Part 12

Perlahan Yuki berjalan menjauhi Anomali coffe. Namun, sebelum pergi ia mengirim pesan ke Amar kalau hari ini mendadak tidak enak badan dan tidak bisa manggung. Untungnya Amar cukup mengerti tanpa mau tanya lebih detail.

Seonggok daging yang bernama hati itu terasa begitu nyeri. Yuki terus berjalan, menyusuri trotoar melewati beberapa emperan toko tanpa menghiraukan orang di sekitarnya yang mungkin tengah menatapnya dengan penuh ingin tahu. Dinginnya udara malam tak menyurutkan langkah gadis itu. Namun, karena rintik hujan yang melanda ibu kota, perlahan kaki Yuki ia bawa menepi dan di sanalah tempat ia berteduh. Sebuah kafe yang juga tengah rame.

Bruno cafe, Yuki berniat untuk menepi sejenak dan menunggu hujan reda. Begitu ia masuk, sekilas pandangannya menyapu pada ruangan yang di tata sangat menarik. Hampir sama halnya dengan Anomali coffe, mungkin kafe ini juga tengah di booking untuk sebuah acara.

"Ah, aku nggak peduli." Gadis itu bersikap masa bodoh. Yuki tetap masuk di bawah pandangan orang-orang yang menatapnya. Hampir semua pengunjung kafe terfokus melihat dirinya. Yuki masih cuek, sejurus kemudian menelisik penampilan dirinya sendiri dari ujung kaki sampai ia tersadar bahwa penampilannya saat ini sangat memukau dan elegan.

Yuki menuju meja, duduk di bangku kosong yang paling ujung, tempat dimana paling fleksibel menurutnya saat ini. Jauh dari jangkauan orang-orang. Namun, tanpa dinyana datang seorang laki-laki yang... menurutnya sangat tampan memakai kemeja yang warnanya senada dengan dress yang sedang Yuki pakai. Mungkin kalau orang melihat pasti berpendapat bahwa mereka pasangan yang cocok. Tanpa menyapa, tanpa berkata, Pria itu langsung duduk di sampingnya.

"Kak Anton?" Yuki terkesiap saat mengetahui dengan jelas bahwa laki-laki itu yang kemarin mengajaknya berkenalan.

"Aku cari dari tadi malah di sini. Bukannya seharusnya kamu tuh ngisi acara di sana."

"Aku tadi kurang enak badan kak, terus mau pulang malah hujan, jadi aku mampir ke sini sebentar dengan berteduh. Kok kak Anton tahu aku di sini?"

"Aku selalu tahu dimana pun kamu berada," selorohnya sambil tersenyum.

"Kenapa nggak pernah angkat telfon aku, nggak pernah balas chat aku?"

"Mm... maaf kak, aku lagi lumayan sibuk, jadi jarang pegang handphone," kilah gadis itu demi menciptakan sebuah kebohongan hanya untuk menghindari fakta yang sebenarnya. Karena biar bagaimana pun statusknya sekarang masih punya suami dan tidak mau memberi harapan palsu untuk orang lain.

"Ayo kembali ke sana, acaranya udah mau di mulai."

"Aku mau pulang aja kak, terimakasih tapi aku sedang tidak mood untuk bernyanyi."

"Siapa bilang kamu datang untuk manggung. Justru kamu datang supaya menemaniku."

"Tapi nanti kak Dian...."

"Tenang aja aku udah bilang minta waktu kalau hari ini kamu cuti. Dan sebagai gantinya aku akan membayar untuk Diandra."

Yuki tersenyum kikuk, namun keraguan kembali melandanya. Tidak mungkin rasanya kembali ke sana sedangkan itu acaranya kak Zumi dan Asher.

"Ayo, nanti aku kenalin sama temen ku. Hari ini adalah hari ulang tahun istrinya temanku."

Deg

Anton teman Asher? My God. Jangan sampai mereka tahu.

"Kak, kita di sini aja ya. Aku beneran lagi nggak mood."

"Oke, asalkan bersamamu aku senang."

Mereka melewati malam berdua. Sungguh Yuki tidak menyangka di saat merasa sendiri dan nestapa seperti ini, Tuhan mengirimkan seseorang untuk menemaninya.

Mereka mengobrol banyak hal, mulai dari pekerjaan dia, sampai tentang kuliah Yuki, mengalir begitu saja. Anton cukup asyik juga sebagai teman ngobrol.

"Kapan-kapan aku kenalin sama orang tuaku ya?"

"Boleh," jawab Yuki dengan candaan.

"Jadi dress ini dari kamu?" Anton mengangguk,

"Suka?"

"Iya, makasih. Tapi sepertinya aku harus pulang ini sudah malam."

"Aku antar ya?"

"Nggak usah, aku bisa pulang naik taksi."

"Jangan dong, ini sudah malam atau kamu ada yang marah kalau deket sama aku?"

Glek

Yuki menelan salivanya, mendadak gugup dengan statusnya, tapi kenyataannya memang begitu adanya.

