Part 14

Yuki merampungkan makan malam di bawah tatapan Asher. Laki-laki itu terus mengawasinya, membuat Yuki merasa jengah. Setelah selesai ia merapikan piring dan gelas kotor untuk di bawa ke belakang, baru kemudian ia menuju kamar melewati Asher begitu saja yang masih setia duduk di ruang makan.

Yuki melangkahkan kaki menaiki anak tangga, Asher berjalan mengekor di belakangnya. Yuki hendak masuk ke kamar bersiap memegang handle pintu. Ia melirik sejenak pria itu tepat di sampingnya.

"Salah kamar Om, kamar kamu di sana," tunjuk Yuki pada kamar sebelah. "Istri kesayangan Om pasti sudah nungguin di dalam," sindir gadis itu sinis.

Asher menghembuskan nafas berat. Lalu dia hanya terdiam dan mematung di tempat menyaksikan istrinya masuk ke kamarnya.

Rasanya lelah dan penat menjadi satu. Sebelum Yuki tidur seperti biasa ia ke kamar mandi terlebih dahulu untuk bersih-bersih. Mencuci muka, gosok gigi dan mengganti baju dengan kaos polos dan celana pendek di atas lutut. Namun sepertinya masih ada yang kurang.

Apa ya???

Dan ternyata Yuki baru menyadari kalau dari tadi ia nggak melihat ponselnya, ia mencari di tas nggak ada, di mana-mana nggak ada.

Dimana sih? gumam gadis itu panik dan detik itu juga Yuki teringat bahwa ponselnya masih di tangan Asher.

"My God." Yuki menepuk jidatnya pelan. "Gimana cara mintanya."

Setelah hampir lima menit Yuki mondar mandir di depan pintu akhirnya ia putuskan keluar dengan memintanya. Tak ada cara lain, rasanya semalam tanpa ponsel seperti anak ayam kehilangan induknya. Bukan hanya itu, handphone Yuki tidak di password dan di dalam banyak hal-hal penting menyangkut privasinya.

Huhf...

Yuki keluar kamar dan bersiap menuju kamar Asher yang jaraknya tidak begitu jauh, hanya beberapa langkah saja. Yuki tengah bersiap mengetuk pintu, namun tiba-tiba nyalinya menciut.

"Ah nggak-nggak, bisa-bisanya aku nyamperin tuh si om-om, entar yang ada dia malah ke ge er ran lagi." Yuki mengibaskan tangannya di depan muka dan bersiap berbalik badan ketika tiba-tiba pintu kamar Asher terbuka.

"Yuki..." Asher nampak kaget melihat istrinya ada di depan pintu kamarnya, dia meneliti pakaian Yuki dari atas sampai bawah.

"Kamu sengaja mau menggodaku?" tanyanya dengan raut muka yang sulit di artikan.

"Kaya nggak ada kerjaan lain aja godain kamu. Balikin ponsel ku cepet, aku perlu chat temen nih..."

"Nggak untuk malam ini, besok baru aku kembaliin." Asher berjalan menjauhi kamar dan berjalan menuju ruang terbuka di lantai atas.

"Om," Pria itu mengacuhkan panggilan Yuki dan malah mengeluarkan rokok dari sakunya, lalu mengambil satu batang rokok dari bungkusnya dan menyalakan dengan korek.

Yuki menghentakan satu kakinya ke lantai dengan keras. Rasanya berhadapan dengan pria itu cuma buang-buang waktu. Gadis itu Melangkahkan kakinya menuju kamar dengan kesal.

Brakk

Asher tidak peduli dengan kemarahan Yuki, sudah lelah seharian di kantor dan berharap pulang bisa tidur dengan tenang tapi ternyata itu hanya tinggal angan-angan. Zumi lembur, pekerjaan Zumi sebagai Dokter kandungan tidak mengenal waktu selalu stand by kapanpun jika ada yang melahirkan.

Masuk ke kamar Yuki jelas tidak mungkin, baru di depan pintu gadis itu sudah memasang wajah garang. Ah, menyebalkan!

***

Hari ini dan satu minggu ke depan sudah libur memasuki minggu tenang menghadapi ujian akhir semester. Yuki bingung untuk mengisi hari luangnya, sementara di rumah sama sekali bukan solusi yang tepat. Akhirnya ia putuskan bermain di kost nya Gea.

