My Angel Valeria

My Angel Valeria

VALERIA RAINER

"Kau itu bukan anak kandung Papamu yang saat ini tinggal bersamamu!"

"Kau itu hanya anak hasil pemerkosaan!"

"Kau itu anak haram!"

Suara wanita paruh baya yang tak sengaja Valeria temui di halaman Rainer's Resto tadi, terus saja berkelebat di benak Valeria.

"Kau itu anak hasil pemerkosaan!"

"Kau tidak akan bisa menikah!"

"Asal-usulmu tidak jelas!"

Tidak!

Ibu-ibu tadi pasti berbohong!

Valeria anaknya Papa Theo!

"Nona, kita sudah sampai." Suara dari Pak Supir yang mengantar Valeria pulang, segera membuyarkan lamunan gadis 23 tahun tersebut.

Valeria turun dari mobil dengan cepat dan segera berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya di lantai dua.

Valeria membuka pintu kamarnya dengan kasar, sebelum kembali menutupnya. Sedikut tergesa, Valeria membuka laci yang ada di dalam lemarinya. Mengeluarkan sebuah map tebal berisi banyak berkas.

Valeria mencari-cari akta kelahirannya dan juga copy-an surat nikah Mama Airin dan Papa Theo yang sepertinya masih ia simpan.

Ketemu!

Valeria segera mencocokkan tanggal lahirnya dengan tanggal pernikahan kedua orang tuanya.

Apa?

Tanggal pernikahan Mama Airin dan Papa Theo sama dengan tanggal kelahiran Valeria?

Dan di akta kelahiran Valeria juga tidak ada nama Papa Theo. Hanya ada nama Mama Airin.

Apa ini artinya?

Kau bukan anak kandung papamu!

Kau hanyalah anak hasil pemerkosaan!

Airmata Valeria lolos begitu saja di kedua pipinya. Jadi benar, Valeria bukan putri kandung Papa Theo.

Valeria adalah seorang anak haram yang tidak jelas asal-usulnya.

Apa yang akan dikatakan keluarga Abang Kyle nanti jika mereka tahu asal-usul Valeria?

Pernikahan Valeria dan Abang Kyle juga hanya tinggal menghitung hari. Dan sekarang....

Dering nyaring ponsel yang berada di dalam tas selempang, membuat Valeria terlonjak kaget. Buru-buru Valeria memeriksa siapa yang meneleponnya.

Abang Kyle!

Valeria menyeka dengan kasar airmata di kedua pipinya, sebelum mengangkat telepon dari Kyle.

"Halo, Bang!" Sapa Valeria pada calon suaminya tersebut.

"Kau masih di resto, Vale? Aku susul kesana dan kita makan siang bersama, ya!"

"Vale sudah di rumah, Bang!" Jawab Valeria tergagap.

"Aku jemput ke rumah kalau begitu."

"Abang dimana?" Tanya Valeria cepat.

"Masih di kantor. Tapi ini sudah mau pergi."

"Abang tunggu di kantor saja! Biar Vale yang membawakan makan siang Abang Kyle kesana. Sekalian Vale ingin bicara hal penting." Tukas Valeria cepat.

"Baiklah kalau begitu. Aku tunggu di kantor. Bye!"

Valeria menyimpan kembali ponselnya dan segera pergi menuju edhng kantor Arthur Company.

****

Arthur Company

Valeria menimmati makan siangnya tanpa selera. Gadis itu hanya mengaduk-aduk makanan di piringnya dan membuat Kyle mengernyit bingung.

"Kau tidak suka dengan makanannya?" Tanya Kyle seraya menyingkirkan makanan dari hadapan Valeria, karrna hanay diaduk-aduk oleh calon istrinya tersebut.

"Aku pesankan makanan yang lain, ya?" Tawar Kyle yang sudah meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja.

"Nggak usah, Bang!" Tolak Valeria cepat. Gadis itu menghela nafas sejenak dan meneguk air di gelasnya sedikit.

"Kau sedang ada masalah, Vale?" Tanya Kyle lembut seraya mengusap kepala Valeria.

Namun Valeria hanya menggeleng lemah.

Kyle menyudahi makan siangnya karena mendadak pria itu juga kehilangan selera makan, setelah melihat Valeria yang murung.

"Kau bisa menceritakan apapun masalahmj kepadaku, Vale!"

"Bukankah kita sudah sama-sama berjanji untuk tidak memendam masalah apapun," ucap Kyle masih denagn nada yang lembut pada Valeria.

"Vale hanya sedikit mengantuk, Bang!" Jawab Valeria akhirnya.