"Zee.... kamu udah punya cowok?"

"Bukan cowok tapi suami," jawab Yuki jujur.

Anton terkekeh, sejurus kemudian menatapnya horor.

"Serius? Becanda ya pasti becanda?"

"Serius An," ucapnya yakin.

"Aku nggak percaya, kalau memang kamu udah nikah mana buktinya biar aku lihat foto pernikahan kalian."

"Beneran aku nggak bohong."

"Mana buktinya? Nggak percaya, foto pernikahannya aja nggak punya."

Yuki tersadar memang dia sama sekali tidak mempunyai satu foto pun pernikahannya. Hanya foto di dalam kamarnya yang di pasang entah siapa, foto Asher dan dirinya yang sedang menikah.

"Ya udah lagi nggak pa-pa kita kan berteman." Anton yakin gadis di depannya ini hanya berpura-pura untuk menghindari nya.

Anton berkata demikian tapi hatinya menahan kecewa, sejak pertama kali bertemu dengannya, Anton sudah merasa ada debaran lain di hatinya. Anton yakin itu cinta pada pandangan pertama.

Karena Zee menolak untuk di antar pulang, akhirnya Anton membiarkan wanita cantik itu pulang dengan taksi online. Namun, bukan Anton namanya kalau tidak punya banyak akal, dia membuntuti Yuki sampai taksi yang membawanya masuk ke pekarangan rumah besar, mewah dan megah dan yang tak lain adalah rumah sahabatnya Asher.

"What! Jadi, Zee... itu tinggal di rumah Asher? Tapi apa hubungannya dengan dia. Apa mungkin dia saudaranya?"

***

Yuki masuk ke dalam rumah dengan perlahan. Melewati ruang tengah yang temaram, satu-satunya akses jalan menuju ke lantai dua. Belum sempat kaki gadis itu melangkah ke tangga nomor satu, suara bariton Asher mengagetkan dan sukses menghentikan langkahnya.

"Dari mana jam segini baru pulang?"

Yuki memejamkan mata sebentar lalu berusaha menahan gejolak agar tidak marah.

"Bukan urusan mu," jawab gadis itu cuek

"Tentu saja ini menjadi urusanku, kamu ini istriku. Pulang malam kluyuran nggak jelas dan ini pakaian dari mana?" Asher meneliti dress yang sedang Yuki pakai.

"Jangan sentuh aku!" Yuki berlari cepat menaiki anak tangga dan membuka pintu kamar.

Asher mengikuti istrinya dengan langkah lebar. Ia menahan pintu saat gadis itu hendak menutup pintu kamarnya. Asher menahan dengan satu kakinya, kemudian dia masuk dan langsung menguncinya.

"Keluar dari kamar ku mas," ujar Yuki marah.

"Nggak akan, ini kamar aku juga."

"Oke kalau begitu biar aku yang keluar dari sini, berikan kuncinya aku mau keluar."

"Ambil saja kalau bisa." Asher mengantonginya di saku celananya.

"Mas!" Yuki menggeram marah, tapi laki-laki itu seperti tidak peduli dengan rengekan Yuki. Dia malah duduk manis sambil memainkan ponselnya.

"Mas, tolonglah... mengerti keadaan ku. Aku capek mau tidur." Asher menghentikan jarinya yang sedang membalas pesan dan menatap gadis itu dengan tajam.

"Kamu belum jawab pertanyaan ku."

"Aku dari kafe, PUAS!!"

"Kamu nggak ada di sana."

Yakalee... gue disuruh lihatin kalian berdua bermesraan di sana ogah.

"Aku di kafe yang lainnya."

"Sama siapa?"

"Seseorang."

"Siapa?"

"Stop mengurusi hidupku mas. Biarkan aku memilih jalanku sendiri. Berbahagialah kamu dengan kak Zumi," jelas Yuki kesal.

Asher berdiri dan menggulung kemejanya, menatap Yuki dengan lekat.

"Aku mau kita mulai dari awal. Tolong... beri aku sedikit waktu untuk bisa menerima takdir Tuhan. Kamu tidak pernah merasakan sakitnya harus terpisah dengan orang yang kita cintai. Aku sangat mencintainya dan tiba-tiba harus di paksa meminang mu," jelas pria itu.

Yuki terdiam, sejurus kemudian mereka berdua hanya saling menatap dalam diam dengan pikirannya masing-masing.

Sekilas mata Yuki menangkap bayangan Asher yang begitu rapuh dan sendu. Sebegitu dalamnya kah perasaanya dengan kak Zumi?

Terpopuler

Comments

ibeth wati

ibeth wati

Asher jg terluka setidaknya ya Jgn melukai Yuki ..kan sama" dipaksa sama keadaan justru korban sesungguhnya ya yuki

2024-03-10

0

Sur Yhanie

Sur Yhanie

suka suka kaulah Asher .gue ga respect ...geuleuh we nu aya

2023-11-14

1

Afternoon Honey

Afternoon Honey

bingung ah bacanya, terusin ngak ya🤔

2023-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!