kemungkinan dan kebanyakan orang lebih banyak meninggalkan dengan perpisahan dalam persahabatan hanya karena cintanya pada seseorang yang sama . Tapi tidak dengan persahabatan antara Lisa dan Calista sangat berbeda . Walau mereka menyukai atau pun mencintai pria yang sama . mereka berdua masih tetap bersahabat , tanpa ingin ada perpisahan di kamus hidup mereka .
Lisa yang mau mengalah dan mengerti terhadap perasaan sahabatnya serta tahu luka dan derita yang di rasakan sahabatnya , membuatnya ingin selalu ada mendukung dan berbagi suka dan duka dengan sahabatnya . Walau hatinya merasa terluka dan tersakiti karena dirinya yang rela mengalah pada sahabatnya .
Calista yang sebenarnya tidak ingin egois . Namun , dia juga bisa apa ? karena tak mungkin baginya memberikan Basri kepada sahabatnya. karena Basri mencintai dirinya dan Basri bukanlah barang untuk di perebutkan . Calista hanya bisa berharap pada takdir dengan segera menakdirkan seorang pria untuk sahabatnya .
Calista dan Lisa saling berpelukan memberikan kehangatan dan kebahagiaan yang nyata dan bukan lagi kebahagiaan yang penuh kepalsuan . Lisa bahagia , karena Calista kembali seperti dulu yang mau menangis dalam pelukannya dan terakhir kali Calista menangis . hanya saat kepergian orang tuanya dan setelah hari itu Calista tak pernah menangis atau tertawa maupun tersenyum. jika pun tertawa dan tersenyum . Calista hanya menampilkan sesuatu yang membuat orang merinding dan takut dengan tawa dan senyumannya itu .
" Calista ku telah kembali " dalam hati Lisa
" ma pa , Calista sangat bahagia . apa mama dan papa bahagia di sana ? " dalam hati Calista menatap bingkai foto orang tuanya yang memang tergantung di dinding rumahnya
selang 10 menit , Calista dan Lisa melepaskan pelukan hangat mereka berdua . Calista sibuk menghapus sisa air matanya dengan di bantu oleh Lisa sahabatnya .
" kalo gitu mari kita rayakan ! " seru Lisa sambil berdiri dan berjalan menuju dapur . sedangkan Calista hanya tersenyum simpul , dia tau apa yang akan Lisa lakukan di dapur
" satu , dua , tiga ..." Calista menghitung akan dugaannya terhadap Sahabatnya yang pasti akan terkejut dan berteriak padanya . yang kini posisi tubuhnya menghadap badan sofa dengan tangan yang menompang kepalanya dengan beralaskan kepala sofa , karena Calista masih duduk di sofa dan membiarkan Lisa pergi ke dapur
" Calista ! dimana minumannya ! " teriak Lisa dari dapur pada akhirnya terdengar dan seketika pula membuat Calista tertawa
Lisa kemudian kembali ke ruangan TV dan melihat Calista tertawa di sana , seketika dia tersenyum melihat tawa Calista yang tidaklah menyeramkan .
" Apa yang lucu ? " tanya Lisa dengan tatapan kesalnya menatap Calista yang duduk bersandar di sofa . mendengar suara Lisa yang kesal padanya , Calista menghentikan senyumannya dan hanya menampilkan senyum simpul
" Kamu " jawab Calista dengan santainya , tanpa terlihat wajah tak berdosa . membuat Lisa mendengus kesal
" Terserah , sekarang katakan . dimana minumannya ? aku tak sabar ingin minumnya lagi " ujar Lisa
" Uda ku buang "
" what ! serius ? kenapa di buang ? "
" Kamu lupa , atau pura-pura lupa . aku bilang aku ingin berubah dan kembali seperti dulu "
" Jadi kamu tak ingin minum lagi ? "
" Enggak dan kamu juga harus berubah . aku tau kamu minum itu karena mengikuti ku " kata Calista yang merasa bersalah pada sahabatnya , karena memang dulu . saat di masa SMA Calista mencoba minuman haram itu dan Lisa tau saat masa ujian di SMA . sehingga Lisa ingin mencobanya , karena melihat Calista yang sangat menikmati minuman itu .
