Mimpi

Kedua pria itu nampak membicarakan hal yang serius.

Namun, yang membuat gadis itu merasa takut adalah, tatapan mata laki-laki bertubuh tambun itu, yang terus mengarah kepadanya, dengan seutas senyum yang mencurigakan.

Dan benar saja, saat Mari hendak lari meninggalkan tempat laknat itu, ada dua orang bertubuh besar, berkaus hitam ketat, sudah menghadangnya di depan.

"Maaf, saya mau lewat!" ucap gadis itu gemetar.

"Mau kemana? Tadi katanya nyariin Kakaknya ya! Mau minta bantuan 'kan!" kata salah seorang dari pria bertubuh besar itu.

Dan dari arah belakang, terdengar suara laki-laki yang tadi sudah menamparnya, sang kakak tiri.

"Ikut sama mereka! Kalau lu ikut mereka, lu bisa nyelametin Ibu lu yang nggak guna itu!" kata Laki-laki muda itu.

"Heh! Dan gue juga bisa dapet duit banyak! Hahahha!" batinnya.

"Nggak, Kak! Aku mau ke Rumah Sakit aja! Biar nanti, Aku coba cari pinjeman sama orang lain! Permisi!" kata gadis itu yang mencoba untuk pergi dari sana.

Namun, lagi-lagi, langkahnya dicegat oleh kedua orang bertubuh besar itu.

"Cepat bawa dia! Orangnya bentar lagi dateng!" perintah laki-laki paruh baya berperut buncit tadi.

"Elu, udah nggak bisa nolongin adik lu, karena tadi kita udah bikin perjanjian, dan gue udah lunasin semua hutang lu di dalem tadi! Jadi, gue ambil dia sebagai kompensasi dari lu!" tutur pria buncit itu.

"Tapi gue masih bisa dapet cipretan 'kan, Bos?" tanya si Kakak kurang ajar.

"Tapi nggak seberapa! Karena utang lu itu terlalu banyak! Dan adik lu juga butuh duit buat ibunya 'kan! Kalau keberatan, gue bisa habisin lu, dan kasih semua uangnya ke adik lu!" ancam pria buncit itu.

"Oke! Ambil! Bawa aja dia! Yang jauh sekalian biar dia nggak ngerepotin gue lagi!" seru Kakak si gadis.

Mari meronta, dan terus berusaha untuk melepaskan dirinya.

"Lepas! Tolong, aku harus pergi ke Rumah Sakit! Ibuku sedang sakit!" teriak gadis itu.

Namun, tubuh kecilnya tetap diseret pergi oleh kedua orang bertubuh besar itu.

Sebuah mobil van hitam sudah menunggu di depan jalan masuk tempat laknat itu.

Mari dimasukkan ke dalam mobil van hitam itu dengan paksa.

Di dalam mobil, sudah ada seorang perempuan cantik dan berpakaian seksi, sudah menunggu gadis itu.

"Berikan ini ke dia!" perintah wanita seksi itu.

Wanita itu memberikan sebuah alat suntik yang sudah terdapat cairan putih bening di dalamnya.

Gadis itu meronta-ronta, kala tangannya ditarik paksa oleh salah seorang pria bertubuh besar itu.

"Tolong! Lepaskan aku!" mohon gadis itu dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

Namun, teriakan dan tangisannya, tak juga digubris oleh orang yang berada di dalam mobil itu.

Pria bertubuh besar yang menerima alat suntik tadi, mengikatkan seutas tali pada lengan Mari, dan kemudian menusukkan alat suntik itu di sana.

Setelah semua cairan habis, dan masuk ke dalam tubuh sang gadis, tali pengikat tadi pun dilepas.

lambat laun, gadis itu mulai lemas, seperti orang yang sedang nge-fly.

"Biar aku yang urus dari sini! Kalian bisa pergi!" perintah si wanita seksi.

"Baik, Bos!" sahut kedua pria bertubuh besar itu.

