Hari ini anak-anak pulang awal karena sebagian guru harus mengikuti rapat di dinas,untuk guru honor seperti Tiwi pengecualian memang gak ikut rapat tapi harus stay di sekolah nasib.
"Wi tau gak anak pak lurah katanya baru datang dari jerman, insinyur wi "Seloroh Neni saat masuk ke kantor
"Terus gue mesti bilang Wa wo gitu" ujar Tiwi masih sibuk membuat laporan
"Ya gak juga keles, cuman pemberitahuan mana tau mau ikut bersaing dengan para wanita di luar sana" Neni menyomot tahu goreng yang tersedia di atas meja
"Cuihhh amit-amit bersaing gak level nen" Ujar Tiwi
"Kita pulang jam berapa ya Nen ? "tanyanya Tiwi teringat jika hari ini Damar mengajak bertemu
"Tumben nanya pulang biasa juga gak mau pulang " selidik Neni heran.
"Aku ada janji " ujarnya pelan, mengedarkan pandangan di sekitar ruangan karena bukan hanya dia dan Neni aja ada si Fahmi dan pak Kusnan yang masih berada di ruangan.
Neni beringsut mendekat kearah Tiwi.
" janjian sama siapa? aku kenal gak? " Maklum biasanya Neni yang jadi teman atau alasan ke bapak jika dirinya ada janji ketemuan dengan orang.
"Sama polisi yang nilang aku kemarin Nen "Bisiknya
"Hah..."Neni ternganga tak lama tersadar " Ganteng gak ? " pertanyaan standar ketika menyebutkan punya kenalan dengan lawan jenis.
"Ganteng sich cuman aneh " bisiknya
"Aneh kenapa? " Neni dengan mimik wajah penasaran
"Aneh aja baru kenal udah langsung iyain permintaan bapak suruh ngelamar" gerutunya
"Aappaaaa" reflek Tiwi membungkam mulut Neni karena pak Kusnan sudah melotot kearah mereka
"Kamu ngapain teriak" Tiwi menurunkan tangan yang menutup mulut Neni.
"Bapakmu itu loh seputus asa itukah karena anaknya tak kunjung ada yang ngelamar? " Bisik Neni melirik ke arah pak Kusnan
"Tau bapak ku kolot banget, udah jelas mba Ningrum udah ada calonnya eh malah aku yang di suruh nikah dulu,katanya aku harus ngelangkahi mba biar kutukan punya suami banyak gak turun di anak-anaknya" Tiwi menggeleng-gelengakan kepala.
"Nahh itu kamu kan udah ada calon, gak tanggung tanggung pak pol. "Celetuk Neni "Mana coba lihat fotonya " Neni menadahkan tangan meminta ponsel Tiwi.
"Sebentar " Tiwi membuka aplikasi whatsaap dan memperlihatkan foto profil Damar yang tengah duduk di sebuah balkon tersenyum dengan latar belakang pantai.
"Anjayyyy.... ini model ehh tunggu ini kayaknya Kasat lantas yang baru ya " Neni pasti update jika ada cowok ganteng yang masuk ke kota ini.
"Gak tau aku taunya dia polisi yang nilang aku, ntah kasat ntah keset aku gak paham" ujar Tiwi.
"Kamu gak mau ngajak aku " merangkul bahu Tiwi
"Mau pada kemana? aku gak di ajak " Ntah sejak kapan Fahmi sudah berdiri di meja sebelah mereka
"Biasa urusan cewek, pak Fahmi mau ikutan ?"Tanya Neni sekilas melirik Fahmi
Bukan rahasia umum jika Fahmi guru olahraga naksir berat dengan Tiwi sejak pertama kali Tiwi mengajar di sini.
"ohh gak dech aku masih cowok tulen " ujarnya tersenyum kearah Tiwi.
"sebentar lagi mau dzuhur kalo pada mau jalan nanti biar aku yang kunci kantor "Ujar Fahmi
"Ehh jadi udah boleh pulang" tanya Tiwi karena biasanya mereka baru boleh pulang jika para guru telah kembali.
"Kata pak Kusnan bu Wiwid barusan info rapat sampe sore jadi kita suruh pada pulang" ujar Fahmi
"Asyik.. yuk kita pulang"Neni paling semangat bergegas ke mejanya merapikan semua bawaanya.
Sementara Tiwi langsung mengirim pesan ke Damar
Tiwi : Kita ketemuan di selaras ya.yang dekat kantor bupati aku datang berdua dengan teman.
Selesai mengirim pesan Tiwi langsung memasukan ponselnya tanpa menunggu jawaban dari Damar dan melirik kearah Fahmi yang masih berdiri di samping mejanya.
"Mas Fahmi kami pulang dulu ya "Pamitnya dan berjalan ke meja Neni yang masih sibuk touchup padahal menuju ke selaras menggunakan motor dan pastinya percuma juga touchup.
.
.
