Part . 3

Lisa tak menyia-nyiakan kesempatan , dia langsung lari secepat mungkin menuju motornya sebelum pria asing itu mendapat dirinya . setelahnya dia langsung melajukan motornya membela jalan kota yang begitu sangat sunyi di bawah indahnya langit malam .

" sial " ucap pria asing itu yang merasa di kerjain oleh wanita yang di hadapannya tadi dan kini sudah pergi tanpa tau siapa nama dan alamat wanita cantik menurutnya itu

" kali ini kau selamat , tapi tidak untuk yang kedua kalinya " ujarnya melemah

pria itu adalah Candra , Candra Malik Ibrahim . seorang pengusaha muda yang sukses dan mempunyai pesona yang begitu memanjakan mata para kaum wanita yang sangat tergila-gila akan ketampanannya . Namun , hatinya sudah di isi oleh wanita teman kuliahnya yang tak lain ada Calista Amadea .

Tapi , hari ini hatinya begitu terluka . saat tau , jika wanita tercintanya akan segera menikah dengan pria lain . membuatnya langsung mendatangi cluk malam dan di sana dia di suguhkan sebuah wanita yang menggoda hawa nafsu serta minuman yang berupa alkohol dengan baunya yang begitu menyengat Indra penciumannya .

Namun , Candra tidak tertarik dan bahkan dia memilih pergi meninggalkan cluk dengan berjalan gontai karena pengaruh alkohol yang baru beberapa gelas dia minum . karena ini untuk pertama kalinya Candra meminum alkohol hanya untuk menghilangkan beban hati dan pikirannya.

Candra berhenti berjalan di sebuah taman dan kemudian membaringkan tubuhnya di salah satu kursi taman yang terbuat dari besi . belum lama dia memejamkan mata , dia sudah mendengar suara teriakkan seseorang yang ternyata wanita dengan pakaiannya menyerupai pria.

Candra belum tahu siapa wanita yang dia temui tadi dan yang sekarang telah pergi meninggalkan dirinya yang entah mengapa membuatnya merasa kecewa . sehingga dia memilih untuk meninggalkan taman dan belum lama dia berjalan dengan sepatu fantofel yang masih membalut kakinya . dia mendengar suara seorang pria yang sangat dia kenal di Indra pendengarannya .

" Candra ! Lo dari mana aja ? gue cari - cari ternyata Mala kesini , bikin orang repot aja " ketus pria itu dengan wajahnya yang tak kalah tampang dengan Candra , yang kini telah berdiri di hadapan Candra dan menatap Candra dengan kesal

" Diam ! antar aku pulang Dimo ! " perintah Candra tajam dan tak ingin di bantah . menghiraukan perkataan pria yang ada di depannya yang merupakan sahabat serta asistennya yang bernama Dimo

" untung Lo sahabat gue . kalo gak Uda gue kasih harimau makan Lo " gerutu Dimo , tapi tetap memapah Candra dan membawanya memasuki mobil hitam yang tidak jauh darinya

mobil pun melaju membelah jalan dengan di temani angin malam serta sinar rembulan dan cahaya bintang di langit gelap atas sana . selang beberapa menit kemudian , mobil di tumpangi Candra pun berhenti .

Dimo pun keluar dari mobil dan membawa Candra bersamanya memasuki koridor serta kemudian menaiki sebuah mesin kotak . membawa mereka berdua kelantai yang paling atas sampai akhirnya pintu lift terbuka sempurna dan mempermudah Dimo membawa Candra keluar .

Langkah Dimo berhenti di depan pintu berwarna coklat dengan ada sebuah ukiran di pintu . Dimo membukakan pintu dengan sebuah kunci yang ada di saku celananya dan membawa masuk Candra kedalam ruangan yang ternyata sebuah apartemen yang lengkap dengan beberapa perabotan dan beberapa kamar .

