Pertemuan

Keesokan harinya,

Mira dan Thom bersiap untuk pergi ke rumah sakit, namun sebelum itu, mereka memutuskan untuk sarapan di restoran hotel.

Nampak Mira yang mengenakan kaus putih polos berkerah longgar, yang mengekspos bahu putih mulusnya, dan dipadu dengan hot pants biru dengan aksen robek-robek. Rambut coklat kemerahannya ia ikat asal ke samping, dan menyusakan anak rambutnya yang menjuntai bebas di sisi wajahnya.

Sedangkan Thom, seperti biasa, dia memilih kemeja bercorak pantai untuk aktifitas santainya, dan celana pendek selutut yang senada.

Mereka nampak duduk di salah satu meja restoran itu sambil berbincang ringan dan menunggu pesanan mereka datang. Tak berselang lama, sarapan yang mereka tunggu pun datang, dan mereka segera menyantapnya bersama.

Dari kejauhan, nampak seorang pria berusia sekitar tiga puluh tahunan, berjalan memasuki area restoran, dengan diikuti seorang anak buahnya.

Penampilan mereka terlihat santai, karena memang mereka akan sarapan dan kemudian pergi berkeliling untuk melihat-lihat.

Pria itu menangkap kehadiran seseorang yang dia kenal, dan ia pun menghampirinya.

“Hai, Tuan Thom!” sapa pria itu.

“Oh! Hai Tuan Lingga!” sahut Thom, seraya bangkit dari duduknya dan menyalami pria itu.

Mereka adalah rekan bisnis, di mana Thom bekerja sama dengan Lingga untuk memasarkan produk-prodk fashion-nya. Mereka berdua adalah rekan bisnis yang cukup akrab, walau pun usia mereka terpaut cukup jauh.

“Tidak disangka kita bisa bertemu di sini ya!” ucap Tuan Lingga kepada Thom.

“Ya! Benar-benar kebetulan yang baik! Kami sedang sarapan, apa anda mau bergabung bersama kami?” ajak Thom kepada Tuan Lingga.

Tuan Lingga melirik ke arah Mira, yang tampak cuek dengan kehadirannya, dan tetap menikmati makanannya dengan santai. Thom pun melihat jika Tuan Lingga sedang memperhatikan Mira, yang tampak cuek dengan kehadiran pria muda nan tampan itu.

“Oh! Perkenalkan, Ini Mira! Partner kerja saya!” ucap Thom kepada Tuan Lingga. “Mira! Tolong sapa Tuan Lingga!” pinta Thom kepada Mira.

Mira pun meletakkan sendok dan garpunya di atas piring, dan kemudian bangkit dari duduknya. Ia menatap lurus ke dalam manik mata Tuan Lingga sambil mengulurkan tangannya.

“Mira!” ucap Mira datar.

Sejenak, Tuan Lingga nampak memperhatikan penampilan Mira dari atas hingga bawah, dan kemudian dia pun menyambut uluran tangan wanita itu.

“Lingga!” sahutnya.

Tanpa ba bi bu lagi, Mira kembali duduk di kursinya dan menikmati kembali sarapannya.

Thom yang melihat kelakuan Mira pun merasa tidak enak dengan Tuan Lingga.

“Ehm ... Hehehe! Maafkan dia, Tuan! Dia memang seperti itu dengan orang yang baru dikenalnya!” ucap Thom dengan tawa kakunya.

“Tidak apa-apa! Saya suka dengan wanita yang seperti itu! Seperti sebuah tantangan buat saya! Hahahaha!” ujar Tuan Lingga.

Nampak sekilas, Mira melayangkan pandangan mautnya ke arah pria yang tengah tertawa itu dengan begitu tak sukanya, dan kemudian kembali menatap isi piringnya.

“Jadi, maukah anda bergabung dengan kami?” tanya Thom memastikan.

“Terimakasih atas ajakannya, namun saya ingin lebih menikmati waktu santai saya secara pribadi! Permisi!” pamit Tuan Lingga kepada Thom dan juga Mira.

Setelah pria itu berlalu, Thom kembali duduk di kursinya dan memandang ke arah Mira.

Dilihatnya wanita itu tetap tak bersuara dan fokus makan.

“Dia itu rekan bisnis ku! Salah satu orang terkaya di asia!” ucap Thom.

“Dan kau salah satu orang terkaya di dunia! Ku rasa, dia dan kamu, lebih hebat kamu!” sahut Mira memotong perkataan Thom.