Valeria masih merasa ragu menceritakan tentang masalah asal-usulnya pada Kyle. Lagipula, Valeria juga belum bertanya pada Papa Theo apa Valeria adalah anak hasil pemerkosaan atau bukan.

Bisa saja Mama Airin dan Papa Theo pernah melakukan kesalahan seperti Anne dan Abi kala itu. Lalu ada satu hal yang membuat mereka baru bisa menikah saat Valeria lahir.

Valeria benar-benar tidak mau berpikiran negatif atau berprasangka buruk pada Mama Airin dan Papa Theo.

Meskipun dalam hati Valeria tetap saja berontak dan tak berhenti berprasangka.

Bagaimana kalau Valeria benar-benar bukan anak kandung Papa Theo?

Bagaimana kalau Valeria mrmang hanya anak hasil pemerkosaan?

"Mau aku antar pulang? Atau kau mau tidur disini?" Pertanyaan dari Kyle membuyarkan lamunan Valeria.

"Vale tidak mau merepotkan Abang. Vale akan pulang saja naik taksi," ucap Valeria seraya membereskan sisa makan siangnya bersama Kyle.

"Kau yakin tidak mau cerita tentang masalahmu kepadaku?" Tanya Kyle sekaki lagi masih sedikit berharap.

Namun Vale hanya menggeleng dan kembali duduk di samping Kyle.

"Vale belum bisa cerita sekarang, Bang! Nanti kalau Vale sudah siap, pasti Vale cerita ke Abang," janji Vale menatap bersungguh-sungguh pada Kyle. Gadis itu menguap lebar menandakan kalau ia memang sudah mengantuk sekarang.

"Tidur dulu saja di sini! Nanti sore aku antar pulang, sekalian aku pulang kerja," saran Kyle sedikit memaksa kali ini.

Kyle sudah meraup Valeria ke dalam pelukannya sekarang.

Valeria hanya mengangguk-angguk, dan memejamkan matanya masih sambil bersandar di dada Kyle.

Tak butuh waktu lama, dan Valeria sudah tertidur di pelukan Kyle masih di sofa yang ada di ruang kerja Kyle.

Tok tok tok!

"Kyle!" Panggil Daniel dari luar ruangan.

"Masuklah!" Perintah Kyle seraya membenarkan posisi Valeria, agar calon istrinya itu merasa nyaman untuk berbaring di sofa.

"Vale kenapa?" Tanya Daniel yang sudah masuk ke dalam ruangan Kyle membawa setumpuk kertas di tangannya.

"Hanya lelah. Makanya ketiduran," jawab Kyle yang sudah duduk di kursi kerjanya.

"Kenapa pekerjaanku banyak sekali?" Keluh Kyle pada Daniel.

"Resiko! Kau pasti akan mengambil cuti setelah menikah dengan Valeria, jadi daripada menumpuk setelah kau pulang bulan madu, akan lebih baik jika kau mengerjakannya sekarang," kekeh Daniel memaparkan alasan panjang lebar.

"Curang sekali!" Dengkus Kyle sedikit memijit pelipisnya yag pening.

"Hei! Kau juga melakukan hal ini saat aku menikah dengan Thalia!" Kilah Daniel mencari pembenaran.

"Kau kan bawahanku. Ya wajar aku memberimu banyak pekerjaan," sahut Kyle yang masih kesal.

"Kerjakan saja dan tak perlu banyak mengeluh, Boss! Kau tidak mau tertimbun berkas saat sedang bulan madu bersama Vale, kan?" Tukas Daniel seraya beranjak keluar dari ruangan Kyle.

"Sialan kamu, Daniel!" Gerutu Kyle yang hanya di sambut dengan gelak tawa dari Daniel.

Kyle menatap sejenak pada Valeria yang masih terlelap di atas sofa, dan kembali mengingat perkenalan pertamanya dengan Valeria, enam tahun yang lalu.

Saat itu Valeria masih duduk di bangku SMA kelas sebelas, dan Kyle langsung bisa jatuh hati pada wajah manis Valeria.

Flashback 6 tahun yang lalu,

Sean, Anne, Valeria, dan Emily sedang belajar kelompok di rumah Sean, yang merupakan putra bungsu dari Mom Bi dan Dad Nick.

Sean, Anne, dan Valeria kebetulan memang teman satu kelas di sekolah yang sama. Sedangkan Emily yang masih duduk di kelas sepuluh, memang suka nimbrung kemanapun Sdan berada.