" Lo tidur disini , gue besok jemput Lo ! " ujar Dimo sesudah membaringkan Candra di ranjang di dalam kamar Candra

Dimo pun pergi meninggalkan Candra di apartemen dengan tak lupa dirinya mengunci kembali dari luar pintu apartemen sahabatnya. sedangkan Candra sudah memasuki alam mimpinya tanpa melepas sepatunya dan mengganti bajunya .

sementara di tempat lain , Lisa baru memasuki kamarnya yang dirinya tinggal bersama nenek tersayangnya . nenek yang dari kecil selalu memanjakan dirinya dan mungkin di karena dia anak perempuan yang paling kecil di keluarganya .

" Semoga besok hari ku yang indah ... aku harus bisa melupakan masa lalu dan memulai kehidupan baru " gumam Lisa yang kini dirinya sudah berbaring di atas ranjang

Lisa perlahan memejamkan matanya , memasuki alam mimpi . sampai langit yang kian gelap kini telah terang . bulan telah berganti dengan matahari , terlihat langit biru dan awas putih di atas sana .

perlahan Lisa membuka matanya , menyesuaikan cahaya yang menelusup dari balik lapisan jendela kaca kamarnya . kemudian dia bangun dan mandi di kamar mandi yang ada di kamarnya . setelahnya dia keluar dan dia sudah dapat melihat wanita tua Tersenyum padanya dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya memperjelas penglihatannya sambil tangannya memegang cangkir yang berisi teh .

" cucu nenek yang cantik Uda bangun... " ucap nenek Lisa sembari meletakkan cangkir tehnya di meja kayu yang berukuran persegi di depannya

" iya dong nenek ... masa Lisa tidur terus " sunggut Lisa dengan memanyunkan bibirnya , membuat neneknya terkekeh melihat cucu perempuannya yang begitu manja padanya

" sekarang kamu sarapan dulu , setelah itu temani nenek untuk bertemu seseorang " ujar nenek lembut menatap hangat wajah cucunya yang kini telah duduk di sampingnya

" siap nenek tersayang ! " seru Lisa bersemangat

Lisa pun sarapan roti dengan santai dan sekali - kali dia juga menyusapkan roti pada neneknya . setelah selesai sarapan , nenek mengajak Lisa pergi ke sebuah taman yang tidak jauh dari rumah nenek . karena rumah nenek berada di daerah pinggiran kota , sehingga terlihat sepi dengan kesejukan alam yang begitu menenangkan hati dan pikiran . di tambah lagi bila di taman , di sana banyak anak kecil bermain serta ribuan macam - macam jenis tumbuhan . mulai dari pohon dan warna-warni bunga yang bermekaran di taman .

" kita ngapain ke sini nek ? " tanya Lisa dengan mengerutkan keningnya , setelah duduk bersama neneknya di kursi taman yang terbuat dari kayu

" nenek tadikan sudah bilang ... kita akan bertemu seseorang " jawab nenek lembut sembari tetap tersenyum senang menatap banyaknya anak kecil yang bermain di taman

" siapa nek ? apa aku mengenalnya ? " tanya Lisa yang tidak sabaran , karena dia sangat ingin tau . siapa orang yang membuat neneknya begitu senang dan harus menunggu ?

nenek tidak menjawab pertanyaan sang cucunya , dia hanya menunjukkan senyum di wajahnya yang keriput dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya memperbagus penglihatannya yang sudah buram termakan usianya yang sudah sangat tua . Lisa seketika diam dengan wajah kesal , tapi perlahan bibirnya tertarik saat melihat anak kecil bermain pasir yang sedang membuat sesuatu . membuat teringat dengan masa kecilnya yang begitu berwarna . sampai tiba-tiba sebuah suara yang terdengar parau memudarkan lamunannya .