Awal Lisa meminum minuman haram , terasa tak nyama . namun , saat dia tau jika Calista juga menyukai pria yang sama. Lisa semakin mencobanya dan terus menerus . namun , mereka hanya minum satu gelas di masa sekolah dan saat tamat SMA mereka terkadang sering menghabiskan dalam beberapa gelas .
Lisa yang melihat wajah sedih sahabatnya merasa tak tega , karena dulu dia melakukan itu juga atas keinginannya sendiri . tanpa perintah atau pun suruhan siapa pun .
" Jangan berkata begitu , aku melakukan itu atas keinginan ku sendiri dan tanpa perintah mu atau apa pun . memang si , awalnya aku melakukan itu karena ingin merasakan saja . karena melihat mu sangat menikmati hal itu , dan aku penasaran bagaimana rasanya ? dan karena itu aku mencobanya " jelas Lisa menyakinkan Sahabatnya dengan senyuman manisnya
" Emmm iya sudah , kamu juga berubahlah . aku tak ingin sahabat ku rusak , aku takut kamu akan kenapa-napa . cukup sampai di saat itu kau merasakannya dan Jangan mencobanya lagi " tutur Calista menatap Lisa yang kini sudah duduk disampingnya
" Di saat itu ? saat yang mana ? " cecar Lisa bingung
" 2 hari yang lalu , saat kita ingin berencana melukai Rona " jawab Calista mengingatkan
Rona adalah wanita yang merupakan seseorang untuk Calista jatuhkan dan ingin memisahkan terhadap pria yang bernama Vero . Namun , hal itu hanya masa lalu dan kini sampai masa depannya . dia tidak ingin melakukan sesuatu yang menimbulkan apa pun , selain adanya kebahagiaan dalam hidupnya dan bukan lagi derita dalam kegelapan dengan rasa kesepiannya .
" Baiklah sahabat ku yang cantik ! " seru Lisa dengan senyuman bahagia
" Janji ! " ucap Calista sambil menunjuk jari kelingkingnya
" Janji ! " sahut Lisa sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan Calista
" Bagus , sekarang kamu ingin menginap atau pulang . ini sudah jam 10 kurang , dan langit sudah gelap di malam ini "
" Aku pulang saja "
" Yakin ? "
" Sangat yakin "
" Kamu pake apa ? "
" Motor kesayangan ku "
" Motor ! Uda kamu nginap aja "
" Pulang Calista Amadea " ucap Lisa yang jengah dengan Calista yang sekarang sangat bawel , tapi di juga senang di dalam hati . karena Calista tidak sedingin es lagi yang terkadang membuat kesal atau pun marah
" Terserah kamu saja " sahut Calista acuh dengan wajah kesalnya
" cu cu cu , jangan acuh gitu dong . wajah kamu jadi gak cantik lagi " canda Lisa
" Aku gak jelek "
" Siapa yang bilang kamu jelek "
" Uda ah ! terserah kamu de , aku bete sama kamu "
" Baiklah , o iya ! kamu nikahnya kapan ? " tanya Lisa setelah mengingat jika Sahabatnya akan segera menikah
" Belum tau . besok saja ... aku dan Basri mau ketemu orang tuanya di kampung " ucap Calista keceplosan dan dia langsung menutup mulutnya rapat dengan kedua tangannya dan Lisa hanya tersenyum simpul mendengar itu
" Tidak apa , aku senang jika kamu senang dan bila kamu bahagia aku pun ikut bahagia " ujar Lisa sambil menarik tangan Calista yang menutupi mulutnya
" Maaf " satu kata terucap dengan rasa haru mendengar perkataan Lisa dan rasa bersalah di hati Calista terhadap Lisa sang Sahabat
" Gak apa-apa Calista ku yang cantik , kalo gitu aku pulang ya "
" emm hati-hati , eh salamnya mana ? "
" O iya ! assalamualaikum ... "
" wa'alaikumsalam ... "
Setelah kepergian Lisa yang telah meninggal rumahnya dengan motor kesayangan . Calista langsung menutup pintu dan tak lupa menguncinya , kemudian dia mematikan TV dan kembali ke kamarnya untuk istirahat . sedangkan Lisa masih di perjalanan yang sungguh begitu sunyi , kemudian dia berhenti di sebuah taman yang hanya di terangi oleh lampu dan sinar rembulan malam serta langit yang masih di hiasi gemerlap indahnya bintang .
