"Mau kemana Lo?"tanya Ferry.
"Cabut"ucap Keenan sambil mengambil tas nya dan tak lupa jaket hitam miliknya.
"Jam segini?"tanya Leo.
Keenan mengangguk"gua duluan"ucap nya,ia langsung melompat pagar belakang dan pergi.
"Dia gak berubah ya?"ucap Leo sambil mengeluarkan sebungkus rokok miliknya.
Ferry mengangguk setuju"malah nambah jadi itu anak"ucapnya.
"Dengar-dengar dia bakal nikah bulan depan"ucap Leo.
"Demi apa Lo?"tanya Ferry tidak percaya.
Leo menghidupkan rokok miliknya,ia mengepulkan asap ke udara.
"Beneran,dia bakal nikah bulan depan"ucap Leo.
"Sama siapa?"ucap Ferry sambil membuka minuman kaleng miliknya.
"Kalau gak salah sama Alzena"ucap Leo.
Byurr~
Ferry menyemburkan air yang sedang ia minum.
"Alzena?"tanya Ferry lagi dan di balas anggukan kepala Leo.
"Kenapa gua gak di kasih tau sama mama kalau Alzena bakal nikah sama Keenan?"batin Ferry.
"Lo kenapa? Jangan bilang Lo suka sama Alzena"ucap Leo penuh selidik.
"Idih,apaan? Gua cuman gak nyangka aja,bukannya dia benci sama itu cewek?"ucap Ferry yang pada dasarnya merupakan kakak kandung Alzena namun tidak ada yang tau sama sekali perihal itu.
Leo mengangguk setuju"gak tau,coba aja tanya Keenan"ucap nya.
"Yang ada gua kena gorok sama dia"ucap Ferry.
Leo tertawa kecil"tapi gua rada kasian sama Alzena,gimana pun juga itu cuman kecelakaan. Mati dan hidup manusia udah di atur sama yang kuasa"ucapnya.
"Gua denger-denger dia punya abang ya"ucap Leo sambil memainkan asap rokok di mulutnya.
Deg'
Wajah Ferry langsung pucat pasi"g-gua gak tau"ucapnya.
"Kasian banget,udah di tuduh pembunuh. Abangnya juga gak peduli,gua kalau jadi abangnya mah bakal gua kasih semangat"ucap Leo sambil menatap kearah langit.
Ferry langsung membeku di tempat"mungkin abangnya ada alasan lain kali"ucapnya.
"Karena dia gua kehilangan ayah"batin Ferry.
"Alasan klise,basi loser!! Abang itu tugasnya ngelindungin bukan malah buat dia makin terpojok"ucap Leo sembari mengumpat.
"Buat apa jadi abang,kalau bukan tugasnya ngelindungin adeknya"sambung Leo.
Perkataan Leo membuat hati Ferry berdenyut nyeri.
"Kalau gara-gara dia orang lain mati itu bukan berarti dia pembunuhnya,itu cuman takdir. Ah udahlah! Jadi emosi sendiri gua"ucap Leo sambil menginjak puntung rokok miliknya.
"Gua duluan"ucap Leo dan ia pun pergi.
Ferry terdiam ia memang selalu menindas Alzena,ia selalu tidak peduli apapun yang di lakukan Alzena. Bahkan adiknya sakit demam hingga mimisan pun Ferry tetap tidak memperdulikan nya.
Bukan kah dia termasuk kakak yang paling jahat?
∆∆∆
Keenan menghentikan motornya di sebuah pemakaman, terlihat sangat sepi dengan langkah pelan ia mendekati gundukan tanah tersebut.
Keenan tersenyum tipis"Intan,ini Keenan. Keenan datang jenguk Intan"ucapnya.
Keenan berjongkok di samping kuburan tersebut sambil meletakkan bucket bunga di atasnya.
Keenan mengusap batu nisan tersebut lalu matanya tak sengaja menatap bucket lily yang sama dengan nya di atas kuburan Intan.
"Masih baru"gumam Keenan,ia berdiri sambil melihat kearah sekitarnya namun tidak ada tanda-tanda keberadaan seseorang di dekatnya.
Ia kembali berjongkok"Intan,teryata selain aku ada yang tau kalau kamu suka sama bunga lily ya. Aku baru tau"ucapnya.
"Atau mungkin rival aku"ucap Keenan sambil terkekeh kecil.
"Kamu selalu datang di mimpi aku,kamu selalu bilang Alzena gak salah. Tapi tetep aja menurut aku dia salah"ucap Keenan.
"Dia yang buat kamu kayak gini, gara-gara dia aku jadi kehilangan kamu"sambung Keenan sambil membersihkan kuburan Intan.
"Kamu tau? Aku sama dia bakal nikah, gara-gara perjanjian yang konyol nenek"ucap Keenan ia duduk di samping kuburan tersebut.
Keenan menatap langit"lucu ya,aku kayak di permainin sama takdir. Aku cuman mau sama kamu bukan perempuan pembawa sial itu"ucapnya.
"Kamu boleh nyalahin aku,karena aku benci sama dia. Sampai kapan pun gak bakal ada yang gantiin kamu di hati aku"ucap Keenan.
Ia berdiri perlahan lalu melihat jam di tangannya"udah siang,aku pamit pulang dulu. Besok mungkin aku bakal jenguk kamu"ucapnya.
Keenan tersenyum"Dateng ke mimpi aku lagi ya Intan,aku kangen kamu"ucapnya.
Lalu ia pergi berjalan perlahan setelah ia pergi dengan motornya seorang perempuan keluar dari persembunyiannya.
Ia menatap nanar sambil memegang dadanya yang terasa nyeri,matanya memerah menahan tangisan yang perlahan mulai jatuh.
Ia memang berhak untuk di benci disini tidak ada yang percaya padanya bahkan sekalipun ibu dan abangnya,ia tidak memiliki teman di sekolah,ia hanya seorang diri.
Ia hanya Alzena gadis biasa bahkan tidak secantik Intan gadis yang di sukai pujaan hatinya.
Ya,dialah yang datang melihat kuburan Intan dan menaruh bunga tersebut di atasnya namun ia melihat Keenan yang datang,ia langsung segera sembunyi.
Nyut'
Dada Alzena kembali terasa nyeri saat ia mengingat perkataan Keenan yang ia dengar tadi,ia tersenyum miris mungkin ini takdirnya.
"Intan,aku pamit ya. Sampaikan salam aku untuk Keenan kalau kamu mampir di mimpi dia,dia gak salah Intan."ucap Alzena sambil mengusap batu nisan tersebut.
"Disini aku yang salah,aku yang pembawa sial"sambung Alzena.
"Kamu jangan nyalahin dia karena bagaimanapun juga aku yang buat kamu kayak gini"ucap Alzena.
"Maafin Alzena Intan"
∆∆∆
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Aidha Suryani
nyuuttt...nyeri...
2020-06-28
2
Lina Supartika
kok byk bawangnya sich 😭😭😭😭
2020-05-29
1
irna salut
sabar ya alenza
2020-05-10
1