" Lis ... kita jadikan ? pergi ke mall " tanya seorang wanita muda
" Jadi dong kak , emang mau sekarang ? " Lisa balik bertanya pada kakaknya
" Iya ... sekarang kamu bantuin kakak , siapkan keponakan kamu itu "
Lisa mengaguk menuruti perkataan kakaknya yang sudah menikah dan sudah memiliki satu anak laki-laki yang bernama Ryan . saat ini , Lisa berada di rumah kakaknya sejak 1 jam yang lalu .
Hari yang terlihat siang dengan sinar matahari yang memanaskan permukaan bumi . membuat pandangan mata silau . saat ini Lisa , kakaknya dan Ryan sudah berada di mall . mereka sibuk berbelanja dan Ryan bermain di temani Lisa sampai hari menjelang sore .
" Lis ... Ryan . kita pulang ya , ini sudah sore " pinta kakak Lisa . Ryan yang merupakan anaknya hanya mengangguk patuh dan Lisa sama halnya juga menuruti permintaan kakaknya untuk pulang .
" ma ! tunggu ! " pekik anak kecil yang di gandeng Lisa yang tak lain Ryan .
Lisa dan kakaknya menghentikan langkah mereka . kemudian menatap wajah anak kecil yang memelas .
" kenapa Yan ? " tanya sang mama pada putra kecilnya
" Ryan mau pipis ma " jawab Ryan memelas
" Lisa " panggil kakaknya dan Lisa mengaguk dengan wajah di tekuk " makasih , kakak tunggu di mobil " lanjutnya dengan senyuman pada adik perempuan dan berlalu pergi
" ngerepotin Mulu kamu Yan - Yan " keluh Lisa
" kak ayo cepat ! lelet banget ! " seru Ryan sambil menarik tangan Lisa
" gara-gara kamu . Uda sana masuk " ketus Lisa ketika sudah sampai di toilet
Ryan masuk ke toilet dan Lisa menunggu di depan toilet pria dengan bersandar pada tembok . Ryan emang memanggil Lisa dengan sebutan kakak , hal itu Lisa yang minta . karena dia merasa tua jika di panggil Tante atau bibi . jadi lebih memilih di panggil kakak .
" kak ! ayo ! " ajak Ryan yang tiba saja sudah berdiri di depan Lisa
Lisa menggandeng tangan mungil Ryan dalam genggamannya dan menuntunnya menuju keluar mall . Namun , tiba saja genggaman tangannya terlepas dari Ryan . karena Lisa seperti melihat seseorang yang dia kenal dan tampak sadar dia melangkah dengan cepat .
" bukankah itu Rona , tapi ... diakan lagi hamil . seharusnya perutnya sudah terlihat membesar , atau mungkin itu bukan Rona " ujar Lisa terkejut melihat seorang wanita yang dia kenal
Rona yang Lisa maksud , adalah wanita yang ingin di sakiti Lisa dan Calista . karena sebuah hal dari masa lalu , tapi hal itu hanya menjadi rencana dan rencana yang mereka berdua buat telah hangus oleh sebuah kabar . sehingga Lisa dan Calista tak ingin lagi mengganggu kehidupan Rona . mereka berdua memilih untuk menjalani hidup dengan bahagia dengan cara mereka sendiri tanpa ada lagi masalah yang berhubungan dengan masa lalu .
" kak Lisa ! " pekik seorang anak laki-laki
" apaan si Ryan ? jangan ribut ini mall ya , jangan bikin malu kamu ! " ketus Lisa sambil menoleh kebelakang menatap Ryan dengan kesal
" ya ... habis kak Lisa main tinggal aja si ! Ryan kan masih kecil . nanti Ryan hilang gimana ? di curi orang jahat gimana ? nanti pasti kak Lisa di marahin mama Lo " celoteh Ryan . membuat Lisa melupakan wanita yang dia kira Rona tadi dan kini hanya fokus menatap keponakannya yang cerewet
" diam ! " seru Lisa kesal sambil menutup mulut Ryan yang cerewet menurutnya
" gini amat si punya anak , untuk gue belum punya . kalo sempat punya , aduhhh amit- amit dah tak dapat tenang aku . tapi .... Enggak-enggak " dalam hati Lisa sambil menggelengkan kepalanya . membuat Ryan heran melihat Lisa yang menggelengkan kepalanya
" kak Lisa kenapa ? geleng-geleng kepala ? lagi joget ya ? tapi kan gak ada musiknya " cecar Ryan , setelah mulutnya berhasil lepas dari dekapan tangan Lisa
" Uda diam Ryan , plis " sahut Lisa dengan nada lembut dan wajah yang di buat memelas . karena mereka berdua jadi tontonan orang-orang yang berlalu lalang di dalam mall
" okay , sekarang kita pulang kak . mama pasti Uda nungguin lama ni mobil "
Lisa pun menuruti perkataan Ryan , anak dari kakaknya . namun , dia seperti melupakan sesuatu . tapi dia tak tau apa yang terlupa olehnya dan dia kini hanya fokus pada langkahnya menuju mobil yang telah menunggunya dan Ryan .
