Part 10

"Kak, kak Zumi... kakak nggak pa-pa? ayo kak bangun, aku bantu. Kita ke dokter ya sepertinya kakak tidak sehat." Zumi hanya tersenyum melihat kekhawatiran Yuki.

"Tolong antar kakak ke kamar," pinta Zumi lirih.

"Iya kak," Yuki memapah kak Zumi menuju kamarnya.

"Aku telfon Mas Asher ya kak, biar dia cepat pulang dari kantor," ujar gadis itu memberi saran.

"Nggak usah Ki, kakak hanya butuh istirahat. Jangan hubungi Asher," cegah Zumi cepat.

Yuki pun menurut dengan tidak menghubungi Asher sesuai keinginan Zumi. Walaupun sebenarnya Yuki cukup khawatir, tetapi ia hanya menurut saja.

Perlahan napas kak Zumi yang tengah terbaring di atas kasur mulai teratur, menandakan ia sudah tertidur. Yuki pun beranjak dari kamar Zumi dan beralih menuju kamarnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, ia beranjak dari kamarnya dan berangkat kuliah, tetapi sebelumnya ia mampir ke rumah kostnya dulu.

Seperti biasa sejak ia ngekost, Gea selalu menghampirinya lalu mereka berangkat bersama. Sahabat Yuki yang satu itu emang the best banget. Rumah kost Gea dan Yuki jaraknya 1 km, sebenarnya tadinya mau ngekos di tempat Gea tapi semua kamar sudah penuh.

"Woi... kok malah bengong. Dari tadi gw manggil kali."

"Sorry, lagi nggak fokus."

"Semalam kafe rame, sampai jam berapa?" tanya Gea

"Lumayan, jam sembilan keluar dari sana."

Gea hanya manggut-manggut saja.

"Ayo berangkat, ntar malam nobar yok, di kost gw ama anak-anak Fekon?" ajak Gea semangat.

"Aku nggak bisa," tolak Yuki cepat.

"Kenapa, ada acara? Bukanya senin itu berangkat siang pulang sore ya?" Gea terlihat mengerutkan dahinya.

Yuki tengah memakai helm. "Nanti malam aku pulang ke rumah Asher."

"What...!! Nggak salah denger? lo yakin balik ke sana lagi?" prkik Gea tak percaya.

Yuki menggeleng lemah, "Cuma untuk sementara sebelum semuanya menjadi jelas. Mamanya Asher sedang sakit aku nggak bisa bertindak lebih jauh selain menunggu beliau sehat."

"Gw selalu dukung lo apapun yang terjadi. Jangan sungkan hubungi gw bila perlu bantuan," Gea selalu bisa di andalkan, sahabad yang solid luar biasa.

Yuki mengangguk pasrah, kemudian langsung memeluk sahabatnya itu. Merasa sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Gea.

Sesampainya di kampus ke dua gadis itu langsung masuk kelas karena memang sudah masuk, dan untungnya mereka tidak telat. Beberapa detik setelah Yuki menjatuhkan bokongnya di kursi, Dosen yang sering di sapa miss melly itu muncul dengan stylean khasnya kaca mata tebal.

"Pagi jelang siang mahasiswa ku... bagaimana kabar hari ini!" sapa miss Melly menyeru.

"Luar biasa miss Mely..." jawab kompak satu kelas semangat.

"Oke, hari ini kita akan belajar Analisis Trend Fashion and society. Siapkan buku dan alat tulis. Sebelum sampai ke materi kita akan kuis terlebih dahulu. Masih seputar fashion ya? Miss yakin semua pinter."

___

"Ki, kantin dulu apa langsung pulang?" tawar Gea seraya berjalan keluar dari ruangan. Kelas baru saja usai.

"Nggak laper, aku malas makan. Pingin makan orang," celetuk Yuki asal.

"Hihihi.... ngeri. Si introvert yang malang," kata Gea nyengir.

Yuki mendelik, menyorot sahabatnya jengah.

"Asyik... udah pulang ke rumah, udah dapat jatah lagi dong berarti?"

"Jatah?" Yuki membeo

"Ya elah, uang jajan Ki, maksud gw uang jajan. Emang jatah apaan. Otak lo pasti udah travelling ya denger kata jatah," Gea nyengir tanpa dosa.

"Ya kali... aku kayaknya nggak mau ambil jatah dari Asher deh... lagian sekarang kan aki udah kerja. Aman... InsyaAllah cukup kalau super hemat."

"Dodol banget sih, punya suami kaya tuh di manfaatin dengan baik. Ambillah yang udah jadi hak elo. Kalau dia ngasih di terima dengan senang hati," saran Gea panjang lebar

"Mau nya sih gitu, tapi aku takut dia juga minta jatah balik, kalau aku terima uang bulanan dari dia. Ya walaupun kita udah sepakat nggak ada sentuhan fisik dalam bentuk apapun."

"Hmm.... cowo itu suka lupa. Apalagi lihat cewe semanis dan secantik kamu di depan mata, gw nggak yakin."

Yuki tampak berfikir kemudian ia teringat peristiwa tadi pagi waktu Asher tiba-tiba mencium keningnya sebelum berangkat kerja.