“Tapi dia lebih muda dan tampan dari aku! Kau bisa mendekatinya jika kau mau, Mir!” ucap Thom.

“Tapi aku tak suka pria seperti dia!” jawab Mira.

“Kenapa? Bukankah dia bisa menjadi pendukungmu selanjutnya setelah aku!” ujar Thom.

“Dia itu seorang player, Thom! Dan aku tak suka!” jawab Mira sedikit kesal.

“Bagaimana kamu tau? Bukankah ini pertemuan pertama kalian? Atau mungkin, kalian punya riwayat pertemuan yang buruk sebelumnya?” cecar Thom sambil menyantap makanannya.

“Aku bisa lihat itu dalam sekali lihat! Mereka punya kesamaan dimana-mana!” jawab Mira.

“Tapi, bukannya aku pun sama dengannya? Seorang player!” ucap Thom.

“Kamu berbeda, Thom! Mereka lebih menganggap kami hanya sebagai wanita sekali pakai! Sedangkan kau, kau mau mengurusku hingga sekarang! Kalau pun aku harus kehilangan kamu, aku lebih baik alih profesi saja, Thom!” sahut Mira sambil menatap ke arah pria di depannya itu.

Thom pun tersenyum mendengar ucapan dari wanita di hadapannya itu.

“Sebegitu cintanya kah kau pada ku, Mir?” tanya Thom menggoda mira.

“Ini bukan soal cinta, Thom! Ini lebih kepada hutang budi! Kau sudah begitu baik pada ku, dan aku yakin, kau pun akan terus membantuku! Sedangkan aku, hanya bisa membalasmu dengan cara seperti ini!” jelas Mira sambil mengedikkan bahunya.

“Hahahaha!” Thomas tiba-tiba tertawa setelah mendengar penjelasan dari Mira.

“Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?” tanya Mira sedikit bingung dengan tingkah Thom.

“Hahahaha! Mira! Mira! Kamu selalu kaku seperti biasanya! Aku hanya bercanda tadi, tapi tanggapanmu sungguh-sungguh serius!” tutur Thom.

“Rupanya, kau memang sama menyebalkannya dengan pria tadi!” gerutu Mira.

“Hahaha! Sudah-sudah! Sebaiknya kita segera selesaikan ini, dan bergegas ke rumah sakit! Dokter Kim sudah menunggu kita di sana!” ucap Thom mengingatkan.

“Baiklah!” sahut Mira.

Keduanya pun kembali melanjutkan sarapannya dengan tenang.

Dari kejauhan, seorang pria nampak memperhatikan kedua orang itu, terutama Mira.

“Aku seperti tak asing dengan wanita itu!” ucap Tuan Lingga, yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Mira.

“Apa Anda mengenalnya, Tuan?” tanya Nick, sang asisten.

“Dia memang nampak seperti wanita kebanyakan yang aku temui setiap malam! Tapi entah kenapa, aku merasakan dia berbeda!” tutur Tuan Lingga.

“Hah! Itu cuma perasaan mu yang merasa ditolak saja tuan!” batin Nick.

“Kau tau, Nick! Aku rasa, dia bukan partner kerja biasa tuan Thom!” ujar Tuan Lingga.

“Entahlah, Tuan! Saya tidak punya pengalaman dengan wanita!” sahut Nick.

“Makanya, kau sekali-kali punya pacar! Jangan kelamaan jomblo!” seru Tuan Lingga.

“Sia*lan! Gue malah dikatain jomblo! Gue nggak sempet punya pacar gara-gara ngurusin elu terus, Bos! Dasar maniak!” batin Nick.

“Saya sibuk dengan pekerjaan saya, Tuan!” sahut Nick.

“Benarkah? Apa tahun ini kamu belum ambil cuti?” tanya Tuan Lingga kepada Nick.

Nick nampak antusias mendengar pertanyaan itu, dan berharap bahwa bosnya itu akan berbaik hati memberikannya cuti, atau bahkan menyuruhnya liburan. Namun, belum sempat ia jawab, bosnya sudah terlebih dulu melanjutkan perkataannya.

“Kalau dipikir-pikir sih, ini sudah termasuk cuti yah! 'Kan kita sedang jalan-jalan ke sini sekarang! Bisalah kamu sambil cuci mata, atau cari perempuan! Iya 'kan, Nick!” ucap Tuan Lingga tanpa merasa bersalah.

