BELAJAR MENCINTAI
Di tengah dinginnya malam yang telah sangat larut . sebuah motor ninja hijau terkendali oleh seorang wanita . dirinya mengemudi motor layak seorang pembalap di jalan aspal dengan di temani lampu jalan serta kendaraan lainnya .
sampai akhirnya dia berhenti tepat di depan rumah mewah dan besar .
wanita itu turun dari motor kesayangan dengan gaya santainya membuka helm yang menutupi seluruh kepalanya . dia melangkah menuju pintu yang kini telah ada di hadapannya .
Tok tok tok
wanita itu mengetuk pintu di depannya berulang-ulang . sampai terdengar sahutan yang terdengar samar-samar dari dalam rumah . sehingga wanita itu menghentikan tangannya mengetuk pintu dan pintu pun akhirnya terbuka dengan memperlihatkan seorang wanita paru baya dengan pakaian hitam putih yang merupakan seorang pelayan di rumah itu .
" Nona Lisa ... mari masuk Non " ucap pelayan dengan sopan sembari memberikan senyuman
Wanita itu pun masuk melewati pintu yang sudah mempersilahkannya . dia adalah Analisa Syahputri dengan nama panggilan Lisa . seorang wanita dengan pakaiannya menyerupai pria , bisa di katakan bila dia wanita tomboi .
" Nona Lisa duduk aja dulu . bibi segera panggilin Nona Calista " ujar pelayan mempersilahkan Lisa duduk di sopa empu dengan berhadapan pada TV layar lebar
Lisa menuruti saja dengan senyuman di bibir ranumnya . pelayan pergi menaiki tangga menuju kamar tuan rumah . dia berhenti tepat di depan pintu kamar berwarna pink .Tok tok
" Non " panggil pelayan berulang kali sambil mengetuk pintu dengan sedikit keras
Tiba-tiba pintu pun terbuka dengan menampilkan seorang wanita muda dengan rambutnya yang berantakan serta pakaian baju piyama berwarna ungu membalut tubuh rampingnya . dengan wajah terkejut dan juga takut pelayan pun menduga jika Nona mudanya baru bangun tidur karena gangguan darinya .
Wanita muda itu adalah Calista Amadea dengan nama panggilannya Calista , sahabat Lisa . wanita muda yang sudah terjun pada dunia bisnis di umurnya yang sangat muda . karena orang tuanya meninggal di saat dia SMP pada hari kelulusannya yang terakhir . dengan terpaksa dia harus bisa mengembangkan perusahaan alm.papanya di saat SMA . sehingga wanita muda yang seharusnya bersenang-senang di usianya yang muda . kini harus berusaha mengembangkan perusahaan Grup C. Amadea , perusahaan alm. papanya dan Calista terkenal dengan sikap angkuh , berwibawa dan mempunyai pesona pada kecantikannya .
" Apa ? " tanya Calista dengan suara serak , khas bangun tidurnya dengan mata yang menyimpit pancaran sinar lampu yang menyilaukan mata yang masih terasa ngantuk
" l..tu Non ... ada Nona Lisa di bawa " jawab pelayan dengan terbata-bata di saat melihat mata merah yang menatap wajahnya
" Lisa " ucap Calista yang sedikit terkejut , dengan mata yang langsung kembali jernih yang seketika rasa kantuknya hilang begitu saja . saat tau kehadiran sahabatnya yang begitu tiba-tiba di waktu yang sudah sangat larut malam
" Iya Non "
" Iya Uda bi , bibi kembali lah tidur "
" Baiklah Non "
Pelayan itu pun menuruti tangga , sedangkan Calista kembali masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya . agar terlihat lebih segar dan fresh . kemudian Calista turun kebawah menuruni tangga untuk menemui Lisa yang berada di ruangan TV .