" maaf ... kelamaan menunggu ya .. ? " tanya wanita tua dengan seorang pria muda yang berdirinya di sampingnya

" gak ko NI , aku baru juga sampai " jawab nenek Lisa sembari tersenyum senang dengan tatapan yang begitu hangat

" Ris ... dia Lisa kan ? cucu kamu ? " tanya wanita tua yang ternyata sahabat nenek Lisa , karena terlihat begitu akrabnya

" Iya Ni . dia Lisa , cucu aku ... Lisa dia sahabat nenek dan di sampingnya Dion Arlandawa cucunya " ujar nenek Lisa . memperkenalkan Lisa dengan sahabatnya serta pria muda yang bernama Dion , cucu dari sahabatnya

Lisa dan Dion pun menjabat tangan dengan tatapan mata yang bertemu . Namun , hanya sebentar , karena Lisa langsung memutuskan tatapan mata bersamaan dengan tangannya yang terlepas dan kembali menatap wajah neneknya . berusaha bersikap tidak peduli pada pria tampan yang menatap dirinya , siapa lagi jika bukan Dion .

Dion pria yang tampan , dan juga seorang pengusaha . Namun , dia menjalankan perusahaan ayahnya , walau begitu dia juga di kelilingi oleh banyak wanita cantik . Tapi , entah mengapa tatapan matanya tak bisa lepas dari wanita cantik yang dengan gayanya tomboi , siapa lagi jika bukan Lisa .

nenek Lisa dan nenek Dion pun berbicara dengan berhadapan dan kebetulan kursi yang mereka tepati berhadap - hadapan . sehingga mempermudah wanita tua saling berbicara dan bertatap muka . Lisa dan Dion sekali-kali ikut bergabung dalam obrolan nenek mereka .

waktu pun berlalu , hari kini telah siang . Lisa dan neneknya serta Dion dan neneknya berpisah . mereka kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan bahagia terlihat senyuman yang menggambarkan kebahagiaan mereka.

" nenek istirahatlah dulu , Lisa mau ke dapur untuk mengambil minum buat nenek " ujar Lisa lembut dan hangat dengan perlahan membaringkan sang nenek di ranjang . nenek hanya mengangguk sembari tersenyum pada cucunya

Lisa pun pergi ke dapur dan tak lama kemudian dia kembali dengan membawa air mata dalam cangkir berwarna putih Ganding . nenek pun meminum air putih itu dengan bantuan Lisa . setelahnya Lisa meletakkan cangkir di atas nakas yang berada di samping ranjang .

" Lisa ... duduklah " pinta nenek sambil menepuk pinggiran ranjangnya , Lisa pun menuruti keinginan nenek dengan duduk di samping neneknya yang masih berbaring

" nenek ingin mengatakan sesuatu ? " tanya Lisa , menebak sesuatu dari tatapan mata neneknya yang seakan ingin mengatakan sesuatu padanya . Namun , nenek terlihat ragu dan hanya menatap wajahnya

" kapan kamu akan menikah ? saudara kamu yang lain sudah nikah dan sudah memberikan nenek cicit . kamu kapan Lisa ? " tutur nenek lembut tapi tatapan matanya yang begitu sangat berharap untuk segera melihat Lisa menikah dan memberikannya cicit

Lisa menghela nafasnya , neneknya sudah berulang kali mengatakan hal itu padanya dan dengan segala cara dan alasan dia dapat menolaknya dengan lembut tanpa menyakiti hati neneknya . Namun , kini Lisa tak tau harus beralasan apa lagi .

" berikan Lisa waktu nek . Lisa janji , Lisa akan segera menikah " ujar Lisa . karena hanya hal itu lah yang bisa dia jadikan alasan untuk saat ini , untuk tidak menyakiti hati neneknya yang telah membesarkan dan memanjangkan dirinya

" baiklah . nenek akan tunggu " nenek pun pasrah menuruti keinginan cucunya . walau sebenarnya dia sangat kecewa dengan alasan yang di berikan cucu perempuannya

" Iya Uda ... sekarang nenek istirahatlah . aku ingin pergi keluar dulu dan nenek jangan kemana-mana . Lisa akan segera kembali sore nanti " tutur Lisa sambil melepaskan kaca mata neneknya dan nenek hanya mengangguk dengan senyuman di wajah keriput

Lisa pergi ke kamarnya meninggalkan nenek di kamar sendiri dengan pintu yang dia tutup . Lisa berganti pakaian dengan pakaiannya yang membuatnya nyaman , yaitu pakaian ala Tomboinya . kemudian dia pergi dengan motornya meninggal perkarangan rumah neneknya .