Yuki turun ke lantai satu, sudah siang sekitar jam sepuluh pagi. Gadis itu melihat kak Zumi sudah pulang, ia tengah menonton TV di ruang keluarga bersama Asher. Pandangan yang membuatnya selalu merasa sembilu, dimana Asher tengah tiduran di pangkuan Zumi dengan Zumi mengelus kepala Asher

Ah romantis sekali.

"Ki, baru bangun?"

"Udah dari tadi kak, kak Zumi baru pulang?"

"Subuh tadi, nih ngantuk banget pingin istirahat. Ki, sarapan dulu tadi kakak beliin bubur ayam buat kamu."

"Iya kak makasih, tapi aku mau pergi."

"Kemana?" tanyannya memastikan. Yuki melirik kini mereka sudah merubah posisi, dengan Asher duduk di sofa menyandar pada badan sofa sambil matanya terpejam.

"Ke rumah teman kak," jawabnya jujur.

"Oh...hati-hati kalau gitu, jangan lupa sarapan dulu."

Yuki sarapan bubur ayam yang telah di belikan kak Zumi, sebenarnya pingin cepat pergi tetapi rasa lapar di tambah sudah di belikan Yuki harus menghargainya.

Yuki makan dengan mode secepat kilat supaya tidak lama-lama terjebak hawa panas yang mulai melingkup hati. Perlahan ia dorong scoopy yang belakangan ini selalu setia menemaninya hingga ke depan pintu garasi. Ia nyalakan sebentar untuk memanasi dan baru kemudian membawa pergi. Tujuan Yuki ke tempat kost Gea.

"Ge, gea!" Tok tok tok

Pintu terbuka Gea keluar dengan rambut yang acak-acakan dan muka setengah mengantuk. "Hmm siapa sih..."

"Ya ampun... Gea, kamu baru bangun tidur?"

"Iya emang kenapa? Bukanya libur ya?"

"Iya emang libur tapi bukan berarti tidur seharian begini, lihat, jam berapa ini." Yuki nyelonong masuk melewati Gea yang masih berdiri setengah malas di depan pintu.

"Baru jam setengah sebelas, heboh banget gangguin orang. Semalam habis nobar drakor seru abis, lo di hubungi berkaki-kali nggak nyambung, giliran nyambung nggak di angkat."

"HP aku di sita Asher," keluhnya kesal

"Njrrr... segitunya? Terus lo pasrah gitu aja."

"Ya aku udah berusaha buat minta tapi belum di balikin. Katanya mau di balikin hari ini tapi tadi aku lihat dia diem aja. Ah bosen banget di rumah jalan-jalan ayo kemana?"

"Gue nggak ada ide, pingin menghabiskan sehari full di kamar."

"Ah nggak seru masak tidur sih."

"Nonton aja di laptop gue, atau mau ngapain aja terserah lo deh, gue masih pingin tidur."

Akhirnya Yuki habiskan hari ini di kamar kost Gea dengan menonton drakor dan membuat makanan favorit anak kost. Mie instan super pedes.

"Mantap ki, aku cabenya lima," ujar Gea memesan.

"Oke, tunggu aja nanti aku siapin."

Sementara Zumi dan Asher setelah bersantai di ruang keluarga mereka kembali ke kamar, Zumi langsung mengistirahatkan tubuhnya di ranjang sedangkan Asher nampak sibuk mengotak atik ponsel Yuki.

"Mas jangan terlalu cuek dengan Yuki, dia istri kamu juga lho. Dia itu sebenarnya sangat penurut dan manis, kamu harus membuka hati untuk dia."

"Tapi aku tidak mencintainya Zu, aku lelah harus berpura-pura baik di depan dia."

"Belajarlah mencintainya mas, aku yakin kamu bisa."

"Kamu kenapa ngotot banget buat mempertahankan Yuki untukku Zu." Zumi tersenyum, sejurus kemudian dia nampak menghela nafas panjang.

"Karena Yuki orang yang sangat tepat untuk mu mas." Asher semakin tidak mengerti dengan tingkah dan jalan pikiran istri kesayangan itu.

Terpopuler

Comments

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

kata bini org kaya ?tp suaminya kok cuek bini gak diksh nafkah trus masak cmn diksh motor Scoopy 😏😏sedangkan mobil berjejer🤔😂😂

2023-04-24

0

gia nasgia

gia nasgia

Hubungan yang membangongkan🤦

2023-03-16

0

Nur fadillah

Nur fadillah

Sakit...hati Yuki...setiap hari dirumahnya...yang kayak neraka...😠😠

2023-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!