" eh apa si ? seperti ada yang lupa ? tapi apaan ya ? " cecar Lisa dalam hati , yang kini dirinya sudah duduk di kursi penumpang dalam mobil
seorang wanita yang berada di samping Lisa heran melihat wajah bingungnya Lisa .
" dek " panggil wanita di sampingnya Lisa sambil menggoyangkan pundak Lisa
" eh iya kak , apa ? " tanya Lisa setelah sadar dari pikirannya
" kamu mikirin apa dek ? " tanya wanita di samping Lisa yang merupakan kakaknya
" pacar mungkin ma " sahut Ryan yang duduk di samping sopir pribadi mereka
" uuss , aku gak punya pacar yaaaa " ketus Lisa kesal mendengar hal itu , tapi si kakak hanya tertawa ringan melihat wajah kesal adiknya
" kalo ada pacar bawa ke rumah , jangan di simpang di pikiran Mulu . nanti bosan Lo " ledek kakak Lisa , membuat Lisa semakin kesal
" terserah " ketus Lisa sambil melipat tangannya
mobil pun melaju membelah jalan kota meninggalkan mall dan pulang menuju rumah . sementara di tempat lain , Candra uring-uringan karena Dimo masih juga belum menemukan wanita tomboi yang dia temukan malam itu .
Candra meminta Dimo untuk mencari tahu keberadaan wanita tomboi yang dia temui malam itu . tapi , sampai sekarang Dimo masih juga belum menemukan wanita Tomboinya .
" udalah Candra ... kalo jodoh Lo ! pasti ke temu lagi atau Lo ! perbanyak doa biar bisa jumpa sama wanita Lo itu " ujar Dimo yang sudah angkat tangan untuk tak bisa menemukan wanita yang di maksud Candra
" Percuma Lo lulusan S2 ! tapi , hanya mencari seorang wanita saja , Lo tak bisa ! " ketus Candra tajam .
Dimo seketika diam , dia tak tau harus berkata apa lagi . karena dia sudah berusaha selama sehari penuh , tapi masih juga belum menemukan wanita yang di inginkan sahabatnya yang merupakan bosnya diperusahaan Grup M. Ibrahim .
Candra merasa kecewa dengan sahabatnya yang tidak bisa menemukan wanita Tomboinya yang entah berada di mana . Namun , kini dia hanya bisa berharap untuk bisa bertemu dia wanita Tomboinya . Candra sudah berencana untuk menjadi wanita tomboi menjadi istrinya .
Candra merasa bosan jika papinya sudah mendesaknya untuk segera menikah dan pilihannya sudah bulat pada wanita Tomboinya . Candra juga menggunakan wanita tomboinya untuk bisa melupakan Calista .
" aku pasti bertemu dengan diri mu lagi wanita tomboi ku " dalam hati Candra . Candra menatap langit biru pada kaca putih ruangan yang tembus pandang .
Dimo pun memilih pergi dari ruangan sahabatnya . karena dia masih ada urusan dengan rekan bisnis Candra . seperti biasa , Dimo yang akan turun tangan terlebih dulu , sebelum Candra .
Sementara Candra masih sibuk mengingat pertemuannya dengan wanita tomboinya yang membuatnya tersenyum . jika ada yang melihatnya tersenyum , mungkin dia akan di kira gila dan merasa merinding melihat senyum seorang Candra Malik Ibrahim yang terkenal dingin , wibawanya dan pesonanya yang begitu di dambakan oleh setiap kaum hawa .
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
www
"aku pasti bertemu dengan mu lagi wanita tomboi ku"
aw wkwkwk
next Thor
jgn lupa feedback TAKDIRKU
mari kita saling support
2021-06-07
0