Ningrum
"Nih pak pol "Jawab Tiwi malas-malasan
"Dek gila, ganteng banget dek siwer kali mata pak polisi kalo mau sama kamu dek " mba Ningrum cekikan saat melihat profi whatsaap Damar.
"Kalo siwer gak bakalan jadi polisi mba, aku cantik ya emangnya mbak " mencibir sinis dan langsung dapat lemparan bantal dari mba Ningrum. dan di balas balik oleh Tiwi saat sedang melempar bantal tiba-tiba pintu terbuka.
"Nduk di panggil bapakmu " Ibu datang geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua putrinya
"Siapa bu aku atau mba Ningrum? " tanya Tiwi
"Kamu belum ganti baju Wi Astaghfirullah perawan kok jorok begini sich " Ibu mengernyit heran menatap penampilan Tiwi yang masih memakai baju tadi pas dia pergi sama bapak
"Tadi ketiduran bu "Jawabnya berlalu keluar menuju meja makan dimana bapak tengah duduk santai menikmati ubi dan kopi
"Dari pulang tadi? jadi kamu belum sholat "Ibu berjalan di belakang Tiwi dan di belakangnya mba Ningrum sudah kayak main ular-ularan kurang Wulan adik bungsunnya.
"lagi libur Ibu " menggeser kursi makan dan duduk di hadapan bapak
"Sejak kapan kamu kenal pak polisi itu nduk " to the point pertanyaan bapak tanpa basa-basi
"Tadi pagi pak, aku kena tilang yang nilang ya si Damar itu " Tiwi mengambil sisa ubi yang tersisa di piring depan bapak
"Tapi bapak gak yakin mana mungkin baru kenal dia langsung mau ngelamar kamu? " Bapak mengerutkan dahinya
"Trus kenapa tadi bapak suruh dia ngelamar aku?"
"Bapak tau gak kalo pendapat bapak jika aku nikah lebih dulu ngelangkahi mba maka anak-anak bapak akan hanya sekali menikah itu sama aja syirik pak"
"Tau kan pak dosa syirik ? " Tiwi serius menceramahi Bapak dan tumben si bapak hanya diam mendengarkan
"Jodoh,maut ,rejeki itu sudah ada yang atur pak.Kalo dulu nenek nikah 3 kali terus ibu 2 kali bearti emang sudah begitu takdir jodoh nenek dan ibu " Tiwi masih asyik nyerocos
"Bapak tau nduk hanya bapak khawatir kamu bakal jadi perawan tua nduk " bapak menyeruput kopinya
"Hahaha gak mungkin pak " Tiwi tertawa
"Bapak tau kan anak bapak yang ini cantiknya di atas rata-rata jadi tenang aja pak" Tiwi berdiri memutar badannya bak model dan langsung kena tarik ibu dan plototan dari mba Ningrum dan bapak
"Pokoknya kamu tetap harus nikah dulu, nanti kalo keluarga Polisi itu ngelamar bapak bakalan minta kalian cepat di nikahkan"
Seperti malam kemarin bapak berdiri dan menyisakan Tiwi dan mba Ningrum yang masih bengong di meja makan sementara ibu mengekor bapak menuju kamar
"Duhh mba Ningrum dosa apa aku harus nikah sama orang yang baru aku kenal" Menelungkupkan wajah nya di atas meja
"Tinggal nikah aja pun riweh dek, dek "Mba Ningrum menepuk bahunya dan pergi berlalu
"Mau kemana mba? " mengangkat kepalanya
"Tidur lahh.... "Melambaikan tangan kearah Tiwi.
Sementara Tiwi masih duduk manis di meja makan,sungguh lucu kisah cintanya sudah seperti di sinetron ikan terbang dan judul yang tepat adalah aku di paksa menikah tanpa cinta. Tiwi mengusap kasar wajahnya rasanya dia ingin menghilang saja dari peredaran.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Tiwi mau di nikahi pak polisi ganteng kok bingung 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Zainab Ddi
Tiwi bersyukur kalo damar suka sama kamu polisi ganteng
2022-03-18
0
Althofunnisa putri
eehh ada mbak nur di situ 😂
2021-11-09
1
Windy Artika
sini sini mas damar klo tiwi g mau ,sama aq ajah 😄
2021-06-16
4