Sudah pukul sebelas Damar baru masuk keruangan tadi ada rapat tertutup dengan Kapolres. Mendudukan diri di kursi kebesarannya segera di membuka laci meja mencari ponsel pribadinya dan menyalakannya
Saat menyala rentetan bunyi pesan masuk dia memeriksa pesan dan matanya terhenti di pesan yang di kirim oleh Tiwi
TIWI : Kita ketemuan di selaras ya.yang dekat kantor bupati aku datang berdua dengan teman.
Senyum terukir di wajahnya seperti menemukan oase di padang pasir saat membaca pesan dari gadis yang telah mencuri hatinya
DAMAR : Ok aku juga datang bersama asistenku.
Balasnya dan langsung memanggil Wildan asisten pribadinya.
"Kamu ada janji pulang makan gak? "Tanyanya saat Wildan masuk ke ruangan
"Gak ada ndan"jawabnya
"Temani aku makan di luar " Dia melempar kunci mobil ke Wildan dan berjalan keluar dengan senyum yang mengembang.
Wildan masih bingung tapi ikut berjalan di belakang Damar. Entah mimpi apa semalam di ajak makan siang sama Damar.
.
.
Sampe di selaras pukul setengah 12.
Neni memilih duduk di saung belakang yang berhadapan dengan sungai katanya lebih privat dan enak.
"Ehh tapi kalo aku ikut aku jadi obat nyamuk dong" Tanya Neni menunjuk dirinya sendiri
"Emang aku mau ngapain? lagian ya Damar juga datang sama asprinya " ujar Tiwi yang masih mengamati suasana sekitar
"coba kamu tanya ke dia mau pesen apa mumpung masih sepi sebentar lagi bakalan rame tau " Titah Neni sambil membuka akun instagramnya dia harus mengabadikan moment makan siang bersama idola baru di kota ini.
Saat hendak mengirimkan pesan ternyata Damar sudah terlihat berjalan dengan gagahnya di ikuti seorang yang berpakain sama seperti dirinya.
"Sudah dari tadi ? "Tanya nya saat sampai di depan saung
"Nggak kok barusan " Matanya melirik ke semua penjuru karen hampir semua pengunjung memandang ke arah mereka.
"Ehh silahkan duduk, mau pesan apa" Neni dengan gaya centilnya langsung beraksi bak seorang waiters
"Kenalin ini Neni teman ngajar di sekolah " tanpa basa-basi Neni langsung mengulurkan tangan ke arah Wildan
"Kalo pak Damar saya kenal jadi gak usah kenalan tapi kalo teman pak Damar saya gak kenal"Neni tersipu malu, Tiwi hampir muntah melihat gaya Neni yang kemayu gak banget gitu.
"Ohh hahaha, iya kenalin ini Wildan "Ujar Damar terkekeh
Tanpa di komando Neni langung beringsut duduk di sebelah Wildan.Tiwi menutup mukanya dengan
tangan dan menarik jilbab Neni.Malu banget punya teman gak ada akhlak.
Wildan hanya tersenyum simpul kearah Neni dan Tiwi.
"Sudah pesan ? "Tanya Damar
" Belum " lagi-lagi si teman gak ada akhlak yang menjawab
"Ya sudah pesan dulu aja " Damar meyerahkan buku menu kearah Tiwi dan bergeser duduk di sebelah Tiwi jika di lihat mereka seperti sedang melakukan doubel date.
Neni dan Wildan sudah larut dalam perbincangan mereka sementara Tiwi dan Damar masih terdiam
"Wi, Minggu depan mama mau kenal sama kamu"ujarnya memulai pembicaraan
"Minggu depan?? " Tiwi menoleh kearah Damar
"Kenapa harus sampe ngenalin ke orangtua " gumam Tiwi.
"ya masak mama mau ngelamar anak gadis tapi mama belum kenal? "Ujar Damar
"Jadi serius mau ngelamar Tiwi? mas Damar kan belum kenal dekat dengan Tiwi, belum tau Tiwi gimana? "tanyanya
"Makanya mau di lamar langsung biar bisa kenal dekat sama kamu dan tau kamu" Tegas Damar
"Lucu gak sich, kita baru kenal loh mas "Tertawa sumbang merasa di permainkan oleh kenyataan
"gak ada yang lucu mungkin emang udah jalannya kita begini "
"Ehh pak Damar ya, wah boleh minta foto gak pak " Seorang ibu-ibu berpakaian dinas mendekat dan di susul oleh rombongan yang lain beruntung mereka sudah selesia makan
Wildan langsung berdiri melindungi Damar dan pastinya dua wanita yang sedang bersama mereka.
"Sudah ku duga pasti begini kalo komandan makan di luar " Batin Wildan.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
penggemar pak pol.banyak juga ya.
kaburrr....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Febri Ana
lanjuutt
2023-03-22
0
Zainab Ddi
ganteng kali pak damary JD pd pengen foto
2022-03-18
1
Ani Aira
Neni somplak
2021-11-11
1