TOK TOK TOK
Pintu kamar di ketuk dengan keras, membuat Zanna kaget dan terperangah dari tidurnya, ia memang memilih untuk tidur setelah Deon mengabaikan permintaannya tentang makanan.
"Siapa,,,,???" Tanya Zanna dengan nada malas.
Lalu pintu langsung terbuka begitu saja dan membuat Zanna kian kaget dan kesal.
Deon dengan muka datarnya berdiri di depan pintu dengan beberapa kotak makanan dan juga minuman kemasan.
"Siapa suruh kamu masuk?" omel Zanna dengan kesal.
"Owh,,,,, kamu nggak mau makan,,,," Deon langsung membalikkan tubuhnya, namun spontan Zanna berteriak.
"Jangan bawa pergi makanannya,,,,,!!!" Sedetik kemudian Zanna sudah berada tepat di samping Deon dan segera mengambil kotak makanan yang sedang Deon bawa.
Senyumnya begitu sumringah menatap box makanan itu, bagaimana tidak, sudah seharian ia tidak makan bukan.
"Pergilah!! Aku akan makan sekarang" Zanna berkata dengan riang sembari menutup pintu kamar.
Namun Deon malah masuk ke kamar dengan santai. Zanna segera terperangah dan hendak mengusir Deon dari sana, tapi belum sempat mulut Zanna berucap, Deon sudah berkata lebih dahulu.
"Ini kamarku, dan aku harus mengecek beberapa email yang masuk hari ini, jadi diamlah! aku tak akan mengganggu makanmu, jadi kamu jangan ganggu pekerjaanku" Jelas Deon panjang lebar sembari menghampiri meja kerjanya.
Hal itu membuat Zanna kian kesal dan cemberut, namun rasa lapar telah membuat kekesalan Zanna tak berarti apa-apa. Jadi ia memilih diam dan duduk di sofa sembari membuka beberapa box makanan yang telah Deon pesan.
Matanya langsung berbinar-binar ketika melihat makanan yang begitu menggoda selera makannya.
Dengan lahap Zanna segera menikmati makanan itu. Makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya.
"Emmmbbbb enak sekali,,,,," Ucap Zanna berkali-kali sambil terus mengunyah makanan demi makanan yang ada di hadapannya.
"Bisa diam nggak sih,,,,,, kamu mengganggu konsentrasiku tau!" Omel Deon yang merasa terganggu dengan setiap pujian yang Zanna lontarkan untuk makanannya.
Zanna segera terdiam dan melanjutkan makannya tanpa bersuara lagi.
"Tuan muda,,,,,,," Panggil Zanna beberapa saat kemudian setelah makanannya habis.
"Ada apa lagi,,,,????" Jawab Deon dengan kesal karena sudah sekian kalinya Deon hilang fokus untuk pekerjaannya.
Matanya membelalak menatap Zanna yang kemudian menundukkan mukanya karena takut.
"Boleh tidak aku minta beberapa makanan lagi, aku masih lapar" Ucap Zanna dengan sedikit ragu.
Deon menghela nafasnya kasar.
"Apa makanan sebanyak itu tidak membuatmu kenyang?" Hampir saja Deon mengucapkan kata-katanya, namun ia segera megurungkannya ketika melihat raut muka Zanna yang begitu dalam, sepertinya Deon faham jika Zanna benar-benar masih lapar.
"Baiklah,,,,,, Ini ponselku, pesan saja yang kamu mau" jawab Deon akhirnya dengan nada datar.
Mata Zanna langsung berbinar-binar dan segera menghampiri Deon yang sudah mengulukan ponselnya.
"Terimakasih,,,,," ucap Zanna dengan senyum yang merekah.
Deon kembali fokus dengan dengan laptopnya, sampai ia lupa jika ada orang lain yang ada di kamarnya.
KKRRRIIINGGGG
Telfon rumah tiba-tiba berdering, Deon segera meraih dan menempelkannya di telinga.
"Ada apa....???" tanya Deon.
"Apa tuan memesan beberapa makanan?" Tanya seorang security yang berbicara di telfon.
"Oh iya,,,,,,, Letakan saja di meja makan!!" pinta Deon, kemudian ia segera menutup telfonnya.