Wanita itu memandang gadis yang kini sudah tak berdaya itu dari balik kaca spion depan.

Nampak dia menyunggingkan senyum dari sebelah sudut bibirnya.

"Malam ini, kita akan buktikan bahwa darah memang lebih kental dari pada air, buah jatuh tak jauh dari pohonnya! Hahaha ... Peribahasa yang bagus!" serunya.

Kemudian, dia memberi kode dengan dua jarinya kepada sang sopir, untuk melajukan mobil van itu.

.......

.......

.......

...💋💋💋💋💋...

.......

.......

.......

Di sebuah ruangan, yang nampak seperti sebuah kamar, dengan oencahayaan lampu yang temaram.

Mari sudah tergeletak di atas kasur, dengan sprei putih diatasnya.

Gadis itu menggeliat-geliat, efek dari suntikan yang dia dapat sebelumnya.

"Ehm ... Panas! Tolong!" rintih gadis itu.

Tak berselang lama, datanglah seorang pria dengan setelan jas yang rapi, namun dengan dasi yang sudah dilepas, berjalan mendekati gadis itu.

Sang gadis mengira, bahwa pria itu datang untuk menolongnya, hingga dia pun dengan sekuat tenaga merangkak dan mendekati pria asing itu.

"Tolong! Panas!" ucap Mari sambil menarik tangan pria tadi.

"Heh! Mereka masih saja memakai cara ini! Apa tidak bisa mereka biarkan permainan sedikit lebih seru!" gumam pria itu.

Dia mendekati gadis itu, dan mencengkeran kedua pipinya.

"Kamu mau aku tolong?" tanyanya.

Si gadis pun mengangguk dengan penuh pengharapan.

"Baik lah!" seru pria itu dengan senyuman liciknya.

Dibukanya satu persatu kancing baju seragam yang masih melekat di tubuh Mari, dan membuat si gadis terkejut dengan apa yang dilakukan pria itu.

Mari dengan sisa tenaganya memegangi pakaiannya yang masih tersisa dengan sekuat tenaga.

"Tidak! Jangan! Tolong aku! Tolong!" teriak gadis itu.

.......

.......

.......

...💋💋💋💋💋...

.......

.......

.......

Di sebuah kamar yang hampir sama, dengan cahaya yang sama temaramnya, seorang wanita cantik tengah tertidur, namun nampaknya dia sedang bermimpi buruk.

"Tidak! Jangan! Tolong aku! Tolong! Tolooooong!" teriaknya hingga dia pun terbagun dari tidurnya.

Wanita itu nampak terengah-engah akibat mimpi buruk yang dialaminya.

Dia pun bangkit dan duduk diatas kasur. Diusapnya wajah cantik itu dengan kasar.

"Mimpi itu lagi!" gumamnya.

Rupanya, kilasan adegan dari awal adalah mimpi buruk dari wanita cantik itu.

Suara berisiknya, membuat seseorang yang ada di sampingnya menggeliat, namun tak sampai membangunkannya.

Wanita itu melihat sekilas kesampingnya, dan kemudian dia kembali mengusap wajahnya dengan kasar kembali.

Disibakkannya selimut yang menutupi tubuhnya, dan wanita itu pun beranjak dari tempat tidur itu.

Nampak si wanita mengenakan gaun tidur dari bahan silk berwarna rose gold yang nampak begitu mengkilap.

Mencetak setiap lekukan di tubuh indah wanita itu, hingga kedua pu*ting susunya pun ikut terlihat menonjol ke luar.

Dia berjalan ke arah meja yang terletak di salah satu sudut ruangan kamar.

Sang wanita cantik mengambil sebuah tas yang tergeletak diatas meja. Dia nampak mencari sesuatu di dalamnya.

Rupanya, dia mencari sebungkus rokok dan sebuah pemantik.

Diambilnya sebatang rokok dari bungkusnya, kemudian dia apit dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah dari tangan kirinya.