“Hehehe! Iya, Tuan!” sahut Nick dengan tawa kecutnya.

“Dasar bos kam*pret! Kalau aja lu nggak kasih gaji gede, ogah gue kerja lama ama elu!” maki Nick dalam hati.

.

.

.

.

Beberapa jam kemudian, di sebuah rumah sakit besar di kota S negara K,

“Halo, Mr. Thom! Apa kabar?” sapa seorang dokter bedah plastik di rumah sakit besar itu.

“Halo, Dokter Kim! Seperti yang bisa anda lihat!” sahut Thom.

“Ya! Anda nampak begitu segar bugar seperti biasa!” jawab Dokter Kim.

Kini pandangannya beralih kepada sosok wanita cantik di samping Thom.

“Siapa wanita cantik ini, Sir?” tanya Dokter Kim.

“Oh! Dia Mira! Calon pasien Anda yang saya bicarakan waktu itu!” jawab Thom.

“Oh! Hai, Nona! Saya Dokter Kim! Saya yang akan melakukan operasi kepada Anda!” sapa Dokter Kim memperkenalkan diri, sambil mengulurkan tangannya.

“Mira!” sahut Mira dengan tersenyum menjabat uluran tangan Dokter Kim.

“Baiklah! Silakan Nona Mira ikuti perawat saya untuk berganti pakaian! Mohon maaf, di rumah sakit ini wajib memakai pakaian khusus pasien yang sangat tidak modis!” tutur Dokter Kim.

“Aku rasa, di negara mu ini, tak ada yang tak modis! Bahkan baju pasien sekalipun!” sahut Mira tersenyum menaggapi lelucon Dokter Kim.

“Hahahha! Kau benar! Di negaraku ini, semuanya itu fashionable!” seru Dokter Kim.

Mira pun mengikuti perawat yang saat itu berdiri di samping Dokter Kim. Mereka menuju ke sebuah ruang perawatan, di mana nanti ruangan itu akan menjadi ruang rawat selama Mira menjalani pemulihan pasca operasi.

Setelah selesai berganti pakaian, perawat itu meninggalkan Mira di ruangan itu. Dan tak lama kemudian, Dokter Kim dan Thom datang. Namun tak sampai masuk, dokter itu hanya berdiri di ambang pintu saja.

“Operasi Anda dua jam dari sekarang, Nona! Istirahatlah dulu untuk nanti!” pesan Dokter kim.

“Baik, dok!” sahut Mira yang duduk di bibir ranjang pasiennya.

.

.

.

.