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

semangat sukses selalu 👍

2021-07-17

1

Zana Maria

Zana Maria

makin menarik banget Thor ceritanya

2021-06-09

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part . 2
3 Part . 3
4 Part . 4
5 Part . 5
6 Part . 6
7 Part . 7
8 Part . 8
9 Part . 9
10 Part . 10
11 Part . 11
12 Part . 12
13 Part . 13
14 Part . 14
15 Part . 15
16 Part . 16
17 Part . 17
18 Part . 18
19 Part . 19
20 Part . 20
21 Part . 21
22 Part . 22
23 Part . 23
24 Part . 24
25 Part . 25
26 Part . 26
27 Part . 27
28 Part . 28
29 Part . 29
30 Part . 30
31 Part . 31
32 Part . 32
33 Part . 33
34 Part . 34
35 Part . 35
36 Part . 36
37 Part . 37
38 Part . 38 18+
39 Part . 39
40 Part . 40
41 Part . 41
42 Part . 42
43 Part . 43
44 Part . 44
45 Part . 45
46 Part . 46
47 Part . 47
48 Part . 48
49 Part . 49
50 Part . 50
51 Part . 51
52 Part . 52
53 Part . 53
54 Part . 54
55 Part . 55
56 Part . 56
57 Part . 57
58 Part . 58
59 Part .59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79 END
80 VISUAL!!!
81 (Season II) KARENA JANJI
82 (Season II) JAWABAN DARI PERTANYAAN
83 (Season II) HADIAH
84 (Season II) SEBELUM TIDUR
85 (Season II) KAMU INGAT
86 ( Season II) APA PUN
87 (Season II) VIDEO CANDRA DUA TAHUN LALU
88 (Season II) WANITA PENGGODA
89 (Season II) KECURIGAAN DALAM HATI LISA
90 (Season II) TERIMA HUKUMAN, MU, SUAMIKU
91 (Season II) SANGAT TERKEJUT
92 (Season II) HERRY DI PERTEMUKAN DENGAN LISA
93 (Season II) GAIRAH TIDAK TERHINDARKAN
94 Pemberitahuan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Part 1
2
Part . 2
3
Part . 3
4
Part . 4
5
Part . 5
6
Part . 6
7
Part . 7
8
Part . 8
9
Part . 9
10
Part . 10
11
Part . 11
12
Part . 12
13
Part . 13
14
Part . 14
15
Part . 15
16
Part . 16
17
Part . 17
18
Part . 18
19
Part . 19
20
Part . 20
21
Part . 21
22
Part . 22
23
Part . 23
24
Part . 24
25
Part . 25
26
Part . 26
27
Part . 27
28
Part . 28
29
Part . 29
30
Part . 30
31
Part . 31
32
Part . 32
33
Part . 33
34
Part . 34
35
Part . 35
36
Part . 36
37
Part . 37
38
Part . 38 18+
39
Part . 39
40
Part . 40
41
Part . 41
42
Part . 42
43
Part . 43
44
Part . 44
45
Part . 45
46
Part . 46
47
Part . 47
48
Part . 48
49
Part . 49
50
Part . 50
51
Part . 51
52
Part . 52
53
Part . 53
54
Part . 54
55
Part . 55
56
Part . 56
57
Part . 57
58
Part . 58
59
Part .59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79 END
80
VISUAL!!!
81
(Season II) KARENA JANJI
82
(Season II) JAWABAN DARI PERTANYAAN
83
(Season II) HADIAH
84
(Season II) SEBELUM TIDUR
85
(Season II) KAMU INGAT
86
( Season II) APA PUN
87
(Season II) VIDEO CANDRA DUA TAHUN LALU
88
(Season II) WANITA PENGGODA
89
(Season II) KECURIGAAN DALAM HATI LISA
90
(Season II) TERIMA HUKUMAN, MU, SUAMIKU
91
(Season II) SANGAT TERKEJUT
92
(Season II) HERRY DI PERTEMUKAN DENGAN LISA
93
(Season II) GAIRAH TIDAK TERHINDARKAN
94
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!