"Terus aku musti gimana dong Ge," Yuki merasa bingung

"Mau duitnya aja. Hempaskan orangnya. Enak aja main poligami segala. Dikira perempuan tidak punya perasaan apa?" kata Gea ikut kesal

"Apa nggak terlalu jahat ya Ge?"

"Cadas...!! Harus berani melawan. Jadi cewe jangan lemah, kalau kasusnya kaya kamu hempaskan dengan elegan. Lo ikuti aja permainan mereka sampai mertua lo sembuh. Tapi ada syaratnya mainnya jangan pakai hati atau kalau nggak malah nantinya kamu yang bakalan sakit hati setiap hari ngelihat kemesraan mereka setiap hari."

"Gimana nggak pakai hati, orang aku punya hati dan perasaan," jawab Yuki melow.

"Lo harus bisa move on, kalau perlu cari cowok baru," saran Gea ngasal.

"Gila... status ku masih bersuami keles. Dosa aku menumpuk."

"Iya sih kalau mikir masalah dosa mah pasti ujung-ujungnya kembali ke mode awal. Diem, nurut, terima saja."

"Terus...? Solusi Ge, solusi? Bukan ambisi," ujar Yuki mrnginterupsi.

Gea tampak berfikir, gadis itu ikut mumet memikirkan masalah sahabatnya yang semakin kompleks.

"Pusing gw, gini aja deh. Nikmati prosesnya terima alurnya dan kalau udah merasa nggak kuat banget lepas... lambaikan tangan," saran Gea panjang lebar.

***

Sudah hampir sebulan Yuki tinggal di rumah Asher lagi, Yuki menurut seperti sarannya Gea. Bersikap cuek dan acuh dengan semua yang di lakukan Zumi dan Asher. Yuki sibuk dengan dunianya sendiri kuliah, kerja dan mereka juga sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Setiap hari setelah selesai kuliah, Yuki bekerja sampai malam. Hari-hari ia sibukkan dengan semata-mata menghindari sedikit waktunya di rumah. Rumah yang sejatinya tempat istirahat ternyaman pun akan menjadi lain hal untuk gadis itu. Yuki paling benci ketika waktu pulang tiba, itu artinya Yuki akan bertemu dengan Asher dan kak Zumi.

Malam itu Yuki pulang begitu larut hampir jam sepuluh. Mobil Asher dan kak Zumi sudah berada di garasi dengan rapi waktu gadis itu memasukkan motornya. Iya, sudah sebulan ini Asher meminjamkan salah satu motornya yang tidak pernah di pakai di garasi untuk Yuki bawa pulang pergi kuliah dan kerja.

Yuki masuk dengan perlahan, rumah sudah sepi mungkin semua penghuni rumah sudah tidur. Ke dua ART yang biasanya masih di belakang sambil nonton TV pun tak terlihat.

Yuki berjalan gontai menuju kamarnya. Gelap, lampu baru akan ia nyalakan.

Klek

Saklar lampu Yuki pencet otomatis lampu di kamarnya menyala. Seperti biasa gadis itu mengunci pintu terlebih dahulu, lalu meletakkan tas di sembarang tempat.

"Baru pulang...?" suara berat Asher tiba-tiba menyeru.

Sumpah Demi apapun Yuki kaget setengah mati sampai setengah melompat mendengar suara itu. Gadis itu langsung awas melihat Asher ada di dalam kamarnya.

"Mas! Ngapain di sini?" tanyan gadis itu gusar.

"Nungguin kamu lah, emang ngapain lagi," jawab Asher santai

"Keluar dari kamarku mas!" usir Yuki ketus, gadis itu berjalan ke arah pintu dan memutar kunci sampai dua kali.

"Aku mau tidur di sini malam ini," ujar Asher tenang.

"Aku nggak mau sekamar sama kamu," tolak Yuki tegas.

"Apanya yang salah, kita suami istri." Asher mendekat dan hendak memeluk Yuki, tapi reflek Yuki mundur beberapa langkah untuk menghindarinya.

"Kembali ke kamarmu, aku yakin kak Zumi sudah menunggu."

"Zumi sedang tidak ada di rumah. Dia lembur," jawab pria itu tanpa dosa.

Oh ya jadi karena Zumi tidak ada lalu kamu ingin tidur di kamarku. Benar-benar ya...laki-laki...breng...sek.

"Mulai malam ini aku akan bersikap adil, seminggu tidur di kamar Zumi dan seminggu tidur di kamar kamu," ucap Asher dengan mengulas senyum.

Yuki melongo atas pengakuannya. Aturan macam apa??

"Aku tidak setuju, cepat keluar dari kamarku dan tinggalkan aku sendiri, aku mau istirahat," tolak Yuki kesal.

"Yuki... tolong bantu aku mewujudkan keadilan rumah tangga kita, kamu juga istriku," ujar Asher mendrama.

"Iya, istri di atas kertas dan istri yang tidak pernah di anggap," jawab Yuki menantang.

"Jadi kamu maunya aku gimana?" wajah mendung nampak tercipta di wajahnya.

"Tanyakan pada hatimu, seberapa pentingkah aku di hati mas?"

Terpopuler

Comments

Sur Yhanie

Sur Yhanie

Gedeg sumpah sama si Asher...

2023-11-14

0

gia nasgia

gia nasgia

papa nya Domes ternyata poligami to🤦

2023-03-16

1

Nur fadillah

Nur fadillah

Setuju...👍👍

2023-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!