Dimana ada Sean, disitu pasti ada Emily. Dua orang yang mengaku srbagai pasangan kekasih itu sudah seperti bayi kembar siam saja, kemana-mana selaku berdua.

Tugas kelompok sudah selesai, dan hari beranjak sore. Anne masih bercerita sesuatu sesuatu pada Sdan dan Emily dengan celotehannya yang nyaris tanpa jeda. Diantara empat orang itu, memang Anne yang paling bawel, paling sok tahu dan paling ember.

Sedangkan Valeria memilih untuk langsung mojok di sudut ruangan dan tenggelam bersama buku di tangannya.

"Wah, sedang belajar kelompok?" Sapa Kyle yang baru pulang kuliah kala itu.

"Udah selesai kerja kelompoknya. Ini sedang bergosip, Bang!" Jawab Anne jujur.

Kyle hanya terkekeh mendengar jawaban polos dari Anne.

"Kamu siapa namanya? Teman barunya Sean, ya?" Tanya Kyle berbasa-basi.

Sean memang baru naik ke krlas sebelas. Jadi teman-temannya berbeda dari saat Sean duduk di kelas sepuluh.

"Ini anaknya Uncle Dev, Bang! Masa nggak ingat?" Bukan Anne, melainkan Sean yang menjawab pertanyaan Kyle.

"Oh, ya? Yang paling bungsu, ya?" Tebak Kyle bertanya sekali lagi pada Anne.

"Iya, Bang! Nama aku Anneke, panggilannya Anne," jawab Anne memperkenalkan diri.

"Trus itu yang dipojokan teman kamu juga, Sean? Kok nggak ikut nimbrung disini?" Kyle menunjuk ke arah Valeria yang masih sibuk dengan bukunya.

"Oh, itu sepupu Anne, Bang! Namanya Valeria. Dia alim anaknya, nggak suka gosip dan nggak suka ngomongin orang. Anaknya baik dan nggak pernah punya musuh," cerocos Anne panjang lebar menjelaskan siapa Valeria pada Kyle.

"Nggak kayak Anne yang musuhnya bertebaran dimana-mana," timpal Sean seraya tergelak

"Resek kamu, Sean! Musuh aku dari dulu cuma seekor itu doang, kok!" Kilah Anne seraya melempar bantal sofa ke arah Sean.

"Abi? Aku doain kalian berjodohlah. Biar seru!" Kelakar Sean yang masih saja tergelak.

"Nggak aku aminin!" Teriak Anne lebay.

"Abang kenapa liatin Vale terus? Naksir, ya?" Goda Sean pada Kyle yang terlihat salah tingkah.

"Eeh, enggak kok!" Kilah Kyle cepat.

"Valeria Rainer! Sini deh! Abang Kyle ganteng mau kenalan sama kamu!" Anne memanggil Valeria dengan lebay.

Valeria langsung mengangkat wajahnya dan menatap bingung ke arah Anne serta kyle yang memang berdiri tak jauh dari Anne.

"Apa?" Tanya Valeria polos.

"Kesini! Kenalan sama Abang Kyle ini!" Perintah Anne seraya melambaikan tangannya ke arah Valeria.

Valeria segera menutup bukunya dan mendekat ke arah Anne.

"Abangnya Sean ya, Bang?" Tanya Valeria malu-malu saat Kyle menyodorkan tangannya dan mengajak Valeria berjabat tangan.

"Iya. Panggil saja Abang Kyle," jawab Kyle seraya mengulas senyum di bibirnya.

"Valeria, Bang!" Ucap Valeria yang langsung menyebutkan namanya sembari menjabat tangan Kyle.

"Ciyee! Jadiin pacar, Bang!" Goda Sean bersemangat.

Anne dan Emily ikut menyoraki dan menggoda Kyle dan Valeria.

Flashback off

.

.

.

Hai, hai! Kita ketemu sama Valeria disini.

Tokoh-tokohnya masih berkaitan denagn cerita othor yang sebelumnya, ya!

Buat reader baru, langsung klik saja profil othor dan lihat karya othor yang barisan cover warna merah dan biru. Nah itu semua ceritanya saling berkaitan. Saran othor sih bacanya berurutan aja biar nggak pening 😅

Tapi kalau mau langsung baca yang ini juga nggak masalah. Nanti othor kasih bocoran kalau ceritanya nyambung ke cerita sebelumnya.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Yuli Silvy

Yuli Silvy

lngsung otw ank papa theo

2023-09-09

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SIAPA WANITA JULID YG BILANG KE VAL KLO VAL ANAK HASIL PERKOSAAN...???

2023-05-14

0

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

seru ...

2022-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!