" Ada apa ? " tanya Calista setelah duduk di samping Lisa yang sedang menatap TV yang menyala
" Tumben cepat tidurnya ? apa gerangan ? " tanya Lisa balik sambil mengganti cancel TV
" Bukan urusan mu " ketus Calista cuek
" Baiklah Calista ku yang cantik . kedatangan ku kesini ingin menanyakan , kenapa markas kosong ? dan dimana semua anak buah mu ? tadi sore aku ke sana ... dan tak ada siapa pun . bersih tanpa jejak atau tanda apa pun " cecar Lisa pada akhirnya yang kini telah menatap wajah sahabatnya
Calista pun menatap wajah sahabatnya dengan senyuman simpul . dia mengerti maksud sahabatnya yang bertanya begitu . karena dulu dia sangat ingin menjatuhkan atau memisahkan seseorang . Namun , saat ada seorang pria yang perlahan memasuki hatinya . membuatnya ingin merubah dirinya , karena baginya semua sudah tak ada gunanya dan bahkan pria yang perlahan memasuki hatinya , yang tak lama lagi akan segera menjadi suaminya .
" Aku putuskan untuk memulai hidup baru , aku ingin seperti dulu " jawab Calista dengan jelas , membuat Lisa terkejut mendengar hal itu
" Kamu yakin ? "
" Yakin "
" Apa yang membuat mu berubah ? kamu Calista kan ? sahabat ku yang dingin dan angkuh ? "
" Iya , aku Calista yang sama . aku bosan saja hidup dengan rasa seperti itu , jadi aku memutuskan ingin kembali seperti dulu . merasakan ke bahagian yang nyata , tanpa harus menyimpan luka " jelas Calista dengan senyuman yang terukir di bibir manisnya , Lisa yang mendengar itu cengo . Lisa sungguh terkejut , bila Calista ingin berubah seperti dulu
" Ok , aku akan selalu mendukung mu . tapi ... kamu akan melakukan apa selanjutnya ? "
" Aku akan menikah "
" Menikah ? dengan siapa ? apa dia pria yang baik ? apa dia tampang ? atau jangan-jangan kamu menikah dengan seorang pria , karena keuntungan perusahaan orang tua mu ? " cecar Lisa dengan berbagai pertanyaan , membuat Calista sangat kesal
" Apa aku sekeji itu , sampai aku harus menikah karena keuntungan perusahaan ? " tanya Calista dengan wajah kesalnya menatap sang sahabat
" Bisa jadikan , kamu kan baru saja ...." jawab Lisa dengan menjeda Kalimatnya , dan Calista mengerti hal itu
" Kamu tenang saja , aku menikah dengan pria yang sifatnya ... sebelas duabelas dengan alm.papa ku "
" Emang siapa pria itu ? pasti dia sangat beruntung mendapatkan sahabat ku yang cantik ini "
" Kamu akan segera tau "
" Aku sahabat mu , aku sangat ingin tau ! "
" Dia ... salah satu anak buah ku "
" Namanya ? " tanya Lisa dengan berusaha menahan rasa penasaran , kerena sahabatnya menggantung - gantungkan kalimatnya
" Calista Amadea " panggil Lisa dengan sedikit menaikan volume suaranya . Calista yang diam dengan perasaan tak tenang membuat menghela nafas kasar . seakan ada beban berat yang menimpah pundaknya
Bila Lisa sudah memanggil nama lengkapnya , Calista terpaksa harus memberi tahu sahabatnya . walau hal ini pasti akan menyakiti hati mereka berdua . karena lagi-lagi mereka menyukai pria yang sama .
" Kamu yakin ingin tau ? " tanya Calista yang mulai tak nyaman seakan aura di sekitar terasa sangat dingin
" Iya " jawab Lisa dengan sumringahnya
" Tapi kamu janji , jangan marah dan jangan menjauh dari ku ! " pinta Calista sambil menunjuk jari kelingkingnya di depan wajah Lisa
" Kenapa Lisa mengatakan itu , apa pria sangat tampan ? sehingga dia takut jika aku juga menyukai pria yang di pilihnya ? tapi .. kali ini aku tidak akan menyukai pria yang sama . karena aku sudah tertarik dengan Basri " dalam hati Lisa dengan senyuman manisnya yang terukir sempurna di wajah cantiknya
" Emmm baiklah . aku janji " sahut Lisa sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan Calista
Calista memhembuskan nafas pasrah , seakan beban berat telah menimpah pundaknya . karena semenjak kehilangan orang tuanya , Lisa lah yang selalu ada untuknya . Lisa selalu ada di saat dia membutuhkan seseorang disisinya dan Calista sudah menganggap Lisa sebagai saudara sendiri . kini Calista harus menerima apa yang akan terjadi selanjutnya ? jika dia mengucapkan nama pria yang akan menikah dengannya .