Sedangkan tangan satunya, menyalakan pemantik itu dan mulai menyalakan rokok itu.

Dihisapnya benda dengan kandungan nikotin dan tar itu, kemudian menghembuskan asap beracunnya ke udara.

Dia nampak berjalan ke arah jendela kaca yang sangat besar, yang menampakkan pemandangan malam di kota itu.

Nampak lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi dan jalan raya yang ada di bawahnya, menghiasi pemandangan malam itu.

"Heh! Bahkan bulan dan bintang pun enggan menampakkan dirinya di hadapan ku!" gumam wanita itu dengan senyum kecutnya.

Wanita itu memandang jauh keluar jendela, namun bukan kota yang ia pandang, melainkan dia menerawang jauh kedepan, Mengantarkannya menuju kenangannya di masa lalu.

.

.

.

.

Jika kamu suka dengn ceritanya, silakan tinggalkan like dan komen di bawah ya😊

Terpopuler

Comments

Verlit Ivana

Verlit Ivana

Mungkin seulas Kak kalau senyum, seutas cocok untuk tali.
*cmiiw

2025-03-12

1

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

like
favorit
👍❤

2024-10-09

0

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

wow...mantap

2022-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Kilasan
2 Mimpi
3 Bayang masa lalu
4 Pertemuan
5 Pamer
6 Siapa?
7 Pantai
8 Laut lepas
9 Mari kecil
10 Mimpi yang lain
11 Kenangan
12 Riri kecil
13 Keluarga bahagia
14 Teddy bear pertama
15 Arya
16 Bukan siapa-siapa
17 Tragedi
18 Lupakanlah!
19 Tersadar dari lamunan
20 Paradise Fall
21 Mom Winda
22 Kembali bekerja
23 VISUAL
24 Pelayanan
25 Kegaduhan di siang hari
26 Kecemasan Thom
27 Awal kesalahan
28 Sebuah undangan urgent
29 Perang kata
30 Tetangga baru
31 Tamu tak diundang
32 Separuh alis
33 Serangan
34 Khawatir
35 Siuman
36 Pulang
37 Persiapan super
38 Dijemput
39 Tamu istimewa
40 Sebuah hukuman
41 Sihir
42 Panggil aku Arya
43 Menjauhi mu
44 Mabuk
45 Histeris
46 Keributan
47 Gaduh
48 Mual
49 Muka bantal
50 Masak
51 Debaran
52 Nongkrong
53 Tawuran
54 Adu mulut
55 Ejekan konyol dari Mira
56 Bersiaplah
57 Lupa pengaman
58 Mengungkapkan
59 Perbincangan dua pria
60 Keputusan Thomas
61 Setelah pertempuran
62 Sketsa masa lalu
63 Sebuah pesan
64 Panik
65 Kembalikan
66 Sebuah tragedi
67 Mencari tahu
68 Katakan ini bohong
69 Katakan padaku!
70 Pilu
71 Relakan dia
72 Tenanglah
73 Selamat Jalan, Thom
74 Menghukum diri
75 Mengabaikan
76 Ide-ide konyol
77 Pergilah
78 Berbalik Mengacuhkan
79 Acuh
80 I miss you
81 Mengikis jarak
82 Kau ini cerewet sekali
83 CLBK (cinta lama belum kesampean)
84 Move on
85 Rencana licik
86 Akibat Mira absen
87 Ajakan Lingga
88 Akulah yang menolongmu
89 Kejadian malam lima tahun lalu
90 Aku ada di sana
91 Masa lalu yang berat
92 Jadilah Mari kecilku, selamanya
93 Sultan sekali dia
94 Lets shopping
95 Lets shopping
96 Semburan kopi