" haaaa sangat melelahkan , andai saja Calista mengatakan dari kemarin . mungkin aku akan membuat langsung rasa ini dan sekarang aku harus membuang rasa ini . sebelum semakin membesar dan menyakitkan " ujar Lisa dengan kasar menghelakan nafasnya menatap langit malam yang terlihat indah , kemudian Lisa menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan
" aaaaaaaaaa aku benci pria " teriak Lisa yang begitu keras meluapkan rasa yang tertanam di dalam relung hatinya , tanpa menyadari kehadiran seseorang yang berbaring di bangku taman dan kini orang itu telah terbangun . bahkan dia langsung terduduk mendengar suara toa seorang wanita yang tidak jauh berdiri darinya
" hei ! kau tak tau malam ! " sarkas orang tersebut yang ternyata seorang pria dengan tatapan matanya yang tajam dengan warnanya yang merah di mata
Lisa yang mendengar suara sarkas seorang pria , dia langsung membalikkan tubuhnya dan Lisa dapat melihat seorang pria duduk di bangku taman yang sedang menatapnya dengan mata yang sedikit memerah karena mengantuk .
" maaf , saya mengangguk anda tuan " ucap Lisa yang tak tau lagi berkata apa
" tuan ? aku bukan tuan mu dan aku bukan masih muda . jangan memanggil ku tuan " tegas pria itu yang kini telah berdiri dan melangkahkan mendekati Lisa . sedangkan Lisa tak bergeming , dia tak tau harus apa
" aku sungguh ceroboh dan sekarang aku terjebak dengan pria ini . apa yang harus aku lakukan ? " dalam hati Lisa yang sudah sangat was-was kerena dirinya seorang wanita biasa dan di hadapannya ada seorang pria yang memang terlihat tampang
" lumayan cantik dan manis " dalam hati pria itu sambil tersenyum tipis , bahkan semakin tipisnya tak terlihat oleh Lisa
Lisa tetap diam , sedangkan pria asing di hadapannya juga terus menatapnya . membuat Lisa merasa tak nyaman dan dia memutuskan untuk meninggalkan taman . namun , saat Lisa ingin melangkahkan kakinya untuk meninggalkan taman , dia merasa ada yang menahannya dengan mencekal pergelangan tangannya .
" kau mau kemana ? kau harus tanggung jawab karena telah membangun singa yang tertidur " ujar pria asing , membuat bulu kuduk Lisa merinding dan merasa sedikit takut . tapi dengan cepat Lisa langsung bersikap biasa saja
" apa mau mu ? " tanya Lisa balik dengan nada dinginnya
" kamu "
" maksud mu ? "
" kau bodoh atau pura-pura polos "
" lepas ! " bentak Lisa sambil mencoba sekeras mungkin melepaskan tangannya dari cekalan tangan pria asing di dekatnya
" tak semudah itu " hardik pria asing dengan nada yang begitu tajam dan dingin
Lisa sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa , kemudian dia mempunyai ide yang pasti akan menyelamatkannya dari pria asing ini .
" pak ! tolong saya ! " teriak Lisa dengan menatap ke arah belakang pria asing dan tentunya pria asing yang mencekal pergelangan tangannya pun terlepas . kemudian pria asing itu berbalik untuk melihat siapa orang yang di panggil oleh wanita yang di dekatnya
Lisa langsung lari secepat mungkin menuju motornya sebelum pria asing itu mendapat dirinya , setelahnya dia langsung melajukan motornya membela jalan kota yang begitu sangat sunyi di bawah indahnya langit malam .
" sial " ucap pria asing itu yang merasa di kerjain oleh wanita yang di hadapannya tadi dan kini sudah pergi tanpa tau siapa nama dan alamat wanita cantik menurutnya itu
" kali ini kau selamat , tapi tidak untuk yang kedua kalinya "
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-12-03
0
Quora_youtixs🖋️
like kk 😘
2021-07-17
1