2.

Alzena bersiap-siap pergi ke sekolah,ia menghela nafas pelan lalu tersenyum walau tidak ada yang akan peduli walaupun dia tersenyum sekalipun.

"Semangat!"ucap Alzena pada dirinya.

Alzena menuruni tangga satu persatu sambil menatap kearah ruang makan.

Krukk~

Bunyi perut Alzena terdengar membuatnya menghela nafas,ia tidak bisa makan bersama dengan yang lain karena memang tidak mau makan bersama nya.

"Mama,Abang. Zena berangkat ya, assalamualaikum"ucap Alzena sambil tersenyum lalu berlari keluar sambil memegang perutnya yang terasa sangat lapar.

Ferry terdiam menatap adiknya yang sedang memegang perutnya itu, kemungkinan besar adiknya sama sekali belum makan.

"Ma,apa bener nanti dia nikah sama Keenan?"tanya Ferry.

Andin,ibunya Ferry mengangguk"biarin aja lah,lagian kalau dirumah yang ada nyusahin"ucapnya.

Ferry terdiam lalu ia mengambil tas nya dan pamit pergi ke sekolah dengan menaiki motor.

Saat melajukan motornya ia melihat Alzena berlari menuju pangkalan angkot sambil menenteng kue untuk di jualnya.

Ferry menggeleng,tidak seharusnya ia peduli dengan Alzena lalu ia menambah kecepatan motornya agar lebih cepat sampai ke sekolah.

Mengabaikan hatinya yang terasa nyeri saat melihat adiknya yang begitu tersiksa.

Alzena memasuki angkot lalu duduk tepat di hadapan pintu keluar. Ia bernafas lega untung saja ia cepat mendapat angkot.

Lima belas menit kemudian ia sampai di sekolah lalu ia menenteng barang bawaannya.

Duk'

"Minggir bodoh!!"ucap Keenan,ia yang menabrak Alzena hingga terjatuh.

Alzena menatap nanar kearah kue yang berjatuhan,sepertinya ia harus ganti rugi kembali. lalu ia berusaha membereskan kue yang berserakan sampai satu orang yang membantunya.

"Gua bantu ya"ucap Leo sambil berjongkok di hadapan Alzena dan mengumpulkan kue yang berjatuhan.

"Eh,nggk usah kak. Bisa sendiri kok"ucap Alzena.

Leo menggeleng sambil tersenyum"gak apa-apa,gua bantu sekalian"ucapnya.

Leo pun membantu Alzena berdiri lalu mengeluarkan uang lembar bewarna merah.

"Ini,buat ganti rugi kuenya. Sekalian buat tambahan Lo jajan"ucap Leo.

Alzena menggeleng panik saat melihat Ferry menatapnya dengan tajam.

"Gak kak,gak usah!"ucap Alzena.

"Terima aja"ucap Leo sambil menarik tangan Alzena dan memberikan uang tersebut padanya.

Leo tersenyum"ini"ucapnya sambil memberikan kotak kue tersebut pada Alzena.

"M-makasih kak"ucap Alzena gugup.

Leo menepuk puncak kepala Alzena"mau bareng?"tanya nya.

Alzena menggeleng dengan cepat"nggk usah,aku duluan ya kak. Makasih sekali lagi"ucapnya.

Alzena berlari menuju kelasnya mengabaikan tatapan bingung Leo.

"Ngapain Lo bantu dia?"tanya Ferry.

Leo menatap Ferry"kenapa? Gak boleh? Gua ini yang bantu."ucapnya.

∆∆∆

Keenan melemparkan bola basket kearah ring dengan kesal.

"Ck! Dasar pembawa sial!"umpatnya.

"Minggu depan bakal tunangan sama cewek itu,gila aja"ucap Keenan.

"Napa Lo? Muka kusut kayak gitu"ucap Leo sambil menenteng tas nya.

Keenan tidak menjawab"ngapain Lo nolongin itu cewek?"tanya nya.

"Kenapa? Hak gua lah"ucap Leo datar.

Keenan mengerutkan keningnya menatap bingung ke arah Leo"kenapa Lo? Suka sama dia?"tanya nya.

Leo tersenyum miring"kenapa? Cemburu Lo?"balasnya dengan tanya.

Keenan berdecih lalu berlari dengan memantulkan bola basketnya dan melemparkannya kedalam ring.

"Gak usah ngurus itu cewek pembawa sial,nanti Lo jadi ikutan sial"ucap Keenan.

"Suka-suka gua"ucap Leo.

"Apa yang Lo pandang dari dia? Cantik nggk,pinter nggk,paling juga dia udah rusak"ucap Keenan sambil tersenyum sinis.

Bugh'

Leo memukul Keenan tepat di rahangnya hingga tersungkur.

"Lo boleh ngehina dia tapi gak gini caranya juga man,dia cewek"ucap Leo.

Keenan meludah sambil mengusap rahangnya yang terkena sasaran dari Leo.

Keenan tersenyum sinis"Lo itu di butakan sama cinta,makanya gak bisa bedain mana yang baik mana yang buruk"remehnya.

"KEPARAT!!"Leo kembali memukul Keenan dengan membabi buta.

Leo menarik kerah baju Keenan"walaupun Lo nanti jadi suami Alzena,gua bisa kapan pun ngerebut dia dari Lo. Camkan itu!!"ucap nya sambil menghempaskan tubuh Keenan dengan kasar.

"Jangan sampai Lo nyesel karena sia-siain dia"ucap Leo.

"Cih! Nyesel? Ngapain gua nyesel sama cewek sampah kayak gitu"ucap Keenan remeh.

"Basi, loser!!"Leo kembali memukul Keenan dengan sangat kuat.

"Cuman gara-gara cewek Lo gini? Sahabat macam apa Lo"ucap Keenan.

Leo menatap Keenan dengan sinis"sahabat? Yakin gua sahabat Lo? Gak ada yang namanya sahabat suka mendem masalah"ucapnya membuat Keenan langsung terdiam.

"Inget! Lo sama sekali gak pernah berbagi masalah sama gua atau sama Ferry,yakin kayak gitu di sebut sahabat? Cih!"Leo berjalan menjauh dari Keenan sambil menenteng tas miliknya.

"Bahkan Lo lebih percaya temen cupu Lo itu ketimbang gua sama Ferry,munafik!!"umpat Leo.

Leo menatap nyalang kearah Keenan"karma pasti berlaku,Lo yang sekarang benci sama Alzena bakal cinta mati sama itu cewek"ucapnya.

"Dan inget,gua bukan temen atau sahabat Lo lagi karena apa? Karena Lo sendiri yang ngancurin persahabatan kita"ucap Leo sinis.

"Dan satu lagi kita bersaing,sampai Lo nyakitin Alzena gua gak akan segan-segan buat ambil dia dari Lo"Leo meludah sambil menatap tajam kearah Keenan.

"Camkan itu! Dan gua gak pernah main-main."

∆∆∆

TBC

Terpopuler

Comments

Aidha Suryani

Aidha Suryani

hiks..hiks..

2020-06-28

1

Endang Purwati

Endang Purwati

kok saya nangis yaa baca part ini...pas bagian alzena ditolong dan dibela Leo...

2020-06-20

1

never titi

never titi

baru awal kok udh berlinangan air mata bacanya apa aku yg terlalu lebay neh

2020-05-03

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!