97 Teman lama
98 Gundah
99 Makan malam istimewa
100 Lemas
101 Nakal lagi
102 Pria asing
103 Pria asing
104 Jangan Sentuh Wanitaku
105 Kelicikan Mira
106 Steve Lee
107 Aku janji
108 Sebuah jebakan
109 Tempat mengerikan, Grand Moon
110 Ketakutan
111 Nyaris
112 Penyesalan Lingga
113 Foto dua dimensi hitam putih
114 Penasaran
115 Tunggu dan lihat
116 Perut karet
117 Berbicara dengan dia
118 Perhatian manis
119 Aku akan membantumu
120 Ajakan makan siang
121 Sebuah permintaan
122 Kembalinya Erik
123 Waktunya mengungkap
124 Membuka topeng
125 Kamu nggak tau aku
126 Luapan kekecewaan
127 Intai dia
128 Berita baik?
129 Apa ini milikku?
130 Merancang masa depan
131 Sarapan
132 Berkunjung
133 Mia tahu
134 Ide brilian
135 Mira yang aneh
136 Teror
137 Ketakutan
138 Kekhawatiran Lingga
139 Mimpikan aku seorang
140 Daddy-nya Lil Baby
141 Psikiater
142 Lautan mawar
143 Di sana aku melihatnya
144 Sarapan pagi
145 Dia sudah datang
146 Panik
147 Aku harus bertindak
148 Sebuah ketukan
149 Aku hanya khawatir
150 Gawat!
151 Syukurlah
152 Kedatangan Moris
153 Wasiat
154 Sadap
155 Bersimbah darah
156 Penyelidikan
157 Diculik
158 Bertemu kembali setelah lima tahun
159 Orang-orang dari masa lalu
160 Mengungkap masa lalu
161 Lepaskan dia!
162 Sirine ambulance
163 Bangun
164 Kunjungan Aletta
165 Sebuah foto
166 Kabar dari Tania
167 Sikap yang berbeda
168 Sebuah pesan balasan
169 Menemui Mr. Lee
170 Hilang
171 Aku pergi
172 Bandara
173 Tiga orang yang ditunggu
174 Penjelasan Aletta
175 Sebuah Solusi
176 Debat
177 Berjanjilah
178 Mengambil Keputusan
179 Kantor Catatan Sipil
180 Ikutlah dengan ku!
181 Tuan perjaka
182 Pengaruh Buruk
183 Aku menyesal
184 Story of Cheria : Menangkap basah
185 Story of Cheria : Bertemu
186 Story of Cheria : kotak makan siang
187 Story of Cheria : Dekat
188 Kamu bau!
189 Dia aneh sekali!
190 Kamu kapan?
191 I LOVE YOU
192 Diawasi Aletta
193 Wellcome, baby boy!
194 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Kilasan
2
Mimpi
3
Bayang masa lalu
4
Pertemuan
5
Pamer
6
Siapa?
7
Pantai
8
Laut lepas
9
Mari kecil
10
Mimpi yang lain
11
Kenangan
12
Riri kecil
13
Keluarga bahagia
14
Teddy bear pertama
15
Arya
16
Bukan siapa-siapa
17
Tragedi
18
Lupakanlah!
19
Tersadar dari lamunan
20
Paradise Fall
21
Mom Winda
22
Kembali bekerja
23
VISUAL
24
Pelayanan
25
Kegaduhan di siang hari
26
Kecemasan Thom
27
Awal kesalahan
28
Sebuah undangan urgent
29
Perang kata
30
Tetangga baru
31
Tamu tak diundang
32
Separuh alis
33
Serangan
34
Khawatir
35
Siuman
36
Pulang
37
Persiapan super
38
Dijemput
39
Tamu istimewa
40
Sebuah hukuman
41
Sihir
42
Panggil aku Arya
43
Menjauhi mu
44
Mabuk
45
Histeris
46
Keributan
47
Gaduh
48
Mual
49
Muka bantal
50
Masak
51
Debaran
52
Nongkrong
53
Tawuran
54
Adu mulut
55
Ejekan konyol dari Mira