Jika kamu suka dengan ceritanya, tinggalkan like dan komen di bawah ya😊

Terpopuler

Comments

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

🤔🤔🤔.....💪💪💪💪

2022-05-18

1

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

mantap

2022-04-18

1

Kuswati

Kuswati

oprasi pinggang yg cidera ya thor

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Kilasan
2 Mimpi
3 Bayang masa lalu
4 Pertemuan
5 Pamer
6 Siapa?
7 Pantai
8 Laut lepas
9 Mari kecil
10 Mimpi yang lain
11 Kenangan
12 Riri kecil
13 Keluarga bahagia
14 Teddy bear pertama
15 Arya
16 Bukan siapa-siapa
17 Tragedi
18 Lupakanlah!
19 Tersadar dari lamunan
20 Paradise Fall
21 Mom Winda
22 Kembali bekerja
23 VISUAL
24 Pelayanan
25 Kegaduhan di siang hari
26 Kecemasan Thom
27 Awal kesalahan
28 Sebuah undangan urgent
29 Perang kata
30 Tetangga baru
31 Tamu tak diundang
32 Separuh alis
33 Serangan
34 Khawatir
35 Siuman
36 Pulang
37 Persiapan super
38 Dijemput
39 Tamu istimewa
40 Sebuah hukuman
41 Sihir
42 Panggil aku Arya
43 Menjauhi mu
44 Mabuk
45 Histeris
46 Keributan
47 Gaduh
48 Mual
49 Muka bantal
50 Masak
51 Debaran
52 Nongkrong
53 Tawuran
54 Adu mulut
55 Ejekan konyol dari Mira
56 Bersiaplah
57 Lupa pengaman
58 Mengungkapkan
59 Perbincangan dua pria
60 Keputusan Thomas
61 Setelah pertempuran
62 Sketsa masa lalu
63 Sebuah pesan
64 Panik
65 Kembalikan
66 Sebuah tragedi
67 Mencari tahu
68 Katakan ini bohong
69 Katakan padaku!
70 Pilu
71 Relakan dia
72 Tenanglah
73 Selamat Jalan, Thom
74 Menghukum diri
75 Mengabaikan
76 Ide-ide konyol
77 Pergilah
78 Berbalik Mengacuhkan
79 Acuh
80 I miss you
81 Mengikis jarak
82 Kau ini cerewet sekali
83 CLBK (cinta lama belum kesampean)
84 Move on
85 Rencana licik
86 Akibat Mira absen
87 Ajakan Lingga
88 Akulah yang menolongmu
89 Kejadian malam lima tahun lalu
90 Aku ada di sana
91 Masa lalu yang berat
92 Jadilah Mari kecilku, selamanya
93 Sultan sekali dia
94 Lets shopping
95 Lets shopping
96 Semburan kopi
97 Teman lama
98 Gundah
99 Makan malam istimewa
100 Lemas
101 Nakal lagi
102 Pria asing
103 Pria asing
104 Jangan Sentuh Wanitaku
105 Kelicikan Mira
106 Steve Lee
107 Aku janji
108 Sebuah jebakan
109 Tempat mengerikan, Grand Moon
110 Ketakutan
111 Nyaris
112 Penyesalan Lingga
113 Foto dua dimensi hitam putih
114 Penasaran
115 Tunggu dan lihat
116 Perut karet
117 Berbicara dengan dia
118 Perhatian manis
119 Aku akan membantumu
120 Ajakan makan siang
121 Sebuah permintaan
122 Kembalinya Erik
123 Waktunya mengungkap
124 Membuka topeng
125 Kamu nggak tau aku
126 Luapan kekecewaan
127 Intai dia
128 Berita baik?
129 Apa ini milikku?
130 Merancang masa depan
131 Sarapan
132 Berkunjung
133 Mia tahu
134 Ide brilian
135 Mira yang aneh
136 Teror
137 Ketakutan
138 Kekhawatiran Lingga
139 Mimpikan aku seorang
140 Daddy-nya Lil Baby
141 Psikiater
142 Lautan mawar
143 Di sana aku melihatnya
144 Sarapan pagi
145 Dia sudah datang
146 Panik
147 Aku harus bertindak
148 Sebuah ketukan
149 Aku hanya khawatir
150 Gawat!
151 Syukurlah
152 Kedatangan Moris
153 Wasiat
154 Sadap
155 Bersimbah darah
156 Penyelidikan
157 Diculik
158 Bertemu kembali setelah lima tahun
159 Orang-orang dari masa lalu
160 Mengungkap masa lalu
161 Lepaskan dia!
162 Sirine ambulance
163 Bangun
164 Kunjungan Aletta
165 Sebuah foto
166 Kabar dari Tania
167 Sikap yang berbeda
168 Sebuah pesan balasan
169 Menemui Mr. Lee
170 Hilang
171 Aku pergi
172 Bandara
173 Tiga orang yang ditunggu
174 Penjelasan Aletta
175 Sebuah Solusi
176 Debat
177 Berjanjilah
178 Mengambil Keputusan
179 Kantor Catatan Sipil
180 Ikutlah dengan ku!
181 Tuan perjaka
182 Pengaruh Buruk
183 Aku menyesal
184 Story of Cheria : Menangkap basah
185 Story of Cheria : Bertemu
186 Story of Cheria : kotak makan siang