"Hey,,,,,,, ambil makananmu di meja makan!!" Deon berkata tanpa menoleh ke arah Zanna sedikitpun.
"Hey,,,,,, Makananmu sudah di meja makan" Deon kembali mengulang ucapannya. Namun Zanna masih terdiam.
"Hey,,,,,, Apa kamu mendengarku??" Tanya Deon yang masih saja fokus dengan laptopnya.
"Hey......" Deon kembali memanggil Zanna dengan sedikit lebih keras. Namun tak ada respon apapun.
"Apaa kamu........" Hampir saja Deon mengumpat, namun kata-katanya terhenti ketika ia memalingkan mukanya, ternyata Zanna sudah terlelap di sofa tempat ia makan tadi.
Deon menghela nafas kasar.
"Bodoh,,,,," Deon mengutuki dirinya sendiri, lal ia menghampiri Zanna yang sedang terlelap.
"Kenapa aku membiarkan wanita ini tidur di kamarku?? Ah bodoh sekali,,,,," Deon bergumam dalam hati sambil terus memandan Zanna yang begitu pulas dalam tidurnya.
"Hey,,,,,, Bangun,,,,!!!" Deon mencoba membangunkan Zanna, namun tak ada respon.
"Hey,,,,,,," Deon mengeraskan suaranya. Namun Zanna nampak sangat pulas dalam tidurnya.
Perlahan Deon menggoyangkan tubuh Zanna. Dan ia langsung bangkit karena kaget.
Zanna seperti merasa lupa tentang apa yang sedang terjadi padanya, beberapa detik ia memandang Deon yang berdiri mematung di samping sofa tempatnya tidur.
"Ada apa,,,,,???" Tanya Zanna kemudian sembari mengerlingkan matanya yang masih menuntut untuk terpejam.
"Makananmu sudah ada di meja ruang makan. Makanlah!!! Nanti keburu dingin" Deon berkata tanpa memandang ke arah Zanna sedikitpun. Lalu ia kembali ke meja kerjanya dengan acuh.
Sesaat Zanna cemberut melihat sikap Deon yang cepat berubah, tiba-tiba hangat dan kembali menjadi dingin dengan waktu yang cepat.
"Sikapnya seperti AC,,,,,," Gumam Zanna dalam hati sembari bangkit dari sofa untuk mengmbil beberapa makanan yang sudah ia pesan sebelumnya.
Lalu dengan cepat ia kembali ke kamar Deon dan dengan santainya menikmati makanan yang ia bawa.
Aroma kacang yang begitu gurih entah mengapa menggoda selera makan Deon. Dengan cepat ia menoleh ke arah Zanna yang sedang nikmat menikmati sate.
Bahkan setelah melihat cara makan Zanna yang begitu lahap, Deon kian merasa lapar di buatnya. Dia bahkan menelan ludahnya sendiri.
"Kamu pesan apa??" Tanya Deon kemudian.
Zanna yang sedang menggigit sate segera menghentikan aktifitasnya sesaat, lalu memamerkan sate yang sudah ia makan sebagian.
"Kenapa kamu bisa makan sebanyak itu????" Tanya Deon sedikit heran melihat Zanna yang sudah habis beberapa makanan semenjak ia tersadar dari pingsannya.
Deon menghampiri Zanna yang hanya terdiam dan tak menggubris pertanyaannya.
Deon duduk menghadap Zanna yang sedang menikmati nasi dan juga tongseng. Zanna merasa sedikit canggung dengan Deon yang terlihat begitu khusuk menatapnya makan.
"Tidak sopan menatap orang yang sedang makan begitu,,,,," Ucap Zanna sedikit judes karena merasa terganggu dengan pandangan Deon.
Seketika Deon tersadar dengan apa yang sedang ia lakukan dan merasa salah tingkah.
"Aku sedang menikmati caramu menyantap makanan bodoh,,,,," Umpat Deon dalam hati sembari menarik nafas kasar.
Lalu dengan santainya Deon mengambil sate yang ada di tas meja dan memakannya.
Zanna hanya bisa melongo melihat Deon yang begitu menikmati makanan itu, ia bahkan tak berani berkomentar apapun.
Adiz.Ck
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Tina Anton
Lanjut thor
2021-06-24
1