56
Bersiaplah
57
Lupa pengaman
58
Mengungkapkan
59
Perbincangan dua pria
60
Keputusan Thomas
61
Setelah pertempuran
62
Sketsa masa lalu
63
Sebuah pesan
64
Panik
65
Kembalikan
66
Sebuah tragedi
67
Mencari tahu
68
Katakan ini bohong
69
Katakan padaku!
70
Pilu
71
Relakan dia
72
Tenanglah
73
Selamat Jalan, Thom
74
Menghukum diri
75
Mengabaikan
76
Ide-ide konyol
77
Pergilah
78
Berbalik Mengacuhkan
79
Acuh
80
I miss you
81
Mengikis jarak
82
Kau ini cerewet sekali
83
CLBK (cinta lama belum kesampean)
84
Move on
85
Rencana licik
86
Akibat Mira absen
87
Ajakan Lingga
88
Akulah yang menolongmu
89
Kejadian malam lima tahun lalu
90
Aku ada di sana
91
Masa lalu yang berat
92
Jadilah Mari kecilku, selamanya
93
Sultan sekali dia
94
Lets shopping
95
Lets shopping
96
Semburan kopi
97
Teman lama
98
Gundah
99
Makan malam istimewa
100
Lemas
101
Nakal lagi
102
Pria asing
103
Pria asing
104
Jangan Sentuh Wanitaku
105
Kelicikan Mira
106
Steve Lee
107
Aku janji
108
Sebuah jebakan
109
Tempat mengerikan, Grand Moon
110
Ketakutan
111
Nyaris
112
Penyesalan Lingga
113
Foto dua dimensi hitam putih
114
Penasaran
115
Tunggu dan lihat
116
Perut karet
117
Berbicara dengan dia
118
Perhatian manis
119
Aku akan membantumu
120
Ajakan makan siang
121
Sebuah permintaan
122
Kembalinya Erik
123
Waktunya mengungkap
124
Membuka topeng
125
Kamu nggak tau aku
126
Luapan kekecewaan
127
Intai dia
128
Berita baik?
129
Apa ini milikku?
130
Merancang masa depan
131
Sarapan
132
Berkunjung
133
Mia tahu
134
Ide brilian
135
Mira yang aneh
136
Teror
137
Ketakutan
138
Kekhawatiran Lingga
139
Mimpikan aku seorang
140
Daddy-nya Lil Baby
141
Psikiater
142
Lautan mawar
143
Di sana aku melihatnya
144
Sarapan pagi
145
Dia sudah datang
146
Panik
147
Aku harus bertindak
148
Sebuah ketukan
149
Aku hanya khawatir
150
Gawat!
151
Syukurlah
152
Kedatangan Moris
153
Wasiat
154
Sadap
155
Bersimbah darah
156
Penyelidikan
157
Diculik
158
Bertemu kembali setelah lima tahun
159
Orang-orang dari masa lalu
160
Mengungkap masa lalu
161
Lepaskan dia!
162
Sirine ambulance
163
Bangun
164
Kunjungan Aletta
165
Sebuah foto
166
Kabar dari Tania
167
Sikap yang berbeda
168
Sebuah pesan balasan
169
Menemui Mr. Lee
170
Hilang
171
Aku pergi
172
Bandara
173
Tiga orang yang ditunggu
174
Penjelasan Aletta
175
Sebuah Solusi
176
Debat
177
Berjanjilah
178
Mengambil Keputusan
179
Kantor Catatan Sipil
180
Ikutlah dengan ku!
181
Tuan perjaka
182
Pengaruh Buruk
183
Aku menyesal
184
Story of Cheria : Menangkap basah
185
Story of Cheria : Bertemu
186
Story of Cheria : kotak makan siang
187
Story of Cheria : Dekat
188
Kamu bau!
189
Dia aneh sekali!
190
Kamu kapan?
191
I LOVE YOU
192
Diawasi Aletta
193
Wellcome, baby boy!
194
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!