4.

Saat ini adalah hari yang buruk bagi Keenan bagaimana tidak,hari ini adalah hari ia akan bertunangan dengan Alzena.

Benar-benar menjengkelkan ingin rasanya Keenan kabur namun ia tidak bisa.

Keenan memandang dingin Alzena di hadapannya,entah kenapa ia muak melihat wajah polos di hadapannya.

"Ok,sekarang kalian bertukar cincin"ucap Rika.

Keenan menatap malas kearah cincin yang ada di tangannya,ia enggan memasangkan cincin di jari manis Alzena.

Alzena menatap gugup Keenan entah kenapa tatapan Keenan begitu dingin kepadanya namun tetap saja terlihat begitu tampan.

"Keenan"desis Reno,ayahnya.

Keenan berdecak kesal lalu ia memasangkan cincin tersebut di jari manis Alzena dengan kasar.

Alzena terenyuh hatinya berdenyut nyeri,Keenan benar-benar membencinya.

Saat Alzena ingin memasangkan cincin tersebut,cincin itu langsung di ambil alih oleh Keenan. Ia memasang sendiri tersebut,ia tidak mau tangannya di pegang oleh Alzena.

Rika menatap bersalah kearah Alzena yang hanya di balas senyuman tipis dari Alzena seolah-olah mengatakan ia baik-baik saja.

"Kalian sudah resmi bertunangan"ucap Rika sambil tersenyum.

Ibu Alzena sedang pergi keluar negeri karena mengurusi beberapa pekerjaan disana sehingga ia hanya datang sendiri tanpa keluarga yang menemaninya.

Ayahnya ia sudah kehilangan ayahnya dari lima tahun yang lalu dan membuatnya seperti menjaga jarak dengan keluarganya.

"Udah kan? Keenan pergi"ucap Keenan.

"KEENAN!"teriak Reno namun di tahan Rika.

"Sudah mas,jangan teriak-teriak gitu. Alzena,kamu menginap disini atau tante antar pulang?"tanya Rika sambil tersenyum.

Alzena terdiam"aku pulang sendiri aja Tante,om. Kalau begitu Alzena pamit ya,makasih atas jamuan nya. Zena seneng"ucapnya.

Alzena langsung pamit pergi dari rumah Keenan,berdiam di dalamnya hanya membuat hatinya terasa sakit bahkan kehadirannya tidak di butuhkan oleh Keenan disana.

"Puas lo?!"tanya Keenan,ia menyenderkan tubuhnya di dekat pagar.

Alzena terdiam sembari meremas ujung bajunya.

"Seneng? Sayangnya gua gak,gua muak liat wajah lo,sok polos!!"ucap Keenan.

Keenan menarik tangan Alzena dengan kasar ia menatap cincin yang terpasang manis di jari Alzena.

"Cincinya cantik tapi sama sekali gak cocok buat cewek pembawa sial kayak lo"ucap Keenan sinis.

"Inget,gua gak pengen sekolah tau kalau kita tunangan. Kalau sampai lo ngebeberin hubungan kita,lo bakal tau akibatnya"ucap Keenan sambil mencengkram rahang Alzena dengan kuat.

"Cih! Jijik gua liat lo"ucap Keenan,ia membersihkan tangannya seolah-olah  Alzena adalah kuman yang menempel.

Keenan langsung pergi dari hadapan Alzena dengan menaiki motornya pergi meninggalkan Alzena yang terdiam.

Ia menatap nanar kearah Keenan"sekali aja,aku cuman pengen ngerasain yang namanya bahagia."

∆∆∆

Alzena berjalan mengitari taman dengan langkah lunglainya,ia menyentuh bunga-bunga disana.

Langit terlihat sudah mulai mendung,gemuruh sudah terdengar menandakan bahwa hujan akan turun dengan lebat,namun Alzena tetap diam di taman yang sudah sepi pengunjung itu.

Ia tidak mau pulang kerumah untuk sementara waktu,ia malas melihat rumah yang kosong tanpa penghuni selain dirinya. Bahkan kakaknya saja tidak mau pulang jika tidak ada ibunya di rumah.

Alzena tersenyum miris,kenapa kehidupannya begitu berat? Rasanya sangat menyesakkan.