187 Story of Cheria : Dekat
188 Kamu bau!
189 Dia aneh sekali!
190 Kamu kapan?
191 I LOVE YOU
192 Diawasi Aletta
193 Wellcome, baby boy!
194 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Kilasan
2
Mimpi
3
Bayang masa lalu
4
Pertemuan
5
Pamer
6
Siapa?
7
Pantai
8
Laut lepas
9
Mari kecil
10
Mimpi yang lain
11
Kenangan
12
Riri kecil
13
Keluarga bahagia
14
Teddy bear pertama
15
Arya
16
Bukan siapa-siapa
17
Tragedi
18
Lupakanlah!
19
Tersadar dari lamunan
20
Paradise Fall
21
Mom Winda
22
Kembali bekerja
23
VISUAL
24
Pelayanan
25
Kegaduhan di siang hari
26
Kecemasan Thom
27
Awal kesalahan
28
Sebuah undangan urgent
29
Perang kata
30
Tetangga baru
31
Tamu tak diundang
32
Separuh alis
33
Serangan
34
Khawatir
35
Siuman
36
Pulang
37
Persiapan super
38
Dijemput
39
Tamu istimewa
40
Sebuah hukuman
41
Sihir
42
Panggil aku Arya
43
Menjauhi mu
44
Mabuk
45
Histeris
46
Keributan
47
Gaduh
48
Mual
49
Muka bantal
50
Masak
51
Debaran
52
Nongkrong
53
Tawuran
54
Adu mulut
55
Ejekan konyol dari Mira
56
Bersiaplah
57
Lupa pengaman
58
Mengungkapkan
59
Perbincangan dua pria
60
Keputusan Thomas
61
Setelah pertempuran
62
Sketsa masa lalu
63
Sebuah pesan
64
Panik
65
Kembalikan
66
Sebuah tragedi
67
Mencari tahu
68
Katakan ini bohong
69
Katakan padaku!
70
Pilu
71
Relakan dia
72
Tenanglah
73
Selamat Jalan, Thom
74
Menghukum diri
75
Mengabaikan
76
Ide-ide konyol
77
Pergilah
78
Berbalik Mengacuhkan
79
Acuh
80
I miss you
81
Mengikis jarak
82
Kau ini cerewet sekali
83
CLBK (cinta lama belum kesampean)
84
Move on
85
Rencana licik
86
Akibat Mira absen
87
Ajakan Lingga
88
Akulah yang menolongmu
89
Kejadian malam lima tahun lalu
90
Aku ada di sana
91
Masa lalu yang berat
92
Jadilah Mari kecilku, selamanya
93
Sultan sekali dia
94
Lets shopping
95
Lets shopping
96
Semburan kopi
97
Teman lama
98
Gundah
99
Makan malam istimewa
100
Lemas
101
Nakal lagi
102
Pria asing
103
Pria asing
104
Jangan Sentuh Wanitaku
105
Kelicikan Mira
106
Steve Lee
107
Aku janji
108
Sebuah jebakan
109
Tempat mengerikan, Grand Moon
110
Ketakutan
111
Nyaris
112
Penyesalan Lingga
113
Foto dua dimensi hitam putih
114
Penasaran
115
Tunggu dan lihat
116
Perut karet
117
Berbicara dengan dia
118
Perhatian manis
119
Aku akan membantumu
120
Ajakan makan siang
121
Sebuah permintaan
122
Kembalinya Erik
123
Waktunya mengungkap
124
Membuka topeng
125
Kamu nggak tau aku
126
Luapan kekecewaan
127
Intai dia
128
Berita baik?
129
Apa ini milikku?
130
Merancang masa depan
131
Sarapan
132
Berkunjung
133
Mia tahu
134
Ide brilian
135
Mira yang aneh
136
Teror
137
Ketakutan
138
Kekhawatiran Lingga
139
Mimpikan aku seorang
140
Daddy-nya Lil Baby
141
Psikiater
142
Lautan mawar
143
Di sana aku melihatnya
144
Sarapan pagi
145
Dia sudah datang
146
Panik
147
Aku harus bertindak
148
Sebuah ketukan
149
Aku hanya khawatir
150
Gawat!
151
Syukurlah
152
Kedatangan Moris
153
Wasiat
154
Sadap
155
Bersimbah darah
156
Penyelidikan
157
Diculik
158
Bertemu kembali setelah lima tahun
159
Orang-orang dari masa lalu
160
Mengungkap masa lalu
161
Lepaskan dia!
162
Sirine ambulance
163
Bangun
164
Kunjungan Aletta
165
Sebuah foto
166
Kabar dari Tania
167
Sikap yang berbeda
168
Sebuah pesan balasan
169
Menemui Mr. Lee
170
Hilang
171
Aku pergi
172
Bandara
173
Tiga orang yang ditunggu
174
Penjelasan Aletta
175
Sebuah Solusi
176
Debat
177
Berjanjilah
178
Mengambil Keputusan
179
Kantor Catatan Sipil
180
Ikutlah dengan ku!
181
Tuan perjaka
182
Pengaruh Buruk
183
Aku menyesal
184
Story of Cheria : Menangkap basah
185
Story of Cheria : Bertemu
186
Story of Cheria : kotak makan siang
187
Story of Cheria : Dekat
188
Kamu bau!
189
Dia aneh sekali!
190
Kamu kapan?
191
I LOVE YOU
192
Diawasi Aletta
193
Wellcome, baby boy!
194
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!