" Kenapa diam ? katakan ? siapa pria itu ? " cecar Lisa yang sangat penasaran dengan pria pilihan Lisa
" Apa aku harus mengatakannya ? tapi ... aku juga tak bisa terus merahasiakan ini darinya . cepat atau pun lambat , pasti Lisa akan tau " dalam hati Calista yang memulai merasa sedih
" Basri " Satu kata yang terucap dari bibir Calista membuat Lisa terkejut seketika , dia tidak menyangka dengan nama yang baru di ucapkan oleh sahabatnya . Jika Mereka berdua menyukai pria yang sama lagi dan lagi . Tapi dengan cepat Lisa mengubah ekspresi wajahnya serta menetralkan detak jantungnya yang berdetak lebih kencang .
Basri merupakan salah satu anak buah Calista , seorang pria muda yang memiliki orang tua miskin yang tinggal di kampung yang sekarang telah menjadi calon suaminya dan tentunya Calista tahu asal usul Calon Suaminya . Calista hanya diam dengan mata yang sudah berkaca-kaca , karena dia juga tahu , Jika sahabatnya juga memiliki ketertarikan pada Basri . Namun , dia bisa apa ? jika Takdir berkata lain dan bahkan Basri ternyata juga menyukai dirinya . sehingga mereka memutuskan untuk menikah yang tinggal menghitung hari .
" Apa dia mencintai mu ? " tanya Lisa dengan menatap wajah Calista sambil memegang ke dua sisi pundak Calista
" Iya " jawab Calista dengan suara bergetar
" Kenapa harus dia ? kenapa kita berdua selalu terjebak dengan cinta yang membuat kita selalu berselisih ? "
Calista hanya diam tanpa mampu lagi buatnya untuk menatap mata Lisa , bahkan mata indah Calista berkaca-kaca sama halnya dengan Lisa dan pelupuk mata yang menganak sungai dengan air yang siap meluncur membasahi pipi mulus mereka berdua . Lisa sungguh sangat tak percaya , namun dia bisa berkata apa ? jika Takdir selalu menguji hatinya tentang cinta dengan sesuatu yang nyata dan bukanlah mimpi belaka . terkadang Lisa merasa marah dan kecewa pada Calista serta pada takdir .
Kini Lisa memhembuskan nafas pasrah , mungkin kali ini dia yang harus mengalah dan membiarkan Calista yang merupakan Sahabatnya untuk bahagia . karena dia tau , bila Calista sangat membutuhkan kebahagiaan . Lisa juga tau , jika dulu saat orang tua Calista pergi meninggalkan bumi . Calista langsung sangat berubah , Calista menjadi pribadi yang dingin dan angkuh . bukan menjadi Calista yang ceria dan penuh kelembutan dengan kasih sayang . bahkan dulu dia berteman dengan Calista , karena Calista sangat baik dan kini untuk mendapatkan calistanya yang telah lama hilang . dia terpaksa harus mengalah dan tak akan meninggalkan Calista . karena dirinya juga menganggap Calista seperti saudaranya .
" Baiklah , aku merelakan mu pergi untuk memulai kehidupan baru . aku harap ... Calista ku yang dulu kembali dengan kebahagiaan yang nyata dan bukan derita atau pun luka " ujar Lisa dengan senyuman setelah menghapus air matanya yang meluncur dengan kasar menggunakan tangannya
" Kamu gak akan meninggalkan ku kan ? " tanya Calista yang kembali menatap mata Lisa sang Sahabatnya dengan air mata yang sudah berderai membasahi pipinya
" Aku tidak akan pernah meninggalkan mu , karena diri mu sudah ku anggap sebagai saudara ku " jawab Lisa dengan senyuman hangat , sambil menghapus air mata Calista
" Terima kasih " ucap Calista sambil memeluk Lisa dengan erat dan Lisa membalas pelukan hangat dengan senyuman yang masih setia terukir di wajah cantik mereka berdua
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
V⃝🌟♓ᴠᴀɴɴɪᴇ🐇 V⃝🍭🍫🧸🌈
udh ku like & coment ya
2022-01-01
4
ανιι ℓ🐨
done like & fav kk nnti lg lnjt bacanya ya🙏
2022-01-01
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
cerita seru
2021-12-26
1