Mata Alzena mulai memerah menandakan ia akan menangis,air matanya pun tidak bisa ia bendung lagi.

Bersamaan dengan turunnya hujan membuat tubuhnya langsung basah kuyup diguyur hujan yang begitu deras.

Alzena tertawa kecil,ia dari dulu sangat menyukai hujan. Ia tidak akan terlihat lemah jika menangis di bawah rintikan hujan.

Alzena berjongkok dan menelungkup kan wajahnya di sela kakinya sambil terus menangis di bawah hujan yang begitu deras.

"Zena, ngapain hujan-hujanan disini?"Leo menepuk puncak kepala Alzena.

Alzena langsung menatap Leo yang sedang memayunginya.

"Kak Leo"lirih Alzena.

"Ayo,ketempat teduh. Lo bisa sakit kalau hujan-hujanan disini"ucap Leo,ia menaruh jaket hitam miliknya di bahu Alzena.

Leo menggenggam tangan Alzena lalu membawanya ketempat yang teduh untuk sementara waktu. Mereka berteduh di sebuah pondok dekat taman.

"Kenapa hujan-hujanan?"tanya Leo.

"Gak apa-apa,pengen aja kak"ucap Alzena sambil tersenyum.

"Btw makasih jaketnya kak,nanti aku cuci pas udah pulang"sambungnya.

Leo mengangguk"santai aja"balasnya.

"Nih diminum,biar enakan"ucap Leo sambil memberikan satu gelas kopi hangat yang tadi ia beli.

"Ini punya kakak kan? Gak usah buat kakak aja"ucap Alzena menolah halus.

"Gak apa-apa,buat lo aja. Nih minum,manis kok"ucap Leo.

Alzena menerima kopi tersebut dengan tak enak hati lalu meminumnya,memang benar rasanya manis tidak begitu pahit.

"Makasih kak,kakak baik banget sama aku"ucap Alzena.

Leo menganggukan kepalanya"lo kenapa? ada masalah?"tanya nya.

"Gak apa-apa kok"ucap Alzena.

Leo mengangguk maklum,mungkin Alzena belum mau berbagi masalah padanya.

"Lo suka banget ya sama Keenan?"tanya Leo sambil menatap genangan air di depannya.

Alzena menatap Leo"dia cinta pertama Zena kak"ucapnya.

Hati Leo berdenyut nyeri apalagi mendengar gadis pujaan hatinya mengucapkan hal yang begitu membuatnya sakit.

"Oh"balas Leo singkat.

"Lo sama Abang lo masih kayak gitu? Marah-marah nggk jelas atau nyakitin lo,masih nggk?"tanya Leo.

Alzena menoleh kearah Leo dengan terkejut"kakak tau dari mana?"tanya nya.

"Denger gosip dari anak-anak,nama Abang lo siapa?"tanya Leo.

"Itu--gak enak kak kalau bilang"ucap Alzena .

Leo tersenyum"gak apa-apa gak usah di jawab,gua aja yang terlalu kepo urusan orang"balasnya.

"Nih,pake aja payungnya kalau mau pulang. Besok kasih gua aja di sekolah,gua mau pulang duluan ya"ucap Leo.

"Terus kak Leo pake apa? Nanti kena hujan kak"ucap Alzena.

"Gua bawa mobil kok,deket dari sini. lagian hujan nya gak deres lagi,kalau gitu gua duluan"ucap Leo.

"Hati-hati ya"sambung Leo,ia berlari menerobos hujan gerimis tersebut. Namun ia berbalik menatap Alzena yang menatap dirinya dengan bingung.

"Kalau ada masalah bisa ceritain ke gua jangan malu-malu,gua bakal ada setiap lo butuh kok."

Hati Alzena langsung menghangat,ia tidak menyangka Leo akan sebaik itu padanya.

"Makasih kak,makasih banyak."

∆∆∆

TBC

Terpopuler

Comments

Fauzi Murya

Fauzi Murya

huhu g thn buat g nangis

2020-07-02

1

Fauzi Murya

Fauzi Murya

huhu g thn buat g nangis

2020-07-02

1

Fauzi Murya

Fauzi Murya

huhu g thn buat g nangis

2020-07-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!